tag:blogger.com,1999:blog-42099453209164422582024-03-06T12:02:27.488-08:00Dunia militer dan Konflik Unknownnoreply@blogger.comBlogger104125tag:blogger.com,1999:blog-4209945320916442258.post-74264568597928105682021-12-29T22:37:00.021-08:002022-01-01T20:19:44.093-08:00Pentingnya kemampuan tempur gerilya<p> </p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">“Gerilyawan
harus terus bergerak layaknya ikan yang tanpa henti berenang di lautan.”</span></b><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>-
Mao Zedong<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">“Pertempuran
gerilya ialah perlawanan rakyat, suatu upaya untuk menerapkan taktik semacam
ini tanpa dukungan rakyat sama saja dengan bunuh diri.”</span></b><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">-
Che Guava<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span face=""Arial","sans-serif"" style="background: white; color: #202122; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Di zaman yang serba cepat dan canggih, informasi sudah
bukan lagi uang, melainkan emas. Ungkapan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Information
is Gold</i> nampaknya tidak hanya diterapkan di dunia bisnis dan ekonomi semata,
melainkan juga dunia militer. Inilah sebenarnya esensi sejati dari taktik
pertempuran gerilya, dengan mendapatkan informasi atas lokasi musuh, kita mengolah
informasi tersebut dan kemudian melakukan manuver ofensif dengan lebih leluasa
berdasarkan informasi yang didapat. Taktik <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Guerrilla
Warfare </i>(Pertempuran Gerilya) ini seringkali terlalu dianggap remeh oleh
Pasukan konvensional yang dimiliki oleh suatu negara, terlepas dari negara
manapun itu. Padahal bagi kelompok-kelompok militan bersenjata, entah apapun
ideologi mereka, taktik GW ini sangat menguntungkan mereka dan secara
psikologis berdampak pada penurunan moril pasukan musuh seiring dengan
berjalannya waktu dan banyaknya korban jiwa dari pihak musuh yang berjatuhan. Perang
Asimetris yang menguntungkan ini jelas sangat digemari oleh kelompok kelompok
militan kecil, walau secara politik tidak akan memberikan dampak signifikan
terhadap tuntutan atau keinginan mereka selama ini. Setidaknya hal itu dapat
mengguncang kekuatan militer dari segi jatuhnya korban jiwa secara konsisten,
walaupun tidak menjadikan kekuatan organisasi militer tersebut lemah secara
signifikan, tapi merupakan pukulan telak jika dilihat dari perspektif <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Psychological Warfare</i> (Pertempuran
psikologis/moril). <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Kelompok-kelompok militan bersenjata yang dicap teroris seperti
Al-Qaeda dan Taliban memakai taktik pertempuran gerilya dalam peperangan. Dalam
konflik bersenjata di Donbass, Ukraina Timur, kelompok-kelompok separatis
seperti Brigade Kalmius, Brigade Oplot, Brigade Vostok, dan milisi-milisi dari
LPR- juga memanfaatkan pengetahuan taktik gerilya mereka dalam menghadapi
superioritas kekuatan Tentara Ukraina. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Di
Indonesia, ada GAM, OPM, dan kelompok MIT Santoso yang memanfaatkan taktik ini
dalam pertempuran. Dan yang paling sukses belakangan ini ialah OPM yang
menghajar habis-habisan Pasukan reguler TNI dalam pertempuran gerilya di Papua.
Meskipun tidak dirilis oleh media dan TNI pun tidak memberikan statistik jumlah
korban jiwa dari pihak TNI secara keseluruhan, namun Penulis menyakini bahwa
tiap tahunnya ada sekitar 40-60 personel TNI yang tewas oleh “sergapan” gerilya
kelompok OPM Papua. Itu berarti dalam 10 tahun terakhir saja ada sekitar 500-600
personel TNI yang tewas sia-sia di tangan OPM. Hal itu bukan berarti TNI kalah
ataupun tidak paham cara menghadapinya, tapi lebih kepada ada banyak satuan-satuan
konvensional didalam TNI yang memang memiliki kemampuan berperang, namun tidak
memiliki mobilitas yang cukup tinggi untuk menangkal ancaman teror gerilya yang
sangat intens. Entah TNI selama ini menganggap remeh taktik gerilya semacam ini
ataukah Panglima TNI yang menahan diri karena tersandera oleh retorika politik
Presiden yang menekankan kehati-hatian dari sorotan HAM dan dunia
internasional? <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Who knows? <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></i>Yang jelas, taktik seperti ini tidak bisa
dilawan oleh kekuatan militer reguler/konvensional semata- terbukti dari keberhasilan
kasus-kasus penyergapan dan pembunuhan OPM terhadap TNI yang ada di Papua. Dan
menurut penulis, OPM sudah dengan sangat cerdik berhasil memainkan keseluruhan
permainan dari Pertempuran Hybrid <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(Hybrid
Warfare)</i> ini. </span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Dan perlu pembaca pahami bahwa Penulis tidak memakai istilah "KKB" (Kelompok Kriminal Bersenjata) atau "OTK" (Orang Tak Dikenal) lantaran kedua istilah tersebut sangat bernuansa politis. Penulis merasa tidak cocok kelompok separatis OPM yang sering menebar teror dan bergerilya hanya disebut sebagai "kelompok bersenjata" yang pada akhirnya kasusnya dianggap sebagai ancaman bersenjata yang masuk ranah pidana sipil, bukannya ancaman separatis bersenjata yang memang harus melibatkan militer di garis depan. Bayangkan jika GAM hanya dianggap sebagai kelompok penjahat bersenjata biasa yang cukup polisi yang menanganinya, faktanya sama seperti OPM, GAM adalah kelompok separatis yang sejak dulu berusaha ditumpas oleh TNI. Penanganan terhadap GAM dan OPM pun cukup berbeda dimana TNI tidak segan-segan melakukan operasi militer skala besar di Aceh, sedangkan di Papua, militer dan Presiden tahu bahwa kasus OPM dan kemerdekaan papua ini sangat sensitif. Ibarat bom waktu yang dimana kita tidak benar-benar tahu kapan meledaknya, namun jika itu meledak, Jelas Papua dipertaruhkan disini. Kita jangan menanggap sepele masalah separatisme di Papua, karena kita tahu kemampuan diplomasi dan lobi-lobi internasional Indonesia cukup rendah dan tidak bisa disamakan jika dibandingkan negara-negara adidaya seperti AS dan Cina.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Terkait taktik gerilya ini, ada dua cara untuk mendapatkan
ilmu taktik pertempuran gerilya (GW) ini- yang pertama; ialah mendapatkannya
langsung dengan cara bertempur di medan konflik bersenjata (cara praktis).
Kedua, mendapatkan ilmunya dari sekolah pendidikan kemiliteran yang mengajarkan
taktik pertempuran komando dan menerapkannya dalam setiap latihan secara intens
(cara teoritis dan praktis). Kedua cara tersebut bertujuan untuk mendapatkan
hasil yang sama- tidak ada retorika soal mana metode yang paling baik. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Dan
semakin hari sejak Perang Dunia II, institusi-institusi militer di berbagai
belahan dunia mulai perlahan-lahan menerapkan ilmu mengenai pertempuran gerilya
dan serta cara menangkalnya. Amerika Serikat dengan sistem pendidikan di
sekolah pertempuran komando lanjutan SWCS mengajarkan taktik pertempuran lanjutan
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Unconventional Warfare</i> (Pertempuran
non-konvensional) ini kepada unit elite Angkatan Darat Delta Force-nya, Pasukan
elite AS lainnya Navy SEAL menempuhnya melalui pendidikan militer lanjutan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Naval Special Warfare, </i>Inggris memiliki
unit elite SAS British, Jerman dengan unit komando KSK-nya, sedangkan TNI
menyiasatinya dengan program <i style="mso-bidi-font-style: normal;">skill upgrade</i>
yang ada di jajaran Kostrad dengan memberikan kualifikasi Raider di jajaran
Kostrad yang memungkinkan satuan konvensional tersebut memiliki pengetahuan
taktis pertempuran gerilya (dan anti-gerilya) dan pertempuran menghadapi
ancaman teror (operasi anti-teror). Walaupun memang TNI memiliki unit-unit
elite komando non-konvensional yang sudah berpengalaman menghadapi taktik
anti-gerilya semacam itu (Kopassus, Paskhas, Kopaska). Intinya semua unit-unit
elite maupun unit konvensional militer dengan kualifikasi khusus banyak negara
di dunia sebenarnya sudah paham akan taktik semacam ini. Namun tetap saja tidak
membuat surut perlawanan dari kelompok gerilyawan tersebut. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Untuk menanggulangi kesulitan pertempuran gerilya ini, maka tiap-tiap pendidikan militer di berbagai belahan dunia membuat sesi khusus pendidikan perihal upaya mengatasi ancaman dari taktik gerilya tersebut. Bahkan unit-unit elite matra laut seperti Kopaska maupun SBS British sudah dibekali kemampuan tempur gerilya bahkan jika sejatinya mereka adalah unit-unit tempur Angkatan Laut dan sering difokuskan mengatasi ancaman laut; entah itu pembajakan kapal, ancaman bersenjata di garis pantai, dan lain-lain. Pasukan Kostrad pun di upgrade kemampuan tempurnya dengan kualifikasi radier ini, selain untuk menghadapi ancaman taktik gerilya, juga untuk memampukan mereka bertempur di medan pertempuran yang lama dan melelahkan.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEg_XYpGU_tYZOx4jjEFoqHYQ4iIZk0DrcUWbrOghi4MDuFBAeL9aoormIyIW8WgupO4-FUdgvj1hewheBGHXw4NzpL20vegd-2hozTYju2uaQd2RlJQsg0cKgxUUvucFiYrk7YEsv1aeo9GHIwwKT4GxqGpV1336L85LzrHt0Iim7aisKnVZHsrtzM3dw=s620" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="354" data-original-width="620" height="366" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEg_XYpGU_tYZOx4jjEFoqHYQ4iIZk0DrcUWbrOghi4MDuFBAeL9aoormIyIW8WgupO4-FUdgvj1hewheBGHXw4NzpL20vegd-2hozTYju2uaQd2RlJQsg0cKgxUUvucFiYrk7YEsv1aeo9GHIwwKT4GxqGpV1336L85LzrHt0Iim7aisKnVZHsrtzM3dw=w640-h366" width="640" /></a></div><i style="text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"><i style="text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Jika anda memperhatikan dengan cermat,
penggelaran pasukan Brimob dalam Operasi Tinombala adalah salah sasaran jika dilihat dari perspektif ancaman militer. TNI yang
selama ini tersandera dengan retorika politik “kehati-hatian” agar isu OPM
tidak mencuat liar kemana-mana, mau tidak mau harus terus berada dibelakang
Polri dalam menumpas ancaman terorisme dan separatisme. Menurut Penulis, upaya
Kapolri dalam 15 tahun terakhir untuk terus menempatkan Densus 88 dan Brimob di
garis depan lebih bernuansa politis ketimbang mempertimbangkan aspek-aspek
militeristik dalam pertempuran, khususnya dalam menghadapi ancaman gerilyawan bersenjata. Seperti yang kita tahu, Brimob kewalahan dengan
lebatnya hutan di Poso dan butuh berbulan-bulan bagi unit sipil tersebut untuk
mendapatkan hasil optimal. Ditambah lagi, Brimob yang tidak familiar dengan
medan pertempuran karena tidak dibekali kemampuan Jungle Warfare and Survival
ala militer, melakukan blunder disana-sini, bahkan menembak prajurit kopassus
yang saat itu sedang melakukan perburuan senyap ke jantung sarang teroris MIT
di Poso. Ketika satuan anti-gerilya Kostrad raider dari Batalyon infanteri 515 diturunkan dengan operasi senyap Alfa-29, hanya butuh 2-3 minggu saja untuk dapat melacak dan membunuh Santoso. Jelas ada perbedaan pengetahuan militer diantara kedua unit tersebut. Moto satuan Batalion Kostrad 515 tersebut ialah "Cepat, Senyap, Tepat". Menggambarkan betapa fleksibel dan optimalnya unit tersebut dalam menghadapi taktik gerilya teroris</span></i></div></span></i><div><div style="text-align: justify; text-indent: 48px;"><span style="font-family: Garamond, serif;"><i><br /></i></span></div><div style="text-indent: 48px;"><span style="font-family: Garamond, serif;"><i><br /></i></span></div><div style="text-indent: 48px;"><span style="font-family: Garamond, serif;"><i><br /></i></span></div><div style="text-indent: 48px;"><span style="font-family: Garamond, serif;"><i><br /></i></span></div><div style="text-indent: 48px;"><span style="font-family: Garamond, serif;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhBI1V3zP8WhNdoahd7lyLyWjvykpiWI-uD4-YcW_2Y0yujC4sxr_icYD2b8y2e2YaQRF25mJqB6mBuV8Ez8Oc-Cdm9L1CBnXeSUmX3g_O80UywSP7dJ60E6wjBsbIiIvGwZicsARYZXxteBIV2OIw4FfQQdr9LuEJ3BPlo10IhC2oPVY8pbr9Z2wIYVQ=s2864" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1909" data-original-width="2864" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhBI1V3zP8WhNdoahd7lyLyWjvykpiWI-uD4-YcW_2Y0yujC4sxr_icYD2b8y2e2YaQRF25mJqB6mBuV8Ez8Oc-Cdm9L1CBnXeSUmX3g_O80UywSP7dJ60E6wjBsbIiIvGwZicsARYZXxteBIV2OIw4FfQQdr9LuEJ3BPlo10IhC2oPVY8pbr9Z2wIYVQ=w640-h426" width="640" /></a></div></span></div><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><i><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Terlihat di gambar, prajurit elite Army Ranger AD AS secara seksama mengikuti arahan pelatih saat pendidikan khusus untuk menghadapi ancaman gerilya dan kelompok teroris bersenjata di sekolah kemiliteran di US Army Ranger School. Bagi Navy
SEAL, mereka berlatih di Naval Special Warfare Command. SAS British dan SBS British yang dimiliki Inggris pun lebih intens lagi perihal pemberian materi pendidikan pertempuran gerilya dan anti-gerilya semacam ini.<o:p></o:p></span></i></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><i><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span></i></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><i><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span></i></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Tiga
poin utama yang harus dipahami dari taktik GW ini ialah; <i style="mso-bidi-font-style: normal;">mobility</i> (kecepatan ruang gerak), <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tracking </i>(penjejakan/mencari jejak), dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">survivability </i>(kemampuan bertahan hidup). Kebanyakan unit-unit
reguler di militer hanya memiliki salah satu dari tiga poin diatas. Poin
tambahan keempat adalah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">power</i> yang
mengindikasikan seberapa kuat unit ini dalam menghajar musuh. Perlu diketahui
bahwa angka-angka dibawah ini adalah korelasi atas kemampuan tempur dan
bertahan hidupnya dalam konteks Pertempuran Gerilya, bukan dalam konteks
pertempuran secara umum, aksi pembebasan sandera, maupun pertempuran <i style="mso-bidi-font-style: normal;">kota (Urban Warfare). </i>Sedangkan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">power </i>disini ialah seberapa efektif kemampuan
unit tersebut dalam membasmi militan atau gerilyawan bersenjata.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Di
list ini saya sertakan juga satuan Brimob karena unit sipil kepolisian ini
dulunya pernah terlibat digaris depan dalam Operasi Tinombala- operasi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Jungle Warfare </i>(Pertempuran Hutan) yang
seharusnya perlu pelibatan pasukan militer berkualifikasi khusus yang paham peperangan
anti-gerilya- sekaligus bisa kita lihat dan bandingkan langsung kemampuan
tempurnya dan seberapa efektifnya unit tersebut dalam peperangan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Jungle Warfare</i> dengan unit militer lain.
Dan perlu dijelaskan disini bahwa Brimob sama sekali bukan unit militer maupun
semi-militer karena sama sekali tidak menempuh pendidikan dasar militer, tidak memahami
kemampuan navigasi hutan, maupun pertempuran taktis anti-gerilya. Setelah
Penulis mengkaji, Penulis mengkategorikan Brimob sebagai unit sipil Kepolisian.
Bahkan satuan anti-teror Densus 88 masih Penulis anggap sebagai satuan sipil <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Law Enforcement</i> dalam bidang anti-teror,
bahkan bukan juga unit semi-militer. Berbeda dengan satuan Delta Force Amerika
Serikat yang walaupun ia merupakan unit anti teror layaknya Densus 88, namun
Delfa Force ini adalah unit elite militer yang memiliki pengetahuan dan
kemampuan mendalam peperangan hutan dan taktik perang gerilya. Kemampuan taktis
anti-teror Delta Force ini bahkan jauh diatas unit elite kepolisian anti-teror
sekalipun, agar pembaca tidak salah paham. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Beberapa
unit-unit militan juga saya sertakan disini.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">US Delta Force:<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: Garamond;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Mobility<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>: 80%<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: Garamond;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Tracking<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>: 70%<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: Garamond;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Survivability<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>: 75%<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: Garamond;"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Power<span style="mso-tab-count: 1;"> </span><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>:
80%<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: Garamond;"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Known
for<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>: <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Anti-terror
unit<o:p></o:p></i></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">US Green Berets:<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l3 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: Garamond;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Mobility<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>: 90%<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l3 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: Garamond;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Tracking<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>: 90%<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l3 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: Garamond;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Survability<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>: 90%<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l3 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: Garamond;"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Power<span style="mso-tab-count: 1;"> </span><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>:
90%<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l3 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: Garamond;"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Known
for<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>: <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Anti-Guerrilla
Specialist</i><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">US Navy SEAL:<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l8 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: Garamond;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Mobility<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>: 85%<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l8 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: Garamond;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Tracking<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>: 90%<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l8 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: Garamond;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Survability<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>: 85%<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l8 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: Garamond;"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Power<span style="mso-tab-count: 1;"> </span><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>:
85%<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l8 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: Garamond;"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Known
for<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>: <i>Desert and Naval</i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"> Warfare</i><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">SAS British:<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l6 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: Garamond;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Mobility<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>: 90%<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l6 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: Garamond;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Tracking<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>: 80%<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l6 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: Garamond;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Survability<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>: 85%<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l6 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: Garamond;"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Power<span style="mso-tab-count: 1;"> </span><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>:
90%<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l6 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: Garamond;"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Known
for<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>: <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Anti-terror
unit</i><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Operator Spetsnaz SOF Rusia<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l2 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: Garamond;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Mobility<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>: 95%<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l2 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: Garamond;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Tracking<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>: 85%<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l2 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: Garamond;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Survability<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>: 85%<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l2 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: Garamond;"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Power<span style="mso-tab-count: 2;"> </span>: 90%<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l2 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: Garamond;"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Known
for<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>: <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Jungle
Warfare</i><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Kostrad <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Raider-Qualified</i> (Satuan Kostrad berkualifikasi Raider)<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l4 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: Garamond;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Mobility<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>: 85%<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l4 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: Garamond;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Tracking<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>: 75%<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l4 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: Garamond;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Survability<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>: 80%<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l4 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: Garamond;"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Power<span style="mso-tab-count: 1;"> </span><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>:
85%<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l4 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: Garamond;"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Known
for<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>: <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Jungle
Warfare<o:p></o:p></i></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Paskhas AU;<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l7 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: Garamond;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Mobility<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>: 90%<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l7 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: Garamond;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Tracking<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>: 85%<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l7 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: Garamond;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Survability<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>: 90%<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l7 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: Garamond;"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Power<span style="mso-tab-count: 1;"> </span><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>:
90%<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l7 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: Garamond;"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Known
for<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>: <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Airborne
Special Operations</i><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Brimob POLRI<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: Garamond;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Mobility<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>: 35%<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: Garamond;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Tracking<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>: 30%<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: Garamond;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Survability<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>: 55%<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: Garamond;"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Power<span style="mso-tab-count: 2;"> </span>: 50%<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l0 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: Garamond;"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Known
for<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>: <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Anti-riot
special unit<o:p></o:p></i></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">OPM Papua<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l5 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: Garamond;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Mobility<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>: 70%<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l5 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: Garamond;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Tracking<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>: 50%<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l5 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: Garamond;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Survability<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>: 70%<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l5 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: Garamond;"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Power<span style="mso-tab-count: 2;"> </span>: 65%<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l5 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: Garamond;"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Known
for<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>: <i style="mso-bidi-font-style: normal;">hit-and-run
specialist</i><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Taliban<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l9 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: Garamond;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Mobility<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>: 70%<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l9 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: Garamond;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Tracking<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>: 60%<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l9 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: Garamond;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Survability<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>: 70%<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l9 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: Garamond;"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Power<span style="mso-tab-count: 2;"> </span>: 60%<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l9 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: Garamond;"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Known
for<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>: <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Aggressive
combatant</i><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></i></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></p></div>Abduhttp://www.blogger.com/profile/02394630879179950982noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4209945320916442258.post-18289954153646517182021-12-24T20:31:00.011-08:002021-12-24T20:51:56.131-08:00Operasi Barbarossa (Invasi Nazi atas wilayah Soviet)<p> </p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span><i style="font-family: Garamond, "serif"; font-size: 18.6667px;"><b>“Andai saja saya tahu jumlah persis kekuatan Tank Soviet di tahun 1941, maka saya tidak akan berani menyerang Soviet.” - Adolf Hitler</b></i></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><o:p><br /></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><o:p><br /></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 21.4667px;">Operasi Barbarossa adalah operasi militer Nazi Jerman yang dilakukan pada 22 Juni 1941 terhadap wilayah Uni Soviet. Tujuan utama invasi militer Nazi ini ialah menegaskan kembali ideologi Nazi Jerman dalam menyebarkan konsep ideologi ras Arya-nya yang sangat rasis dan ekstrem ke seantero Eropa. Dengan adanya invasi atas Uni Soviet, Nazi berharap dapat menduduki sepenuhnya Uni Soviet dan kemudian menggantikan populasinya dengan populasi warga Jerman. Hitler juga memiliki rencana terhadap Uni Soviet yang bernama <i>Generalplan Ost</i>- sebuah rencana yang bertujuan untuk memperbudak mereka (baik para tawanan perang atau warga sipil Uni Soviet), menjadikan mereka sebagai budak pekerja yang rencananya dipekerjakan demi kepentingan Nazi di lahan-lahan pertanian yang ada di berbagai wilayah Soviet. Istilah “Jermanisasi” <i>(Germanization)</i> adalah istilah yang tepat untuk menggambarkan ambisi besar Hitler soal kejayaan ras Arya bukan hanya terhadap wilayah Uni Soviet, melainkan terhadap seluruh wilayah jajahannya di Eropa. Ambisi besar ini tentunya harus segera diwujudkan Hitler melalui operasi militer besar-besaran dengan jumlah tentara yang sangat besar dan berbagai perhitungan strategi perang yang matang. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 21.4667px;"><span style="font-size: 18.6667px;">Sebelum invasi terjadi, Jerman dan Uni Soviet sebenarnya sudah lama saling curiga. Antara keduanya sudah tidak ada rasa saling percaya. Soviet sendiri melanggar pakta non-agresi yang disepakati dengan Jerman saat Soviet menginvasi Bukovina di tahun 1940. Setelah Jerman menjadi bagian dari Kekuatan Axis dengan Jepang dan italia, Jerman sebenarnya ingin memasukkan Soviet ke dalam aliansi Axis tersebut. Ketika selangkah lagi Jerman sudah benar-benar akan menjalin hubungan pertemanan dengan Soviet, Soviet membalas rencana tersebut dengan mengirimkan surat proposal yang mengatakan bahwa Soviet akan bergabung dengan aliansi Axis hanya ketika Jerman setuju untuk menjauh dari wilayah-wilayah jajahan Soviet dan tidak ikut campur dengan urusan luar negeri Soviet atas negara-negara jajahan yang memiliki pengaruh Soviet di Eropa. Jerman pun tidak membalas surat proposal tersebut- menandakan bahwa Jerman sudah memiliki rencana besarnya sendiri terhadap Uni Soviet. </span></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 21.4667px;"> Sebelum Hitler melancarkan invasi militer besar-besaran atas Uni Soviet, sebenarnya para petinggi militer Red Army (sebutan bagi Tentara Soviet saat itu), serta Stalin sendiri sebenarnya sudah mengetahui mengenai adanya rencana invasi tersebut. Namun Stalin sendiri masih berada di zona nyamannya dan bersikeras mengatakan bahwa jangan terlalu mudah percaya rumor yang berkembang, dengan sesumbar mengatakan bahwa Nazi akan butuh 4 tahun lagi sebagai persiapan untuk benar-benar mempersiapkan dan melancarkan Invasi tersebut. Apalagi Jerman dan Soviet sendiri telah menyepakati suatu perjanjian non-agresi dibelakang layar di tahun 1939 <i>(Molotov-Ribbentrop Pact)</i>- yang intinya adalah suatu kesepakatan bagi Jerman dan Soviet untuk menghargai dan membatasi manuver politik dan militer masing-masing agar tidak ada salah paham perihal wilayah jajahan tertentu. Stalin sangat berharap adanya pakta non-agresi itu akan menunda invasi militer Jerman setidaknya dalam kurun waktu 5 tahun. Saat itu, Stalin sendiri sebenarnya masih sibuk dengan berbagai retorika dan manuver politiknya didalam pemerintahan. Stalin nampaknya sedang melakukan “bersih-bersih” dengan darah di tangannya sendiri. Suatu periode yang dikenal dengan istilah Great Purge (Pembersihan/Pemusnahan Besar).<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><br /></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiEJysRPsRMnmtojnv__TZM_Eer_f4KsfsjzX8iRNAgOdRcq0pkfwemP9_QQQRvKEgd4kcUVExcs2nZ5kg3a_Ane-UU1XIAksa33ofIL6cTy_hpxhzXyL8pVEiHwYLsuZjN8kvrwpsfid4iJfP4SgEKk3Kpcno001cWzA0n2ZmwnqyVkO8ELLSLiMlJzA=s1600" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1125" data-original-width="1600" height="450" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiEJysRPsRMnmtojnv__TZM_Eer_f4KsfsjzX8iRNAgOdRcq0pkfwemP9_QQQRvKEgd4kcUVExcs2nZ5kg3a_Ane-UU1XIAksa33ofIL6cTy_hpxhzXyL8pVEiHwYLsuZjN8kvrwpsfid4iJfP4SgEKk3Kpcno001cWzA0n2ZmwnqyVkO8ELLSLiMlJzA=w640-h450" width="640" /></a></div><i><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Adolf Hitler- ditengah- sedang menganalisa peta wilayah
Rusia bersama Jenderal Lapangan Marshal Von Brauchitsch, bersama Jenderal
lainnya, pada 7 Agustus 1941.</span></i><p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">
</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"> </span></i></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></i></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Garamond, "serif"; font-size: 18.6667px; text-indent: 48px;"><span> </span>Ketika Nazi melakukan invasi atas Soviet pada 22 Juni 1941, pemusnahan bermotif politik itu masih terjadi. Stalin membantai para jenderal dan petinggi militer Soviet yang tidak loyal kepadanya. Total ada sekitar 30.000 tentara Red Army dibantai oleh Stalin; itu sudah termasuk Jenderal-Jenderal dan komandan korps-nya sendiri. Setelah pembantaian terjadi, Stalin mengisi pos-pos yang kosong di jajaran struktural tertinggi militer Soviet dengan jenderal-jenderal yang sayangnya tidak berpengalaman perihal taktik peperangan atau tidak pernah terjun langsung ke medan pertempuran. Ironisnya, Stalin mengabaikannya dan justru membentuk Komite Politik didalam jajaran militer yang bertujuan untuk memonitor loyalitas politik para jenderal didalam kemiliteran. Stalin ingin memastikan bahwa seluruh elemen yang ada dalam jajaran Red Army loyal terhadapnya, sekaligus mengawasi jika masih ada “tikus-tikus” lainnya yang harus dibantai. Karena kesibukan politiknya itulah, nantinya harus benar-benar dibayar mahal oleh Stalin di awal-awal pertempurannya melawan tentara Nazi yang membuat Red Army sangat kewalahan dan mengalami kekalahan di banyak front pertempuran.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 21.4667px;">Di mata Hitler, reputasi global Stalin yang telah dicap buruk oleh dunia sebagai pemimpin diktator yang brutal meneguhkan kembali ambisi besar Nazi atas rencana invasi mereka. Hitler paham bahwa setelah pembantaian yang terjadi di internal militer Soviet, kemampuan taktis militer Soviet jelas akan berkurang di medan perang nantinya. Apalagi adanya perombakan besar-besaran dan pembentukan Komite Politik didalamnya. Nazi bahkan meluncurkan banyak propaganda politik yang memperingatkan kembali kebrutalan pemimpin Soviet Stalin dan rencana mereka atas invasi terhadap wilayah Jerman. Untuk itulah, Nazi menegaskan kembali bahwa invasi Nazi atas Soviet menjadi satu-satunya solusi yang dapat menghentikan kebrutalan sang diktator tersebut, sekaligus sejalan dengan agenda besar Jermanisasi Nazi di Eropa serta ambisi pribadi Hitler dalam menguasai seluruh wilayah Soviet. Sekarang hanya tinggal menunggu waktu saja sebelum rencana invasi tersebut dijalankan. Nampaknya tidak ada satu orangpun didunia yang dapat menghentikan ambisi besar Hitler tersebut.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 21.4667px; mso-ansi-language: IN;">Jerman mempersiapkan satu regimen independen, satu brigade motor terpisah serta 153 divisi untuk Operasi Barbarossa- didalamnya termasuk 104 Divisi infanteri, 19 Divisi panser, 15 Divisi infanteri motor yang dibagi ke dalam 3 grup Army, dan 9 Divisi independen terpisah untuk menguasai wilayah-wilayah yang telah diduduki, 4 Divisi tambahan di Finlandia, dan 2 Divisi cadangan dibawah naungan OKH (Komando Tertinggi Nazi). Di sisi lain, Uni Soviet merespon rencana tersebut dengan cara yang berbeda. Sebelum invasi, Banyak agen intelijen asing yang memberitahukan rencana Hitler tersebut kepada Stalin. Intelijen Inggris menginformasikan Stalin perihal rencana Jerman untuk menginvasi Soviet hanya seminggu setelah Hitler menyetujui rencana Operasi Barbarossa. Namun ketidakpercayaan Stalin kepada Inggris membuatnya masih saja meragukan laporan intelijen Inggris tersebut dengan mengatakan bahwa informasi intelijen tersebut dibuat oleh Inggris untuk mengelabuhi Stalin agar Uni Soviet nantinya berpihak kepada Inggris. Di bulan-bulan awal tahun 1941, agen intelijen Stalin serta intelijen Amerika Serikat juga melaporkan informasi yang sama perihal rencana invasi Nazi ke Soviet. Mata-mata Soviet Richard Sorge juga memberikan Stalin informasi terkait tanggal pasti invasi Barbarossa. Stalin pun kemudian mengakui adanya kemungkinan invasi tersebut, namun ia memilih saat itu untuk tidak memprovokasi Hitler lebih lanjut untuk menghindari kemungkinan terburuk terwujudnya invasi tersebut.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 21.4667px; mso-ansi-language: IN;"> </span></i><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 21.4667px; mso-ansi-language: IN;">Di awal-awal pecahnya perang, Soviet masih belum memahami skala perang sangat masif yang sedang dilakukan Jerman. Serangan militer Nazi melalui darat dan udara menghancurkan banyak fasilitas militer Soviet dalam waktu beberapa jam saja. Hal itu membuat efektivitas komunikasi dan rantai komando dari platon infanteri serta jajaran Komando Tertinggi Soviet di Moskow lumpuh. Moskow tidak hanya buta terhadap skala masif invasi Nazi tapi respon Stalin terhadap invasi awal itu sangat mengejutkan. Kendati pasukan Nazi sudah menerobos masuk perbatasan dan bergerak cepat menduduki wilayah-wilayah Soviet, Stalin masih saja berpikir bahwa mobilisasi Nazi tersebut dilakukan tanpa izin dan komando Hitler. Unit-unit pesawat Luftwaffe menyapu bersih konsentrasi Pasukan darat Soviet, unit-unit Luftwaffe lainnya menghancurkan markas militer dan komando Soviet. Meski demikian, instruksi Stalin terhadap pasukan unit Artileri yang berjaga di perbatasan membuat banyak pasukan geleng-geleng kepala. Stalin menyuruh unit-unit Artileri di perbatasan untuk tidak menembak karena takut akan membuat Hitler lebih marah lagi. Setelah dalam sekejap saja banyak wilayah Soviet diduduki Nazi, barulah Soviet sadar betapa masifnya skala serangan militer Nazi ini. Luftwaffe Nazi saat itu telah menghancurkan 1.489 pesawat-pesawat Soviet yang ada di darat, serta menghancurkan 3.000 lainnya dalam kurun waktu 3 hari saja.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgoUZBwWI-9lPmR7VtYmvB1k8wyix0lGPRzpqgbz-OWHXVmmhMbDvQSSC4iKAJABjUWBarmAjiYeDoZuDKl4T_8TX3aRHaZWVeNS9TpNpkbci8sZw2rH8HLe-JE_APsnTTDlm-w-1Kb6zDDOgMtA8IdDr5OxnrmViSI4wkAvzzIqKyJwjpcwXV4swMSZw=s1600" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1017" data-original-width="1600" height="406" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgoUZBwWI-9lPmR7VtYmvB1k8wyix0lGPRzpqgbz-OWHXVmmhMbDvQSSC4iKAJABjUWBarmAjiYeDoZuDKl4T_8TX3aRHaZWVeNS9TpNpkbci8sZw2rH8HLe-JE_APsnTTDlm-w-1Kb6zDDOgMtA8IdDr5OxnrmViSI4wkAvzzIqKyJwjpcwXV4swMSZw=w640-h406" width="640" /></a></div><p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Seorang prajuri Jerman berjalan ke arah jasad pasukan
Soviet saat awal-awal Operasi Barbarossa dilancarkan di tahun 1941. Terlihat
juga Light Tank BT-7 yang rusak dan terbakar. </span></i></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEisOa6TsvaP6d3IFtrnkHNOM-Gs9nvO5wrynKwotmR8LHPeqAn2myXd-mXF4Yo3caCx6it17GLlGxWNljc0c2zqLiv0ntKoZrBI0Agz4fkMSCMUSF2w5S89InJO9gbwIY0MerG8e1jyZ0volmHAud3XeBjtXtsuL82JTnAB-P789q0wX1WiYwWmvd18Lg=s1600" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1040" data-original-width="1600" height="416" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEisOa6TsvaP6d3IFtrnkHNOM-Gs9nvO5wrynKwotmR8LHPeqAn2myXd-mXF4Yo3caCx6it17GLlGxWNljc0c2zqLiv0ntKoZrBI0Agz4fkMSCMUSF2w5S89InJO9gbwIY0MerG8e1jyZ0volmHAud3XeBjtXtsuL82JTnAB-P789q0wX1WiYwWmvd18Lg=w640-h416" width="640" /></a></div><p class="MsoNormal"><i><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"> </span></i><i><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Terlihat seorang prajurit Nazi sedang menaiki kendaraan
lapis baja ringan Sd. Kfz-250 half-track. Sedangkan dibelakang terlihat
beberapa tank-tank Jerman bersiap untuk melanjutkan serangan ke arah barat.</span></i></p><p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"> </span></i></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></i></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><span> </span><span> </span>Sebenarnya
pada saat invasi terjadi, kekuatan militer Soviet tidak begitu buruk. Memang
ada perombakan besar-besaran di jajaran struktur internal militer Soviet,
banyak kendaraan lapis baja dan Tank yang rusak dan terbengkalai, minimnya
kemampuan komando para perwira Soviet, banyak tentara-tentara baru yang masih
awam dan minim pengalaman terjun ke medan perang, masalah hambatan transportasi Alutsista dan
mobilisasi pasukan, korupsi di jajaran pemerintahan, dan lain-lain. Namun
Sebenarnya Uni Soviet sudah memiliki tentara utama yang berjumlah sekitar 5
juta personel yang telah disiapkan. Dan tiap bulan jumlahnya meningkat sehingga
Soviet memiliki sekitar 14 juta pasukan cadangan. Red Army memiliki 33.000
Artileri medan, jumlah yang jauh melebihi total artileri yang dimiliki Nazi.
Soviet juga memiliki 23.000 Tank, yang mana hanya 14.700 Tank saja yang
tersedia dan siap untuk ke medan laga. Sekitar 11.000 Tank Soviet ditempatkan
disepanjang lokasi-lokasi di Distrik-distrik Barat yang langsung menghadap ke
arah Jerman. Hitler, setelah melancarkan invasi dan mengetahui total jumlah
Tank yang dimiliki Soviet saat itu- berkata; <i>“Andai saja saya tahu jumlah persis kekuatan Tank Soviet di tahun 1941,
maka saya tidak akan berani menyerang Soviet.” <o:p></o:p></i></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"> Untuk hantaman terakhir Nazi ke
Leningrad, dilakukan oleh 4th Panzer Group dari Army Group Center. Pada 8
Agustus, Tank-tank Nazi bergerak menerobos pertahanan Soviet. Di Akhir bulan
Agustus, Grup Panzer berhasil bergerak sejauh 48km ke arah Leningrad. Nazi
menyerang Leningrad pada Agustus 1941. Pada saat serangan terjadi, para
penduduk lokal Leningrad saat itu tengah membangun pertahanan kota untuk
menghalau serangan, sementara 160.000 penduduk lokal lainnya langsung bergabung
dengan Red Army dan bertempur melawan Nazi. Setelah Divisi Motor 20th Nazi
berhasil menguasai Shlisselburg dan memotong akses jalan ke Leningrad, Hitler
melakukan arahan komando untuk segera menghancurkan Leningrad, membunuh semua
orang tanpa menyisakan satupun tawanan perang. Namun diluar kendali Hitler,
serangan terakhir 10km ke Leningrad itu melambat dan pasukan Nazi juga mengalami
banyak korban jiwa. Hitler yang tidak sabar memerintahkan pasukan untuk tidak
menyerang Leningrad secara langsung karena resiko korban jiwa tambahan tetapi menyuruh
pasukannya untuk membuat penduduk kotanya menyerah. Karena instruksi dadakan itu,
Grup Panzer Jerman tidak melanjutkan invasinya tetapi dalam posisi tak bergerak
sembari memikirkan solusi untuk membuat mereka menyerah, namun di sisi lain
grup Panzer dan pasukan Nazi mendapatkan gempuran artileri yang intens dari pasukan
Soviet di Leningrad. Secara spesifik, dalam serangan ofensif Nazi- <i>Yelnya Offensive</i>, Jerman mengalami
kelahanan besar pertamanya sejak kali pertama invasi Barbarossa dilakukan. Kemenangan
pertama Red Army atas Nazi ini secara signifikan meningkatkan moril para
prajurit dilapangan. Serangan-serangan balik Soviet ini memaksa Hitler untuk
lebih fokus kepada peperangan di front tengah. Jerman akhirnya bergerak dengan
unit Panzer Army ke-3 dan ke-4 untuk segera menghancurkan pertahanan kota
Leningrad dan segera bergerak ke Moskow. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"> Singkatnya, setelah Nazi berhasil
menguasai Leningrad dan fokus ke Moskow. Pertempuran menjadi sangat brutal.
Pasukan Nazi dari berbagai unit akhirnya mengepung Pasukan Soviet di Moskow.
Pertahanan Moskow pun runtuh. Pasukan Soviet di Moskow hanya berjumlah 90.000
prajurit dan 150 tank saja untuk mempertahankan kota dari segala arah.
Tampaknya tinggal menunggu waktu saja sebelum Nazi benar-benar menduduki Moskow
dan memenangkan pertempuran. Pada 13 Oktober ketika Panzer Group ke-3 Nazi
berhasil bergerak sejauh 140km ke arah ibukota Moskow. Moskow dengan segera
memberlakukan Darurat Militer. Ketika serangan terus berlanjut, cuaca pun
menjadi sangat buruk dan berdampak pada penundaan manuver Nazi. Salju lebat pun
turun dibarengi dengan hujan. Hal itu pun membuat pasukan Nazi dan tank-tank
nya kesulitan bermanuver dan bergerak dengan lambat karena menghadapi hambatan
tanah yang berair, berlumpur, dan dipenuhi salju yang tebal. Saat itu Nazi
segera menunda Operasi terakhir untuk menduduki Moskow karena cuaca buruk
tersebut. Saat mobilisasi Nazi berhenti sementara, pasukan Soviet dengan segera
memanfaatkan waktu mereka untuk mengumpulkan kekuatan dan menyiapkan serangan
untuk menyerang balik. Dalam kurun waktu sebulan sejak operasi Nazi ditunda,
Soviet sekarang memiliki 8 unit pasukan darat yang berisi 30 Divisi pasukan
Siberia. Pasukan ini dikirimkan untuk fokus ke Moskow, unit intelijen Soviet
memastikan Stalin bahwa pasukan ini sengaja digerakkan ke Moskow setelah
intelijen memastikan bahwa tidak akan ada ancaman lagi dari Jepang di front
Timur Jauh. Pada November 1941, ada lebih dari 1.000 tank dan 1.000 pesawat
yang datang bersama Pasukan Siberia untuk bersama-sama mempertahankan kota
Moskow. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"> Walaupun cuaca masih buruk dan Nazi
saat itu sangat bersikeras untuk menduduki Moskow. Mobilisasi pasukan dan tank
pun dilakukan di tengah cuaca buruk. Dalam kurun waktu 2 minggu pertempuran di
tengah kondisi cuaca buruk, pasukan Nazi dari Panzer Group terlihat kewalahan
akibat serangan balik Soviet. Terlebih mereka mengalami banyak hambatan cuaca
dan kekurangan logistik amunisi dan bahan bakar untuk tank-tank mereka. Ketika
Panzer Group hanya sejengkal lagi berhasil menguasai Moskow. Situasi pun
berbalik. Pada 2 Desember 1941, <i>blizzard </i>(badai
salju lebat) pun terjadi. Meskipun unit recon Nazi berhasil menguasai kota
Khimki, hanya berjarak 8km dari Mokow dan mereka juga berhasil menguasai
Jembatan Moskow-Volga, pasukan <i>Wehrmarcht</i>
tetap saja tidak mampu melawan cuaca badai salju yang cukup ganas. Pasukan
Wehrmarcht sejak awal tidak siap menghadapi cuaca buruk ini karena pakaian
mereka tidak disiapkan untuk menghadapi ancaman cuaca dingin dan bersalju. Banyak
tank-tank dan kendaraan lapis baja mereka pun terkubur salju. Banyak pasukan <i>Wehrmarcht </i>pun mati sia-sia ditengah
ganasnya badai salju yang menerjang. <i>Winter
Warfare </i>(Pertempuran di medan salju) terbukti menjadi momok menakutkan bagi
Pasukan Nazi yang sebelumnya sudah terlalu percaya diri bakal merebut Moskow
dalam sekejap. Badai salju yang lebat
juga membuat unit-unit <i>Luftwaffe </i>Nazi
tidak dapat mengudara membuat Nazi harus menunda operasi serangan udara atas
Moskow. Di saat yang sama, unit-unit Soviet baru berdatangan ke Moskow dalam
membantu pertahanan Moskow dan jumlahnya diperkirakan berjumlah 500.000
pasukan. Pada 5 Desember, pasukan Soviet melancarkan serangan balik atas
posisi-posisi pasukan Nazi yang saat itu sangat kewalahan menghadapi hambatan
cuaca buruk. Pasukan Soviet saat itu menyiasati cuaca buruk itu dengan
mengenakan <i>winter clothing</i> (pakaian
hangat yang tahan cuaca dingin). Setelah Soviet menyerang balik Nazi
bertubi-tubi, serangan balik dari gabungan pasukan darat dan Artileri itu
berhasil memukul mundur Nazi sejauh 250km ke belakang. Wehrmacht tampaknya
harus mengakui kekalahan mereka dalam peperangan Moskow. Mereka pun kehilangan
sekitar 830.000 prajurit di medan perang. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhHg7TzUFjQWnLa33dfdu8IHy0iONVMAZgtxiVX7oKdYXWRgrUVF4ScOtTGir63yEhuaZ4z5WlYfAjQDkV5cgt1bsuSE91Wy5iAT_lxu60_ok1ax6j5gsSMBoa994YP53HUra5S_8ZM8B_QlSzsDpeQarO_TF_dqAEmL_J79hwBl3qLKTxuY2zeanjAMA=s982" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="982" data-original-width="962" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhHg7TzUFjQWnLa33dfdu8IHy0iONVMAZgtxiVX7oKdYXWRgrUVF4ScOtTGir63yEhuaZ4z5WlYfAjQDkV5cgt1bsuSE91Wy5iAT_lxu60_ok1ax6j5gsSMBoa994YP53HUra5S_8ZM8B_QlSzsDpeQarO_TF_dqAEmL_J79hwBl3qLKTxuY2zeanjAMA=w391-h400" width="391" /></a></div><p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Pada akhir Oktober 1941, kombinasi dari hujan lebat,
salju, kabut, dan lumpur membuat mobilisasi unit-unit Jerman tidak dapat
dilakukan. Tampak jelas bahwa unit-unit militer Jerman saat itu kalah superior
dari Alutsista militer Soviet dalam hal menghadapi tantangan cuaca dan medan
yang buruk. Terlihat beberapa tentara memaksakan kendaraannya untuk berjalan
ditengah salju yang lebat. </span></i></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiBEWTbY_t-27HnOhxeVpjPCv44f23sH0-ghSt7qd1plfzTz1ddah2ggRTMCt7My1DiTN0L_SJcLGihg3rzC6d2_ei-kwEItvSDdu1r8orxHv8I9280OnbhWy4vB7MMeocigN9eFWeFKpmYEcoFQ9R5AArlqXn--0aAtBwNEEaiO2C5TEoHnCHLV_jJjA=s962" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="641" data-original-width="962" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiBEWTbY_t-27HnOhxeVpjPCv44f23sH0-ghSt7qd1plfzTz1ddah2ggRTMCt7My1DiTN0L_SJcLGihg3rzC6d2_ei-kwEItvSDdu1r8orxHv8I9280OnbhWy4vB7MMeocigN9eFWeFKpmYEcoFQ9R5AArlqXn--0aAtBwNEEaiO2C5TEoHnCHLV_jJjA=w640-h426" width="640" /></a></div><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;">Di awal tahun 1942, beberapa Pasukan Soviet bersiap untuk
melakukan serangan balik. Pasukan Nazi mengalami banyak hambatan dalam
peperangan diantaranya adalah cuaca buruk serta masalah pasokan logistik yang
menghambat mobilisasi kendaraan-kendaraan lapis bajanya. Disaat Jerman sedang
bersiap memproduksi pakaian untuk Winter Warfare, pasukan Soviet sudah siap dan
merangsek maju ke lokasi-lokasi wilayah yang diduduki Nazi dan langsung memukul
mundur mereka.</span></i></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><span> </span>Nazi
dipaksa mengakui kekalahan di Moskow. Dengan kekalahan itu, mereka terpaksa
harus merancang ulang taktik perang mereka. Serangan balik Soviet pada Desember
1941 merupakan kekalahan yang memakan korban jiwa besar dipihak Jerman. Tidak
hanya korban jiwa, tetapi serangan balik itu membuat Jerman mundur ratusan km
dari posisi Moskow. Wehrmacht, ketika Operasi Barbarossa dilancarkan, memiliki
kekuatan 209 Divisi, dimana hanya 163 Divisi saja yang siap untuk bertempur. Namun
pada 31 Maret 1942, kurang dari setahun, mereka hanya memiliki kekuatan 58
Divisi saja yang bisa dipakai bertempur, sisanya hancur luluh lantah oleh
serangan balik Soviet. Stalin yang terpukau dengan keberhasilan ini tidak puas
begitu saja. Ia lantas menyuruh pasukannya untuk tidak hanya mempertahankan
Moskow saja, tapi juga memukul mundur Nazi di front-front lain di front
pertempuran di Selatan dan Utara. Hitler yang mengetahui kegagalan ini menjadi
sangat marah dan memecat perwira jerman <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Walther
Von Brauchitsch</i>. Walaupun Soviet juga mengalami korban jiwa yang besar dan
kehilangan banyak wilayahnya, namun moril prajurit mereka kini sedang
tinggi-tingginya dan mereka berhasil memukul mundur Nazi di banyak front
pertempuran. Kendati Hitler kembali memerintahkan pasukannya untuk bertahan dan
menyerang balik, Hitler pun sadar bahwa mobilisasi Nazi terkendala oleh
hambatan cuaca dan kekurangan logistik. Meskipun begitu Hitler tetap bersikeras
ingin mengalahkan Soviet. Pada bulan Februari 1943, Jerman kembali mengalami
kekalahan dalam Pertempuran Stalingrad. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Di tahun 1943, industri Soviet membaik
dan industri-industrinya mampu memproduksi Alutsista dalam jumlah besar dan
dengan segera tank-tank baru itupun dikirim ke medan pertempuran. Serangan
Jerman terakhir terjadi pada periode Juli-Agustus tahun 1943. Sekitar 1 juta
pasukan Nazi bertempur melawan 2.5 juta pasukan Soviet. Soviet melancarkan
Operasi Kutuzov, yakni operasi serangan balik yang melibatkan 6 juta pasukan
yang membuat Jerman kelawahan dan mundur. Setelah Jerman mengalami banyak
kekalahan serupa di tahun 1943 di banyak front, pada akhirnya Jerman memilih
menyerah karena moril prajuritnya yang sangat rendah dan kemampuan Alutsistanya
yang tidak mampu lagi dipakai akibat tidak tersedianya pasokan logistik. Pada
Januari 1945 Soviet akhirnya bergerak ke Berlin dengan ambisi ingin menaklukkan
ibukota Jerman tersebut dan mendudukinya. Perang berakhir dengan kalahnya Nazi
pada Mei 1945 setelah Berlin akhirnya jatuh ke tangan Pasukan Red Army. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Operasi Barbarossa merupakan invasi
militer terbesar dalam sejarah- melibatkan banyak pasukan, tank, senjata,
artileri, dan pesawat. Invasi itu membuka banyak pertempuran di front Timur.
Membunuh lebih dari 26 juta penduduk Soviet, termasuk 8 juta korban jiwa dari
pasukan Red Army. Pertempuran di Front Timur antara Nazi dan Red Army
menghancurkan ekonomi keduabelah pihak. Nazi berhasil meluluhlantahkan 1.710
kota-kota Soviet dan 70.000 desa-desanya dihancurkan. Operasi Barbarossa dan
kekalahan Jerman akhirnya mengubah peta politik di Eropa, akhirnya membagi
dunia kedalam dua blok- Blok Timur dan Barat. <o:p></o:p></span></p><br /><p></p>Abduhttp://www.blogger.com/profile/02394630879179950982noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4209945320916442258.post-51210256181050070462021-12-20T17:47:00.006-08:002021-12-20T17:58:18.083-08:00Refleksi Singkat Aneksasi Crimea<p> </p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Perang Sipil Ukraina yang berkecamuk saat ini merupakan
Perang Saudara hasil dari drama sebuah pergulatan di panggung politik yang
dimainkan oleh dua kubu politik yang berbeda. Di satu sisi ada kelompok Pro
Kiev yang tergila-gila dengan Barat dengan sistem demokrasinya, disatu sisi
terdapat kelompok politik konservatif yang terang-terangan menginginkan
kembalinya Ukraina ke pangkuan Rusia seperti masa kejayaan Uni Soviet
terdahulu. Dilihat dari peta geopolitik keseluruhan wilayah Ukraina,
diperkirakan sekitar 65% populasi Ukraina condong ke Barat, sedangkan 35%
sisanya menginginkan Ukraina agar lebih dekat ke Rusia. Perlu diingat bahwa
rasio 65% - 35% adalah murni merupakan kesimpulan Penulis dari persentase total
populasi masyarakat Ukraina dilihat dari peta populasi yang menggambarkan
apakah penduduk Ukraina berbahasa ibu Rusia atau tidak.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Karena seseorang yang memakai bahasa Rusia di
Ukraina sebenarnya masih sangat erat kaitannya dengan Rusia (Uni Soviet), atau
bisa jadi merupakan warga Rusia itu sendiri yang berada di wilayah Ukraina namun
setelah bubarnya Uni Soviet, mereka yang berbahasa Rusia itu pun terpaksa
menduduki wilayah pecahannya dengan status kewarganegaraan baru yang berstatus
warga negara Ukraina. Namun kita tidak akan membahas secara detail mengenai
topik perhitungan populasi ini dan keterkaitan historis mereka atas Rusia,
namun lebih fokus kepada Perang Sipil itu sendiri yang terjadi di dua wilayah
dengan konsentrasi pertempuran terpadat- Luhanks dan Donetsk.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Dua wilayah yang
disebutkan tadi- Luhanks dan Donetsk, merupakan wilayah terseksi bagi kedua
belah pihak dalam melancarkan pertempuran bersenjata. Intensitas pertempuran di
dua wilayah ini berawal dari yang sekedar pergulatan politik semata, kemudian
dengan cepat beralih ke konflik bersenjata yang militeristik. Rusia nampaknya
cukup paham bahwa dua wilayah ini tidak boleh jatuh ke tangan rezim berkuasa
Kiev, namun pertanyaan selanjutnya adalah seberapa pentingkah sebenarnya kedua
wilayah ini? <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Ada beberapa alasan mengapa Rusia tidak ingin melepaskan
kedua wilayah ini. Pertama, baik Luhanks dan Donetsk merupakan wilayah yang
berbatasan langsung dengan Rusia. Hal itu membuat Putin dengan mudah menyuplai
berbagai logistik seperti senjata, peluru, kendaraan lapis baja dan Tank ke
banyak kelompok milisi lokal yang bertempur secara tidak langsung demi
kepentingan nasional Rusia. Kedua, populasi di Luhanks dan Donetsk merupakan
populasi dimana hampir 90% masyarakatnya berbahasa Rusia, secara historis
merasa dekat ke Rusia, atau setidaknya menginginkan Luhanks dan Donetsk menjadi
daerah otonom lepas dari pengaruh rezim Kiev yang pro Barat. Otomatis secara
politik hal itu sangat menguntungkan Putin dengan agenda besarnya menyatukan
kembali Ukraina ke dalam pangkuan Rusia.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Ketiga, dari perspektif logika militer, jelas suatu invasi militer darat
harus terlebih dahulu bisa merebut dan menguasai daerah-daerah di perbatasan, kemudian
perlahan-lahan mulai menginvasi daerah-daerah selanjutnya hingga ke dalam
wilayah musuh. Memang bisa secara langsung militer Rusia melakukan serangan
udara ke jantung pemerintahan Kiev tanpa menyentuh daerah-daerah pinggiran,
namun jelas akan sangat beresiko mengingat semakin masuk ke dalam- terutama di
wilayah-wilayah seperti Odessa, Mykolaiv, dan Dnipropertrovsk, maka sistem
pertahanan udara Ukraina dan keberadaan pasukan daratnya jelas akan menjadi
ancaman tersendiri, terutama bagi kekuatan kelompok-kelompok milisi lokal. Keempat,
kedua wilayah ini merupakan pintu masuk bagi kekuatan kelompok milisi asing
pro-Rusia yang sengaja disusupkan melalui jalur darat di perbatasan. Kekuatan
separatis asing yang terbentuk di wilayah ini diantaranya berasal dari milisi
Chechnya, Yunani, Polandia, Hungaria, Serbia, Latvia, Armenia, dan
negara-negara lain yang sengaja masuk ke medan pertempuran dengan membawa sejarah
pengalaman perang mereka di masa lalu. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEh2k92z6mTlaRFQ5gXLlIMKbHYeFcW2iy_qXksxAKvRMbdEtAe6x64EDxPe5qUbebQfMi-E8gRd7gNnkbj09Syb0vQAeGAZgVs4Zica4sBRaprehK8j8cmtpwdUAnckcq6CchjzekCI5wlgHOD2p8rDtWyobcA-GLH9wVA9C87I3fx60eIVTnGnZW_8uQ=s1020" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="655" data-original-width="1020" height="410" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEh2k92z6mTlaRFQ5gXLlIMKbHYeFcW2iy_qXksxAKvRMbdEtAe6x64EDxPe5qUbebQfMi-E8gRd7gNnkbj09Syb0vQAeGAZgVs4Zica4sBRaprehK8j8cmtpwdUAnckcq6CchjzekCI5wlgHOD2p8rDtWyobcA-GLH9wVA9C87I3fx60eIVTnGnZW_8uQ=w640-h410" width="640" /></a></div><p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">DPR
Forces adalah istilah yang dialamatkan kepada milisi lokal Donbass. Milisi ini
terbentuk dari elemen warga sipil, yang kemudian terpaksa mengangkat senjata
dan bertempur melawan militer Ukraina di wilayah Ukraina Timur, Donbass.
Pemerintah dan militer Ukraina terang-terangan menyebut unit-unit lokal ini
sebagai kelompok teroris yang secara intens mendapatkan dukungan logistik dari
Rusia. DPR ini berada dibawah payung Angkatan Bersenjata Novorossiya, dimana AB
Novorossiya ini memiliki unit-unit militan lain yang bertempur secara gerilya
seperti Batalion Sparta, Batalion Somalia, dan Batalion Vostok. Bersama dengan
Pasukan elite Rusia yang secara langsung melatih mereka sekaligus menjadi unit recon (intai), milisi-milisi lokal ini sering bertempur secara direct
digaris depan. <o:p></o:p></span></i></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Atas fakta-fakta diatas, maka
sudah lazim bagi Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mempertimbangkan kedua
wilayah tadi, sebagai wilayah strategis yang harus diduduki dan ditaklukkan
secara militer secepatnya. Langkah pertama yang dilakukan untuk mewujudkan
ambisi besar tersebut ialah upaya Aneksasi Rusia yang dilakukan atas wilayah
Crimea, Ukraina, pada 2014 silam. Aneksasi Putin terhadap Crimea dilakukan
tanpa perlawanan dan pertumpahan darah sedikitpun, meski demikian, aneksasi
tersebut membawa konsekuensi politik yang besar bagi Rusia itu sendiri. Konsekuensi
politik itu datang dari banyak kelompok yang sudah sejak lama berseberangan
dengan Rusia- negara-negara Barat, negara aliansi NATO, dan negara-negara
Baltik yang bersimpati dengan Barat. Belum lagi konsekusensi lanjutan berupa
konflik bersenjata yang berlarut-larut yang sampai sekarang sudah memakan lebih
dari 14.000 korban jiwa warga sipil. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"> Aneksasi tersebut membuat Benua Eropa tersentak kaget.
Negara-negara Eropa yang diibaratkan sedang tertidur pulas, tiba-tiba
dibangunkan oleh Rusia atas insiden tersebut. Para pengamat militer mengatakan
bahwa Aneksasi Crimea itu merupakan aksi pengambil-alihan dan pendudukan
wilayah terbesar yang pertama kali dilakukan di Benua Eropa sejak Perang Dunia
II. Putin secara cerdik melihat banyak faktor sebelum melakan Aneksasi itu-
diantaranya faktor geopolitik, historis, serta kekuatan diplomatik Ukraina di
kancah internasional. Putin mencermati bahwa Ukraina terlalu lemah baik dalam
diplomasi internasional, pengaruh diplomatik regional, maupun dalam hal kekuatan
militer. Belum lagi korupsi menggurita di kubu pemerintahan dan militer Ukraina
itu sendiri. Hal itu benar-benar dimanfaatkan secara maksimal oleh Putin-
dengan realisasi berupa Aneksasi tersebut. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"> Walaupun Ukraina sesumbar mengatakan bahwa Crimea akan
segera balik ke pangkuan Kiev, namun banyak pengamat yang meragukannya. Mereka
menganggap bahwa sangat sulit bagi Ukraina untuk mengambil kembali Crimea
dilihat dari perspektif manapun mengingat kekuatan Ukraina sangat lemah baik
dalam hal diplomatik, ekonomi, maupun militer. Ukraina juga masih sangat
bergantung kepada Rusia secara ekonomi. Dan masalah-masalah sosial seperti
kemiskinan dan penangguran juga cukup besar di Crimea dan menjadi suatu pertimbangan
tersendiri. Meskipun terlihat mustahil, namun Ukraina terus mendapatkan
dukungan diplomatik dan politik baik dari negara-negara UE, NATO dan Amerika
Serikat. Walaupun banyak pengamat yang mengatakan bahwa keinginan Ukraina untuk
bergabung dengan NATO tidak bisa diwujudkan secepatnya. Perlu pertimbangan dan
analisis geopolitik yang mendalam bagi NATO agar memampukannya untuk menerima Ukraina
sebagai anggota tetapnya. NATO juga tidak mau begitu saja menerima Ukraina
hanya karena Ukraina ingin segera mencari perlindungan militer NATO atas
konflik bersenjatanya dengan Rusia, tanpa Ukraina membawa kontribusi positif
yang signifikan bagi organisasi NATO itu sendiri, baik kontribusi geopolitik,
diplomatik, maupun dari perspektif kekuatan militer. Itulah mengapa Sekretaris
Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan bahwa NATO akan tetap menjadi partner
bagi Ukraina, NATO mendukung model pemerintahan demokrasi yang ada di Ukraina,
namun tidak menjanjikan dengan gegabah bahwa
Ukraina akan menjadi anggota tetap NATO dikemudian hari. Sikap kehati-hatian atas
rekrutmen anggota tetap NATO itu menjadi suatu keharusan meskipun NATO paham
betul bahwa kemungkinan besar invasi militer Rusia atas seluruh wilayah Ukraina
akan terwujud, setidaknya itulah yang ditakutkan banyak pihak. Nampaknya NATO
memiliki taktiknya sendiri dalam menghadapi ancaman Rusia tersebut, yakni memperkuat
kekuatan pasukan militer dan sistem pertahanan di negara-negara NATO yang
berdekatan dengan wilayah Ukraina dan Rusia. Dengan begitu NATO akan mampu
terus mengawasi dari dekat perkembangan peta kekuatan militer Rusia di kawasan
regional. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"> Yang jelas, setelah Aneksasi berhasil diwujudkan. Putin
kini menuntut agar NATO menjauh dari negara-negara Balkan, Eropa Timur, dan
negara-negara bekas Uni Soviet, terutama Ukraina. Hal itu termasuk tuntutan agar
NATO segera menjauhkan sistem pertahanan udara dan konsentrasi pasukan darat NATO
di negara-negara Eropa Timur, termasuk latihan militer rutin yang sering
dilakukan NATO. Rusia menuntut NATO untuk tidak lagi memberikan status
keanggotaan tetap bagi negara-negara bekas Uni Soviet, namun tuntutan itu
ditertawakan NATO. NATO beralasan bahwa setiap negara memiliki potensi untuk
menjadi anggota NATO dan NATO menghargai upaya mereka untuk menjadi bagian dari
NATO. Rusia juga menuntut agar AS dan NATO untuk menaati himbauan untuk segera
menjauh dari wilayah-wilayah pinggiran Rusia yang sangat menjadi prioritas
utama Rusia terkait stabilitas keamanan dan pertahanan diwilayah tersebut.
Dilihat dari mau kemana arah kebijakan Putin atas Ukraina, bisa tercermin dari
seberapa geram dan khawatirnya Putin atas keberadaan kekuatan NATO di kawasan
regional. Begitu gusarnya hingga Putin menempatkan konsentrasi banyak kekuatan
militernya di perbatasan- diperkirakan berjumlah 100.000 pasukan darat beserta
Alutsista militernya. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjRNgu8NId8WedcW_XgnUjjNNY20jsyLGP-o5pnqecbSUv6kLIyPQqdcrBvM89Ewg83oCoKRQdwoYuVZ9xBHOmG00PkAGpkK5MExKwCTr5Len63vSm3mgtvsvHE965gCvIZH7gfGKbgJUudDnIG40WMweSsCzGspjpqGuIpO0LuE3rLw_chLMhLmNpESQ=s895" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="895" data-original-width="658" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjRNgu8NId8WedcW_XgnUjjNNY20jsyLGP-o5pnqecbSUv6kLIyPQqdcrBvM89Ewg83oCoKRQdwoYuVZ9xBHOmG00PkAGpkK5MExKwCTr5Len63vSm3mgtvsvHE965gCvIZH7gfGKbgJUudDnIG40WMweSsCzGspjpqGuIpO0LuE3rLw_chLMhLmNpESQ=w470-h640" width="470" /></a></div><p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Gambar
diambil dari geoawesomeness.com- negara-negara biru tua merupakan anggota tetap
NATO yang memiliki status FIU (Force Integration Units)- diantaranya Estonia, Latvia,
Lithuania, Polandia, Slovakia, Hungaria, Romania dan Bulgaria. Dengan status
FIU tersebut, itu berarti kedelapan negara itu mampu menggelar pasukan NATO dengan jumlah banyak dalam kurun waktu kurang dari 24 jam ke titik-titik hot
zone (zona perang). Sedangkan negara-negara berwarna biru muda merupakan
anggota NATO tetap tapi tidak memiliki kemampuan penggelaran pasukan gerak
cepat. Sedangkan warna merah merupakan konsentrasi pasukan Rusia. Sedangkan
lingkaran-lingkaran kecil biru-merah, merupakan lokasi latihan militer baik
yang dilakukan NATO maupun Rusia. Dan konsentrasi latihan militer intens yang
sering dilakukan NATO berada di Estonia, Latvia, dan Lithuania yang sangat
dekat dengan wilayah Rusia, nampaknya hal itu yang membuat Putin marah besar. <o:p></o:p></span></i></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">
</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"> </span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"> Apa yang sebenarnya terjadi di Ukraina? Benarkah ini
merupakan konflik yang tak akan bisa diselesaikan? Dan kemana arah kebijakan
Putin selanjutnya- apakah bersikeras dengan retorika-retorika politik-historisnya
yang jelas-jelas mengancam stabilitas keamanan negara-negara Eropa? Tunggu tulisan-tulisan mendalam selanjutnya, <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><br /></span></p>Abduhttp://www.blogger.com/profile/02394630879179950982noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4209945320916442258.post-23553253553292513092020-02-27T01:48:00.000-08:002020-02-27T01:52:48.154-08:00Kontribusi SDF atas kekalahan ISIS di Suriah<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEVz68usfAwxazShmbQafxySMt9g5rvnDWfM-cM4K5-XmiSq9U4dSKhm_E1nSgQGWNzSgSLsPnFSvtnNsLmX7VLbC8k6aPoC__wyjzVHO32hcds6jeqSuH7xKBQurIkjdAubKvFoJ9BP5R/s1600/1200px-Flag_of_Syrian_Democratic_Forces.svg.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="1200" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEVz68usfAwxazShmbQafxySMt9g5rvnDWfM-cM4K5-XmiSq9U4dSKhm_E1nSgQGWNzSgSLsPnFSvtnNsLmX7VLbC8k6aPoC__wyjzVHO32hcds6jeqSuH7xKBQurIkjdAubKvFoJ9BP5R/s320/1200px-Flag_of_Syrian_Democratic_Forces.svg.png" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Logo <i>Syrian Democratic Forces</i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span><span style="font-family: "garamond" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Kekalahan
ISIS di Suriah yang saat ini terjadi sebenarnya tidak terlepas dari perjuangan
dan kerja keras SDF <i>(Syrian Democratic Forces)</i> yang merupakan organisasi paramiliter multi-ras dimana tujuan akhir mereka ialah merebut wilayah-wilayah yang
dikuasai ISIS, menegakkan kembali demokrasi di tanah Suriah, serta meraih
kemerdekaan independen bagi etnis Kurdi di Suriah. SDF adalah unit paramiliter yang
mendapat dukungan politik dari Amerika Serikat dimana para anggotanya terdiri
dari gabungan etnis Kurdi, Arab, serta beberapa milisi Assiria. SDF bukanlah
merupakan Tentara Nasional Suriah maupun bukanlah kekuatan militer yang
didukung secara resmi oleh Presiden Assad. Meskipun tujuan utama pembentukan
SDF adalah untuk menghancurkan ISIS, namun SDF juga sering berkonflik dengan
milisi-milisi seperti FSA (milisi yang didukung Turki), milisi-milisi yang
memiliki hubungan dengan Al-Qaeda, para pemberontak Arab Nasionalis, maupun unsur-unsur
dari militer Turki itu sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "garamond" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "garamond" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "garamond" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2_GDiUyfvNj7SpzFOhULkP7iWRWewMWpXO8xgbifuO1CfteVs63l-YOluqhzYSHNGEF_5fsGHlI0qCfwinOGV2iJp3kj2EkfDIR1KzGraGzSAnAXX0KAQGJkAIrAsU77tNen9ZA1LXHf5/s1600/544ea8fcecad048e54911e92-750-498.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="498" data-original-width="750" height="424" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2_GDiUyfvNj7SpzFOhULkP7iWRWewMWpXO8xgbifuO1CfteVs63l-YOluqhzYSHNGEF_5fsGHlI0qCfwinOGV2iJp3kj2EkfDIR1KzGraGzSAnAXX0KAQGJkAIrAsU77tNen9ZA1LXHf5/s640/544ea8fcecad048e54911e92-750-498.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "garamond" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Unit YPJ diisi oleh para milisi perempuan dan merupakan salah satu kekuatan </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "garamond" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">penting bagi SDF secara keseluruhan. Gambar diatas merupakan<br />milisi perempuan yang sedang latihan menembak di Kota Qamishli pada 2014</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "garamond" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "garamond" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>SDF berhasil memukul mundur ISIS dari kota-kota strategis
Suriah seperti Al-Hawl, Shaddadi, Shaddadi, Tishrin Dam, Manbij, Al-Tabqah,
Tabqa Dam, Baath Dam, serta kota yang dulu sempat menjadi basis pertahanan ISIS
yakni Raqqa. Sejak bulan Maret 2019, SDF secara resmi mengumumkan kepada publik bahwa ISIS telah kalah secara telak dan beberapa kota-kota yang dulunya pernah
dikuasai ISIS kini diambil alih oleh mereka. Kota terakhir yang berhasil
diambil alih SDF ialah Baghuz. Meskipun demikian SDF juga paham bahwa kekalahan
telak ISIS di Suriah bukanlah semata-mata kontribusi mereka, tapi juga berkat
bantuan gempuran dari Tentara Nasional Suriah (SAA), bantuan gempuran udara Rusia,
maupun keterlibatan intelijen terbatas dari Amerika Serikat, serta beberapa
kelompok milisi lokal yang memang dibentuk untuk menggempur ISIS. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "garamond" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "garamond" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Apakah dengan kekalahan ISIS, SDF sekarang dapat bernafas
lega? Tampaknya tidak. Ancaman sesungguhnya bagi SDF ialah Turki. Turki
dianggap adalah musuh terbesar SDF. Sejak pembentukan SDF pada 11 Oktober 2015,
SDF bertekad untuk benar-benar menghapuskan pengaruh politik dan milisi-milisi
lokal yang didukung Turki di Suriah. Sejak SDF merupakan unit militer dengan
mayoritas etnis Kurdi, dan fakta historis bahwa Turki sangat membenci etnis
Kurdi dan bahkan menyebut mereka sebagai teroris, membukakan mata kita bahwa
unit ini dibentuk memang untuk <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>menetralisir
kekuatan-kekuatan Turki di Suriah, baik secara politik maupun militer.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "garamond" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "garamond" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>SDF beroperasi di sekitar wilayah otonomi di bagian Utara
maupun Timur Suriah. Didalam SDF sendiri terbagi dua aliansi yakni YPG yang
merupakan unit utama yang dibentuk di tahun 2011 dan dikenal sebagai unit yang bertempur
dan mengalahkan ISIS dalam Pertempuran Kobani tahun 2015, serta unsur YPJ
(Women’s Defense Units) yang mana anggotanya merupakan milisi wanita yang
diperkirakan saat ini memiliki kekuatan sekitar 24.000 personel (statistik
Agustus 2017). Baik unit YPG maupun YPJ sudah menorehkan banyak keberhasilan di
medan pertempuran Suriah, bergabungnya dua kekuatan tersebut memberikan
kekuatan personel yang besar atas SDF. Kedua unit yang saat ini melebur ke
dalam SDF itu juga telah banyak menerima milisi sukarelawan yang berasal dari luar
wilayahnya seperti Eropa bahkan AS. Unsur-unsur lain yang ada didalam SDF ialah
milisi Al-Sanadid, MFS (organisasi militer etnis Assiria/Syriac), Liwa Tuwwar
Ar-Raqqa (milisi lokal Raqqa), Jaysh Al-Thuwar<i> (Army of Revolutionaries)</i>, dan
beberapa brigade Al-Jazira. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "garamond" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "garamond" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><o:p><br /></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "garamond" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">FAKTA FAKTA TERKAIT SDF:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "symbol"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "garamond" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">(2014) Rehana, seorang
milisi perempuan di unit militer YPJ, menjadi bahan perbincangan di internet
karena memposting gambar dirinya mengumumkan kemenangan di Twitter. Di
postingan itu Rehana mengklaim bahwa dirinya telah membunuh lebih dari seratus
teroris ISIS seorang diri. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "garamond" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "symbol"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "garamond" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pada 12 Oktober 2015,
Pentagon mengkonfirmasi kebenaran tentang pesawat AS C-17 yang membawa bantuan
melalui udara berupa 45 ton persenjataan dan amunisi yang disebar di wilayah
yang dikuasai SDF. Juru bicara SDF menyatakan bahwa bantuan tersebut berupa
senapan tempur, mortar, dan amunisi, namun tidak ada senjata Anti-Tank maupun
Anti-pesawat<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "garamond" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "symbol"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "garamond" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Turki pada 2016, telah
diketahui mencoba menciptakan kegaduhan didalam internal SDF dengan
memprovokasi isu-isu antar etnis di antara sesama personel SDF. Namun bentuk-bentuk
provokasi Turki tersebut gagal karena banyak anggota SDF yang tidak keberatan
dengan keberagaman etnis yang ada didalam SDF. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "garamond" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "symbol"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "garamond" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pada pertempuran tahun
2016 di Raqqa Utara dimana banyak kelompok milisi bergabung dengan SDF menjadi
satu aliansi demi menggempur ISIS, Pasukan khusus AS tertangkap kamera
kedapatan bertempur bersama SDF. Mereka membantu mengkoordinasi titik sasaran
serangan pesawat tempur. Mereka juga mengenakan logo YPG sebagai kamuflase <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "garamond" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "symbol"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "garamond" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pada akhir Januari
2017, SDF menerima kendaraan tempur APC yang diproduksi oleh pabrikan militer
Inggris ArmorGroup serta bantuan suplai dari AS<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "garamond" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "symbol"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "garamond" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pada 15 November 2017,
Talal Silo, Juru bicara SDF, menyerahkan diri dan bergabung dengan militer
Turki. Alasan kepergiannya hingga sekarang masih misterius<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "garamond" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "symbol"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "garamond" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pada 20 Desember 2017,
Hussam Awak, mantan Komandan SDF, mengumumkan pengunduran dirinya melalui
halaman Facebook tanpa alasan yang jelas<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "garamond" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "symbol"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "garamond" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pada 13 Januari 2018,
Koalisi Gabungan AS melatih grup yang bernama BSF <i>(Syrian Border Security
Force)</i>. AS menyatakan akan membesarkan kekuatan BSF hingga mencapai 30.000
personel. Setengah dari kekuatan tersebut berasal dari personel SDF<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "garamond" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "symbol"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "garamond" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pada awal Juni 2018,
Brigade Pembebasan Idlib-Afrin dibentuk, bersama dengan <i>Brigade Revolutionaries
Idlib</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "garamond" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "symbol"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "garamond" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pada 23 Maret 2019, SDG
mengumumkan telah menguasai kota terakhir yang dikuasai ISIS, yakni Baghuz<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "garamond" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "garamond" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "garamond" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "garamond" , "serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqZv6r4AoWDeHMu49CusCYn1-I6uVLMzVqlqcg5hRtcS5N2gEIz6LrLIZMSUGaujwJcAWG9TNMUBt_nQKFLb_Oi4i6Us15yUUvXuM51motwzLdlGLwhCnLyoqHcL6-cbzQxAjPNTPxG88M/s1600/002846884fc6_sf_6.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="576" data-original-width="1024" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqZv6r4AoWDeHMu49CusCYn1-I6uVLMzVqlqcg5hRtcS5N2gEIz6LrLIZMSUGaujwJcAWG9TNMUBt_nQKFLb_Oi4i6Us15yUUvXuM51motwzLdlGLwhCnLyoqHcL6-cbzQxAjPNTPxG88M/s640/002846884fc6_sf_6.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "garamond" , serif; font-size: 18.6667px;">Di dunia maya beredar foto dan video Pasukan Khusus AS sedang bertempur</span><br />
<span style="font-family: "garamond" , serif; font-size: 18.6667px;">bersama SDF dalam operasi militer melawan ISIS dalam pertempuran Manbij</span><br />
<span style="font-family: "garamond" , serif; font-size: 18.6667px;">2016. Menteri Pertahanan AS kemudian mengkonfirmasi kebenaran foto tersebut</span><br />
<span style="font-family: "garamond" , serif; font-size: 18.6667px;">dan menyebut bahwa kehadiran pasukan AS disana juga untuk menangkal</span><br />
<span style="font-family: "garamond" , serif; font-size: 18.6667px;">serangan Turki terhadap SDF. Erdogan pun berang dengan keberadaan pasukan AS</span><br />
<span style="font-family: "garamond" , serif; font-size: 18.6667px;">disana apalagi mengenakan seragam dan logo YPG. Erdogan menyebut SDF</span><br />
<span style="font-family: "garamond" , serif; font-size: 18.6667px;">masih memiliki kaitan dengan PKK, kelompok militan Kurdi yang ia sebut</span><br />
<span style="font-family: "garamond" , serif; font-size: 18.6667px;">sebagai kelompok teroris</span></div>
Abduhttp://www.blogger.com/profile/02394630879179950982noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4209945320916442258.post-35322803734351818772016-10-23T04:12:00.003-07:002016-10-23T04:12:19.968-07:00Gestapu, dan Pertarungan Politik Sukarno-Soeharto<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Californian FB","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">ANGKATAN UDARA DAN
GESTAPU<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Californian FB","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"> Apabila kita berbicara mengenai Angkatan Bersenjata
berhubungan dengan Gestapu, faktor Angkatan Udara terlalu penting untuk
dilupakan. Seperti diketahui luas pada waktu itu, Panglima AU, Omar Dani,
mempunyai hubungan khusus dengan presiden Sukarno sejak beliau diangkat
menggantikan KSAU suryadi suryadharma. Omar Dani naik ke posisi pimpinan
tertinggi AU setelah insiden tenggelamnya Motor Torpedo Boat Macan Tutul di
Laut Arafuru pada 15 Januari 1962. AU dipersalahkan karena tidak memberikan
dukungan udara kepada kapal perang yang sedang bertugas menyelundupkan tentara
ke daratan Irian Barat (sekarang Papua). Suryadharma membayar mahal “kesalahan”
yang dituduhkan kepadanya dan dicopot dari jabatannya di AU yang didudukinya
sejak Indonesia memiliki AU hampir 20 tahun sebelumnya. Lalu, karena menolak
jabatan duta besar di Kuba, Suryadharma diangkat menjadi penasehat militer
Presiden yang praktis tidak pernah dimintai pendapatnya atau saran oleh
Sukarno.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Californian FB","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"> Di kemudian hari terungkap, sebenarnya Suryadharma telah
diperlakukan secara tidak adil. Operasi penyelundupan pasukan ke Irian Barat
lebih merupakan keputusan politik Sukarno sebagai Panglima Koti tanpa
melibatkan pimpinan tentara. Angkatan Udara waktu itu bukan saja tidak tahu adanya
operasi rahasia tersebut, mereka juga memang belum siap memberi perlindungan
udara (air covert) dalam melaksanakan perintah Sukarno itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Californian FB","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"> Ini adalah contoh sempurna bagaimana sebuah operasi
militer dikelola oleh politisi non-militer yang sama sekali tidak memiliki
pengetahuan dan pengalaman militer. Kesalahan yang sama sebelumnya juga
dilakukan Hitler yang menyerang Uni Soviet tanpa terlebih dulu memperhatikan
pendapat dan pertimbangan para Jenderal dan para Marsekalnya, akibatnya, Jerman
mengalami kehancuran tragis beberapa divisi terbaik tentara mereka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Californian FB","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"> Ketika diangkat menjadi Panglima AU Omar Dani baru
sekitar sepuluh tahun menjalani dinas militer. Menurut Nasution, dialah yang
menyarankan kepada Sukarno mengangkat Omar Dani sebagai pengganti suryadharma.
Menko Hankam/KSAB itu berjumpa dengan Dani untuk pertama kalinya di lapangan
terbang Morotai, pada masa persiapan Operasi Trikora.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Californian FB","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"> Sebagai perwira yang masih sangat muda ketika menduduki
jabatan pimpinan AU, Dani melangkahi sejumlah perwira senior dalam angkatannya.
Dengan latar belakang seperti itu, maka bisa dimengerti kalau pimpinan baru AU
itu menjadi sangat bergantung pada wibawa dan dukungan Sukarno yang
mengangkatnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Californian FB","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"> Pada masa Revolusi, sebagai anak priayi berpendidikan
bagus, Dani bekerja sebagai penyiar radio siaran bahasa inggris di Solo.
Selanjutnya pindah ke Jakarta dan bekerja pada sebuah bank. Bersama sejumlah
pemuda pada 1950, Dani mendaftar untuk dikirim ke Taloa, California. Disana ia
di didik menjadi penerbang. Sepulang dari Amerika itulah, dia mengucapkan
sumpah sebagai perwira Angkatan Udara di mata para Jenderal senior di Angkatan
Darat, Omar Dani adalah anak muda yang tidak punya pengalaman tempur masa
revolusi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Californian FB","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"> Dengan latar belakang yang demikian, Sukarno mengangkat
Panglima AU itu menjadi Panglima Kolaga (Komando Mandala Siaga) dalam rangka
konfrontasi. Jenderal Soeharto, yang amat senior dan mantan panglima Mandala
Pembebasan Irian Barat, beberapa waktu kemudian ditunjuk Presiden sebagai
wakilnya. Keputusan Sukarno yang kurang bijaksana ini hanya membuat perwira
tinggi AD makin dongkol kepada Bapak Presiden dan Omar Dani. Dalam memoarnya,
mantan Pangkopkamtib, Jenderal TNI (Purn.) Sumitro menulis:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "Californian FB","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Di
komando Mandala Siaga (Kolaga) Panglimanya dari Angkatan Udara yang tidak punya
pengalaman perang, tentara kemarin sore, Omar Dani. Anak kemarin sore itu belum
punya pengalaman perang, tapi disuruh memimpin kami yang sudah bongkel-bongkel
sejak zaman Revolusi sampai tua perang terus. Dia membawahi Pak Harto yang
waktu itu wakilnya Omar Dani, sebagai Wakil Panglima Komando Mandala Siaga
(Wapang Kolaga). Dalam hati kami mangkel dipimpin anak wingi sore, anak kemarin
sore.”<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Californian FB","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">Disamping itu, Omar Dani
mewarisi AU yang sejak awal tahun 50an memang sudah diposisikan suryadharma,
sadar atau tidak, sebagai Angkatan yang bersikap antagonistis terhadap
saudaranya Angkatan Darat. Dengan later belakang itulah kita harus melihat kedekatan
AU dengan Presiden Sukarno. Untuk mengimbangi AD yang sudah lama terlibat dalam
kancah politik, di bawah Omar Dani untuk pertama kalinya Sukarno melibatkan
Angkatan Udara ke dalam kegiatan politik. Mengenai Soal ini, para purnawirawan
AU dalam buku <i>Menyingkap Kabut Halim 1965</i>,
menjelaskan:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "Californian FB","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Untuk
memberikan makna Angkatan Udara sebagai alat Revolusi sebagaimana yang sering
dikemukakan Bung Karno, Laksdya (Laksamana Madya) Udara Omar Dani dalam
kedudukannya sebagai Men/Pangau (Menteri Panglima Angkatan Udara), mencoba ikut
memainkan peran politik di tengah-tengah retorika revolusi PBR (Pemimpin Besar
Revolusi). Misalnya, berbicara tentang Angkatan V yang sebetulnya bukan murni
gagasannya sendiri, melainkan hasil pembicaraan sepintas antara PM RRC (Perdana
Menteri Republik Rakyat Cina) Chou En Lai dan Presiden Sukarno. Karena Bung
Karno tertarik, Omar Dani pun membawa wacana itu dalam suatu pembahasan dengan
rekan-rekan menteri/panglima Angkatan lainnya.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "Californian FB","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Tak disadari oleh Dani, bahwa
membawa gagasan itu, sangat paralel dengan keinginan PKI, yaitu terciptanya
suatu militansi dan radikalisme di kalangan rakyat sipil. Militansi rakyat yang
terlihat melalui pelatihan sukarelawan pada masa operasi pengembalian Irian
Barat dan perjuangan Dwikora, sangat menguntungkan PKI.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Californian FB","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"> Persoalan penting yang melatarbelakangi konflik antara AU
dan AD, terutama pada masa demokrasi terpimpin, pada dasarnya adalah sikap
kedua Angkatan yang berbeda terhadap kebijakan Presiden Sukarno. AD menolak
Nasakom, sangat waspada terhadap PKI, sementara Angkatan Udara mendukung
Nasakom dan mendukung hampir apapun kebijakan Sukarno, termasuk gagasan
pembentukan Angkatan kelima. Berbeda dengan pihak AD, pimpinan AU waktu itu
tidak melihat PKI sebagai potensi ancaman di masa mendatang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Californian FB","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"> Jauh sebelum itu Suryadharma sebagai pribadi sudah pula
merupakan persoalan bagi AD. Perwira lulusan Akademi Militer Breda, Negeri
Belanda, ini tidak ikut perang gerilya setelah Yogyakarta diserbu dan dikuasai
Belanda pada 19 Desember 1948. Ketika tentara dibawah pimpinan Sudirman dan
Nasution menjalankan perang gerilya, Suryadharma bersama Sukarno dan Hatta
menyerah kepada Belanda. Mengenai absennya Suryadharma dalam aksi gerilya itu,
dari memoir Bung Hatta kemudian bisa diketahui, beberapa hari sebelum Yogyakarta
diserang dan dikuasai tentara kolonial Belanda, Suryadharma sebagai pimpinan AU
sudah tidak lagi menduduki posisi penting dalam ketentaraan. Untuk sementara,
dia dibebastugaskan dari posisi pimpinan AU karena diperintahkan mengikuti
perjalanan Presiden Sukarno ke India atas undangan perdana Menteri Nehru.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Californian FB","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"> Dalam keadaan menanti datangnya pesawat yang akan membawa
rombongan ke India itulah, Yogyakarta diserang. Suryadharma ditangkap dirumah
kediaman Wakil Presiden dan kemudian diasingkan ke Bangka bersama Bung Hatta
dan sejumlah pejabat tinggi negara. Setelah pengakuan kedaulatan, Sukarno
mengangkat kembali suryadharma sebagai pimpinan KSAU. Keputusan ini
mengecewakan para perwira senior Angkatan Darat yang baru saja keluar dari
hutan setelah operasi gerilya usai. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Californian FB","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"> Sikap para perwira AD yang menyalahkan keputusan
Suryadharma menyerah bersama Sukarno dipertanyakan oleh seorang perwira senior
AU. <i>“Lho, Suryadharma itu mengikuti jejak
Panglima Tertinggi. Yang mestinya disalahkan ialah sudirman. Panglima Besar itu
yang justru menolak menaati perintah panglima tertingginya.”<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "Californian FB","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"> </span></i><span style="font-family: "Californian FB","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">Debat
dengan tema suryadharma yang taat kepada panglima tertinggi, sementara sudirman
dianggap melakukan insubordinasi adalah debat yang muncul kembali ketika Omar
Dani menunjukkan loyalitas penuhnya kepada Sukarno. <i>“Apakah salah kalau kita taat kepada panglima tertinggi?”,</i> Tanya
Laksamana Muda Udara Sri Mulyono Herlambang. Masalah ini, akhirnya terpulang
pada bagaimana tempat tentara dalam masyarakat, persepsi diri mereka, serta
hubungan sipil dan militer macam apa yang berlaku dalam masyarakat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Californian FB","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"> Tentara (AD) di kemudian hari mempertegas posisinya dalam
masyarakat dengan menempatkan diri sebagai suatu kekuatan politik di antara
kekuatan politik lainnya. Posisi demikian itu mendapatkan legitimasi dari
keputusan Presiden Sukarno pada rapat Dewan Nasional pada November 1958.
Tentara pada masa sudirman memang lebih melihat diri sebagai pejuang daripada
hanya sekedar alat pemerintah. Sebagai pejuang dibidang militer, sudirman juga
telah mengikat dirinya dengan sebuah sumpah tentara; <i>“tidak kenal menyerah.” </i>Suryadharma dan Sukarno yang menyerah
kepada tentara kolonial Belanda mereka anggap mengkhianati sumpah tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Californian FB","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">SOEKARNO, SOEHARTO, DAN
PERTARUNGAN POLITIK PASCA-GESTAPU<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Californian FB","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"> Menengok balik ke belakang setelah 50 tahun, terlihat
dengan jelas Gestapu 1965 menjadi isu politik dan keamanan berlangsung relatif
singkat. Begitu efektifnya TNI dan kekuatan anti-komunis menghancurkan PKI,
dalam waktu pendek PKI nyaris tidak lagi bertahan sebagai topik penting
pembicaraan. PKI yang beberapa saat sebelum satu oktober 65, mendadak
menghilang, tak terdengar, bahkan seperti tidak pernah ada. Yang masih rajin
mengingatkan bahaya dan ancaman PKI adalah militer yang, antara lain,
memanfaatkan bahaya komunis sebagai cara mengukuhkan kekuasaan mereka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Californian FB","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"> Secara diam-diam, pada saat yang sama, sejumlah orang
memang ada yang masih mempertanyakan posisi dan peran Soeharto hari-hari itu,
hubungan lamanya dengan Kolonel Latif dan Letnan Kolonel Untung, pertemuan
Soeharto dengan Latif beberapa jam sebelum operasi Gestapu bergerak, serta
misteri yang menyelimuti dua batalyon kostrad yang terlibat Gestapu. Tapi dalam
waktu singkat, seiring makin terkonsolidasinya kekuasaan Soeharto, semua
pertanyaan tersebut menghilang dengan sendirinya dari wacana publik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Californian FB","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"> Yang bertahan lama adalah ketegangan Soeharto dengan
Presiden Soekarno. Untuk beberapa bulan, Sukarno dengan gigih bertahan untuk
menolak pembubaran PKI. Tapi, lewat surat perintah 11 Maret 1966 yang terpaksa
diberikan Sukarno kepada Soeharto, PKI akhirnya dibubarkan oleh Pangkopkamtib.
Selama ketegangan singkat mengenai nasib PKI itu, dari pihak PKI sendiri tak
terdengar kabar sedikit pun. Tokoh-tokoh PKI, tingkat lokal maupun nasional,
menghilang, tertangkap, atau terbunuh. Sebagian dibunuh tentara, tapi
kebanyakan terbunuh masyarakat. Maka yang kemudian terlibat dalam pertarungan
politik (power struggle) ialah Soeharto berhadapan dengan Sukarno.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Californian FB","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"> Kalau tentara sebagai kekuatan politik sebelum peristiwa
Gestapu dipimpin oleh Nasution kemudian Ahmad Yani, maka setelah Gestapu,
Soeharto sebagai Panglima Angkatan Darat tampil sebagai ketua “partai tentara”.
Kendati memiliki legalitas dan kontrol atas Angkatan Darat, Soeharto tetap saja
harus berhati-hati menghadapi Presiden Sukarno yang masih berpengaruh saat itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Californian FB","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"> Menghadapi PKI, Jenderal Soeharto- dengan dukungan
masyarakat anti-komunis, nyaris tidak memiliki hambatan sama sekali dalam
menghancurkan partai komunis dalam waktu singkat. Tapi ketika berhadapan dengan
Sukarno, bahkan pasukan-pasukan Angkatan Darat tidak semuanya dengan cepat
dikuasai Soeharto. Apalagi angkatan lainnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Californian FB","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"> Soeharto memerlukan sekitar 2 tahun untuk secara perlahan
menyempurnakan kekuasaannya atas tentara, yang waktu itu lebih dikenal sebagai
ABRI. Selama proses yang 2 tahun itu, dalam kalangan tentara Soeharto harus
menghadapi pendukungnya yang radikal sembari berurusan dengan pendukung
presiden Soekarno yang fanatik. Di pihak Soeharto, ada Jenderal Kemal Idris,
Kolonel Sarwo Edhie, dan Jenderal Hartono rekso dharsono. Mereka bertiga inilah
yang dengan loyal dan tegas terus mendesak agar Soeharto segera menyingkirkan
Presiden Sukarno.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Californian FB","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"> Di pihak loyalis dan pendukung fanatik presiden sukarno
pada berbagai unit militer di Jawa Tengah dan Timur tidak sulit ditemukan
mereka yang siap mati untuk sang presiden Sukarno. Tapi yang paling banyak
menonjol di antara yang mendukung presiden pada waktu itu ialah Panglima
Marinir yang juga Wakil Panglima Angkatan Laut, Letnan Jenderal KKO Hartono.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Californian FB","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"> Dengan kecerdikan politik serta kesabarannya, Soeharto
bukan saja berhasil menyingkirkan para penantangnya di berbagai satuan militer,
melainkan dengan dingin juga berhasil terbebas dari para perwira loyal dan
radikal pendukungnya. Kemal Idris terlempar ke Makassar (menjadi Pangkowilhan)
sebelum akhirnya dikirim ke Beograd sebagai duta besar. Dharsono ke Bangkok
(menjadi duta besar), dan Sarwo Edhie mendapat tugas ke Medaan sebelum akhirnya
ditugaskan sebagai Pangdam di Papua. Soeharto akhirnya berhasil berdiri tegak
sebagai Panglima Angkatan Darat dan ketua “partai tentara”. Dari posisi kuat
seperti itulah secara berangsur Soeharto memenangkan pertarungan politik
melawan Sukarno.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Californian FB","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"> Apakah Soeharto menyingkirkan Sukarno dengan melakukan
apa yang sering dituduhkan kepadanya sebagai “kudeta merangkak?”, pertama, aksi
kudeta haruslah dimengerti sebagai gerakan cepat dengan sasaran utama instalasi
yang mendukung atau dikuasai oleh pemerintah yang menjadi sasaran penggulingan.
Kedua, kudeta pada umumnya dilakukan oleh militer tak berpolitik lewat aksi
kudeta memasuki panggung politik untuk menguasai elemen pemerintahan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Californian FB","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"> Dua kriteria diatas itu tidak mudah ditemukan dalam aksi
yang dilakukan Soeharto. Presiden Sukarno tersingkir pada 1968 untuk digantikan
Jenderal Soeharto sebagai Presiden Kedua Indonesia, setelah selama dua tahun
terjadi pertarungan politik antara Soeharto-Sukarno. Jadi, jelas tidak ada
kudeta.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Californian FB","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"> Hal penting lainnya yang suka dilupakan para pengkritik
Soeharto, tentara Indonesia adalah sebuah kekuatan politik legal sejak Presiden
Sukarno, sebagai Ketua Dewan Nasional pada November 1958, memasukkan tentara ke
dalam Golongan Karya sebagai satu dari tujuh Angkatan Karya (nama Angkatan
Bersenjata berasal dari sini) bersama enam “angkatan karya” lainnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Californian FB","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"> Sejak itu, tentara yang untuk waktu lama hanya kekuatan
politik nyata, pada November 1958 telah berubah menjadi kekuatan politik legal
(resmi). Inilah penjelasannya mengapa kemudian tentara mendapat kursi dalam
dewan perwakilan rakyat gotong royong (DPRG) dan Majelis Perwakilan Rakyat
sementara (MPRs), disamping sejumlah kursi dalam kabinet ketika lembaga-lembaga
tersebut dibentuk Presiden Sukarno pada awal periode orde lama.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Californian FB","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"> Dengan demikian, yang sebenarnya terjadi antara tentara
(Soeharto) dan Sukarno sejak terjadinya Gestapu hingga tersingkirnya Presiden
pertama republik Indonesia itu, adalah pertarungan politik antara dua kekuatan
politik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Californian FB","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"> Dilihat dari sudut pandang pertarungan politik Sukarno
melawan tentara tersebut, maka sebenarnya keputusan Sukarno melegalkan tentara
sebagai kekuatan politik lewat dewan Nasional, adalah sebuah keputusan yang
mudah dipandang sebagai suatu kebijakan memelihara anak macan. Pada saat
resminya tentara menjadi kekuatan politik legal, Sukarno dengan tentara (A.H
Nasution) memang sedang berada dalam satu benteng “pertempuran” melawan
partai-partai politik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Californian FB","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"> Dengan dukungan tentara (A.H Nasution) pada 1959,
Indonesia memberlakukan kembali UUD 1945 yang memberi kekuasaan amat besar
kepada presiden Sukarno. Sejumlah politisi dan ahli hukum tata negara pada masa
itu menilai kerjasama Nasution-Sukarno memberlakukan kembali UUD 45 itu sebagai
sebuah kudeta konstitusional. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Californian FB","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"> Namun, dalam sejarah RI, pemberlakuan atau pembiaran
konstitusi sudah terjadi pada awal revolusi. Pada November 1945, pemerintahan
presidensial, berdasarkan UUD 45, pimpinan Presiden Sukarno, ditinggalkan
begitu saja untuk digantikan dengan praktik parlementer.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Californian FB","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"> Ironisnya, dengan kekautan yang diperolehnya dari
konstitusi masa-masa revolusi itu, Sukarno tiba-tiba, pada masa demokrasi
terpimpin, menyadari dirinya berhadapan dengan militer sebagai lawan politik.
Menghindari posisi sebagai “sandera” militer, Sukarno, yang tidak menguasai
satu partai pun, memutuskan merangkul PKI sebagai kekuatan penyeimbang (power balance)
terhadap kekuatan lain (tentara). Dasar filosofis hubungan mesra dan kerjasama
PKI dengan Sukarno sendiri ialah dokrtin Nasakom (Nasionalis, Agama, Komunis).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Californian FB","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"> Yang tidak kurang ironis ialah nasib Jenderal A.H
Nasution. Pemimpin Angkatan Darat ini, orang yang berjasa mendukung Sukarno
memperoleh kekuasaan besar lewat UUD 1945, adalah target utama dan pertama
dalam lingkaran militer yang harus disingkirkan Sukarno. Nasution yang
anti-komunis adalah penghalang utama agenda politik Nasakom besutan Sukarno.
Berhasil menyingkirkan Nasution pada 1962, giliran berikutnya Sukarno berusaha
menyingkirkan Jenderal Ahmad Yani, orang yang secara pribadi dipilih Sukarno
menggantikan Nasution. Pimpinan AD boleh berganti, tapi posisi kubu
anti-komunis mereka tidak berubah. Di mata Sukarno, Yani yang ternyata
anti-Nasakom, juga harus disingkirkan. Dalam proses menyingkirkan Yani itulah
terjadinya Gestapu pada pagi hari satu oktober 1965.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Californian FB","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"> Nasution tersingkir, Yani terbunuh, tampillah sosok
Soeharto. Ketua baru “partai tentara” ini sangat diuntungkan oleh kegagalan
Gestapu yang menyebabkan hancurnya Partai Komunis Indonesia. Tanpa dukungan
PKI, posisi politik Sukarno secara berangsur melemah. Dengan kecanggihan
politiknya, dalam 2 tahun sejak Gestapu terjadi pertarungan politik akhirnya
dimenangkan Soeharto. Sukarno pun akhirnya tersingkir.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Californian FB","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Californian FB","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Californian FB","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Californian FB","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"><i>Tulisan diatas disadur dari buku:</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Californian FB","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhf5AuB7-70K9-L4EJ-UCybSoNgyp0CMFrVWF8zgnOW9-npiBKjCemLjDF-jWT9hoHPH_3CNnVgyi5M6nw5p576cyVmnrB6yLYSKZHW3txBDVjzKnByUCPMzyZKrfLbRVO7eu5nuVcugced/s1600/27919367._UY762_SS762_.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhf5AuB7-70K9-L4EJ-UCybSoNgyp0CMFrVWF8zgnOW9-npiBKjCemLjDF-jWT9hoHPH_3CNnVgyi5M6nw5p576cyVmnrB6yLYSKZHW3txBDVjzKnByUCPMzyZKrfLbRVO7eu5nuVcugced/s320/27919367._UY762_SS762_.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Californian FB","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Californian FB","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"> <o:p></o:p></span></div>
Abduhttp://www.blogger.com/profile/02394630879179950982noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4209945320916442258.post-10128430688639041712016-10-08T14:03:00.004-07:002016-10-08T14:17:55.196-07:00Kekejaman Jepang - Eksperimen Unit 731<div class="MsoNormal" style="background: #F2FAFF; line-height: 16.15pt; margin-bottom: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: #F2FAFF; line-height: 16.15pt; margin-bottom: 12.0pt; text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpP92HzBUcansl44_u9slZ_-9h4NQR_ka4hyphenhyphen_4r_lCc3U5JTBDbdQULTragjjJkUnEtkpWZq0XhoN-jaVE3QdxAbfjdk5Rmi16HoBpmwmY7WVmEE05zkrH_m__M9HDgSsPSSB6hl8bTHS0/s1600/Japanese-unit-UNIT-731.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="374" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpP92HzBUcansl44_u9slZ_-9h4NQR_ka4hyphenhyphen_4r_lCc3U5JTBDbdQULTragjjJkUnEtkpWZq0XhoN-jaVE3QdxAbfjdk5Rmi16HoBpmwmY7WVmEE05zkrH_m__M9HDgSsPSSB6hl8bTHS0/s640/Japanese-unit-UNIT-731.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><i>Unit 731 merupakan eksperimen penelitian biologis-kimia yang dulu dilakukan Tentara Imperialis Jepang. Eksperimen mengerikan dilakukan saat terjadi Perang Kedua Sino-Jepang (1937-1945) dimana saat itu Jepang menginvasi dataran utama Cina. Unit 731 bermarkas di Distrik Pingfang Harbin, kota terbesar di kota yang diduduki Cina (Manchukuo) yang sekarang menjadi bagian wilayah Cina Timur Laut.</i></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background: #F2FAFF; line-height: 16.15pt; margin-bottom: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;">Ketika Perang Dunia pertama berakhir pada tahun 1918,
negara-negara yang semula terlibat perang dan berada di pihak yang kalah
seperti negara Jerman dan Jepang, merasa menjadi korban yang paling dirugikan.
Perasaan kalah itu jelas menimbulkan rasa malu dan sekaligus memunculkan ambisi
untuk balas dendam. Layaknya orang yang ingin balas dendam, segala macam cara
pun ditempuh meski cara tersebut bertentangan dengan rasa prikemanusiaan. Jalan
pintas yang bertentangan dengan konvensi Jenewa pun dilanggar karena militer
Jepang kemudian secara diam-diam mengembangkan senjata kuman dan menggunakannya
di medan perang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: #F2FAFF; line-height: 16.15pt; margin-bottom: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;">Pasca PD 1, Jepang langsung mengalami keterpurukan ekonomi dan
untuk bangkit dari keterpurukan itu, hanya ada satu cara yang bisa ditempuh,
mengobarkan kembali semangat Bushido (Samurai). Semangat Bushido yang bisa
teruji lewat peperangan mau tak mau mengkondisikan Jepang menegakkan pilar
militer dan dilanjutkan dengan ekspansi militer ke wilayah-wilayah terdekat.
Hanya dengan cara itu perasaan inferior dan balas dendam akibat kalah perang
bisa terobati. Keinginan balas dendam itu kemudian membuat baik Jepang maupun
Jerman berubah menjadi negara militeristik dan siap mencaplok negara-negara
tetangga. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: #F2FAFF; line-height: 16.15pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;">Jepang yang faktanya
minim sumber daya alam mengalami banyak kesulitan ketika industri militer dan
kebutuhan perekonomian nya sangat tergantung dari luar. Selain minim sumber
daya alam, jumlah personel militer Jepang juga tidak besar sehingga ketika
Jepang kemudian melakukan ekspansi, wilayah kekuasaanya pasti akan mengalami
kesulitan untuk mengontrol setiap wilayah yang diduduki. Untuk menguasai
wilayah jajahannya militer Jepang selalu menerapkan disiplin dan kebrutalan.
Tindakan brutal diperlukan karena jumlah personel militer Jepang yang sedikit
itu, harus mengontrol wilayah yang luas. Dengan tindakan brutal, diharapkan
negara yang dijajah enggan untuk melakukan perlawanan. Tapi aksi kebrutalan itu
dirasa tidak cukup karena hanya mampu memberikan efek jera dalam jangka pendek.
Maka untuk menghemat tenaga dan mengelola wilayah jajahan dalam jangka panjang
secara efektif, mulai lah muncul pemikiran ekstrem dari sejumlah tokoh militer
Jepang. Salah satu solusi yang kemudian muncul tidak hanya mencerminkan
kebrutalan tentara Jepang tapi senjata pemusnah massal yang dioperasikan tanpa
perikemanusiaan. Sumber daya personel militer yang terbatas itu harus
digantikan dengan senjata yang efektif untuk membunuh, yaitu senjata biologis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: #F2FAFF; line-height: 16.15pt; margin-bottom: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;">Salah satu tokoh pioner Jepang yang kemudian ditugaskan untuk
mendalami senjata biologis adalah Mayor Terunobu Hasebe bersama 40 ilmuwan
lainnya. Tapi setelah setelah sekian tahun memimpin tim pembuat senjata kuman
itu, perkembangan dari penelitian tim Hasebe belum menunjukkan hasil yang
memuaskan sampai kemudian muncul seorang ilmuwan maniak Jepang, Ishii Shiro.
Sebagai seorang dokter pendiam yang gemar meneliti organ tubuh manusia
sekaligus perkembangan kuman, Shiro yang kerap membayangkan eksperimen manusia
hidup merasa menemukan jalan terang.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKwUEzsvrN6_T6F5Nbq4GBVRSg4ABx-H-ViX11Tl06cBMhJ3UIMBtazvBnyVnpTZ1bweL7LPRCUvDPPh8GKdC2NUdj3OBib1smdaqHjGr3ZuZsIojoTKi0cuPIK0ElA3BeA5Um9VLlcQbT/s1600/ca2c4d7634a6829eb843d54c84d42200.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="348" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKwUEzsvrN6_T6F5Nbq4GBVRSg4ABx-H-ViX11Tl06cBMhJ3UIMBtazvBnyVnpTZ1bweL7LPRCUvDPPh8GKdC2NUdj3OBib1smdaqHjGr3ZuZsIojoTKi0cuPIK0ElA3BeA5Um9VLlcQbT/s640/ca2c4d7634a6829eb843d54c84d42200.jpg" width="640" /></a></div>
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: #F2FAFF; line-height: 16.15pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;">Maka tidak aneh, Shiro
yang lulus dari Kyoto University pada tahun 1920 itu memanfaatkan betul
peluangnya sewaktu mendapat tawaran untuk mengembangkan kemampuan ilmunya untuk
Angkatan Darat Jepang. Setelah sekitar 4 tahun bekerja untuk AD Jepang, sebagai
seorang peneliti senjata biologis kemampuan Shiro dibidang ilmu bakteri
ternyata sangat menonjol. Kecerdasan Shiro itu membuat AD Jepang terkagum-kagum
dengan beliau sehingga memerintahkannya untuk mendalami ilmu bakteriologi di
Kyoto University. Tahun 1927, Shiro yang memang cerdas dalam bidang tersebut
berhasil meraih gelar Doktor (Phd) sekaligus menikahi puteri dari Torasaburo
Akira yang saat itu menjabat sebagai rektor Universitas Kyoto. Tak lama
kemudian Shiro yang berpangkat Kapten telah memiliki berbagai konsep temuan
senjata biologis, kembali bergabung dengan militer Jepang. Kebetulan militer
Jepang pada saat itu sudah bangkit kembali dan sedang semangat-semangatnya
untuk menguasai negara-negara tetangga, Cina dan negara-negara lainnya di
wilayah Asia Timur.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: #F2FAFF; line-height: 16.15pt; margin-bottom: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;">Demi kepentingan militer Jepang dan sekaligus melaksanakan misi
mata-mata, Shiro kemudian diberi kesempatan untuk bertandang ke Eropa dan AS.
Tujuan utama Shiro dan tim nya adalah mempelajari proyek pembuatan senjata
biologis yang sedang dikembangkan Amerika Serikat, khususnya cara membuat hujan
beracun, dan hujan kuning. Agar misi ini tidak menimbulkan kecurigaan, militer
Jepang menyamarkan tugas rahasia Shiro dan timnya sebagai atase militer. Hanya
butuh waktu 2 tahun bagi Shiro untuk malang-melintang di negara-negara Eropa
dan AS. Mempelajari dan sekaligus menyerap program pengembangan senjata
biologis. Sekembalinya dari Eropa dan AS, misi Shiro dan timnya yang dinilai
sukses oleh militer Jepang tidak hanya membuat pangkatnya naik menjadi Mayor,
tapi Shiro juga diberi keleluasaan untuk segera membangun industri senjata
biologis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: #F2FAFF; line-height: 16.15pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;">Upaya Shiro untuk
mendirikan industri senjata biologis ternyata mendapat tanggapan positif dari
militer Jepang. Secara kebetulan tak lama setelah Shiro pulang dari Eropa, di
kota Shikoku muncul wabah radang meningitis. Shiro pun membuktikan keahliannya
meredam wabah meningitis dengan membangun wahana penjernihan air. Berkat
keberhasilannya membereskan wabah secara efektif itu, nama Shiro semakin
populer sebagai pakar bakteriologi, khususnya di kalangan militer Jepang. Jalan
untuk menjadi peneliti dengan objek eksperiman berupa manusia hidup pun makin
terbuka lebar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: #F2FAFF; line-height: 16.15pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;">MANCHURIA CAMPAIGN<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: #F2FAFF; line-height: 16.15pt; margin-bottom: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;">Ambisi militer Jepang untuk menguasai negara tetangga dimulai
dengan menyerbu Manchuria, Cina, pada akhir tahun 1931. Serbuan yang
dilancarkan oleh pasukan Kekaisaran Dai Nippon, Kwantung Army dan dipimpin oleh
Kepala Staf Kwantung Army, Jenderal Shigeru Honjo. Tidak hanya menguasai
wilayah perbatasan, namun juga langsung meluas ke wilayah pedalaman Cina.
Setelah sukses menguasai Cina, Jepang bahkan menguasai wilayah Indo-Cina yang
saat itu menjadi wilayah jajahan Perancis, dan kemudian menguasai wilayah
Korea. Akibat pendudukan wilayah jajahan itu, Jepang tidak hanya mendapat
sumber daya alam tetapi juga mendapatkan ratusan ribu tawanan perang dan tenaga
pekerja paksa yang berjumlah 4 juta jiwa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: #F2FAFF; line-height: 16.15pt; margin-bottom: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;">Serbuan Pasukan Jepang ke Manchuria dan kawasan Indo-Cina segera
memicu protes Internasional yang kemudian menjadi cikal-bakal meletusnya perang
dunia ke-2 karena Jepang kemudian meluaskan kampanye militernya ke kawasan Asia
Timur. Demi menghadapi ekspansi militer yang semakin meluas itulah, program
senjata biologis Jepang mulai diwujudkan pada tahun 1932. Program pengembangan
senjata kuman yang dipimpin langsung oleh Ishii Shiro bersama 10 ilmuwan
lainnya itu bernama Laboraturium Pencegahan Epidemik dan berlokasi secara
rahasia di sekolah medis militer Tokyo serta satu unit lain yang berada di desa
terpencil Beinho, Harbin, Cina. Setelah program pengembangan senjata kuman
berjalan, Shiro mulai tak sabar untuk mempraktekkannya secara langsung, dengan
pengujian terhadap manusia hidup. Tapi jelas, tidak mungkin untuk menggunakan
warga Jepang untuk melakukan eksperimen tersebut.</span><br />
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmrO8YyvkoxlfnppWYny8Kw98lVj5odbfRoUZIAzkn_WA_uY1Xz7tWR3L4-GpIS6g5U_4TT_H1j_n29oWaF_dCLMcCmhKnhMcfppwAfmgIL-D5YC4ipdDbnLEDLnWaWnwrAb9MB3MYwaAn/s1600/731-victims-005.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="406" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmrO8YyvkoxlfnppWYny8Kw98lVj5odbfRoUZIAzkn_WA_uY1Xz7tWR3L4-GpIS6g5U_4TT_H1j_n29oWaF_dCLMcCmhKnhMcfppwAfmgIL-D5YC4ipdDbnLEDLnWaWnwrAb9MB3MYwaAn/s640/731-victims-005.jpg" width="640" /></a></div>
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br />
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br />
<!--[endif]--><o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: #F2FAFF; line-height: 16.15pt; margin-bottom: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;">Untuk memenuhi kebutuhan wahana praktek berupa manusia, pada
Agustus 1932 Shiro dan tim nya berkunjung ke Manchuria. Setelah kunjungan yang
bersifat studi banding itu, lokasi pabrik senjata kuman di Harbin akan
dijadikan sebagai pusat pengembangan dan penelitian. Sementara untuk uji coba untuk
manusia akan dibangun kamp rahasia di sepanjang sungai Pelvin, yang berjarak
sekitar 20km dari Harbin. Agar tidak mengundang kecurigaan warga di sekitar
lokasi, Shiro sengaja menyamarkan pabrik senjata kuman dan lokasi uji coba nya
sebagai Kamo Unit atau Kadang-kadang Togo Unit. Setelah kedua fasilitas yang
nantinya akan menjadi neraka bagi para tawanan Jepang itu didirikan, Shiro yang
mendapat banyak sekali dukungan dari kalangan pejabat tinggi militer Jepang
itu, kemudian dinaikkan pangkatnya menjadi Letnan Kolonel. Anggaran untuk Kamo
Unit pun dinaikkan secara drastis, menjadi 200,000 Yen per-tahun nya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: #F2FAFF; line-height: 16.15pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;">Di bawah Shiro yang
sangat ambisius dan berdarah dingin, program pengembangan senjata biologis di
Kamo Unit berkembang pesat. Kaisar Hiroshito pun turut mendukung program
pengembangan senjata biologis yang dipimpin Shiro dan memerintahkan untuk
membangun dua unit lainnya. Hiroshito turut antusias karena menurut
pemahamannya secara pribadi, program pengembangan senjata biologis akan
mendukung tingkat kesehatan bagi warganya dan bukan digunakan untuk berperang.
Unit pertama yang kemudian dibangun kemudian disamarkan sebagai wahana
pencegahan penyakit dan pemurnian air untuk kepentingan militer, <i>Epidemic
Prevention and Water Purification Department of the Kuantung Army</i> yang
pada awal PD II namanya diubah menjadi Unit 731.<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: #F2FAFF; line-height: 16.15pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: #F2FAFF; line-height: 16.15pt; margin-bottom: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;">MENYERANG AMERIKA SERIKAT</span><br />
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "californian fb" , serif; font-size: 16pt; line-height: 16.15pt;">Protes yang dilontarkan AS kepada Jepang terkait masalah
penggunaan senjata biologis ternyata sama sekali tidak digubris oleh Jepang.
Pasukan Jepang yang merasa kewalahan ketika Pasukan AS akhirnya diterjunkan di
PD II justru membuat Jepang berencana melancarkan serangan senjata biologis,
dengan sasaran tepat ke daratan Amerika Serikat. Peralatan untuk melancarkan
serangan senjata biologis bahkan sudah dibuat seperti ribuan balon berisi
senjata kuman yang langsung dijatuhkan di atas udara kota San Diego, Amerika
Serikat. Menurut para petinggi militer Jepang, balon yang akan diterbangkan ke
AS memuat peranti untuk perang biologis dan dapat memunculkan wabah anthrax di
seluruh wilayah Amerika Serikat. Sesuai rencana, balon terbang yang berisi
senjata biologis itu dijatuhkan di wilayah pertanian dan peternakan dan
wilayah-wilayah AS yang menjadi target utama serangan. Wilayah yang membentang
di sepanjang Oregon hingga Michigan. Namun dalam uji coba nya, serangan
tersebut sempat membunuh 7 orang warga negara AS, dan ternyata kurang efektif
sehingga pelaksanaan nya ditunda.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: #F2FAFF; line-height: 16.15pt; margin-bottom: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;">Sementara serangan bom kuman yang diangkut pesawat kamikaze
terlebih dahulu dikapalkan menggunakan kapal selam pengangkut pesawat. Ketika
perjalanan kapal selam sudah mendekati pantai AS, kapal selam muncul untuk
menerbangkan pesawat pengangkut bom kuman, khususnya bakteri pes yang akan
dijatuhkan di kawasan California. Serangan menggunakan kapal selam pengangkut
pesawat itu sebenarnya sempat digelar oleh unit 731 dalam operasi rahasia
bersandi 'Cherry Blossoms at Night' dengan target wilayah California Selatan
dan San Diego. Namun ketika kapal selam sedang berlayar menuju AS, PD II
ternyata telah berakhir.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: #F2FAFF; line-height: 16.15pt; margin-bottom: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;">Para awak kapal sendiri mendengar tentang momen penyerahan
Jepang kepada sekutu melalui radio. Semula para awak kapal selam tidak percaya
dan menganggap penyerahan tersebut hanyalah propaganda semata yang dilancarkan
AS. Namun ketika pengumuman penyerahan Jepang kepada sekutu dibacakan langsung
oleh Kaisar Hirohito, komandan kapal selam lalu memerintahkan untuk membatalkan
operasi tersebut lalu kembali ke Jepang. Kapal selam tersebut kemudian berhasil
dipergoki oleh patroli kapal perang AS dan selanjutnya diamankan di pangkalan
Angkatan Laut Amerika yang berada di Yokohama, Jepang. Namun yang belum
diketahui oleh Amerika adalah, ketika pasukan Jepang ditarik mundur dari Cina,
unit 731 sempat melepaskan hewan-hewan yang pernah dijadikan kelinci percobaan
dari eksperimen senjata biologis di sekitar wilayah Harbin. Akibat wabah
berbagai penyakit yang menyebar dari tahun 1946 hingga 1948 itu, sebanyak
30,000 orang tewas. Wabah penyakit menular itu bahkan sempat meluas dan
menyebar hingga ke wilayah Soviet.<br />
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br />
<!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: #F2FAFF; line-height: 16.15pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;">Menyadari bahwa ancaman
senjata biologis yang dimiliki Jepang demikian berbahayanya, maka sewaktu
pasukan AS memutuskan mendarat di Jepang usai penyerahan diri Jepang, AS jadi
bersikap sangat hati-hati. Satu minggu setelah Jepang menyerah kepada sekutu,
unit Pasukan AS yang mendarat pertama kali di Jepang adalah unit yang dipimpin
oleh Kolonel Sanders dan misi utama nya adalah melokalisasi pabrik pembuatan
dan pengembangan senjata kuman. AS lalu menemukan Ishii Shiro yang pada akhir
PD II telah berpangkat Letnan Jenderal. Sejumlah pejabat tinggi yang pernah
bertugas dalam unit 731 lalu diinterogasi oleh Kolonel Sanders, namun Shiro
sendiri tidak berada di dalam rombongan para petinggi militer dan ilmuwan
Jepang yang ditawan AS. Kolonel Sanders sebetulnya kurang optimis dapat
menemukan Shiro, mengingat banyak pejabat tinggi militer Jepang cenderung lebih
memilih bunuh diri daripada ditangkap musuh hidup-hidup.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: #F2FAFF; line-height: 16.15pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: #F2FAFF; line-height: 16.15pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;">Kolonel Sanders lalu
menemui Jenderal Douglas MacArthur yang saat itu menjabat sebagai penguasa
militer untuk seluruh wilayah Jepang. Ketika Kolonel Sanders mengutarakan
niatnya bahwa seluruh petinggi unit 731 akan bekerjasama dalam pengembangan
senjata biologis asalkan tidak dikenai tuduhan sebagai penjahat perang dan
dibebaskan dari pengadilan militer, ternyata Jenderal MacArthur setuju. Pada
bulan September, Kolonel Sanders berhasil mengumpulkan para petinggi militer
yang terlibat di dalam unit 731. semua personil unit 731 kemudian diamankan
untuk kepetingan penyelidikan lebih lanjut. Setelah kurang lebih 10 minggu
bertugas di Jepang dalam rangka membungkam informasi terkait unit 731,
MacArthur lalu cepat-cepat memulangkan Kolonel Sanders ke Amerika. Sedangkan
perwira AS yang kemudian menggantikan Kolonel Sanders untuk menyelidiki unit
731 adalah Letkol Arvo T. Thompson agar mem-fokuskan perhatiannya pada bom
anthrax dan uji cobanya yang dilakukan terhadap manusia.<o:p></o:p></span><br />
<br />
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsk11EqK07tthwvmcFZAxrBFaEg89vSNNZvHvp2kd-8W1GCF8BVzZ8KjsRhjtRZoCSO5vLQ43YiNpdX_3KtxpBKnQ4tdnRlHlisO04zB5Eg-6O4wpS-Bji0MONfTSwch4vus6wf76KP-of/s1600/6eba5342e3cc620b70f58888fdbf403c.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsk11EqK07tthwvmcFZAxrBFaEg89vSNNZvHvp2kd-8W1GCF8BVzZ8KjsRhjtRZoCSO5vLQ43YiNpdX_3KtxpBKnQ4tdnRlHlisO04zB5Eg-6O4wpS-Bji0MONfTSwch4vus6wf76KP-of/s640/6eba5342e3cc620b70f58888fdbf403c.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><span style="font-family: 'californian fb', serif; font-size: 21.3333px; line-height: 21.5333px;">Ilustrasi kartun dalam gambar menunjukkan seorang dokter dalam eksperimen unit 731 membedah manusia hidup-hidup. Menurut sejarawan, sekitar 250.000 korban eksperimen termasuk lelaki, wanita, dan anak-anak menjadi korban kekejian eksperimen yang dilakukan Jepang. Sekitar 600 orang warga Cina menjadi kelinci percobaan di laboratorium rahasia Jepang di base kamp Pingfang. Ini belum termasuk uji coba keji lainnya seperti yang dilakukan Unit 100. </span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background: #F2FAFF; line-height: 16.15pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background: #F2FAFF; line-height: 16.15pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="background: #F2FAFF; line-height: 16.15pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
Abduhttp://www.blogger.com/profile/02394630879179950982noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4209945320916442258.post-37517541341124430552016-10-08T12:37:00.001-07:002016-10-08T16:46:45.117-07:00Konflik India-Pakistan<div style="background: white; line-height: 16.8pt; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"> </span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPxSNxXM1OwdEgGhFbZ2vs6s1Zvi2JSPbBUIOua6zUphwHUwCl23A0Ow8ceGoYJrGrHcst9viI7bLDuoGcS-s9NFKbXYFVG1TBIK6dCSfaUzo36ObTed62iiKcWxzBs_YqnwHMMa9m53dK/s1600/kashmir_map.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="416" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPxSNxXM1OwdEgGhFbZ2vs6s1Zvi2JSPbBUIOua6zUphwHUwCl23A0Ow8ceGoYJrGrHcst9viI7bLDuoGcS-s9NFKbXYFVG1TBIK6dCSfaUzo36ObTed62iiKcWxzBs_YqnwHMMa9m53dK/s640/kashmir_map.png" width="640" /></a></div>
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><i><br /></i></span>
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><i> Gambaran peta konflik India-Pakistan di wilayah Kashmir serta presentasi kekuatan militer di perbatasan. Kashmir ditunjukkan dengan wilayah berwarna merah (dimana tensi sering memanas), serta wilayah berwarna merah muda dimana bagian utara ditempati pasukan Pakistan, serta bagian timur Kashmir yang diklaim oleh Cina. Konflik perbatasan dua negara India-Pakistan dan aksi inflitrasi sering dilakukan, terutama oleh militer pakistan serta pasukan sipil pemberontak anti-india yang disebut juga pasukan paramiliter sipil.</i></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span></div>
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"> India dan Pakistan
adalah dua negara yang dari dulu hingga sekarang selalu terlibat konflik
bersenjata, terutama di perbatasan. Sejak kesepakatan partisi British India
tahun 1947 serta pembentukan negara India dan Pakistan, kedua negara di Asia
Selatan ini hingga sekarang sudah terlibat dalam empat kali perang, termasuk
satu perang tak resmi (undeclared war), berbagai aksi baku tembak yang terjadi
random di perbatasan, serta penyusupan dan penyerangan markas-markas militer,
baik yang dilakukan India, maupun Pakistan. <o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNFpWGogx9uBym9Th8y46zlwOsnpqTQwAqixKOBXvW1kAdQhV79a0r8Lx1wnVQ1TcIfO-EVjN9L3m9RKp5788M9TuZaJg8Z7SlK2ZjL6rDTpAomCzRYW3tOeUvQikN9PSlVhBfB9G5ykv4/s1600/july97-kashmir-war001.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="428" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNFpWGogx9uBym9Th8y46zlwOsnpqTQwAqixKOBXvW1kAdQhV79a0r8Lx1wnVQ1TcIfO-EVjN9L3m9RKp5788M9TuZaJg8Z7SlK2ZjL6rDTpAomCzRYW3tOeUvQikN9PSlVhBfB9G5ykv4/s640/july97-kashmir-war001.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><i>Juli 1997, Srinagar, Kashmir. Dalam foto terlihat para anggota pasukan khusus India "Victor Force" menunjukkan tujuh jasad para militan Pakistan yang berhasil mereka tumbangkan saat terjadi baku tembak di pegunungan Pir Panjal yang memisahkan wilayah India dan Pakistan. Tiga militan yang tewas berasal dari Pakistan, 3 lainnya Afghanistan, serta satu orang diketahui adalah penduduk lokal Kashmir. Aksi infiltrasi sering dilakukan Pakistan di wilayah Kashmir sebagai upaya melawan dominasi India.</i></span></div>
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwhL15V4Pr9RSkayyei-A-Y5hty6iJWHUz_NQ2PE14IGLQ6__C1jl-Ndd5HDxWM-MK_mPv4LHaeLLeFWMH-itTi-rNDx515en_s6PHOyzNl0bnnVVmMNPPJKQyiwQDkKGURgm1eyyfvcN4/s1600/kargil_war_647_081315010044.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="398" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwhL15V4Pr9RSkayyei-A-Y5hty6iJWHUz_NQ2PE14IGLQ6__C1jl-Ndd5HDxWM-MK_mPv4LHaeLLeFWMH-itTi-rNDx515en_s6PHOyzNl0bnnVVmMNPPJKQyiwQDkKGURgm1eyyfvcN4/s640/kargil_war_647_081315010044.jpg" width="640" /></a><span style="font-family: "californian fb" , serif; font-size: 16pt; line-height: 16.8pt; text-align: justify;"><i>Dalam foto terlihat tentara India menembakkan artileri medan kaliber 155mm untuk menghalau pergerakan besar-besaran dari para infiltran Pakistan. Insiden ini adalah bagian dari Perang Kargil tahun 1999 dimana terjadi di garis LOC (Line of Control) India. Saat itu banyak dari tentara Pakistan melakukan penyusupan terhadap posisi-posisi militer India di Kashmir, dengan dibantu para militan lokal Kashmir. Walaupun Pakistan menyalahkan insiden kepada militan Kashmir, namun dokumen-dokumen para penyusup di lapangan membuktikan bahwa Pakistan sangat terlibat dalam infiltrasi serta merupakan dalang dibalik insiden tersebut.</i></span></div>
</div>
<div style="background: white; line-height: 16.8pt; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;">Jika melihat ke
belakang, isu Kashmir adalah salah satu penyebab utama mengapa kedua negara ini
sering tak akur, sampai saat ini, secara langsung atau tidak langsung, isu
Kashmir ini menjadi penyebab terjadinya banyak aksi konflik antara kedua
negara. Kashmir merupakan wilayah kontroversial bagi kedua negara sejak 1947.
Cina pada waktu itu pun tidak memiliki pengaruh kuat atas wilayah tersebut. Di
wilayah Kashmir, India dan Pakistan tercatat pernah berkonflik tiga kali yakni
pada Perang India-Pakistani 1947 dan 1965, termasuk Perang Kargil. India
sendiri pada tahun 2010 lalu, mengklaim bahwa mereka memiliki 43% hak wilayah
atas Jammu-Kashmir. Pakistan juga mengklaim bahwa mereka berhak atas 37%
wilayah Kashmir, yang mereka sebut Azad Kashmir dan Gilgit-Baltistan. <o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 16.8pt; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"> Menarik mencermati
konflik India-Pakistan. Sebelum pecah konflik 1965, Pakistan terlebih dulu berbuat
ulah dengan melancarkan Operasi Gibraltar, yakni suatu operasi militer senyap Pakistan
yang dilancarkan untuk menyusup ke wilayah Jammu-Kashmir. Operasi bertujuan
untuk membuat kekacauan dan melawan dominasi India terhadap wilayah tersebut.
Pakistan berharap operasi berjalan lancar, tetapi operasi militer itu mengalami
kegagalan. Saat itu, Agustus 1965, sekitar 26.000 hingga 33.000 Pasukan tentara
Pakistan Azad-Kashmir, menyamar sebagai warga lokal Kashmir, kemudian menyusup
ke Jammu-Kashmir dengan tujuan membuat pemberontakan terhadap India. Hal itu
dilakukan seolah-olah agar tampak seperti warga lokal Kashmir lah yang memang
menentang dominasi India, padahal ada aktor lain didalamnya. Namun akibat dari
koordinasi yang buruk, belum sempat melancarkan aksi propagandanya, para penyusup
yang berasal dari Pakistan itu pun dengan cepat diketahui. <o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 16.8pt; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"> Akibatnya, India marah
bukan main dan dengan segera melancarkan perang skala-penuh di wilayah Pakistan
Barat. Perang 17 hari itu menyebabkan ratusan nyawa melayang di kedua pihak dan
menjadi perang terbesar antara India-Pakistan yang menggunakan kendaraan armor
serta tank-tank besar yang terjadi sejak Perang Dunia II. Konflik kedua negara
berhenti setelah keluarnya mandat PBB yang disusul oleh gencatan senjata yang
diusulkan baik oleh Uni Soviet maupun Amerika Serikat. Perang singkat itu
menjadi perang terbesar, setelah perang modern terbaru India-Pakistan di tahun
2001-2002. <o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 16.8pt; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;">Bagaimanapun juga, perang sengit di perbatasan India-Pakistan tahun
1965 membuat India mengetahui bahwa kekuatan militer Pakistan sangat rapuh.
Standar kecakapan militer Pakistan jauh dari standar militer, petinggi-petinggi
militer Pakistan kurang berpengalaman dan kurang terlatih, rantai komando
kurang baik dan pembinaan prajurit kurang profesional, serta militer Pakistan
kurang mumpuni dalam hal intelijen serta lemahnya prosedur pengumpulan
informasi lawan. Itulah mengapa karena kurang koordinasi dan tidak paham taktik
penyusupan yang benar, maka berakibat fatal dengan Pakistan yang mengalami
kegagalan pertama dalam Operasi Gibraltar.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 16.8pt; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"> Setelah perang
berakhir kedua negara ngotot mengklaim kemenangan. Tapi dari operasi penyusupan
Pakistan ke Kashmir hingga pertempuran awal di perbatasan Barat Pakistan,
dengan mudah kita dapat menyimpulkan bahwa India lah pemenangnya yang
disebabkan dua hal; operasi senyap yang gagal, yang mengindikasikan bahwa
Pakistan kalah sebelum berperang. Yang kedua, kalah dalam perang 17 hari dimana
India lebih unggul diatas Pakistan. Dunia kemudian dapat melihat bahwa Pakistan
mengalami kekalahan telak baik kekalahan politik maupun kekalahan taktik
militer. Dalam ranah internasional, Pakistan juga gagal atau tidak memiliki
pengaruh kuat di berbagai lobi internasional, maupun tidak juga mendapat
dukungan atau berusaha mencari dukungan dari banyak negara.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGYwZDaoyGlcNlET1PjBAh05nWggaayRXLnShgTRbW2zUS9wSux-8Ml9tVzjp9FP3NV_DmKiTTXLvHr-ATaiIBlB239ryIW7Ao-gqPO1ik1M7tpS3TfMuJWpZaCniKHSb9zDdbjIrNCd2D/s1600/2_mos_072615082824-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="436" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGYwZDaoyGlcNlET1PjBAh05nWggaayRXLnShgTRbW2zUS9wSux-8Ml9tVzjp9FP3NV_DmKiTTXLvHr-ATaiIBlB239ryIW7Ao-gqPO1ik1M7tpS3TfMuJWpZaCniKHSb9zDdbjIrNCd2D/s640/2_mos_072615082824-1.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><i>Ritual berdoa yang dilakukan tentara Pakistan yang mayoritas adalah muslim, detik-detik sebelum mereka melakukan infiltrasi terhadap wilayah Kashmir Selatan yang diduduki India. Biasanya mereka melakukan baku tembak terhadap tentara India, atau menghancurkan pos-pos dan markas militer India. </i></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><i><br /></i></span></div>
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-ovdjYd5pdf1_zbywGHg_1V5PleodVAn9alVVWT2WwddicAodL1a5dAglcxOgCt9VAXjaHhLd9DlIHNs4M61JZXa-wr5EtblDCY6gt-5ItGiSGVGNN_ASIbsg_M4d9B5gYW1vTgh_G8WZ/s1600/hi-siachen-852-cp-01038128-8col.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-ovdjYd5pdf1_zbywGHg_1V5PleodVAn9alVVWT2WwddicAodL1a5dAglcxOgCt9VAXjaHhLd9DlIHNs4M61JZXa-wr5EtblDCY6gt-5ItGiSGVGNN_ASIbsg_M4d9B5gYW1vTgh_G8WZ/s640/hi-siachen-852-cp-01038128-8col.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><i>Militer India juga berusaha meningkatkan kemampuan tempur prajuritnya dalam melawan infiltrasi tentara atau militan Pakistan untuk menjaga dominasi mereka terhadap wilayah Kashmir Selatan. Foto ini menunjukkan tentara AD India usai sesi latihan di base kamp Siachen pada 19 Juli 2011. Dimana sebagian besar pegunungan dan medan disana dingin dan bersalju. India meningkatkan kemampuan survival combat militer mereka di hawa ekstrem bersalju. Latihan diajarkan mulai dari mendaki medan terjal, memanjat tebing tinggi glacier es, latihan menembak, dan bertahan hidup dalam cuaca ekstrem.</i></span></div>
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<br />
<br />
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span></div>
<div style="background: white; line-height: 16.8pt; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"> Jika membandingkan
kekuatan India-Pakistan secara head-to-head, maka, menurut situs Global
Military Power, India jelas unggul dengan menempati peringkat 4 militer terbaik
di dunia, sedangkan Pakistan di peringkat 13 (data tahun 2016). Dalam segi
kuantitas, India menang segalanya, memiliki personel militer aktif sebanyak
1.325.000 dibandingkan Pakistan yang hanya 620.000. India juga menang dalam
kuantitas pesawat fighter (679), tank (6.464), Artileri medan jenis Towed
Artillery (7.414), Artileri MLRS (292), kapal selam (14), dan Kapal Induk Aircraft
Carrier (2). Sedangkan Pakistan memiliki pesawat fighter sebanyak 304 unit,
tank 2.924 unit, Towed artileri 3.278, MLRS 134 unit, kapal selam 5, serta
tidak memiliki Kapal Induk Aircraft Carrier. <o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 16.8pt; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;">Meskipun India begitu di atas angin, Pakistan sangat serius
menggunakan senjata andalan mereka, yakni senjata nuklir apabila memang India
bersikeras masuk ke wilayah Pakistan dan menguasai wilayah mereka. Pakistan
menganggap bahwa India boleh saja kuat di darat, laut, dan udara, tetapi jika
India sudah masuk dan menguasai lebih dari 50% wilayah Pakistan, maka Pakistan
tidak akan segan untuk meluncurkan perangkat nuklir mereka dan meluluhlantahkan
1 milyar lebih penduduk India yang tentu akan memakan korban jiwa puluhan kali
lipat dibandingkan korban jiwa di pihak Pakistan. Ibaratnya korban jiwa akibat
nuklir Pakistan itu tentu akan meruntuhkan moral India sekaligus membuat India
harus segera angkat kaki dari Pakistan. Apalagi di kota-kota India penduduknya
terkonsentrasi, padat, dan merupakan kawasan kumuh perkotaan, yang tentu akan
membawa dampak kehancuran yang signifikan. Itu adalah skenario terburuk yang
telah dipikirkan matang-matang oleh Pakistan. jika India yang menang dalam
taktik dan kuantitas, memaksa masuk dan menginvasi Pakistan, agar tidak kehilangan
muka akibat, Pakistan harus memastikan bahwa India harus membayar mahal invasi
tersebut. Caranya? Menghancurkan India melalui senjata nuklir. Negara Pakistan
boleh saja kalah dalam invasi besar India, tetapi dalam pandangan Pakistan,
India juga harus kalah, tetapi melalui senjata nuklir. Oleh sebab itu India
kini menghadapi dilema dan lebih beroperasi melalui taktik infiltrasi dan
sabotase senyap ke dalam wilayah Pakistan, dibandingkan memaksa memakai perang
terbuka secara langsung yang tidak menutup kemungkinan akan pecahnya perang
nuklir. Perang Kargil tahun 1999 adalah salah satu contoh perang India-Pakistan
yang berdarah-darah yang sangat dekat ke arah perang nuklir.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzabGT4h0mMgnS7IUQ1NLfAIIn0sSOn1cgx252wlaMc4HH6LJh9Go8p7IPkelRkLIGMSDC4vYvMKDfJJgmlExFSaHPAUXytXjnShNqzo9NvUxePoZN3MQD5g0RLe15kDZm-Jdo478ufTcx/s1600/a13-611x357.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="372" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzabGT4h0mMgnS7IUQ1NLfAIIn0sSOn1cgx252wlaMc4HH6LJh9Go8p7IPkelRkLIGMSDC4vYvMKDfJJgmlExFSaHPAUXytXjnShNqzo9NvUxePoZN3MQD5g0RLe15kDZm-Jdo478ufTcx/s640/a13-611x357.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><i>Tidak semua warga lokal Kashmir mendukung India. Banyak dari mereka menolak pendudukan dan keberadaan polisi/tentara India di Kashmir. Mereka yang menentang India, tidak terlibat dalam pemilu, atau mereka yang bersekutu dengan Pakistan, biasanya mendapatkan "Street Justice" (keadian jalanan/aksi main hakim) yang dilakukan oleh polisi India. Bahkan jika warga lokal Kashmir teridentifikasi sebagai mata-mata Pakistan, maka akan menjalani sanksi yang cukup berat.</i></span></div>
<i><span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"></span></i></div>
<div style="background: white; line-height: 16.8pt; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span></div>
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;">Jika perang terjadi lagi di masa depan, bisa jadi perang yang
terbatas (Limited War) atau operasi senyap (Covert Ops). Karena perang banyak
menguras tenaga, anggaran, serta bahan bakar, dan amunisi. Jika perang
berlangsung lama, India jelas lebih diunggulkan terutama jika perang terjadi di
lautan karena India sewaktu-waktu dapat memblokade pelabuhan-pelabuhan laut
Pakistan. Pakistan juga tidak memiliki pasokan energi yang cukup untuk meladeni
perang berlarut dengan India dimana Pakistan mengimpor 83% kebutuhan bahan
bakar konsumsi minyak. Perang sekecil apapun bagi Pakistan, sangat berdampak pada
kehancuran ekonomi negara itu. Kemenangan sumber daya energi dan sumber daya
manusia jelas membuat India menang. Kemenangan ketahanan ekonomi dan energi
jelas merupakan suatu jenis cara kemenangan yang ampuh untuk mengakhiri perang
tanpa kedua pihak menggunakan senjata nuklir.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 16.8pt; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;">India juga memiliki dua Kapal Induk. Diresmikan pada November 2013,
INS Vikramaditya merupakan kapal induk modern terbaru milik AL India. Jika
sewaktu-waktu terjadi perang lagi, Vikramaditya dapat memimpin suatu operasi
maritim “pembersihan” terhadap kapal-kapal Angkatan Laut Pakistan. Bagi
Pakistan, mimpi buruknya adalah jika Kapal Induk Vikramaditya kemudian diparkir
di pelabuhan Karachi, yaitu pelabuhan besar Pakistan, yang membuat Pakistan
tidak berdaya dalam pasokan atau transportasi lautnya.</span></div>
<div style="background: white; line-height: 16.8pt; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;">Vikramaditya sejatinya merupakan Cruiser pesawat anti-kapal selam
milik AL Soviet. Setelah Uni Soviet tidak mampu mengoperasikannya di tahun 1996
pasca Perang Dingin, pada tahun 2004 India kemudian membeli kapal tersebut.
Setelah dibeli, para teknisi kapal Rusia melakukan upgrade terhadap kapal lalu
membuatnya menjadi kapal induk Aircraft Carrier, lengkap dengan dek landasan
bagi pesawat tempur. Upgrade itu sendiri termasuk menghapus semua elemen
cruiser, termasuk dua senjata-dek caliber 100mm, 192 SA-N-9 misil
permukaan-ke-udara, dan 12 unit SS-N-12 misil anti-kapal permukaan.
Vikramaditya memiliki panjang 282 meter dan berbobot 44.000 ton. Vikramaditya
juga dilengkapi kemampuan dominasi anti-perang udara, anti-permukaan,
anti-kapal, dan anti-kapal selam. Kapal Induk dapat mengangkut 24 unit Mig-29K
atau bisa juga diisi pesawat multi-role Tejas, serta dapat mengangkut 10 heli
anti-kapal selam. India juga telah memesan 45 MiG-29Ks, dengan Skuadron pertama
303 Black Panthers Squadron, yang diresmikan pada Mei 2013 silam. Lain lagi
dengan saudaranya, INS Chakra. Jika INS Vikramaditya dianggap sebagai simbol
keunggulan taktik blokade laut AL India, Chakra merupakan “petarung laut
sejati” India yang merupakan bagian dari 14 unit kapal selam serang milik India.
Jika INS Vikramaditya adalah Kapal Induk, INS Chakra merupakan kapal selam
besar bertenaga nuklir Akula kelas II. Dari 14 kapal selam yang dimiliki India,
INS Chakra merupakan “Mothership of All Submarines”. INS Chakra dapat melakukan
beragam operasi maritim. Chakra jelas merupakan mimpi buruk bagi AL Pakistan
karena ia dapat juga melakukan aktivitas pengintaian atau operasi senyap, serta
dapat digunakan untuk menempatkan ranjau laut di sekitar perairan Pakistan yang
merupakan ancaman bagi kapal-kapal yang lalu-lalang di sekitar pelabuhan.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin: 6pt 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<div style="line-height: 16.8pt;">
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;">Terkait masalah operasi inflitrasi dan sabotase, Pakistan pernah
melalukannya pada 7 September 1965 setelah insiden tertangkap basahnya sekitar
30.000 penyusup asal Pakistan di Kashmir. Saat itu, Pakistan langsung
menerjunkan SSG (Special Services Group), sebuah pasukan elite Pakistan,
diterjunkan sekaligus melalui parasut ke dalam wilayah musuh. Sebanyak 135
pasukan komando SSG diterunkan di tiga lokasi markas militer AU India yakni
Halwara, Pathankot, dan Adampur. Meski Pakistan mengaku bahwa mereka
menerjunkan pasukan elite terhebat mereka, tetap saja, penerjunan tanpa taktik
lanjutan itu menjadi bencana bagi Pakistan. Dari sebanyak 135 pasukan yang
disusupkan di wilayah musuh, hanya 22 prajurit komando yang berhasil
menyelamatkan diri dan kembali ke Pakistan, 93 lainnya tertangkap musuh,
termasuk komandan operasi Mayor Khalid Butt. Sedangkan 20 prajurit komando SSG
lainnya tewas dalam baku tembak dengan tentara, maupun polisi India. Lagi-lagi,
Pakistan tidak pernah mau belajar dari kesalahan Operasi Gibraltar dimana
koordinasi dan taktik di lapangan tidak pernah berjalan sempurna. Faktor
kegagalan misi pasukan komando Pakistan yakni kegagalan mereka dalam membaca
dan menganalisa peta dengan baik, briefing yang sangat buruk, serta persiapan
yang asal jadi. Padahal pasukan elite yang berkualifikasi komando sejatinya
sudah dapat melahap habis musuh dengan taktik dan koordinasi yang baik, senyap
dan mematikan, mampu membaca map dengan baik, dan dapat melakukan infiltrasi
serta sabotase di dalam wilayah musuh. Entah apa yang ada di benak mereka,
dimana Pakistan selalu mengalami kegagalan dalam setiap operasi militer mereka.
Meski operasi penyusupan pasukan komando gagal total, Pakistan lagi-lagi
mengklaim bahwa mereka lah yang menang. Sumber-sumber dari otoritas Pakistan
mengatakan bahwa misi komando mereka telah menghancurkan beberapa rencana
operasi militer India, dalam hal ini menghancurkan mobil-mobil militer India. <o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 16.8pt;">
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; line-height: 16.8pt; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2azQBBBumd7wBFXQgfeUDj4R4luLl6VBQyMZSr_9tXwzGsXNS_IDJm6txiXBf_a6ZaJ356u1INYNoYmS3aWbzmK0Uh_2800o7EmBx_B9a6gWTavKNrqxg1Ct6fBCeFVend9XwjUNXhNgQ/s1600/SSG-2222.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2azQBBBumd7wBFXQgfeUDj4R4luLl6VBQyMZSr_9tXwzGsXNS_IDJm6txiXBf_a6ZaJ356u1INYNoYmS3aWbzmK0Uh_2800o7EmBx_B9a6gWTavKNrqxg1Ct6fBCeFVend9XwjUNXhNgQ/s640/SSG-2222.png" width="640" /></a></div>
<div style="line-height: 16.8pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><i>Pasukan SSG Pakistan adalah pasukan komando elite Pakistan berkekuatan 8 batalion (5.600 personel). Dibentuk pada 23 Maret 1956 untuk mengisi kebutuhan pasukan khusus AD Pakistan. Setiap batalion berkekuatan 700 personel yang dipecah menjadi 4 bagian. Setiap bagian dipecah lagi ke dalam platon-platon serta tim kecil lain yang berkekuatan 10 personel. Setiap batalion berada dibawah komando Letnan Kolonel.</i></span></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "californian fb" , serif; font-size: 21.3333px; line-height: 22.4px;"><i><br /></i></span></div>
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"></span><br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><span style="font-size: 21.3333px; line-height: 22.4px;"><br /></span></span></div>
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;">
</span>
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16pt; line-height: 16.8pt;"><br /></span></div>
<div style="background: white; line-height: 16.8pt; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;">Walaupun fakta di lapangan menunjukkan bahwa komando SSG Pakistan
berhasil mengalihkan perhatian pasukan India dari Divisi Infanteri ke-14, saat
tentara India Divisi ke-14 berhasil teralihkan, Pakistan melalui udara
membombardir jalanan yang menghancurkan mobil-mobil transportasi, serta
menghancurkan banyak mobil-mobil tentara India. Saat penyusupan pasukan komando
Pakistan berlangsung, India mengumumkan kepada publik dengan segera bahwa pemerintah
India akan memberikan hadiah bagi siapa saja yang menangkap mata-mata Pakistan,
maupun menangkap pasukan komando SSG. Sedangkan pada saat bersamaan, rumor
beredar di Pakistan bahwa India juga sedang melakukan operasi senyap mereka
dengan menerjunkan pasukan khusus mereka ke dalam wilayah Pakistan. Walaupun
rumor ini kemudian tidak terbukti kebenarannya.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 16.8pt; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;">Pada Mei 2002, Kamp militer di Kaluchack, lokasi dekat Jammu, juga
diserang. Penyusup bersenjata menyerang kamp dan membunuh 31 orang, 18
diantaranya merupakan sanak keluarga dari anggota militer India. Gedung
Parlemen India Kaluchak juga diserang kelompok bersenjata. Setelah serangan,
India memperkuat keamanan perbatasan terhadap segala aksi penyusupan dan
penyerangan Pakistan. India menempatkan banyak tentara mereka di sepanjang
perbatasan dan garis LOC. Jumlah tentara India yang ditempatkan di perbatasan
India-Pakistan meningkat drastis setelah insiden penyerangan pada Desember 2001
di Gedung Parlemen, serta insiden tahun 2002 saat penyerangan Kaluchak.</span></div>
<div style="background: white; line-height: 16.8pt; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;">Yang terbaru adalah aksi penyusupan di J-K (Jammu-Kashmir) pada 18
September 2016 kemarin dimana 18 tentara India tewas dan sebanyak 20 tentara
lainnya terluka dalam penyerangan di Kamp militer India di Uri. Kamp militer
tersebut merupakan markas sementara tentara India dan lokasi kamp berdekatan
dengan garis batas “aman” Line of Control (LOC) antara India dan Pakistan. Line
of Control itu dibuat dalam rangka mencegah adanya aksi penyusupan dan sabotase
dari kedua belah pihak, serta untuk mencegah agresi militer lanjutan. Tidak ada
kelompok dari pihak Pakistan yang mengklaim bertanggung jawab terhadap serangan
tersebut. Namun militer India menduga bahwa serangan dilakukan oleh kelompok
teroris Jaish-e-Mohammed Pakistan yang diketahui diketahui bahwa kelompok
tersebut dibekingi oleh intelijen Pakistan ISI. Empat orang penyusup yang
menyerang Kamp berhasil ditembak mati pasukan India. Empat orang itu juga
membawa artikel dan persenjataan yang diketahui berasal dari Pakistan. <o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvxTUaqjotIpWufILcs082fd1uRTYjaTprUokKLcPuYeyVNGCWcjefY7ZD6wnspfacW5IP9OfL-AM9DMExhIK36NPIqBIv2OrD9yGaH-5bSok1-rrnxsVtFETAuXENahw7fZsUr8iji9Ws/s1600/toon_indiaasfghty.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvxTUaqjotIpWufILcs082fd1uRTYjaTprUokKLcPuYeyVNGCWcjefY7ZD6wnspfacW5IP9OfL-AM9DMExhIK36NPIqBIv2OrD9yGaH-5bSok1-rrnxsVtFETAuXENahw7fZsUr8iji9Ws/s640/toon_indiaasfghty.jpg" width="640" /></a></div>
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span></div>
<div style="background: white; margin: 6pt 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<div style="line-height: 16.8pt;">
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
</div>
<div style="line-height: 16.8pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><i> Ilustrasi kartun dari kartunis NEELABHTOONS yang menggambarkan konflik India-Pakistan. Walaupun dalam foto ini tidak netral dan jelas terselip pesan propaganda didalamnya.</i></span></div>
<div style="line-height: 16.8pt;">
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
</div>
<div style="line-height: 16.8pt;">
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><br /></span>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; line-height: 16.8pt; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiRm5D5jXWd9iq-GqehwyHXWMFeoCH6vPMzqQNMiScI_unSZk3UGn9HXZB8XqVNCRofsZul6Ap-a6EiQo_ijYW6pnJLgOOYa6wo0ue2IGLouO0J4IP7j3OB3kRTkvAu4SVtkBOUy5vwwn7/s1600/pakistan-school-attack.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiRm5D5jXWd9iq-GqehwyHXWMFeoCH6vPMzqQNMiScI_unSZk3UGn9HXZB8XqVNCRofsZul6Ap-a6EiQo_ijYW6pnJLgOOYa6wo0ue2IGLouO0J4IP7j3OB3kRTkvAu4SVtkBOUy5vwwn7/s640/pakistan-school-attack.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="line-height: 16.8pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "californian fb" , "serif"; font-size: 16.0pt;"><i>Pakistan juga terkenal dengan banyaknya aksi serangan teror di sekolah-sekolah yang biasanya dilakukan teroris Taliban. Contohnya pada 16 Desember 2014, dimana 7 orang pelaku teror TTP (Tehrik-i-Taliban), kelompok teroris afiliasi Taliban, melakukan aksi teror di Army Public School, atau sekolah publik yang dikelola Angkatan Darat, di Kota Peshawar. Diantara para militan itu, ternyata kebanyakan berasal dari luar Pakistan, termasuk satu orang Chechnya, 3 orang Arab, serta 2 pelaku berasal dari Afghanistan. Mereka menggerebek sekolah dan membunuh 141 orang termasuk 132 anak sekolah yang berusia antara 8 hingga 18 tahun. Pasukan komando SSG kemudian berhasil melakukan operasi pembebasan yang berhasil membunuh semua teroris dan menyelamatkan 960 sandera.</i></span></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "californian fb" , serif; font-size: 21.3333px; line-height: 22.4px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "californian fb" , serif; font-size: 21.3333px; line-height: 22.4px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "californian fb" , serif; font-size: 21.3333px; line-height: 22.4px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "californian fb" , serif; font-size: 21.3333px; line-height: 22.4px;"><br /></span></div>
<br /></div>
<div style="background: white; line-height: 16.8pt; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div style="background: white; line-height: 16.8pt; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div style="background: white; line-height: 16.8pt; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div style="background: white; line-height: 16.8pt; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div style="background: white; line-height: 16.8pt; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div style="background: white; line-height: 16.8pt; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
Abduhttp://www.blogger.com/profile/02394630879179950982noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4209945320916442258.post-91911142360825098702016-01-23T02:32:00.004-08:002016-01-23T02:32:45.602-08:00China dalam pusaran G-30-S PKI<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">CHINA DALAM PUSARAN G-30-S<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">Peristiwa Gerakan 30 September
1965 berdampak pada hubungan diplomatik Indonesia dengan negara-negara
sosialis-komunis di Asia Tenggara dan Pasifik. Peran China diklaim sangat
sedikit dibandingkan dengan apa yang dituduhkan kubu anti-komunis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">Gatot Wilotikto tiba di Korea
Utara pada November 1960. Ia menetap di Pyongyang atas undangan Liga Pemuda
Korea untuk kuliah di jurusan Teknik Listrik Institut Teknologi Kim Chaek.
Ketika Gatot datang, Indonesia belum menjalin hubungan diplomatik resmi dengan
Korea Utara. Meski begitu, nama Indonesia sudah dikenal. <i>“Lagu Bengawan Solo
sangat populer di Pyongyang,” </i>kata gatot.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">Pada HUT Kemerdekaan RI, 1965,
Presiden Soekarno mengemukakan gagasan politik luar negeri anti-imperialis dan
beralih mengusung poros Jakarta-Phnom Penh-Hanoi-Peking-Pyongyang. Impikasinya,
pada 3 September 1965, Indonesia secara resmi membuka kantor perwakilan di
negara yang saat itu perdana menterinya dijabat Kim Il-Sung tersebut. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">Belum sebulan Kedutaan RI di
Pyongyang beroperasi, pecah peristiwa 30 September, yang dikenal dengan
G-30-S/PKI. Dalam atmosfer hubungan yang sedang amat dekat itu, G-30-S membuat
banyak warga Korea Utara kaget dan tidak menduganya. Setelahnya, eskalasi
penumpasan kekuatan PKI dan elemen-elemen pendukungnya banyak mendapat kecaman
dari warga Pyongyang. Kejadian itu, menurut Gatot, secara drastis mengubah
hubungan diplomatik antara Indonesia dan Korea Utara.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">Dampaknya dirasakan juga oleh
Gatot dan WNI lain yang tinggal di Korea Utara. Paspor pria kelahiran 18
November 1936 ini dicabut dan ia kehilangan kewarganegaraannya. <i>“Saya menjadi
stateless (tidak ada kewarganegaraan) selama 32 tahun,”</i> ia berkisah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">Baru di era Reformasi, semasa
pemerintahan Gus Dur, status kewarganegaraan Indonesia untuk Gatot kembali
diakui. Meski baru secara lisan, Gatot yang sempat menjadi peneliti di
almamaternya dan menjadi penerjemah honorer, kemudian bekerja di KBRI di
Pyongyang. Cerita Gatot memberikan gambaran tentang dampak peristiwa G30S/PKI
terhadap hubungan Indonesia dengan negara-negara sosialis-komunis yang
dijadikan sebagai orientasi politik luar negeri Soekarno.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">Selain dengan Korea Utara,
hubungan dengan Republik Rakyat Cina (RRC) juga memanas pasca Gerakan 30
September. Propaganda anti-komunis Angkatan Darat yang dipimpin Soeharto tidak
sungkan menuding peran besar Peking dibalik scenario kudeta oleh PKI. Laporan
harian <i>Angkatan Bersendjata </i>pada 25 April 1966 menyebut rezim Peking
berada dibalik penculikan dan pembunuhan 7 Jenderal dan seorang peristiwa dalam
peristiwa G-30-S.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">Sejarawan Universitas Cornell,
Amerika Serikat, Taomo Zhou, dalam makalahnya berjudul “China and The Thirtieth
of September Movement” (dipublikasikan pada 2014 oleh Program Asia Tenggara
Universitas Cornell) mempunyai kesimpulan berbeda atas tudingan itu.
Menurutnya, peran RRC sangat kecil dalam konflik politik Indonesia mengenai
G-30-S. Sebaliknya, dalam makalah yang sama, Taomo memaparkan bukti-bukti yang
mengonfirmasi Pemimpin Senior PKI, D.N Aidit, sebagai pemilik scenario politik kudeta
G-30-S PKI.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">Paparan Taomo bersumber pada
sejumlah dokumen, arsip Pemerintah RRC, terutama milik kementerian luar
negerinya. Seperti diketahui, G-30-S PKI menjadi objek sensor pemerintah RRC.
Beijing menutup akses atas dokumen pemerintah yang berhubungan dengan G-30-S
dan mengawasi dengan ketat setiap diskusi akademik yang relevan dengan topik
tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">Namun, pada 2008 Kementerian
Luar Negeri RRC untuk pertama kalinya membuka arsip dan dokumen-dokumen
diplomatik yang diproduksi dalam kurun waktu 1961-1965. Diantaranya, 250 berkas
dengan tebal mencapai 2.000 halaman yang berhubungan dengan Indonesia. Dokumen
itu berisi percakapan, laporan, dan notulensi, dari pertemuan top level
pemerintahan dua negara sampai informasi level bawah yang memuat komunikasi
dengan kantor perwakilan China di Indonesia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">Pada 2013, arsip tersebut
kembali ditutup. Hanya sedikit para akademisi China yang dapat mengakses dan
mempublikasikan materi terbatas dari dokumen-dokumen itu. Taomo mengurai
keterlibatan China dalam G-30-S berdasarkan empat isu; bantuan militer Beijing
untuk Angkatan Kelima (buruh dan petani) yang digagas Soekarno, rencana
kerjasama pengembangan dan transfer teknologi dan material nuklir, bantuan
medis pemerintah RRC untuk Presiden Soekarno, dan yang terakhir, hubungan
antara Partai Komunis China dan PKI.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">Dari bukti-bukti itu (yang
cenderung mewakili sudut pandang Pemerintah RRC), dalam kesimpulannya, Taomo
membenarkan bahwa dalam kurun waktu 1964 hingga September 1965, Beijing
menggunakan pengaruh politiknya untuk mendukung pemerintahan Soekarno yang
didukung kekuatan PKI. Dengan memberikan bantuan militer dan transfer teknologi
nuklir, RRC berharap dapat mengambil keuntungan dari sikap konfrontatif
Soekarno terhadap Malaysia sebagai proyek pelemahan atas kekuatan Barat di Asia
Tenggara dan Pasifik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">Dukungan China atas
pembentukan Angkatan Kelima (diluar Angkatan Darat, Laut, Udara, dan
Kepolisian) juga untuk mendukung kekuatan pro-Soekarno melawan kekuatan kanan
yang disematkan pada Angkatan Darat – yang didukung Amerika Serikat dan
sekutunya. Pada akhirnya, meski terlibat kesepakatan untuk memberi bantuan
25.000 pucuk senjata (dari 100.000 pucuk yang ditawarkan China), karena
sejumlah alasan, yang dikirim jumlahnya jauh lebih sedikit dari itu, dan tidak
untuk tujuan mendukung G-30-S.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEic7yt0nTCAE7y5XkOmqlVGI8g7WixCn4LIX9TSMruZOBtx9rlSAybYiVOfGe48scpiys6R8jxQLaUpsFqe2cSgMyZZPAv-G5ZbYsj1QNeS5OBxEzPa3toRNIzD2NDZLYUnAdZe_Ue9Cj4F/s1600/3.%252BMao_train_1961.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="596" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEic7yt0nTCAE7y5XkOmqlVGI8g7WixCn4LIX9TSMruZOBtx9rlSAybYiVOfGe48scpiys6R8jxQLaUpsFqe2cSgMyZZPAv-G5ZbYsj1QNeS5OBxEzPa3toRNIzD2NDZLYUnAdZe_Ue9Cj4F/s640/3.%252BMao_train_1961.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"><i>Mao Zedong (1893-1976), merupakan seorang revolusioner komunis China,</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"><i>sekaligus pendiri RRC yang dibangun pada 1949. Mao terkenal dengan</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Garamond, serif;"><span style="font-size: 21.3333339691162px; line-height: 24.5333347320557px;"><i>teori Marxit-Lenin, dan taktik militer yang semua itu digabung dan</i></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Garamond, serif;"><span style="font-size: 21.3333339691162px; line-height: 24.5333347320557px;"><i>dikenal dengan sebutan Maoisme. </i></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">Menurut dokumen yang memuat
laporan intelijen militer China sepanjang 1960 sampai September 1965, bantuan
militer China untuk Indonesia jauh lebih kecil dibandingkan dengan bantuan
militer Uni Soviet yang nilainya mencapai US$ 1.1 milyar. Karena itu, menurut
Taomo, sulit untuk menyebut bahwa bantuan militer China berdampak signifikan
terhadap situasi politik Indonesia tahun 1965.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">Rencana China untuk memberikan
bantuan transfer teknologi dan material nuklir tidak terealisasi akibat G-30-S.
Sementara itu, dalam konteks bantuan medis, dokumen Pemerintah RRC menyebut
kondisi kesehatan Soekarno pada 1964-1965 tidak seburuk seperti apa yang
dispekulasikan dokter-dokter Barat di Vienna, Austria. Karena itu, premis yang
menyebut politisasi atas kondisi kesehatan Soekarno secara langsung memicu
G-30-S, menurut Taomo, juga terbantahkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">Sementara itu, untuk isu
keempat, mengenai hubungan PKI dengan Partai Komunis China (PKC), Taomo
memaparkan dokumen pertemuan pemimpin China Mao Zedong dengan delegasi PKI yang
dipimpin D.N Aidit pada 5 Agustus 1965. Dokumen itu memuat percakapan antara
Mao dan Aidit yang mengetengahkan sejumlah scenario PKI untuk menghadapi
kekuatan Angkatan Darat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">Intinya, scenario Aidit
mengetengahkan dua cara; negosiasi dengan Angkatan Darat (yang ia rasa akan
sulit dimenangkan jika Soekarno wafat) dan memperkuat dukungan militer untuk
PKI. Dari percakapan, menurut Taomo, tidak jelas benar sikap pemimpin China
terhadap skenario Aidit. “Tapi percakapan itu adalah bukti bahwa Beijing telah
menerima informasi soal rencana Aidit dan menunjukkan sikap tidak keberatan,”
ia memaparkan. (Paparan itu berbeda dari rekonstruksi yang diketengahkan
sejarawan Ceko, Victor Miroslav Vic, 10 tahun lalu. Ia mengutip – dari
transkipsi yang tidak teridentifikasi keterangan waktunya – pernyataan Mao yang
secara eksplisit menyarankan Aidit untuk menghabisi para jenderal dan perwira
reksioner dalam sekali pukul.)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">Alhasil, Taomo menyebut Mao
bukanlah arsitek kudeta G-30-S PKI. Menurutnya, gerakan klandestin PKI-lah yang
secara independen menyusun rencana. Beijing juga disebutnya tidak pernah tahu
kapan rencana PKI akan direalisasikan. Informasi soal pecahnya G-30-S baru
diperoleh Pemerintah RRC dari kantor berita asing pada 1 Oktober 1965.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"> </span><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">(BAMBANG
SULISTIYO DAN HAYATI NUPUS)</span><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4209945320916442258.post-13563843921163164912016-01-23T02:23:00.004-08:002016-01-23T02:23:59.805-08:00Hari-hari Indonesia di mata CIA (G30S-PKI)<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">HARI-HARI INDONESIA DI MATA
CIA<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">Sebanyak 2.500 dokumen
briefing harian Presiden Amerika Serikat dipublikasikan CIA. Periode
September-Desember 1965 menggambarkan panas-dingin hubungan diplomatik
Indonesia-Amerika.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">“Semua tergantung kondisi
Soekarno. Bila ia meninggal atau tidak mampu memerintah, bisa pecah perang
sipil…”<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">Kalimat tersebut merupakan
cuplikan dari briefing harian Presiden (PDB – <i>President’s Daily Briefing</i>)
Amerika Serikat pada 1 Oktober 1965. Briefing yang rutin dikirim tiap pagi oleh
Agen Pusat Intelijen (CIA) itu menjelaskan kondisi Indonesia pasca-penculikan
sejumlah jenderal Angkatan Darat yang terjadi malam sebelumnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">Peristiwa yang dikenal sebagai
Gerakan 30 September (G-30-S/PKI) itu menurut PDB, adalah peristiwa
tarik-menarik kekuasaan antara kelompok militer-komunis dan pimpinan militer
anti-komunis. Upaya kudeta oleh kelompok militer-komunis pagi itu dibalas
dengan kontra-kudeta oleh kelompok anti-komunis. <i>“Situasi saat ini
membingungkan dan belum jelas ke mana arahnya. Kedua belah pihak mengklaim
loyal pada Presiden, dan mereka semua menyatakan akan melindunginya,”</i>
demikian bunyi briefing itu lebih lanjut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">Lima puluh tahun setelah
peristiwa G-30S/PKI terjadi, Pemerintah AS mempublikasikan 2.500 dokumen PDB,
yang merupakan ikhtisar harian laporan intelijen CIA kepada Presiden AS<i>.
“Ini pertama kalinya CIA mendeklasifikasikan dokumen sebanyak ini,” </i>kata
Direktur CIA, John Brennan, di Austin, Texas. Ke 2.500-an PDB itu terentang
dari masa Pemerintahan Presiden John Fitzgerald Kennedy (Juni 1961-22 November
1963) sampai Lyndon B.Johnson (22 November 1963-20 Januari 1969).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">Dalam pidato peluncuran PDB
itu, Brennan menyatakan, briefing harian Presiden merupakan dokumen paling
rahasia dan sensitif di pemerintahan. Karena, menurutnya, briefing itu mewakili
dialog harian komunitas intelijen dengan Presiden selaku pengguna mereka, dan
juga menjadi bahan pertimbangan penting dalam menjawab tantangan serta berbagai
peluang terkait dengan keamanan nasional mereka. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">Tradisi briefing harian kepada
Presiden, kata Brennan, bermula saat Presiden Kennedy berkantor di Gedung
Putih. Di masa awal pemerintahannya, ia sering merasa kerepotan dengan rumitnya
dan banyaknya laporan intelijen yang masuk. Oleh karena itu, Robert Kennedy
yang menjabat Kepala Staf Kepresidenan meminta CIA untuk membuat laporan
singkat tentang topik-topik penting yang harus diketahui Presiden. Penjelasan
untuk masing-masing topik tidak boleh lebih dari dua kalimat, dan harus dibuat
dengan bahasa yang sederhana agar mudah dimengerti.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">Awalnya, dokumen briefing itu
dikenal dengan sebutan Pickie, kependekan dari President’s Intelligence
Checklists. <i>“Ide ini ternyata sangat sukses, dan terus dipertahankan sampai
sekarang,”</i> kata Brennan. Bila dulu <i>Pickie</i> dan PDB dimuat dalam
bentuk beberapa lembar kertas dibungkus sampul cokelat, kini PDB untuk Obama
bisa berbentuk laporan di iPad dengan tautan untuk lampiran-lampirannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">Isi PDB bisa sangat beragam,
tergantung minat sang Presiden dan beberapa hal penting menurut CIA.
Topik-topik yang dituliskan mulai dari terorisme, kelaparan, hingga perang.
Atau ada juga laporan tentang respon Rusia terhadap penampilan kelompok Ballet
New York di Moskow. Bahkan, ada juga analisis mengenai respon publik terhadap
New York Yankees yang memecat Yogi Berra. <i>“Kalau zaman Kennedy dulu, laporan
biasanya berisi perkembangan dunia, komunisme, Kuba, hingga Nikita Kruschev,”</i>
kata Brennan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">Semua informasi yang
disampaikan dalam PDB itu diklasifikasikan sebagai <i>top secret.</i> Walau
sebenarnya, menurut Brennan, ada beberapa info yang sumbernya tidak terlalu rahasia-rahasia
amat. Misalnya, dari laporan diplomatik rutin, bahkan dari pemberitaan media
massa. <i>“Labelisasi itu untuk menyederhanakan Presiden saat membacanya,”</i>
ia beralasan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">Bisa dibilang PDB merupakan
analisis intelijen yang aktual dengan perkembangan isu di masanya, atau
menyesuaikan dengan minat Presiden AS. Dan dari 2.500 dokumen PDB yang
dipublikasikan, tercermin adanya perhatian lebih yang dialokasikan Pemerintah
AS terhadap komunisme, perjuangan kemerdekaan negara-negara Asia-Afrika, dan
juga Indonesia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">Sejak awal September 1965,
hampir tiap hari ada laporan tentang Indonesia disana. Secara garis besar,
pembahasan tentang Indonesia itu berkutat pada pemerintahan Soekarno yang
anti-Barat, pergulatan internal di militer Indonesia, serta kegagalan Partai
Komunis Indonesia dalam merebut kekuasaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">“Bisa terlihat penilaian AS
terhadap melemahnya pengaruh Presiden Soekarno, dan makin menguatnya posisi
Soeharto,”</span></i><span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"> kata sejarawan LIPI, Asvi Warman Adam, ketika berkunjung
ke kantor GATRA. Hal itu bisa tercermin dari PDB 24 Oktober 1965 yang
mengatakan ada dua pemerintahan di Indonesia. Satu dikepalai oleh Soekarno, dan
satunya lagi oleh para jenderal. <i>“Keduanya seperti saling membutuhkan untuk
mencegah pecahnya perang sipil,”</i> demikian bunyi PDB hari itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">Dari 2.500 PDB yang sudah
dibacanya. Asvi melihat Indonesia sebenarnya menjadi topik yang muncul tiap
hari, terutama sejak 14 September 1965 hingga akhir Desember 1965. Pada 14
September 1965 misalnya, pihak CIA tersinggung dengan sikap Menteri Luar Negeri
Subandrio yang menjamin fasilitas diplomatik AS tidak diganggu atau dirusak
massa anti-Barat. Padahal mereka (CIA/Amerika) tahu bahwa gerakan anti-Barat
dan AS yang beberapa kali menyerang Konsulat Jenderal AS di Surabaya dan Medan
itu dirancang sendiri di ruang belakang rumah pribadi Subandrio. <i>“Subandrio
put on one of his shameless performance…,”</i> demikian bunyi petikan PDB
tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">Sejak peristiwa G-30-S, topic
Indonesia dalam PDB rutin berisi tentang upaya Soekarno membela PKI sementara
militer berusaha memberangus PKI dan ormas-ormasnya. Beberapa dokumen PDB yang
diperoleh GATRA juga menunjukkan kedekatan personal antara beberapa petinggi
militer Indonesia dan pihak AS pada saat itu. Contohnya, Mayor Jenderal Achmad
Sukendro yang intens membagi informasi dengan staf Kedubes AS. Atau bahkan ada
juga permintaan dari ajudan Jenderal Nasution kepada atase militer AS untuk
membantunya lari dari Jakarta bila situasi tidak menguntungkan, seperti yang
tertulis dalam PDB tertanggal 22 Oktober 1965.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">Lebih lanjut Asvi
mengingatkan, bahwa PDB September-Desember 1965 itu tidak melulu urusan
politik. Ada juga selipan laporan mengenai dugaan pemerintah Indonesia akan
menasionalisasi fasilitas produksi minyak milik perusahaan AS, Caltex, dan
Stanvac. Lalu, dalam PDB 26 November 1965, terungkap bahwa Konjen Indonesia di
Hong Kong diinstruksikan oleh TNI mengontak pejabat AS untuk memperoleh bantuan
ekonomi. Dan pada 13 Desember 1965, perwakilan TNI mendekati kedubes AS untuk
meminta bantuan pembiayaan impor beras dan bantuan ekonomi umum lainnya.
Seorang anggota perwakilan menyatakan, Soekarno tidak mau minta bantuan dari
Amerika Serikat. Tapi Soekarno akan tutup mata bila TNI diam-diam minta bantuan
ke AS.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">Pada periode
September-Desember 1965 jugalah bisa terlihat perubahan hubungan diplomatik AS
dengan Indonesia. Dari yang semula memanas lantaran sikap Soekarno terhadap
Barat, sampai gelagat rekonsiliasi karena peran Soeharto dan militer yang
cenderung lebih bersahabat dengan mereka (AS).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgId4jZCeOkCgFGNvs2P2huxtt7hQuVkz02kgu21m2_dvXO_XvV3DJL4Z9eFh45fKL3XHYLDF0lmf0sWBbFYCYLJF0rQpciKt9qzOLtuecvDe6u4wouwLuGtkjZ4wO34QK8kTWC0lwjxjY8/s1600/P1-BQ614_BRENNA_P_20140702184204.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgId4jZCeOkCgFGNvs2P2huxtt7hQuVkz02kgu21m2_dvXO_XvV3DJL4Z9eFh45fKL3XHYLDF0lmf0sWBbFYCYLJF0rQpciKt9qzOLtuecvDe6u4wouwLuGtkjZ4wO34QK8kTWC0lwjxjY8/s640/P1-BQ614_BRENNA_P_20140702184204.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"><i>John O. Brennan - Mengawali karirnya di CIA sebagai analyst, di </i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"><i>Washington D.C, menghabiskan lebih dari 25 tahun karirnya bersama agensi.<br />Di awal karirnya, Ia mengatakan bahwa ia mencintai aksi dan petualangan,</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"><i>dan merasa bahwa berkarir di CIA merupakan pilihan yang tepat bagi</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"><i>hasrat petualangannya. Selain itu Brennan menerima gelar Master of Arts dari University of Texas Austin dengan jurusan Middle Eastern Studies tahun 1980.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Garamond, serif;"><span style="font-size: 21.3333339691162px; line-height: 24.5333347320557px;"><i>Brennan juga dikenal fasih dalam berbahasa Arab.</i></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Garamond","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"> (CAVIN
R. MANUPUTTY)<o:p></o:p></span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4209945320916442258.post-5698134696764056612016-01-22T01:51:00.003-08:002016-01-22T01:51:46.604-08:00Pesawat Tempur (Introduction to 4.5/5th Generation)<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Chaparral Pro","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Kalinga;">Sejak
penerbangan perdana <i>The Flyer</i> karya Wilbur Wright dan Orville Wright,
pesawat terbang dalam waktu singkat telah menjelma menjadi wahana udara dengan
fungsi beragam (meski belum seberagam sekarang), termasuk kegunaan yang
dimanfaatkan untuk kepentingan militer. Sementara istilah pesawat tempur
(fighter aircraft/fighter jet) baru dikenal usai ajang konflik Perang Dunia
Pertama di abad ke-20.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Chaparral Pro","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Kalinga;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Chaparral Pro","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Kalinga;">Dalam
PD-I, Royal Flying Corps Inggris menyebut pesawat militer yang dilibatkan dalam
perang tersebut sebagai <i>scouts</i> lantaran perannya yang didominasi untuk
misi pengintaian di garis depan untuk kepentingan pasukan darat. AD AS (US
Army) selangkah lebih maju dengan menyebutnya pursuit aircraft atau pursuit
saja. Lantaran <i>pursuit aircraft</i> digunakan terutama untuk mengejar
(pursuit) atau menyergap pesawat lawan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Chaparral Pro","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Kalinga;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Chaparral Pro","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Kalinga;">Sebutan
yang diperkenalkan sekitar pertengahan dekade 1910-an ini bertahan hingga lebih
dari 20 tahun, yaitu hingga menjelang akhir dekade 1940-an. Sebagai penyegar
ingatan, kala itu US Air Force (AU AS) belum terbentuk. Yang ada adalah komando
penerbangan dibawah naungan US Army dengan nama USAAF (US Army Air Force).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Chaparral Pro","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Kalinga;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Chaparral Pro","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Kalinga;">Secara
umum terminology <i>fighter aircraft</i> (pesawat tempur) diartikan sebagai pesawat
militer yang didesain dan digunakan terutama untuk pertempuran udara melawan
pesawat musuh. Meskipun kemudian (apalagi di era modern saat ini) pesawat
tempur sudah lazim pula dipakai untuk menyerang target di darat, namun fungsi
utamanya tetaplah untuk bertempur di udara (melawan pesawat musuh). Jadi hal itu
jelas berbeda dengan jenis pesawat pembom yang sejak awal memang sudah didesain
untuk menyerang sasaran darat (terutama dengan menjatuhkan bom). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Chaparral Pro","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Kalinga;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Chaparral Pro","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Kalinga;">Di
era modern saat ini, istilah fighter masih ada saja yang terkaburkan untuk
beberapa kasus. Pesawat tempur multi-peran <i>(multirole)</i> memang sah-sah
saja jika disebut sebagai pesawat tempur. Tapi dalam beberapa kasus pesawat
militer serang darat yang bukan pesawat pembom pun kerap dilabeli sebagai
pesawat tempur. Sebut saja A-10 Thunderbolt II, SEPECAT Jaguar, MiG-27, Tornado
GR.4 hingga pesawat serang siluman F-117A <i>Nighthawk</i>. Meski untuk pesawat
yang disebut terakhir alasan pengelabuhan intelijen dan politislah yang lebih
pegang peranan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Chaparral Pro","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Kalinga;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Chaparral Pro","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Kalinga;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgt5TsW1revWcvNf-zxXz6drab_drvekYEYQt14eRr6tmVWSihEiYRRmvtYOAPjaW60SU8Baq4CLvwb8FDMVPMJNKHEon9hMetCHeegna-9zNZ3yOvY2ImyVWGxSuZo5z-Zi2arl6paQ3lm/s1600/8632457050_99cbb69e98_b.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgt5TsW1revWcvNf-zxXz6drab_drvekYEYQt14eRr6tmVWSihEiYRRmvtYOAPjaW60SU8Baq4CLvwb8FDMVPMJNKHEon9hMetCHeegna-9zNZ3yOvY2ImyVWGxSuZo5z-Zi2arl6paQ3lm/s640/8632457050_99cbb69e98_b.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Chaparral Pro","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Kalinga;"><i>F117 - Sebuah pesawat tempur pembom berkonsep siluman (stealth).</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Chaparral Pro","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Kalinga;"><i>Diproduksi oleh Lockheed dan diperkenalkan pada Oktober 1983.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Chaparral Pro","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Kalinga;"><i>F117 memakai teknologi berkonsep "Have Blue", eksistensi </i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Chaparral Pro","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Kalinga;"><i>F117 awalnya dirahasiakan pemerintah hingga secara resmi </i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Chaparral Pro","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Kalinga;"><i>diungkap ke publik pada 1988</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Chaparral Pro', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 19px; line-height: 21px;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Chaparral Pro","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Kalinga;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Chaparral Pro","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Kalinga;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Chaparral Pro","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Kalinga;">Sebutan
<i>Nighthawk</i> sebagai jet tempur siluman adalah kesengajaan Angkatan Udara
Amerika Serikat yang memberikan kode desainasi keliru, yaitu prefiks F
(fighter) yang sejatinya adalah kode bagi pesawat tempur, bukan prefiks A
(attack) untuk pesawat serang. Tujuan dari kesengajaan tersebut adalah untuk
mengecoh pihak luar kalau sampai ada kebocoran mengenai eksistensinya yang
semula memang ditutup rapat-rapat. Meski eksistensi F-117A resmi dibuka ke
publik tahun 1988, hingga pensiunnya<i> Nighthawk</i> pun kode desainasi nya
(yakni <i>fighter</i>) tetap dipertahankan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Chaparral Pro","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Kalinga;">Lantas
apa sebenarnya ciri sejati jet fighter? Kalau mau ditilik sampai ke akarnya,
ada tiga aspek yang senantiasa ada mulai dari pesawat tempur generasi awal
hingga generasi anyar saat ini. Ketiganya ialah kemampuan manuver, kecepatan
tinggi, dan dimensi yang kecil.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Chaparral Pro","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Kalinga;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Chaparral Pro","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Kalinga;">Dua
aspek yang disebut terakhir tadi bersifat relatif teradap pesawat jenis lain di
era yang sama. Jadi jangan meledek penempur P-51 Mustang (era PD-II) yang
kecepatan maksimumnya 700-an km/jam kala membandingkannya dengan jet tempur F16
<i>Fighting Falcon</i> yang mampu melesat hingga 2 kali lipat kecepatan suara
alias sekitar 2.400 km/jam. Di zamannya, Mustang termasuk pesawat militer
tercepat. Gampangnya, bandingkan dengan pesawat angkut C-47 Skytrain (DC-3
Dakota) yang sezamannya, yang kecepatan maksimumnya bertengger di sekitar angka
365km/jam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Chaparral Pro","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Kalinga;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Chaparral Pro","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Kalinga;">Begitu
pun perihal dimensi, relatif pula komparasinya. Di satu sisi F16 jelas-jelas
lebih besar ketimbang P-51, namun terhadap sesama pesawat militer lain di era
yang sama (terutama pesawat angkut), biarpun transport kelas medium semacam
CN-295), F16 jelas berdimensi lebih kecil. Bagaimanapun perkembangan fungsi dan
kecanggihannya, pesawat tempur diakui sebagai salah satu alutsista penting,
kalau bukan disebut sebagai yang utama di matra udara. Pesawat tempur telah
banyak berubah semenjak era baru tahun 1903 di era Kitty Hawk, kala pesawat
terbang bermesin pertama di dunia diterbangkan Wright bersaudara.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Chaparral Pro","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Kalinga;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Chaparral Pro","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Kalinga;">Belum
jauh dari seabad tonggak perjalanan tersebut, kini kian jelas bahwa era baru
telah siap menanti. Pesawat terbang berkemampuan tempur tanpa awak (tanpa
pilot) telah banyak dikembangkan dan bermunculan, dan bukannya tidak mungkin
pesawat tempur tanpa pilot kelak akan menggantikan pesawat tempur konvensional.
Pesawat tempur generasi ke 4,5 (4+) hingga generasi terbaru saat ini (generasi ke-5)
kelihatannya ikut menemani kita menyongsong era baru pesawat tempur modern yang
semakin mematikan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Chaparral Pro","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Kalinga;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Chaparral Pro","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Kalinga;">Perbandingan
pesawat tempur generasi terkini (generasi 5) dengan generasi awal sudah
bagaikan langit dan bumi. Kecanggihan, letalitas, sampai harganya pun sudah
sangat berbeda jauh. Faktor yang terakhir inilah yang membuat populasi pesawat
tempur dunia kian menurun.Tak percaya? Simak jumlah pesawat tempur garis depan
AS dari era Perang Dunia ke-2, di akhir era Perang Dingin, dan data terkini di
tahun 2011 lalu. Kuantitasnya menunjukkan suatu tren yang kian menurun. Tidak
bisa tidak, faktor harga memang pegang peranan yang dominan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Chaparral Pro","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Kalinga;">Seperti
halnya alutsista lain, harga pesawat tempur hanya mencerminkan sebagian kecil
biaya total yang harus dikeluarkan pihak operator selama usia pakai pesawat.
Jika ditelaah secara menyeluruh, meliputi harga beli, biaya operasi, biaya
pelatihan pilot dan kru darat, biaya pemeliharaan, dan biaya peningkatan
kemampuan seiring perkembangan teknologi, Anda boleh saja geleng-geleng kepala
memikirkan total biaya yang harus dikeluarkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Chaparral Pro","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Kalinga;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Chaparral Pro","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Kalinga;">Jangan
lantas menuding bahwa pesawat tempur merupakan alutsista penyedot anggaran
saja. Secara obyektif, besarnya total cost tersebut lebih banyak disebabkan
karena sifat alutsista ini yang memang tergolong beresiko tinggi, bahkan diluar
kondisi perang sekalipun.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Chaparral Pro","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Kalinga;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Chaparral Pro","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Kalinga;">Tanpa
bermaksud merendahkan, katakanlah tank atau kapal perang, nyata sekali
perbedaan resiko antara alutsista matra darat dan laut itu, jika dibandingkan
dengan pesawat tempur. Dalam setiap kondisi mulai dari non-perang hingga
operasi militer, resiko kehilangan pesawat tempur masih tinggi. Dalam latihan
rutin (kondisi damai), sangat jarang ada berita tank yang meledak atau hancur
saat latihan sehingga dinyatakan total lost (rusak parah sehingga tak dapat
diperbaiki dan harus diganti baru). Begitu pula dengan kapal perang, bukan
berarti tak pernah ada kecelakaan atau kerusakan saat latihan, namun kecelakaan
dalam latihan yang berbuntut total lost masih tergolong kejadian langka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Chaparral Pro","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Kalinga;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Chaparral Pro","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Kalinga;">Berbeda
dengan pesawat tempur yang dalam latihan rutin saja bisa celaka dan jatuh.
Kalau jatuh, ya otomatis sudah pasti total lost. Jangankan jatuh dalam keadaan
terbang, pendaratan darurat pun, bagi pesawat tempur, bisa juga berujung pada
total lost. Selain itu perkembangan spectrum kemampuan pesawat tempur lebih
drastis ketimbang alutsista matra lainnya. Sekali lagi tanpa bermaksud
merendahkan, ambil perbandingan dengan tank dan kapal perang lagi. Sejak PD-II,
sampai saat ini, perkembangan kecanggihan tank dan kapal perang memang pesat
dan mengagumkan. Tapi toh fungsi dan misi yang diemban kedua alutsista itu
sejatinya tidak banyak perubahan seperti yang terjadi dalam teknologi dan
cakupan misi pesawat tempur.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Chaparral Pro","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Kalinga;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Chaparral Pro","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Kalinga;">Berbeda
dengan pesawat tempur. Perkembangan senjata (rudal dan bom berpresisi) untuk
pesawat tempur membuat alutsista yang satu ini memiliki perkembangan spectrum
kapabilitas yang fantastis ketimbang pendahulunya di era PD-II. Mulai dari
fungsi utama sebagai penjagal pesawat musuh maupun sebagai penghancur sasaran darat
hingga dalam PD II tak terbayangkan misalnya melumpuhkan situs radar lawan dari
jarak jauh (misi SEAD) atau peperangan elektronik untuk mengacaukan deteksi dan
komunikasi lawan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Chaparral Pro","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Kalinga;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Chaparral Pro","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Kalinga;">Hebatnya,
kemampuan melakoni sekian banyak misi sekaligus dalam sekali terbang sudah
bukan hal aneh lagi bagi pesawat tempur generasi ke 4,5 (4+) atau generasi
ke-5. Jet tempur F-15E <i>Strike Eagle</i> andalan AS dan <i>Rafale</i>
kebanggaan Perancis merupakan dua dari jet tempur era terkini yang diklaim
mampu menjalani berbagai misi berbeda sekaligus dalam satu sorti penerbangan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4209945320916442258.post-29030745201765605502015-08-24T00:59:00.001-07:002015-09-03T02:42:17.475-07:00PERANG KOREA - Invasi Korea Utara (Part 1)<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> Pada 10 Maret
1950, badan intelijen AS yang baru, CIA <i>(Central Intelligence Agency),</i>
menyampaikan prediksi bahwa Korea Utara akan menyerang Korea Selatan pada bulan
Juni 1950. Jenderal Charles Willoughby, yang memiliki jejaring intelijen yang
luas di semenanjung itu telah mengumpulkan 1.195 laporan antara bulan Juni 1949
dan Juni 1950, yang antara lain melaporkan bahwa para prajurit Cina Komunis
berdarah Korea telah memasuki Korea Utara dalam jumlah besar setelah
dikalahkannya Chiang Kai-shek serta pembentukan besar-besaran pasukan
penggempur Merah yang jumlahnya melebihi pasukan Korea Selatan di dekat garis
lintang 38 derajat. Kepala intelijen Jenderal MacArthur sependapat dengan
laporan CIA, dan meramalkan bahwa perang akan pecah pada akhir musim semi atau
awal musim panas tahun itu.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> Sayangnya, ujian
besar pertama CIA- memperkirakan pecahnya perang di Semenanjung Korea- tidak
berjalan dengan baik. Laporan-laporan tertulisnya yang sampai di meja Jenderal
MacArthur, Panglima Tertinggi Pasukan Sekutu di Jepang, serta Departemen
Pertahanan maupun Departemen Luar Negeri, terserak dibawah timbunan kertas yang
berisi berbagai informasi dan analisis yang saling bertentangan, membingungkan
dan seringkali jelas-jelas tidak terpercaya. Itu masalah intelijen yang biasa,
berkaitan dengan masalah membedakan “isyarat” dari “kegaduhan”. “kegaduhan”
pada musim panas 1950, muncul dalam bentuk ancaman Komunis yang kelihatannya
mengancam seluruh penjuru dunia: mengenai batas pendudukan di Eropa, di
Trieste, dan di ladang-ladang minyak Timur Tengah, masalah gerilyawan Huk di
Filipina, masalah perbatasan di Yunani dan Yugoslavia. Sekalipun Korea
tercantum sebagai tempat dimana kemungkinan terjadi konfrontasi dengan pihak
Komunis, tetapi isunya berada di bagian paling bawah dalam daftar panjang
mengenai daerah yang kemungkinan menjadi medan pertempuran. Truman sendiri lalu
mengeluhkan bahwa jawatan intelijen itu hanya mengidentifikasikan Korea sebagai
salah satu dari beberapa tempat dimana perang kemungkinan akan pecah di tahun
1950, tidak memberikannya petunjuk seperti apakah dan kapan tepatnya peristiwa
seperti itu akan terjadi.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjh9Rrk2KOstJ5nbHJCK9sFzUqVEa9F4nrF5ruRTLRt0pkGmRycGmMkWPkTpwPTWq3Ojkvvslhqv35Jxd27aED0fhdexkBCPkwsffCRkMcn-EJ_42IzEx3_N9y9-phPfo-JWGE1HQGz-LVh/s1600/general-macarthur-riding-in-jeep-P.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="332" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjh9Rrk2KOstJ5nbHJCK9sFzUqVEa9F4nrF5ruRTLRt0pkGmRycGmMkWPkTpwPTWq3Ojkvvslhqv35Jxd27aED0fhdexkBCPkwsffCRkMcn-EJ_42IzEx3_N9y9-phPfo-JWGE1HQGz-LVh/s640/general-macarthur-riding-in-jeep-P.jpeg" width="640" /></a></div>
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">MacArthur
ditunjuk sebagai Panglima Tertinggi pasukan PBB ketika Perang Korea meletus.
Meski demikian, MacArthur memiliki banyak ketidakcocokan terhadap sejumlah
kebijakan resmi pemerintah Amerika sehingga pada April 1951, Presiden AS Truman
menjatuhkan MacArthur dari jabatan tertinggi dan pada akhirnya skandal
kejatuhannya menimbulkan banyak kontroversi baik dari media maupun dari publik
Amerika. </span><br />
<br />
<br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Penyerbuan yang tidak terelakkan di Korea
Selatan itu sendiri merupakan hasil dari sebuah rencana jahat yang lebih besar.
Sekalipun pada saat itu dinas intelijen Amerika tidak mengetahuinya, dalam
kunjungannya ke Uni Soviet pada bulan Maret dan April 1949, Kim Il-Sung
(pemimpin Korut saat itu) menyampaikan keprihatinannya karena usaha-usaha
subversif untuk menyatukan Korea mengalami kemunduran akibat kebijakan tangan
besi rezim Rhee terhadap anasir-anasir sayap Kiri di Korea Selatan. Dalam
pertemuan dengan Stalin, Kim mendesak pelindungnya itu untuk mendukung suatu
invasi Korea Utara ke Korea Selatan. Namun, Stalin tidak menyetujuinya karena
tidak ingin mengambil tindakan yang dapat memprovokasi Amerika Serikat atau
Korea Selatan untuk berperang. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> Sikap Stalin
kemudian berubah pada September 1949 ketika kaum Komunis meraih kemenangan
dalam Perang Saudara di Cina sehingga memperkuat blok Komunis di timur Asia
serta keberhasilan ujicoba bom atom Uni Soviet, yang menghilangkan suatu
ketimpangan besar dalam suatu perang dengan Amerika Serikat. Kartu Korea sendiri
semakin kelihatan menarik bagi diktator Uni Soviet tersebut ketika di tahun itu
juga Amerika menarik pasukan pendudukan terakhirnya dari Semenanjung tersebut
dan bersikap dingin terhadap keinginan Filipina, Cina Nasionalis, dan Korea
Selatan untuk membentuk “Pakta Pasifik” menurut contoh NATO. Akhirnya, pidato
Acheson pada 12 Januari 1950 yang mengecualikan Korea Selatan dalam garis
pertahanan keliling Amerika Serikat di Pasifik membuat Stalin dan rekan-rekan
komunis Asianya menarik kesimpulan- yang salah- bahwa Amerika tidak akan
berperang demi Korea Selatan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><br /></span>
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYv5MGMDEykLjT1kb0vyXagZ0CLF-6h1j3jvsC_Mq1oznIspOX7f1f9MEvHZEiaRTqVV6VQ8XiURSI0kEK4b04m5sQj7Q0VG193_VC0PCn-w1QWq79fQ7ULfCUlO6oyx5LMnSSj9SA3nMU/s1600/kim-il-sung-speaks-at-mass-rally-P.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="332" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYv5MGMDEykLjT1kb0vyXagZ0CLF-6h1j3jvsC_Mq1oznIspOX7f1f9MEvHZEiaRTqVV6VQ8XiURSI0kEK4b04m5sQj7Q0VG193_VC0PCn-w1QWq79fQ7ULfCUlO6oyx5LMnSSj9SA3nMU/s640/kim-il-sung-speaks-at-mass-rally-P.jpeg" width="640" /></a></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Kim
Il-Sung merupakan pemimpin tertinggi Korea Utara sejak terbentuknya negara itu
pada tahun 1948 hingga kematiannya di tahun 1994. Didukung oleh dukungan moral Uni
Soviet dan bantuan pasukan Cina, Kim memimpin negaranya memasuki gelanggang
Perang Korea dalam usahanya menyatukan Semenanjung Korea dibawah rezim Komunis. </span><br />
<br />
<br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Stalin sendiri memiliki tiga alasan untuk
mendukung penyerbuan Korea Utara ke Korea Selatan. Pertama, direbutnya Korea
Selatan akan memperkuat keamanan Soviet di Asia Timur. Secara khusus, dia ingin
memperkuat posisi Soviet sebelum Jepang bangkit kembali menjadi sebuah kekuatan
ekonomi dan militer. Kedua, diktator Soviet itu khawatir bahwa Rhee akan segera
menyerang Korea Utara, dimana hal seperti itu akan menimbulkan keadaan yang
tidak dapat dikontrol sehingga Soviet terpaksa harus turun tangan. Ketiga,
Stalin yakin bahwa suatu peperangan akan membuat Cina Komunis semakin terikat
kepada Uni Soviet. Suatu perang atas Korea akan menjegal kemungkinan Cina
bersedia berbaikan dengan Amerika Serikat.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> Kim Il-Sung
mengunjungi Uni Soviet lagi secara rahasia pada April 1950. Pada saat itu,
Stalin akhirnya mengijinkan Korea Utara untuk segera menyerang Korea Selatan.
Dia hanya meminta Kim agar dapat memastikan diraihnya kemenangan yang
menentukan dan agar tidak terjadi perluasan medan pertempuran. Stalin juga
menekankan bahwa Soviet tidak akan melakukan intervensi secara langsung karena
menganggap negerinya belum siap berhadapan secara militer dengan pihak Barat.
Sekalipun demikian, dia menjanjikan akan mengirimkan semua peralatan perang
yang diperlukan Korea Utara.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> Kim lalu
mengunjungi Mao di Peiping. Mao sepakat bahwa penyatuan Korea hanya dapat
diraih dengan cara pertempuran. Dia pun ragu bahwa Amerika Serikat akan
bersedia berperang demi Korea. Kim sendiri terlihat percaya diri dan
memberitahu Mao bahwa pasukannya akan merebut seluruh daratan Korea hanya dalam
kurun waktu dua hingga tiga minggu, jauh sebelum intervensi Amerika
dimungkinkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> Pihak Cina dan
Soviet sendiri telah mengkoordinasikan usaha-usaha untuk membantu Korea Utara
menyatukan daratan Korea melalui jalan kekerasan pada saat kunjungan Mao ke
Moskow pada musim dingin 1949-1950. Untuk memastikan kemenangan Kim, Mao
kemudian mengembalikan dua unit Korea dalam Tentara Pembebasan Rakyat Cina,
Divisi ke-164 dan Divisi ke-166, yang merupakan pasukan divisi para veteran
Perang Saudara di Cina, yang diserahkan kepada Kim. Selain itu, Mao juga
menempatkan sejumlah besar pasukan Cina di perbatasan Cina-Korea Utara untuk
berjaga-jaga apabila nantinya Amerika ternyata melakukan intervensi terhadap
invasi Korea Utara. Stalin sendiri memberikan sumbangan berupa sejumlah besar
peralatan militer yang jauh melebihi bantuan yang diberikan Amerika kepada
Korea Selatan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> Antara tanggal 15
hingga 24 Juni 1950, Komando Tertinggi Korea Utara telah mengumpulkan sekitar
90.000 prajurit yang disusun dalam 7 Divisi Infantri, 1 Brigade lapis baja, 1
Resimen infantri terpisah, 1 Resimen sepeda motor, dan 1 Brigade Polisi
Perbatasan, yang didukung oleh 120 unit Tank T-34/85 yang berada di dekat Garis
Lintang 38 derajat. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> Pada pukul 04:00
tanggal 25 Juni, pasukan Korea Utara melancarkan suatu serangan terkoordinasi
terhadap Korea Selatan yang membentang dari pantai barat ke timur. Dibawah
Komando taktis Kolonel Lee Hak Ku, para penembak meriam yang mengawaki
baterai-baterai howitzer mengamati ledakan peluru-peluru meriamnya dan
memperbaiki jarak jangkaunya. Kemudian, ketika Lee menurunkan tangannya yang
mengacung dalam suatu gerakan perintah secara tiba-tiba, tank-tank T-34/85
buatan Soviet merayap menyeberangi Garis Lintang. Di atas mereka,
pesawat-pesawat <i>Yak</i> dan <i>Shturmovik</i> terbang ke arah Seoul, yang
jaraknya hanya beberapa menit penerbangan. Dengan tiupan terompet, infanteri
Korea Utara bergerak menyeberangi perbatasan menuju sasaran awal mereka.
Sekalipun cuaca buruk dan turun hujan deras, Jenderal Korea Utara Chai Ung Jun
mengerahkan 90.000 prajurit memasuki Korea Selatan tanpa mengalami hambatan.
Perahu-perahu dan sampan-sampan mendaratkan pasukan Korea Utara dibelakang
garis pasukan musuh di selatan. Sebagaimana dikatakan MacArthur dikemudian
hari, Korea Utara “menyerang seperti kobra”.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> Divisi-divisi Ibu
Kota, ke-1 dan ke-2 Korea Selatan berusaha mempertahankan kawasan di sebelah
utara Seoul, tetapi serangan mendadak Korea Utara dan gempuran tank musuh
segera memukul mundur pasukan Korea Selatan ke Seoul sendiri. Pada 27 Juni,
Rhee secara rahasia dievakuasi dari Seoul bersama para pejabat pemerintah
lainnya. Pada 28 Juni, pukul 02:00 Tentara Korea Selatan meledakkan jembatan
besar diatas Sungai Han dalam usaha mereka untuk membendung gerakan musuh.
Jembatan tersebut diledakkan saat masih terdapat 4.000 pengungsi yang sedang
berada di atasnya, sehingga ratusan penduduk sipil dan prajurit terbunuh.
Penghancuran jembatan itu juga membuat banyak unit Korea Selatan terjebak di
utara Sungai Han. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> Seoul jatuh ke
tangan Korea Utara pada hari yang sama. Sejumlah anggota parlemen Korea Selatan
yang tetap tinggal di kota tersebut lalu membelot ke pihak musuh. Banyak
prajurit Korea Selatan- yang masih diragukan loyalitasnya kepada rezim Syngman
Rhee- pada akhirnya banyak dari mereka memilih membelot dan bergabung dengan
pihak Korea Utara. Pada akhir Juni, Korea Selatan hanya tinggal memiliki kurang
dari 22.000 prajurit dari 95.000 prajurit yang dimilikinya pada saat pecahnya
perang. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> Pada awalnya,
berita mengenai pecahnya perang di Korea menimbulkan kebingungan di Washington.
Pemerintahan Truman menganggap bahwa Korea Utara tidak bertindak sendiri dalam
invasi mereka ke Korea Selatan melainkan atas perintah Moskow. Tetangga komunis
Korea lainnya, Cina, dikesampingkan sebagai kekuatan utama dibelakang serangan
itu karena Korea Utara dianggap Amerika Serikat sebagai boneka Uni Soviet.
Disamping itu, Mao Tse-tung masih mengkonsolidasikan kekuatannya didalam negeri
Cina sehingga saat itu dianggap masih lemah untuk terlibat dalam konflik
peperangan internasional. Para pejabat Amerika tidak mengabaikan keterlibatan
Cina dalam peristiwa serangan itu tetapi kebanyakan dari mereka menganggap
Soviet lah yang bertanggungjawab atas invasi Korea Utara. <o:p></o:p></span><br />
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> Pemerintah Truman
masih mengingat kejadian-kejadian pada tahun 1930-an ketika negara-negara Poros
mulai melancarkan agresi tanpa adanya tindakan pencegahan dari negara-negara
lainnya, yang kemudian melahirkan Perang Dunia II. Mereka khawatir bahwa
apabila agresi Komunis tidak dihentikan di Korea Selatan, maka pihak Komunis
akan melakukan agresi lebih lanjut dan akhirnya akan mengobarkan suatu konflik
dunia baru. Truman dan para pembantunya juga yakin bahwa Amerika sedang diuji
oleh pihak Komunis dan apabila negara itu tidak mengambil tindakan dan
menghadapi tantangan tersebut maka seluruh kebijakan pembendungan Komunis yang
dilakukan Amerika akan semakin kacau balau, dan Amerika akan dipastikan
kehilangan sekutu-sekutunya di daratan Eropa serta bagian dunia lainnya, NATO
pun bisa jadi akan terpecah-belah dan pihak Komunis akan melakukan agresi di
tempat lainnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><br /></span>
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJib1vg9dtgqg8RMSfnBFlkzteSUfsHm9nZqn8tMcll2ns9Kx9j97SDCebccqUP3d62sY_1YNhn-97cRFBqhU6wfqSLKPDhKJdvcZWvo0dDnZQIt1xJOSyfq8LmPSrRDolbv-63jK47uuR/s1600/fighters-loaded-with-rockets-P.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="332" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJib1vg9dtgqg8RMSfnBFlkzteSUfsHm9nZqn8tMcll2ns9Kx9j97SDCebccqUP3d62sY_1YNhn-97cRFBqhU6wfqSLKPDhKJdvcZWvo0dDnZQIt1xJOSyfq8LmPSrRDolbv-63jK47uuR/s640/fighters-loaded-with-rockets-P.jpeg" width="640" /></a></div>
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"></span><br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Di awal-awal meletusnya Perang Korea, pesawat berjenis P-51 Mustang
merupakan pesawat andalan pasukan PBB. Namun dalam beberapa tahun peperangan,
pesawat berjenis Mustang dan pesawat-pesawat di era Perang Dunia II
perlahan-lahan diganti dengan jenis pesawat jet yang lebih baru dan lebih
canggih. <o:p></o:p></span></div>
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><br /></span>
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><br /></span>
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><br /></span>
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Keadaan politik dalam negeri AS juga menjadi pertimbangan Truman.
Dia masih terbebani oleh tuduhan pihak Republik bahwa pemerintahannya tidak
mampu menghadapi ancaman komunis dan bertanggung jawab atas hilangnya Cina. Dia
juga diserang oleh Senator Joseph McCarthy, yang menuduh adanya agen-agen
komunis dalam pemerintaan Truman. Untuk membungkam tuduhan itu, para pemimpin
Demokrat benar-benar membutuhkan suatu manuver kemenangan dalam menghadapi
ancaman Komunis. Dan satu-satunya cara adalah mengambil garis perlawanan
sekeras mungkin melawan agresi Korea Utara. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> Truman bertindak
cepat dan menentukan di Korea dengan menggunakan pengaruh eksekutifnya untuk
memberikan suplai bantuan militer, diplomatik, dan bantuan ekonomi
besar-besaran kepada Korea Selatan. Namun Truman melakukan semua itu tanpa izin
maupun tanpa adanya konsultasi terlebih dulu dengan Kongres, memberikan suatu
preseden yang kemudian menjadi begitu kontroversial selama Perang Vietnam. Pada
minggu pertama setelah serangan Korea Utara, Truman bukan hanya mengutuk agresi
Korea Utara tetapi juga menginstruksikan Jenderal Douglas MacArthur untuk
mengirimkan suplai melalui jalur udara kepada pasukan Korea Selatan,
memerintahkan dukungan laut dan udara bagi Korea Selatan, mengirimkan pasukan
darat ke Korea, memerintahkan blokade laut terhadap Korea Utara, serta
mengirimkan Armada ke-7 ke selatan Formosa untuk melindungi pulau itu dari
kemungkinan serangan Cina- suatu tindakan yang untuk pertama kalinya dilakukan
Amerika untuk membela Cina Nasionalis. Dia juga meningkatkan bantuan Amerika
kepada pasukan Perancis yang memerangi para pemberontak komunis di Indocina dan
menjanjikan bantuan lebih besar kepada Filipina yang juga sedang berjuang
melawan pemberontak Hukbalahap yang berhaluan Komunis. <o:p></o:p></span><br />
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> Karena strategi
dasar kebijakan luar negeri Amerika adalah usaha kolektif, maka Amerika meminta
Dewan Keamanan PBB untuk menjatuhkan sanksi terhadap Korea Utara guna mencari
pengesahan terhadap tindakannya. Kepada dewan tersebut, delegasi Amerika
menyatakan bahwa serangan komunis ke Korea Selatan merupakan sebuah serangan
terhadap PBB sendiri karena badan dunia tersebut telah mengawasi pemilu yang
menciptakan negara itu di tahun 1948. Karena Uni Soviet sedang memboikot PBB sebagai
protes atas tidak diterimanya Cina Komunis dalam badan dunia itu, maka dua
resolusi yang dikeluarkan PBB yang menguntungkan Amerika terhindari dari veto
Uni Soviet yang melumpuhkan. Resolusi yang pertama, dikeluarkan pada 25 Juni,
berisi kutukan terhadap invasi Korea Utara sedangkan resolusi kedua,
dikeluarkan tanggal 7 Juli, merekomendasikan suatu komando terpadu dibawah
pimpinan Amerika Serikat dan memberikan izin untuk menggunakan bendera PBB di
Korea. <o:p></o:p></span><br />
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> Truman
menindaklanjuti resolusi itu dengan menunjuk Jenderal MacArthur sebagai
Panglima Komando PBB, namun jenderal tersebut hanya bertindak atas perintah
dari Washington. Markas Besar Komando PBB dibawah pimpinan MacArthur berada di
Tokyo, dimana dia secara teratur diharuskan membuat laporan Joint Chiefs of
Staff (JCS), yang kemudian memberikannya kepada Menteri Luar Negeri AS melalui
tembusan Menteri Pertahanan. Setelah memberitahukan laporan itu kepada Presiden
Truman, Menteri Luar Negeri meneruskannya lepada Dewan Keamanan PBB. Meski
komando pasukan PBB dilapangan diatur seakan-akan seluruh pasukannya adalah
prajurit Amerika, ada dua hal yang memungkinkan munculnya konflik. Penyebabnya
adalah dimasukannya Departemen Luar Negeri dan Departemen Pertahanan yang baru
dibentuk ke dalam rantai komando yang tidak ada dalam Perang Dunia II. Apabila
terjadi ketidakcocokan diantara kedua departemen tersebut, maka operasi militer
dapat dikacaukan. MacArthur, yang terbiasa berhubungan langsung dengan JCS
dalam Perang Dunia II, menemukan bahwa selain JCS, kini ia juga diharuskan
bertanggungjawab kepada Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan. Selain itu,
MacArthur juga tetap harus memperhatikan pandangan PBB. <o:p></o:p></span><br />
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;"> </span><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;">Dengan kecakapan
militernya, Jenderal MacArthur sendiri merupakan jenderal pilihan yang tepat.
Ia juga adalah salah satu jenderal Amerika yang populer dan dipuja. Jenderal
lulusan West Point nomor satu pada tahun 1903 itu dalam Perang Dunia I pernah
bertugas di Perancis, dimana dia memperoleh tiga belas medali penghargaan. Ia
lalu menjadi kepala staf angkatan darat Amerika di tahun 1903, dan kemudian
menjabat panglima tertinggi pasukan Filipina. Selama PD II, MacArthur
ditugaskan kembali oleh Presiden F.D. Roosevelt untuk menjabat panglima
tertinggi Sekutu di Pasifik Baratdaya dan berhasil menepati janjinya untuk
kembali ke Filipina serta menerima penyerahan Jepang kepada Sekutu pada akhir
perang. Sejak 1945 hingga saat memegang amanat komando PBB, MacArthur menjabat
sebagai panglima pasukan pendudukan Amerika di Jepang, dimana dia berhasil
menghapuskan militerisme dan fasisme di Jepang serta mendemokrasikan bekas
musuh Amerika Serikat di Pasifik itu.</span><br />
<span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;"><br /></span>
<span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6APkZAVwHtA-uAcBsuRfciICmdq7HzyTwEbnd3NVhwEXJ77eoN17dPlRDLZffsFHlEPyI-Snw8wfZbPPK4MSV18Cq_XCTbw8haDgO3uKwAnzNGwV7Fs_WAIqiLABashMPyCrzk3VUfvhi/s1600/7th+Division+Army.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="500" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6APkZAVwHtA-uAcBsuRfciICmdq7HzyTwEbnd3NVhwEXJ77eoN17dPlRDLZffsFHlEPyI-Snw8wfZbPPK4MSV18Cq_XCTbw8haDgO3uKwAnzNGwV7Fs_WAIqiLABashMPyCrzk3VUfvhi/s640/7th+Division+Army.jpg" width="640" /></a></div>
<span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;"></span><br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Foto ini adalah foto 385 tentara Amerika Divisi Angkatan Darat ke-7
yang selamat dan masih terjebak dalam serangkaian pertempuran gerilya pasukan
Cina Komunis di pesisir Changjin pada akhir November 1950. Jumlah pasukan
Divisi ke-7 ini pada awalnya berjumlah 2.500 prajurit.<o:p></o:p></span></div>
<span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;"><br /></span>
<span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;"><br /></span>
<span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Sekalipun demikian, MacArthur juga memiliki kekurangan. Jenderal
tersebut dikenal sebagai orang yang angkuh dan selalu ingin dipublikasikan agar
lebih populer dan terkenal. Dia juga memiliki kecenderungan untuk mengklaim
keberhasilan yang seharusnya merupakan hak orang lain untuk dirinya sendiri
sementara melemparkan kesalahannya kepada orang lain. Kelemahan lainnya adalah
meski sang Jenderal sangat baik untuk menyampaikan perintah-perintahnya, tetapi
ia sangat buruk dalam menjalankan perintah yang ditujukan kepadanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> Pada awalnya,
keputusan Presiden Truman untuk melakukan intervensi di Korea didukung segenap
rakyat Amerika, termasuk kaum Republik yang sebelumnya mengecam kebijakannya di
Timur Jauh. Akan tetapi ketika biaya perang membengkak dan jumlah korban jiwa
dalam peperangan meningkat, muncul kritik-kritik pedas yang mencela presiden
karena merampas hak Kongres untuk menyatakan perang dan karena melibatkan
negara dalam konflik dimana tidak ada kepentingan nasional Amerika yang
terancam. <o:p></o:p></span><br />
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> Sebenarnya,
militer Amerika tidak siap untuk menghadapi peperangan di Korea. Demobilisasi
yang dilakukan setelah berakhirnya era Perang Dunia II telah menurunkan
kemampuan tempur konvensionalnya sedangkan program NSC-68 baru mulai berjalan.
Para prajurit Amerika pertama yang dikirim ke Korea adalah para rekrutan yang
masih muda, mentah, dan minim pengalaman, yang terbiasa dengan tugas-tugas
administrasi pendudukan di Jepang, sehingga boleh dikatakan mereka bukanlah
tandingan bagi pasukan Korea Utara yang terlatih dan terkoordinasi dengan baik.
Sekalipun demikian, kekurangan tersebut diimbangi Amerika dengan semangat
patriotisme yang masih tinggi dan kepemimpinan yang baik dari para bintara dan
perwira yang berpengalaman. <o:p></o:p></span><br />
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> Pada tanggal 29
Juni, empat hari setelah invasi Korea Utara ke Korea Selatan, MacArthur dan
beberapa stafnya terbang ke Suwon, Korea Selatan, untuk menilai situasi yang
dengan cepat menjadi keadaan yang mencemaskan. Ketika mereka berada di Suwon,
empat pesawat Yak menyerang lapangan terbang namun segera dirontokkan oleh
pesawat-pesawat Mustang yang mengawal rombongan MacArthur. Terkesan, sang
Jenderal mengizinkan Angkatan Udara Timur Jauh Amerika Serikat untuk menyerang
kawasan di utara Garis Lintang 38 derajat, dengan syarat mereka tidak melanggar
batas wilayah udara Cina maupun Uni Soviet. Padahal sebenarnya MacArthur tidak
memiliki izin dari Presiden maupun JCS untuk melancarkan serangan udara seperti
itu. Bahkan sekalipun JCS mengijinkan serangan pada 30 Juni, itu bukanlah
terakhir kalinya MacArthur membuat keputusan tanpa konsultasi terlebih dahulu
kepada JCS maupun Presiden. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> Serangan pertama
ke wilayah Korea Utara terjadi beberapa jam setelah MacArthur diberikan izin
melakukan serangan, dimana sebuah wing pesawat pembom B-26 menggempur lapangan
terbang militer utama Pyongyang. Dalam waktu beberapa hari saja, Angkatan Udara
Korea Utara berhenti menjadi kekuatan yang efektif dan hanya mampu melancarkan
serangan kecil-kecilan. Tanpa banyak usaha, Angkatan Udara Timur Jauh Amerika
berhasil merajai udara. Sebaliknya, pasukan Korea Utara masih merajalela di
daratan. Pada 4 Juli, setelah memperbaiki sebuah jembatan rel kereta api di
atas Sungai Han, dua Divisi Infanteri Korea Utara bergerak terus kea rah
selatan dengan dukungan tank-tank T-34. Untuk membendung gerakan mereka,
MacArthur memerintahkan Letnan Jenderal Walton H. Walker, panglima Satuan Darat
ke-8, untuk segera mengirimkan Divisi Infanteri ke-24 yang berpangkalan di
Kyushu untuk bergerak ke Korea. Mayor Jenderal Willian F. Dean, panglima divisi
itu, segera dikirimkan ke Korea lewat udara. Ikut bersamanya pasukan penghambat
berkekuatan 540 prajurit yang disebut sebagai Gugus Tugas Smith sesuai nama
komandan mereka, Letnan Kolonel Charles B. Smith. Sisa Divisi ke-24 kemudian
akan dikirimkan lewat jalur laut. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> Dalam beberapa
bulan, pasukan tempur darat Amerika di Korea kemudian berkembang dari sebuah
resimen menjadi sebuah kekuatan lebih dari 210.000 prajurit. Sementara itu,
sejak bulan Juli, 15 negara lainnya seperti Inggris, Australia, dan Turki mulai
mengirimkan pasukan mereka juga. Akan tetapi walau mereka berada dibawah
bendera PBB, konflik di Korea pada dasarnya adalah perang milik Amerika. <o:p></o:p></span><br />
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;"> </span><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;">Pada 5 Juli,
pasukan Amerika terlibat pertempuran penting pertama di Korea, ketika Gugus
Tugas Smith menyerang pasukan Korea Utara di Osan. Namun gugus tugas itu
bukanlah tandingan musuh. Tidak memiliki senjata yang mampu menghancurkan
tank-tank Korea Utara, gugus tugas itu kehilangan 180 prajurit yang tewas,
terluka, atau tertawan. Tentara Korea Utara terus mendesak maju ke selatan,
memukul mundur pasukan Amerika di Pyongtaek, Chonan, dan Chochiwon, serta
memaksa pasukan Divisi ke-24 mengundurkan diri ke Taejeon.</span><br />
<span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;"><br /></span>
<span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8pk_2x8E7ZZOfcsabdc-Lmt9-L2sjT_6WKbR2oSCoU5aWgC-X_yNV6qFGCopIp3WEwUiSLYDtTsFFMrbA-bY8VkSzcr0wzezn2wZpQLMdOE9w0LjN2Aa8LJ8yUWJl-d2IPJeBKI58E2qL/s1600/korea-003.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="470" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8pk_2x8E7ZZOfcsabdc-Lmt9-L2sjT_6WKbR2oSCoU5aWgC-X_yNV6qFGCopIp3WEwUiSLYDtTsFFMrbA-bY8VkSzcr0wzezn2wZpQLMdOE9w0LjN2Aa8LJ8yUWJl-d2IPJeBKI58E2qL/s640/korea-003.jpg" width="640" /></a></div>
<span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Gugus
Tugas Smith tiba di Stasiun Kereta Api Taejon dekat Osan, pada 5 Juli 1950.
Kekuatan Gugus Tugas Smith berkekuatan setengah battalion dan kebanyakan dari
mereka berusia remaja. Gugus Tugas ini nantinya dipersiapkan sendirian untuk bertempur
melawan unit divisi Korea Utara serta melakukan pertempuran melawan unit tank
Korea Utara. (Foto Departemen Pertahanan AS)</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><br /></span>
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><br /></span>
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><br /></span>
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Resimen-resimen dari Divisi ke-24 yang
kelelahan setelah dua minggu pertempuran untuk menghambat gerakan musuh itu
mengambil posisi mempertahankan sebuah garis pertahanan yang membentang di
sepanjang Sungai Kum hingga sebelah timur kota Taejeon. Selain terhambat akibat
kurangnya komunikasi, perlengkapan, dan senjata berat untuk menandingi daya
gempur pasukan Korea Utara, pasukan Amerika juga kalah dalam hal jumlah dan
kurang terlatih. Dipukul mundur dari tepian sungai, pasukan Amerika terlibat
pertempuran sengit di jalan-jalan kota Taejeon selama tiga hari. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> Kekalahan besar
Divisi ke-24 dapat dirujuk pada fakta bahwa para prajuritnya kurang terlatih
dan tidak siap tempur serta tidak memiliki perlengkapan yang memadai karena
terlalu lama menghabiskan waktunya sebagai pasukan pendudukan Amerika di
Jepang. Namun, sekalipun menderita kerugian besar, Divisi ke-24 berhasil
menjalankan misinya untuk menghambat gerakan Korea Utara hingga tanggal 20
Juli. Pada saat itu, pasukan Amerika telah membangun Perimeter Pusan di sebelah
baratdaya.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> Sebagaimana
pasukan Komunis lainnya, tentara Korea Utara memiliki para komisaris politik
dalam semua tingkatan unit. Kehadiran mereka mencerminkan kebijakan pemerintah
Korea Utara sekaligus ideologi komunis. Pada masa itu, dan hingga kini,
pemerintah Korea Utara dikenal brutal dan bebal. Perang yang mereka mulai pun
berlangsung dengan brutal. Dalam gerakannya ke selatan, pasukan Korea Utara
melakukan pembersihan terhadap para cendekiawan Korea Selatan dengan membunuh
para pegawai negeri dan kaum intelektual karena secara politis dianggap
berseberangan dengan rezim Kim Il-Sung. Menurut perkiraan PBB, 26.000 warga
Korea Selatan dibunuh oleh pasukan darat penyerbu Korea Utara selama beberapa
bulan pertama perang. Di Taejeon sendiri, lebih dari 7.000 warga sipil serta
prajurit Korea Selatan dan Amerika diikat lalu ditembak mati. <o:p></o:p></span><br />
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> Ratusan prajurit
Amerika dibunuh dengan cara tersebut selama perang. Salah satunya terjadi di
Bukit 303. 41 prajurit Amerika, termasuk 26 orang penembak mortar dari kompi
Amerika yang ditangkap tanpa perlawanan oleh Divisi ke-3 Korea Utara karena
salah mengira mereka sebagai prajurit Korea Selatan, lalu ditawan. Tangan
mereka diikat dibelakang punggung dengan kawat radio dan kawat lampu. 2 hari
kemudian, pada tanggal 17 Agustus, ketika pasukan Amerika lainnya dikerahkan
untuk merebut kembali tempat itu, pasukan Korea Utara membunuh para tawanan
Amerika yang tidak berdaya itu dengan berondongan senapan mesin.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> Pasukan Korea
Utara seringkali juga menyiksa dan mencincang tawanan perang. Dalam suatu
peristiwa yang menyeramkan, Divisi ke-7 Korea Utara mengikat sejumlah prajurit
dari Divisi Infanteri ke-25 yang mereka tawan, memotong kaki mereka sebelum
membunuh para korban. Tawanan lainnya dikebiri atau dipotong lidahnya atau
dijadikan sasaran latihan bayonet. Pada tanggal 20 Agustus, setelah
laporan-laporan mengenai kekejaman pasukan Korea Utara ini diketahui, Jenderal
MacArthur memperingatkan Kim Il-Sung bahwa dia harus bertanggung jawab atas
pembantaian yang dilakukan anak buahnya.</span><br />
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><br /></span>
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><br /></span>
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmPcupyMvd-0oLA_WuSr_GDz4d1YQvJFqAunYhgblf9RgZ4dLXCSn7E0KxVdOtvAcyfRjpe815b6fHw1vXpYzZvQLqU8LcG7zFwfLPCwp0SPm8g6BF7kEzqD4Dylf9H_fMFaCOP27djtFg/s1600/korea-047.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="500" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmPcupyMvd-0oLA_WuSr_GDz4d1YQvJFqAunYhgblf9RgZ4dLXCSn7E0KxVdOtvAcyfRjpe815b6fHw1vXpYzZvQLqU8LcG7zFwfLPCwp0SPm8g6BF7kEzqD4Dylf9H_fMFaCOP27djtFg/s640/korea-047.jpg" width="640" /></a></div>
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Pertempuran
musim dingin: beberapa pasukan senapan mesin Amerika bersiaga didekat sebuah
desa Korea setelah menggempur posisi pasukan Cina. (Foto US Army). </span></span><br />
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></span>
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></span>
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></span>
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKVRCWD18Hlwf2DlxiSrAMEY0p674r5L6vzu0vmhwemmOQYotRdPNkoWbhi2QVy5HbLXY7l9nCe-vBza_SHwUK5FhXdm0w_Octg84_obzdLw7lCxWuskF_XvJT75qW2cFbwbqbS31UlYPl/s1600/us-marine-captures-north-koreans-P.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="332" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKVRCWD18Hlwf2DlxiSrAMEY0p674r5L6vzu0vmhwemmOQYotRdPNkoWbhi2QVy5HbLXY7l9nCe-vBza_SHwUK5FhXdm0w_Octg84_obzdLw7lCxWuskF_XvJT75qW2cFbwbqbS31UlYPl/s640/us-marine-captures-north-koreans-P.jpeg" width="640" /></a></div>
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"></span><br />
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN" style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN; mso-bidi-font-family: Calibri;">GAMBAR: Para tawanan Korea Utara yang berhasil ditangkap marinir
Amerika. Pada 15 September 1950 Jenderal MacArthur melancarkan operasi
pendaratan amfibi di Inchon, Korea Selatan, yang membuahkan kemenangan atas
invasi taktis yang dilancarkan terhadap pasukan Korea Utara. hanya dalam waktu
beberapa minggu saja, pasukan PBB dan Korea Selatan berhasil merebut kembali
Seoul serta memotong garis suplai pasukan Korea Utara. <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Setelah merebut Taejeon, pasukan Korea Utara
mulai bergerak menuju Perimeter Pusan, sebuah garis pertahanan PBB sepanjang
230 kilometer di sekeliling kawasan yang terdapat di ujung tenggara Semenanjung
Korea, yang juga mencakup pelabuhan Pusan, dari semua arah dalam usaha untuk
mengepungnya. Pusan sendiri merupakan pelabuhan penting karena bala bantuan PBB
mengalir ke Korea melalui tempat ini. Namun, kaliber pasukan yang dikerahkan Korea
Utara untuk menjalankan tugas ambisiusnya itu lebih rendah daripada pasukan
yang mereka gunakan pada awal invasi. Berbagai aksi penghambatan yang dilakukan
pasukan Amerika dan Korea Selatan untuk menghambat laju pasukan Korea Utara
telah membuat Kim Il-Sung kehilangan 58.000 prajurit dan sejumlah besar tank.
Untuk menggantikan kerugian ini, Korea Utara harus bergantung pada pasukan
pengganti dan wajib militer yang kurang berpengalaman, dimana banyak
diantaranya berasal dari para pria Korea Selatan yang dipaksa bergabung dengan
Tentara Pembebasan Rakyat. Setelah pertempuran di Perimeter Pusan, Korea Utara
mengerahkan 13 divisi infanteri dan sebuah divisi lapis baja.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> Berhadapan dengan
72.000 prajurit Korea Utara di Perimeter Pusan adalah 92.000 prajurit PBB, yang
terutama terdiri atas pasukan Korea Selatan, Amerika, dan Inggris. Dalam
usahanya mengepung kawasan itu dari segala penjuru, dua divisi Korea Utara yang
terdiri dari para veteran Perang Saudara Cina bergerak ke selatan dalam suatu
manuver lebar guna mengapit lambung kiri pasukan PBB yang benar-benar tersebar.
Menyerbu posisi-posisi PBB, kedua divisi berkali-kali memukul mundur pasukan
Amerika dan Korea Selatan yang berusaha membendung serangan Korea Utara. Selama
enam minggu, pertempuran sengit berlangsung
di sekitar kota-kota Taegu, Masan, dan P’ohang, serta Sungai Naktong. Pasukan
Korea Utara terus merangsek maju sebelum akhirnya dihentikan oleh Divisi ke-25
Amerika yang berjarak kurang dari 48 km dari wilayah Pusan. <o:p></o:p></span><br />
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> Sekalipun
melancarkan dua serangan besar-besaran lagi selama bulan Agustus dan September,
pasukan Korea Utara gagal mendesak mundur pasukan PBB. Akibatnya, pelabuhan
Pusan dapat terus menerima bala bantuan yang kini tiba setiap hari.
Senjata-senjata bazooka dan tank-tank berat M26<i> Pershing</i> Amerika yang
dapat menghadapi tank T-34/85 mulai berdatangan. Jumlah pasukan PBB pun
meningkat menjadi 180.000 prajurit. <o:p></o:p></span><br />
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> Jenderal Walker
lalu menggunakan daya gempur dan cadangannya yang lebih besar secara efektif
untuk menghantam pasukan Korea Utara. Kekurangan perbekalan karena garis
suplainya telah terbentang panjang dan menderita korban jiwa besar, akhirnya
perlawanan pasukan Korea Utara ambruk. Diperkirakan selama pertempuran di
Perimeter Pusan, mereka kehilangan antara 36.000 hingga 41.000 prajurit yang
tewas atau tertawan. Dipihak PBB, Amerika kehilangan hampir 20.000 prajurit
yang tewas atau terluka maupun hilang, sementara pasukan Korea Selatan
kehilangan sekitar 40.000 prajurit.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;"> </span><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;">Sisa-sisa pasukan
Korea Utara kemudian terpaksa mengundurkan diri secara tergesa-gesa dari
Perimeter Pusan ketika mereka mendengar berita mengguncangkan yang terjadi di
Inchon, jauh disebelah utara. Pertempuran di Pusan sendiri merupakan titik
terjauh yang dapat dicapai oleh pasukan Korea Utara selama peperangan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><br /></span>
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIAgnaWkGRKskehtb4yqB66Eww7FDE7IDmtyfziz9sRFnZUmFC_bnJA6OQBbRuu6bS-cVAmV3GDCWfibUOqGNFdHmeWxWmT6NSQCRyUyAp26tlkkX46xLNlU1qg0XNHCpUTEpVWLz5Yvzr/s1600/M26.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="510" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIAgnaWkGRKskehtb4yqB66Eww7FDE7IDmtyfziz9sRFnZUmFC_bnJA6OQBbRuu6bS-cVAmV3GDCWfibUOqGNFdHmeWxWmT6NSQCRyUyAp26tlkkX46xLNlU1qg0XNHCpUTEpVWLz5Yvzr/s640/M26.jpg" width="640" /></a></div>
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"></span><br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> Tank M26 <i>Pershing</i>
Amerika bergerak menuju garis depan untuk mencegah usaha penyeberangan musuh di
Sungai Naktong. Kedatangan Tank ini di perimeter Pusan mengakhiri dominasi
tank-tank T-34/85 Korea Utara. <o:p></o:p></span></div>
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><br /></span>
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><br /></span>
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><br /></span>
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">MacArthur mengusulkan dilakukan pendaratan
amfibi di Inchon, pelabuhan Seoul, 160km dibelakang garis pertahanan Korea
Utara. Suatu pendaratan amfibi disana akan memberikan kesempatan untuk memotong
garis komunikasi Korea Utara dan menjebak pasukannya yang berada diwilayah
Selatan. Inchon merupakan titik pertempuran yang sangat berbahaya dan beresiko
untuk diserang. Pertempuran dalam kota sendiri dipastikan akan sangat
berdarah-darah; apalagi ketika para prajurit pertama-tama harus mendarat dahulu
dari kapal-kapal pendarat yang berada langsung dibawah tembakan musuh yang
mempertahankannya. Kegagalan operasi akan mengakibatkan kerusakan yang sulit
diperbaiki bagi kredibilitas PBB di Korea serta merusak reputasi badan dunia
itu dalam menangani setiap krisis yang terjadi.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> Pada awalnya, JCS
bersikap skeptis terhadap rencana itu karena terlalu jauh ke wilayah utara dari
garis pertahanan PBB dan terlalu dekat dengan Seoul sehingga pasukan Korea
Utara pasti akan memberikan perlawanan sengit. Selain itu, pihak JCS juga
mempertimbangkan gelombang tinggi di tempat itu yang akan menyulitkan pasukan
PBB sehingga dikhawatirkan akan menimbulkan korban yang besar.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> Namun jika
pendaratan di Inchon berhasil, PBB pun akan mendapatkan nama yang harum. Selain
itu hal tersebut juga akan memungkinkan perebutan kembali Seoul, yang terletak
29km di sebelah timur pelabuhan. Akhirnya pihak JCS pun memberikan lampu hijau
bagi rencana pendaratan MacArthur. Kemungkinan serangan pasukan PBB di Inchon
sendiri telah dipikirkan oleh kubu Komunis. Sekalipun kemenangan awal Korea
Utara membuat Kim meramalkan bahwa ia dapat mengakhiri perang pada akhir
Agustus, para pemimpin Cina bersikap lebih pesimis. Untuk menghadapi
kemungkinan serangan balasan Amerika, Perdana Menteri Chou En-Lai memohon bantuan
Uni Soviet untuk memberikan dukungan udara bagi pasukan Cina. Sekitar 260.000
tentara Cina ditempatkan di sepanjang perbatasan Korea dibawah komando Gao
Gang. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> Chou juga memerintahkan
dilakukannya survei topografi di Korea dan memerintahkan Lei Yingfu, penasehat
militer Cina di Korea, untuk menganalisis situasi militer di semenanjung itu.
Lei menyimpulkan bahwa MacArthur kemungkinan besar akan berusaha melakukan
suatu pendaratan di Inchon. Setelah membahas mengenai kemungkinan tersebut
dengan Mao, Chou memberikan taklimat kepada para penasehat militer Soviet dan
Korea Utara mengenai hasil survey Lei ini, serta memerintahkan kesiapan militer
di sepanjang perbatasan dengan Korea untuk bersiap menghadapi aktivitas
angkatan laut Amerika di Selat Korea.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> Divisi Marinir
ke-1 dan Divisi Infanteri ke-7 Amerika akan melancarkan serangan sebagai bagian
dari Korps X Amerika yang baru dibentuk. Letnan Jenderal Edward Almond, kepala
staf MacArthur, ditunjuk untuk memimpin korps tersebut. Korps X tidak berada
dibawah komando Satuan Darat ke-8, dimana kedua kesatuan bertanggung jawab
kepada MacArthur di Tokyo. Korps X sendiri merupakan pasukan cadangan terakhir
yang dimiliki MacArthur. Jika pertaruhannya gagal dan bencana menimpanya di
Inchon, maka tidak ada lagi prajurit yang tersisa untuk merebut kembali Korea
Selatan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> Pasukan pendarat
Amerika diperkuat oleh para prajurit dan marinir Korea Selatan. Operasi yang
melibatkan 260 kapal yang mengangkut 70.000 prajurit ini sendiri sulit
ditutup-tutupi pelaksanaannya sehingga para wartawan perang di Jepang
menjulukinya sebagai Operasi <i>Yang Sudah Diketahui Umum. <o:p></o:p></i></span><br />
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><i><br /></i></span>
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><i><br /></i></span>
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><i><br /></i></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6e9KswtIXPZDRUQSrNNdzNYMVjZ-cL5Tvv3GP1MW5rM7n2YkWBHoAecrlhPAgjRPkvDDtXk732qdki6X3zF0UpLhm8S7SAROfNQZGfZgupMidGSAfGeQ7t3nfmmOnnOGXRFwDcCs7OBhe/s1600/korea-058.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6e9KswtIXPZDRUQSrNNdzNYMVjZ-cL5Tvv3GP1MW5rM7n2YkWBHoAecrlhPAgjRPkvDDtXk732qdki6X3zF0UpLhm8S7SAROfNQZGfZgupMidGSAfGeQ7t3nfmmOnnOGXRFwDcCs7OBhe/s320/korea-058.jpg" width="261" /></a></div>
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><i><br /></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> </span></i><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;">Untuk berlindung dari serangan udara pesawat dan serangan artileri
Amerika, pasukan Cina komunis dan Korea Utara membuat terowongan berlindung
bawah tanah, menciptakan ruang-ruang didalamnya untuk meredam serangan
mematikan senjata artileri berkaliber berat. Pasukan Cina juga mempersenjatai
diri mereka dengan granat tangan </span><i style="font-size: 14pt; line-height: 115%;">“potato master”.</i><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;"> (Eastphoto)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;"><br /></span>
<span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;"><br /></span>
<span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;"><br /></span>
<span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;"><br /></span>
<span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;"><br /></span>
<span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;"><br /></span>
<br />
<span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;"><br /></span>
<span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> Armada tersebut
muncul di lepas pantai Inchon pada 14 September. MacArthur berada di atas kapal
komando armada, Mount McKinley, untuk mengamati hasil dari pertaruhan besarnya.
Suatu gempuran laut dan udara dilancarkan terhadap pulau benteng Wolmi-do
dimulai pada pukul 05.45 pagi tanggal 15 September, diikuti oleh pendaratan
prajurit marinir. Beberapa diantara prajurit yang mengambil bagian dari
pendaratan tersebut merupakan para pejuang veteran Perang Pasifik dan
memperkirakan mereka akan mendapat suatu perlawanan sengit sama seperti yang
telah dihadapinya saat memerangi pasukan Jepang. Namun, ternyata mereka nyaris
tidak menghadapi perlawanan dari beberapa prajurit lawan yang tersisa dan masih
terguncang oleh gempuran sebelumnya. Kurang dari satu jam kemudian pulau itu
dinyatakan aman dan tidak ada prajurit Amerika yang terbunuh dalam invasi. Itu
suatu pertanda baik, dan diikuti pada siang harinya oleh keberhasilan yang
bahkan lebih besar lagi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> Setelah mendarat,
pasukan Amerika jauh lebih beresiko terkena “tembakan sahabat” dari gempuran
meriam angkatan laut daripada perlawanan ringan yang dilakukan musuh. Sekalipun
demikian, pasukan marinir telah mengamankan kota itu pada saat tengah malam,
dengan korban jiwa hanya 20 prajurit. 18.000 prajurit Amerika telah mendarat di
Inchon sebelum malam berakhir. Dalam waktu empat hari berikutnya, jumlahnya
meningkat hingga 50.000 tentara. Pada hari akhir penyerbuan itu pasukan marinir
telah maju sejauh 16 kilometer ke timur di jalan menuju Seoul. MacArthur
sendiri mendarat pada tanggal 17 September, menaiki mobil menuju garis depan
untuk melihat sisa-sisa sebuah konvoi tank Korea Utara yang baru saja
dihancurkan pasukan marinir.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><br /></span>
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><br /></span>
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcThsVd19YWYqdZjlI_Qy0oWLhqEFUsGgDZMe92ia1SCDXR8UY-x18QIsILE0SbwrD_S3peDiYb1fFw13mzw_LKRKhWmwqhzs_sZeaAU4IQCBoses7gHSGiabFqcNAg6hFP2Kvp2PjOYJr/s1600/korea-011.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="496" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcThsVd19YWYqdZjlI_Qy0oWLhqEFUsGgDZMe92ia1SCDXR8UY-x18QIsILE0SbwrD_S3peDiYb1fFw13mzw_LKRKhWmwqhzs_sZeaAU4IQCBoses7gHSGiabFqcNAg6hFP2Kvp2PjOYJr/s640/korea-011.jpg" width="640" /></a></div>
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Pasukan
Korea Selatan (ROK- <i>Republic of Korea</i>) bergerak dalam suatu formasi
menuju garis depan dalam pertempuran di Perimeter Pusan, pada Agustus 1950.
(Foto dari US. Army) </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">Pada 18 September, Stalin mengirimkan Jenderal H.M Zakharov ke
Korea untuk meminta Kim Il-Sung agar menghentikan serangannya di Perimeter
Pusan dan mengirimkan pasukannya untuk mempertahankan Seoul. Tidak mengetahui
kekuatan pasukan Korea Utara, Chou En-Lai mengatakan apabila Korea Utara
memiliki pasukan cadangan sedikitnya berjumlah 100.000 prajurit, mereka harus
berusaha menghancurkan pasukan musuh di Inchon. Jika tidak, masih menurut Chou,
maka mereka sebaiknya menarik pasukannya kembali ke utara.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> Sekalipun
terkejut, pasukan Korea Utara belum dikalahkan. 20.000 prajurit Korea Utara
memberikan perlawanan sengit di jalan-jalan Seoul pada minggu terakhir bulan
September. Jenderal Almond menyatakan kota Seoul secara resmi “dibebaskan” pada
25 September, 3 bulan setelah dimulainya invasi Korea Utara. Kenyataannya,
dibutuhkan waktu tiga hari pertempuran sengit lagi di pusat kota untuk
membersihkan perlawanan musuh. Pasukan Korea Utara telah membangun
penghalang-penghalang jalan di jalanan yang harus dibersihkan bulldozer sebelum
tank-tank Amerika dapat bergerak maju, sementara para penembak gelap menembaki
infanteri Amerika. Pasukan Amerika bergerak perlahan-lahan melewati kota itu,
memperebutkan gedung demi gedung dan jalan demi jalan. Sebagian besar kota
diratakan dengan tanah dan banyak penduduk sipil terbunuh. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> Sementara Korps X
menerobos keluar dari Inchon, Satuan Darat ke-8 menyerbu dari Perimeter Pusan.
Pada tanggal 26 September, kedua kesatuan bertemu di Osan, menjebak sejumlah
besar prajurit musuh. 3 hari kemudian, pasukan Korea Selatan mencapai Garis
Lintang 38 derajat. Pasukan Korea Utara menjadi kacau balau. Terkepung, pasukan
Korea Utara di sebelah barat Osan dihancurkan. Para prajuritnya yang berada di
sebelah timur Osan runtuh saat mencoba bergerak mundur ke utara. Banyak
prajurit mundur ke Taebaek sebagai gerilyawan. Para perwira tinggi seringkali
menyerah kepada pasukan Amerika dan Korea Selatan. Bahkan kepala staf Divisi
ke-13 Korut menembak mati panglimanya, yang ingin melanjutkan serangan sia-sia,
agar memampukan anak buahnya mengundurkan diri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"> Hanya sekitar
25.000 hingga 30.000 prajurit Korea Utara yang berhasil meloloskan diri dan
menyeberangi Garis Lintang 38 derajat. Korea Utara telah kehilangan lebih dari
150.000 pasukan. Pihak PBB sendiri berhasil menangkap 125.000 tawanan Korea
Utara. Kerugian PBB dalam serangan tersebut, termasuk di Inchon, mencapai
18.000 prajurit. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhn-Z-U1aAG8VzklxVe8os0NmLOuov0c4Y-sRH5U082lLKr7lRPHQN6w_kdpU54HR0NezmwtbIXOkaGXpXEz9PCAlZ-Md5AOVZX3MvSJt2jdPzVajKMEb5Aj0M3tTxYLHdC4HKlmW6MGt8F/s1600/Korea1242.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="396" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhn-Z-U1aAG8VzklxVe8os0NmLOuov0c4Y-sRH5U082lLKr7lRPHQN6w_kdpU54HR0NezmwtbIXOkaGXpXEz9PCAlZ-Md5AOVZX3MvSJt2jdPzVajKMEb5Aj0M3tTxYLHdC4HKlmW6MGt8F/s640/Korea1242.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;">GAMBAR POSTER PROPAGANDA KOREA
SELATAN: Berbunyi; <i>“Tentara Cina. Waspada Jangan tertipu! Uni Soviet sekarang
sedang mengontrol daratan Cina dan memaksa Cina memasuki Perang Korea. Tentara
berani mati Cina sedang dikorbankan!!”</i></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<br />
<br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-4209945320916442258.post-3669127437936605132015-03-24T21:50:00.000-07:002015-06-05T12:20:51.361-07:00Supremasi di Udara (Perang Enam Hari)<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: 1.25cm;">
<span style="font-size: small;">Perang Enam Hari (Perang Arab-Israel 1967)</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: 1.25cm;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: 1.25cm;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: 1.25cm;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyLIoG-yjZYApl4haYQr8znvmORusnzOTvmq8S6fgq9m9tinDXPpNbAN8BnWYgMiMNNS5OA3kJqoFpfbPiE7J9QPTzy1RLd7TY9QEE-jhK50EUBLMfQeBftry-PTxdINH3DfuBY6kroSr3/s1600/Operation_focus_map_1967.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyLIoG-yjZYApl4haYQr8znvmORusnzOTvmq8S6fgq9m9tinDXPpNbAN8BnWYgMiMNNS5OA3kJqoFpfbPiE7J9QPTzy1RLd7TY9QEE-jhK50EUBLMfQeBftry-PTxdINH3DfuBY6kroSr3/s1600/Operation_focus_map_1967.jpg" width="568" /></a></span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8J53rLRuDrXLVb-PfK6L-efUiK_XTmvAQwL5OtLzgM7AZ7wcDF7w-nzRZMhr2eBhPIA2peKuURzQQGW6s6ON6GvBPtOBXJpcwgNqra-tvFSkPXdyZ_03zbAvhsroE2-dLTkIHJRLStWN5/s1600/Six_Day_War_Territories.svg.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: 1.25cm;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: 1.25cm;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: 1.25cm;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"> Peristiwa
yang kemudian dikenal dalam sejarah sebagai Perang Enam Hari (Sixth
Day War) dimulai pada waktu fajar hari senin, 5 Juni 1967. Perang
tersebut boleh dikatakan telah dimenangkan Israel sebelum tengah hari
itu. Namun sebelum perang itu berakhir enam hari kemudian, telah
berlangsung suatu pertempuran yang sangat sengit dan ribuan nyawa
manusia melayang.</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"> Sebagai
sebuah negara yang kecil wilayahnya pada saat itu, Israel, akan
mengalami kesulitan besar dalam mempertahankan diri jika diserang.
Mempertahankan diri terhadap suatu serangan dari udara sangat sulit,
karena negeri itu terlalu kecil sehingga suatu sistem peringatan dini
tidak akan memberikan cukup waktu bagi pesawat-pesawat pembom IAF
(Israeli Air Force) untuk lepas landas. Penerbangan ke Kairo dari Tel
Aviv membutuhkan waktu 25 menit, tetapi Tel Aviv dapat dijangkau dari
pangkalan udara terdepan Mesir di El Arish hanya dalam waktu empat
setengah menit. Meriam-meriam penangkis serangan udara tidak akan
efektif digunakan untuk menghadapi pesawat pembom jet yang terbang
tinggi dan cepat yang menyasar kawasan berpenduduk, sementara Israel
hanya memiliki sedikit rudal anti-pesawat terbang yang digunakan
secara terbatas untuk melindungi Tel Aviv dan instalasi nuklirnya di
Negev. </span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"> </span>
</div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"> Karena
alasan tersebut maka IAF telah dilatih dan disiapkan untuk suatu
peranan ofensif yang ditujukan untuk meluluhlantahkan Angkatan Udara
musuh. Di wilayah Negrev yang tidak berpenghuni, para pilot Israel
berlatih terbang rendah, melakukan pemboman presisi dan menembaki
model sasaran-sasaran darat yang dibuat mirip dengan
lapangan-lapangan terbang Mesir. Pada saat bersamaan, para awak darat
berlatih untuk melakukan pengisian ulang bahan bakar, memperbaiki,
dan mempersiapkan pesawat lepas landas lagi dengan cepat. Jadi,
ketika hari yang dinanti itu tiba, setiap pilot benar-benar percaya
akan kemampuannya untuk menghancurkan sasaran, sementara semua awak
darat juga menyakini kemampuannya untuk membuat pesawat dapat
dioperasikan sesuai jadwal.</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"> Pukulan
pertama dan sangat menentukan dari Perang Enam Hari adalah Operasi
</span><span style="font-size: small;"><i>Moked</i></span><span style="font-size: small;">
(Fokus), serangan udara terhadap 9 lapangan terbang Mesir, yang
dilakukan serentak pada 07.45, Senin 5 Juni 1967. Waktu itu dipilih
karena kewaspadaan Mesir di waktu fajar lemah karena para komandannya
masih belum masuk kantor. Lebih dari itu, para pilot Israel dapat
memiliki waktu tidur malam yang baik dan kabut awal di pagi hari di
delta Nil telah menghilang. Para pilot Israel sendiri juga dibekali
catatan lengkap mengenai dimana instalasi-instalasi radar Mesir
ditempatkan serta analisis mengenai wilayah-wilayah yang tidak
terjangkau oleh kekuatan radar-radar itu.</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"> Serangan
udara dilakukan dengan mengambil jalan memutar untuk menghindari
radar Mesir, dimana pesawat-pesawat IAF terbang lewat laut dan
mendatangi sasarannya dari sebelah barat. Ketika gelombang pertama
pesawat Israel – yang secara keseluruhan berjumlah 183 pesawat –
terbang menuju Mesir, seluruh jajaran pimpinan Angkatan Bersenjata
Mesir, termasuk Marsekal Amir dan Menteri Peperangan Shams el-Din
Badran, juga sedang berada di udara dalam perjalanannya untuk
mengunjungi unit-unit Mesir di Sinai. Untuk memastikan keamanan
perjalanan mereka dan mereka tidak ditembaki oleh pasukannya sendiri,
sistem radar di Mesir dimatikan. Episode konyol tetapi tragis ini,
dimana jajaran petinggi militer Mesir sedang terbang, sistem radar
yang dimatikan dan pesawat pemburu-pembom Israel yang sedang dalam
perjalanan menuju sasarannya di Mesir, menyimbolkan ketidakbecusan
komando Mesir sekaligus memperlihatkan bahwa sebagian dari
keberhasilan besar Israel diakibatkan oleh keteledoran, kelengahan,
dan ketidakmampuan para pemimpin politik-militer musuh.</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3J4EU4xskxPA46Bk4bXQFYWxogpZyIbLUhyHgkOdFbdHz-lQrIN_8DiPI3Zl6v-1WATPylGrBolxImrfrmqu6aVjaoEuEq8TPAo3MR-46JH6HLnq2APbhiFEtz0IM5hcgQ-e8BepSUyt2/s1600/800px-Hatzerim_Mirage_20100129_1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3J4EU4xskxPA46Bk4bXQFYWxogpZyIbLUhyHgkOdFbdHz-lQrIN_8DiPI3Zl6v-1WATPylGrBolxImrfrmqu6aVjaoEuEq8TPAo3MR-46JH6HLnq2APbhiFEtz0IM5hcgQ-e8BepSUyt2/s1600/800px-Hatzerim_Mirage_20100129_1.jpg" width="640" /></a></div>
</span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><i>Pesawat penyerang IAF - Mirage, yang dipajang di Museum IAF. Operasi Fokus </i></span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><i>adalah operasi yang dilakukan kebanyakan menggunakan pesawat buatan Perancis </i></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;">Dibawah
payung perlindungan udara dari sekitar 40 pesawat tempur Mirage,
gelombang pertama pesawat Mystere IAF nyaris tidak menemui
perlawanan. Karena perintah yang dikeluarkan berkenaan dengan
keselamatan Amer, para penembak senjata penangkis serangan udara
Mesir menahan tembakan mereka, dan satu-satunya kelompok pesawat
Mesir yang berhasil terbang pada saat serangan awal adalah 4 pesawat
terbang latih tak bersenjata yang segera ditembak jatuh.</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"> Angkatan
Udara Israel mengklaim telah menghancurkan 186 pesawat AU Mesir di
darat selama serangan gelombang pertama. Dalam serangan itu, Israel
sendiri kehilangan 3 pesawat Super Mystere (ketiga pilotnya tewas), 2
pesawat Mystere (seorang pilot ditawan sementara lainnya berhasil
ditolong), 4 Ouragan (dua tewas, satu ditangkap dan sisanya berhasil
diselamatkan), dan sebuah pesawat latih bersenjata Fouga Magister
(pilotnya terbunuh).</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"> Gelombang
kedua serangan IAF dilancarkan pukul 09.00 dan berlangsung hingga
sekitar pukul 12.00. Sekalipun kali ini menghadapi perlawanan
penangkis serangan udara serta hadangan 8 pesawat Mig, pihak Israel
mengklaim berhasil menghancurkan 107 pesawat Mesir lainnya dalam
serangan gelombang kedua itu sementara mereka hanya kehilangan 2
pesawat Mirage. Kemudian, setelah masa jeda yang singkat,
pesawat-pesawat Israel yang sama lepas landas lagi untuk menyerang
lebih lanjut lapangan-lapangan terbang Mesir lainnya. Pesawat
ilyushin yang membawa Marsekal Amir dan Jenderal Sidky harus
berputar-putar di udara selama satu setengah jam sebelum akhirnya
dapat mendarat di Bandara Internasional Kairo. </span>
</div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"> Pada
hari Senin itu, 17 lapangan terbang besar milik Mesir telah diserang
dan hanya dalam kurun waktu kurang dari 3 jam, sekitar 300 pesawat AU
Mesir dihancurkan. Diantaranya terdapat 30 ilyusin, 70 pesawat
pemburuh MiG-19, pesawat pemburuh-pembom Sukhoi Su-7, 90 pesawat
tempur MiG-21 serta 32 pesawat pengangkut dan helicopter.</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"> Yang
juga mengejutkan pihak Mesir adalah bahwa pesawat-pesawat Israel
malah tahu mengenai mana dari pesawat-pesawat yang masih dipangkalan
itu adalah yang asli dan mana yang palsu. Tidak ada satu bom pun yang
dijatuhkan Israel terhadap pesawat-pesawat palsu itu. Satuan-satuan
lapis baja Israel menemukan pesawat-pesawat palsu tersebut masih utuh
di tengah-tengah pesawat-pesawat asli yang telah dihancurkan ketika
mereka memasuki Sinai beberapa hari kemudian.</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjA1dh-cLfl_H5MStwn4DQ40lV96rPqeDYd0dyiQROe6I3NnRBkHLZ_sh-oVNWmyTXF_deJ0WAST0gnnCvE-HDD1UY4ID8l5OGFyD-wD3kxgwn8dsYMuuSeujhWUAs547Add0-cqYAUHKbM/s1600/517LS0mnRDL._SY344_BO1,204,203,200_.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjA1dh-cLfl_H5MStwn4DQ40lV96rPqeDYd0dyiQROe6I3NnRBkHLZ_sh-oVNWmyTXF_deJ0WAST0gnnCvE-HDD1UY4ID8l5OGFyD-wD3kxgwn8dsYMuuSeujhWUAs547Add0-cqYAUHKbM/s1600/517LS0mnRDL._SY344_BO1,204,203,200_.jpg" width="236" /></a></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"> AU
Israel juga melumpuhkan lapangan-lapangan terbang Mesir dengan
membomi landasan pacunya. Kebanyakan bom yang dipakai adalah bom
konvensional seberat 100kg, 250kg, dan 500kg, tetapi beberapa bom
yang dijatuhkan di lapangan-lapangan terbang di Barat Terusan Suez
dikembangkan secara rahasia oleh Israel dengan maksud untuk menjebol
permukaan beton landasan pacu yang keras. Bom penugal beton
berparasut ini memiliki bagian depan yang serupa dengan bom tembus
baja, tetapi bagian belakangnya diberi 4 roket penggerak dan 4 roket
penahan. Kedelapan roket itu mengelilingi tabung parasut. Dijatuhkan
dari ketinggian 100 meter, roket penahannya seketika hidup untuk
menghambat kecepatan jatuhnya. Sedetik kemudian parasut mengembang,
membuat posisi badan bom miring 60-80 derajat. Akhirnya 4,7 detik
kemudian roket penggeraknya bekerja, dan bom yang berisi 165kg TNT
ini melesat dengan kecepatan 160 meter per detik, menerobos menghujam
beton landasan pacu dan meledak menimbulkan kerusakan berat.</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"> Pada
hari berikutnya, sekalipun ditembaki sejumlah rudal permukaan-udara
(surface-to-air-missile) SAM-2, pesawat-pesawat Israel yang terbang
begitu rendah dan begitu cepat lolos dari hadangan rudal-rudal
mutakhir buatan Uni Soviet itu dan berhasil menghancurkan 23 stasiun
radar Mesir dan beberapa sarang SAM, 16 diantaranya di Sinai. Pabrik
persenjataan penting Mesir di Helwan, yang lokasinya dianggap sangat
rahasia, juga dihancurkan seluruhnya. Selama bertahan-tahun diketahui
bahwa sebuah tim ilmuwan Jerman dan Eropa Timur – beberapa
diantaranya adalah pelarian Nazi – bekerja disana untuk membuat
rudal yang dengan penuh kebanggaan dipamerkan dalam parade-parade
Hari Revolusi di Kairo.</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"> Selain
menghancurkan sasaran-sasaran Mesir di darat, IAF juga menunjukkan
dominasinya dalam pertempuran udara melawan pesawat tempur Mesir.
Para ahli militer Arab sendiri sudah mengetahui bahwa para pilot IAF
adalah orang-orang terlatih dan berstandar tinggi dalam melakukan
suatu operasi udara. Namun para pilot Arab juga merasa yakin bahwa
orang-orang Israel jauh lebih banyak mengetahui mengenai pesawat MiG
yang digunakan negara-negara Arab dibandingkan mereka sendiri.</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEha3oJbcbo3Sm2qsSqhfY7dS46ZA6x-qNnypEb4bRjt8QUem5KWrzQqs4KFiK65KnCtaHggjYJiWV8He1DleABGx-7T8JqwprHfV5n5OArqUxFmTfN4ByO7YOuh1UsFNRfA3MoYI5kEratW/s1600/fougas1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiomS9GT-wUw9h16z_bHuEOCIBR9qEEmGGhyIjfz_ZJHb9uK0WBwx785P2SVoLkG9uAMbhLKiC1eRT2N8s44yiPXaWcGC1KBNzR8e_8Laj5pintl2Vzrna5mbtBjdwRFEt-dPuAC-CpklGP/s1600/operation_focus_planes_destroyed.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="247" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiomS9GT-wUw9h16z_bHuEOCIBR9qEEmGGhyIjfz_ZJHb9uK0WBwx785P2SVoLkG9uAMbhLKiC1eRT2N8s44yiPXaWcGC1KBNzR8e_8Laj5pintl2Vzrna5mbtBjdwRFEt-dPuAC-CpklGP/s1600/operation_focus_planes_destroyed.jpg" width="400" /></a></span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"><i>Operasi Fokus - pesawat-pesawat Mesir di darat dihancurkan oleh serangan udara Israel </i></span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"> Para
pilot Israel menarik keuntungan dari penampilan MiG yang sedikit
seret dan kecepatannya yang agak rendah. Mereka juga tahu bahwa tidak
seperti Mirage yang bisa melihat ke segala arah, pesawat MiG memiliki
sejumlah kekurangan. Dari beberapa arah tertentu pesawat tidak bisa
melihat si penyerang. Pengetahuan mengenai berbagai kelemahan ini
membantu pilot Israel dalam menyusun siasat perang udara dan
memberikan mereka suatu keuntungan strategi dalam kejar-mengejar
dengan MiG di udara.</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"> Yang
juga tidak kalah pentingnya adalah pengetahuan mengenai MiG yang
menggunakan minyak gas sebagai bahan bakar tambahan pada sistem
pembakarannya. Bahan bakar tambahan ini merupakan suatu unit
tersendiri. Sistem ini memang membuat pesawat memperoleh kecepatan
luar biasa pada saat lepas landas. Namun sistem ini juga berarti
bahwa tangki bahan bakar tambahan yang dipasang di titik pertemuan
antara sayap dan badan pesawat itu sangat mudah terbakar. Pilot
Israel hanya membutuhkan satu kali tembakan saja untuk melihat
pesawat musuhnya terbakar. Seorang pilot Israel bernama Yehuda S
melukiskan apa yang dilihatnya pada peristiwa tersebut: </span><span style="font-size: small;"><i>“Saya
merasa kasihan pada pilot itu. Dia tidak memiliki satu peluang pun.”</i></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"> Pada
tengah hari pertama peperangan, desas-desus bahwa AU mereka telah
berhasil menghancurkan sekitar 200 pesawat Mesir telah beredar di
antara rakyat Israel. Namun tidak ada konfirmasi yang datang dari
pihak pemerintah, dan atas perintah Jenderal Dayan desas-desus itu
sengaja dikecilkan. </span><span style="font-size: small;"><i>“Biarkan
saja orang Arab yang mengoceh,”</i></span><span style="font-size: small;">
kata Dayan kepada Juru Bicara Israel. Dia telah memperkirakan bahwa
para Jenderal Nasser pasti enggan memberitahu pemimpin mereka
mengenai kerugian yang diderita oleh Mesir, dan bahwa ketika Nasser
mengetahui besarnya kerugian itu maka dia pasti akan meminta PBB
untuk melakukan intervensi atau memaksakan suatu gencatan untuk
menghindari bencana militer yang lebih besar sehingga mencegah Israel
mengeksploitasi keberhasilan mereka.</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"> Dayan
juga memperhitungkan reaksi Soviet apabila Moskow mengetahui begitu
besarnya kehancuran dari pesawat-pesawat terbang dan peralatan perang
lainnya yang mereka kirimkan ke Mesir. Jadi, hingga fakta-fakta
dibeberkan dalam sebuah konferensi pers Israel yang digelar di hari
kedua (6 Juni), surat-surat kabar Arab dipenuhi oleh klaim-klaim
palsu mengenai jumlah pesawat Israel yang ditembak jatuh, yang
disiarkan ulang tanpa komentar oleh Jawatan Siaran Israel. Di Kairo,
setiap laporan bohong yang baru diterima dengan sorak-sorai oleh
orang-orang yang berkumpul di sekeliling radio-radio transistor yang
ditempatkan di pojok-pojok jalan. Gerombolan-gerombolan pelajar
bernyanyi penuh semangat, </span><span style="font-size: small;"><i>“Kami
akan berjuang, kami akan berjuang. Nasser kami tercinta, kami akan
berjalan dibelakangmu menuju Tel Aviv.” </i></span><span style="font-size: small;">Sebuah
laporan Radio Kairo memberitakan seorang pilot Israel yang pesawatnya
ditembak jatuh dekat Zagazig di delta Nil. Ia mendarat dengan
parasut, dan ditangkap oleh petani lokal yang lalu mencincangnya
dengan kapak yang sedang mereka gunakan di ladang tersebut.</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"> Sementara
berita-berita semacam itu membuat orang Arab merasa optimistims di
dalam kegelapan fakta, orang Israel – yang juga mendengarkan Radio
Kairo karena banyak diantara mereka mengerti Bahasa Arab – tentu
saja menjadi khawatir. Namun kecemasan mereka sedikit menghilang
akibat pernyataan yang disampaikan dengan sungguh-sungguh oleh
Jenderal Chaim Herzog, kepala komentator militer, yang mengutuk klaim
Mesir sebagai “terlalu dini, tidak jelas dan benar-benar tidak
memiliki otoritas.” Jelas bahwa kebijakan Israel untuk tidak
menjernihkan keadaan yang sebenarnya di medan perang demi keuntungan
musuhnya meraih hasil besar. Nasser sendiri baru mengetahui besarnya
pukulan yang ditimpakan oleh Israel sekitar 6 hingga 7 jam kemudian
setelah pecahnya perang, sementara Komando Tertinggi Mesir sangat
lambat dalam mengapresiasi pentingnya hal itu dalam perang udara.
Ketika Nasser menyambut baik terjunnya Yordania ke kancah peperangan
pada pagi itu, ia masih mengira bahwa ia masih memiliki Angkatan
Udara yang utuh.</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"> Di
Tel Aviv, lengkingan sirine udara yang tidak lazim terdengar segera
sebelum pukul 08.00 merupakan indikasi pertama bahwa perang telah
dimulai. Namun lengkingan sirine itu, betapa pun kerasnya, bahkan
tidak membuat sebuah bangsa bersiap untuk menghadapi keadaan seperti
ini; masyarakat enggan mencari tempat perlindungan dan kesibukan di
Tel Aviv nyaris tidak terganggu. Sikap yang sama juga terjadi di
Yerusalem dan tempat-tempat lainnya. Barulah pada pukul 09.00, ketika
radio Israel maupun Arab mengumumkan dimulainya peperangan, maka
suasana pun berubah. Banyak orang kemudian berlari mencari tempat
perlindungan dari serangan udara, di Tel Aviv, sirene peringatan
bahaya melengking 12 kali selama hari pertama – dimana tanda bahaya
terlama berbunyi di saat tengah hari saat Yordania mulai menembaki
kota tersebut.</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"> Reaksi
Israel sangat cepat dan menghancurkan. Setelah membereskan AU Mesir,
mereka berpaling untuk menghancurkan kekuatan udara Yordania. Segera
setelah tengah hari, 8 pesawat Mirage IAF lepas landas untuk
menyerang pangkalan udara Yordania di Mafraq dan Amman. Mereka
menyergap pesawat-pesawat Hunter yang sedang diisi bahan bakar dan
dipersenjatai kembali setelah misi pembomannya di atas Israel. Ketika
pesawat-pesawat Mirage itu berbalik kembali ke pangkalannya, mereka
meninggalkan 18 Hunter yang terbakar, hancur berantakan, sementara
bom-bom berat yang dijatuhkan mereka merusak landasan pacu. Dalam
perjalanan pulangnya, pesawat-pesawat Mirage Israel menyerang dan
menembaki kendaraan-kendaraan yang sedang bergerak dan – demikian
tuduh warga Yordania – menembaki istana Raja Hussein. Dalam
perjalanan pulang, sebuah Mirage tertembak oleh penangkis serangan
udara Yordania, tetapi pilotnya berhasil menyelamatkan diri dan
mendarat di Danau Galilea, dimana ia ditolong oleh sebuah kapal
patroli Israel.</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"> Pada
hari berikut, sebuah pesawat pembom Tu-16 Irak berhasil menyelinap di
atas udara Israel dan menjatuhkan bom di Kota Nathanya. Sebagai
balasan, Israel menyerang pangkalan udara paling Barat milik Irak,
H3, yang terletak di perbatasan Irak-Yordania.</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"> Negara
Arab lainnya yang merasakan sengatan IAF adalah Suriah. Setelah
pesawat-pesawat Suriah menjatuhkan bom di atas penyulingan minyak di
Haifa dan menyerang lapangan terbang di Megiddo, dimana mereka
berhasil menghancurkan beberapa pesawat palsu, IAF membom dan
memberondongi 4 basis Angkatan Udara Suriah di dekat Damaskus.</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"> Dalam
eforia palsu yang menyelimuti bangsa Arab di hari pertama perang,
Lebanon juga menyatakan perang terhadap Israel. Namun terpisah dari
siaran radio yang bergelora dan penuh caci-maki, Pemerintah Lebanon
tidak melakukan tindakan yang bermusuhan. Perdana Menteri Lebanon,
Rashid Karame, bernafsu untuk berperang, tetapi Kepala Staf Angkatan
Daratnya, Jenderal Bustani, tahu bahwa Angkatan Bersenjata negerinya
bukanlah tandingan pasukan Israel. Ketika di hari kedua perang Karame
memerintahkan untuk memimpin serangan, Bustani menolaknya. Akibatnya,
sang Perdana Menteri memerintahkan agar Bustani ditangkap, tetapi
tidak ada satu pun orang yang bersedia melakukan perintah
penangkapan. Untungnya bagi Lebanon, kebuntuan ini berlangsung cukup
lama hingga peristiwa sebenarnya di lapangan diketahui. Karame,
menyadari kesalahannya, meninggalkan sikap radikalnya dan berusaha
melupakan bahwa ia pernah bernafsu untuk ikut berperang. Terpisah
dari suatu bentrokan antara pesawat Israel dengan 2 pesawat Hunter
Lebanon di atas Danau Galilea – dimana salah satu Hunter tertembak
jatuh – Lebanon tetap berada di luar arena peperangan dan Israel
pun sepertinya sudah puas membiarkan mereka tanpa gangguan.</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCZxlxY04vduXKThTnup1M2vvf92kCBrE0roRetlOnveLyX-Muoz8AuHS4kPDcODycfsXU_QQSKC8PDPJggLadS1RlkCNBnwRpHMCi7P4W3plepIe9DIjCkrGMVJE01FJi9CzWFyNruThy/s1600/mirage.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="378" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCZxlxY04vduXKThTnup1M2vvf92kCBrE0roRetlOnveLyX-Muoz8AuHS4kPDcODycfsXU_QQSKC8PDPJggLadS1RlkCNBnwRpHMCi7P4W3plepIe9DIjCkrGMVJE01FJi9CzWFyNruThy/s1600/mirage.jpg" width="640" /></a></span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"> <i>pesawat Mirage IAF yang terlihat sedang membentuk formasi untuk</i></span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><i>melakukan suatu operasi udara - 1967</i></span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"> Dalam
dua hari peperangan saja, IAF telah menerbangkan lebih dari 1.000
sortie, dimana banyak pilot terbang hingga sebanyak delapan sortie
sehari. Pada tengah malam hari kedua peperangan, kerugian Israel
meningkat hingga 26 pesawat terbang, termasuk 6 pesawat latih Fouga
Magister yang dipersenjatai dengan roket 68/80mm untuk menghancurkan
tank. Mereka kehilangan 21 pilot, dimana sekitar setengahnya ditawan
di Suriah maupun Mesir. Dua pilot kemudian dikembalikan oleh Irak dan
dua lainnya oleh Yordania. Seorang pilot dilaporkan telah dicincang
di Mesir, paling tidak dua orang pilot Israel lainnya tidak mematuhi
perintah kontrol darat Israel yang memerintahkan mereka agar terjun
bersama parasut mereka – mereka memilih ikut hancur bersama pesawat
berkeping-keping daripada mereka jatuh ke tangan orang Suriah.</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;">
Hingga saat tengah malam hari kedua perang, IAF telah menghancurkan
146 pesawat negara-negara Arab, dimana 393 diantaranya dihancurkan di
darat. Adapun pembagiannya adalah 309 milik Mesir, 60 milik Suriah,
29 milik Yordania, 17 milik Irak, dan satu sisanya milik Lebanon.
Selain pesawat terbang, AU negara-negara Arab juga kehilangan banyak
pilot. Sebagai contoh, diperkirakan sekitar 100 dari 350 pilot Mesir
terbunuh dalam serangan. Melihat besarnya jumlah MiG-21, pesawat
termutakhir yang dimiliki Arab pada saat itu, yang dihancurkan di
darat, dalam jumlah korban ini kemungkinan termasuk banyak penerbang
handal mereka yang turut tewas. </span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"> </span>
</div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;">
Ketika kehancuran AU Mesir tidak bisa lagi disembunyikan dari Nasser,
Komando Tertinggi Uni Republik Arab berusaha menjelaskan bencana itu
dengan menuduh keterlibatan Amerika Serikat dan Inggris. Nasser, yang
berusaha mencari kambing hitam atas kekalahan itu, menerima
penjelasan tersebut dengan maksud agar mendorong Uni Soviet untuk mau
menyelamatkannya. Namun muslihat itu tidak berhasil. Kapal-kapal Uni
Soviet yang memonitor gerakan udara di Laut Tengah tahu dari radar
mereka sendiri bahwa tidak ada pesawat terbang AS maupun Inggris yang
terlibat dan Dubes Soviet di Kairo mendatangi Nasser dengan jelas
mengatakan fakta tersebut. Sekalipun demikian Nasser tetap
mempertahankan klaimnya.</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"> Upaya
Nasser untuk mengkambing-hitamkan Amerika dan Inggris pun
“ditelanjangi” pada tanggal 8 Juni ketika seorang juru bicara
Israel menyampaikan hasil sedapan dari suatu pembicaraan telepon yang
dilakukan Presiden Mesir itu dengan Raja Hussein di hari kedua
perang. </span>
</div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;">SADAPAN
PEMBICARAAN TELEPON</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; line-height: 100%; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;">Nasser : </span><span style="font-size: small;"><i>Halo,
kita akan menuduh Amerika dan Inggris atau Amerika saja?</i></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; line-height: 100%; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;">Hussein : </span><span style="font-size: small;"><i>Amerika
dan Inggris.</i></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; line-height: 100%; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;">Nasser : </span><span style="font-size: small;"><i>Apakah
Inggris memiliki kapal induk?</i></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; line-height: 100%; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;">Hussein : (Jawaban
tidak jelas)</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; line-height: 100%; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;">Nasser : </span><span style="font-size: small;"><i>Ya
Allah, menurutku aku akan membuat suatu pengumuman dan Anda
menyampaikan pengumuman, dan kita akan memastikan bahwa Suriah juga
akan membuat hal yang sama bahwa pesawat-pesawat Amerika dan Inggris
dari kapal induk ikut ambil bagian dalam melawan kita. Kita akan
menekankan masalah ini …</i></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; line-height: 100%; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; line-height: 100%; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"> Pemerintah
Amerika Serikat dan Inggris segera membantah tuduhan Mesir, dan kedua
negara meminta PBB untuk mengirimkan pengamat ke lapangan terbang dan
kapal-kapal induk yang dituduh Nasser mengirimkan pesawat terbang
untuk membantu Israel. Tidak satu pun pengamat yang dikirimkan dan
Raja Hussein di kemudian hari mengakui bahwa “payung udara” di
atas Yordania benar-benar merupakan pesawat terbang milik Israel.
Sekalipun demikian, banyak orang Arab yang masih saja menyakini
rekayasa tersebut.</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin-bottom: 0cm; margin-right: -0.08cm;">
<span style="font-size: small;"> Tentu
saja kebenarannya sangat bertolak belakang. Tidak ada yang bisa
membantah bahwa serangan pendahuluan terhadap Mesir dan kehancuran
kekuatan udara negara-negara Arab sebagian menentukan hasil akhir
peperangan. Namun kemenangan itu benar-benar murni milik Israel,
dimana memang keteledoran Mesir turut berperan – kemenangan pun
milik Israel yang telah mempersiapkan strategi perang udara dengan
seksama dan mengeksekusinya dengan cerdas. </span>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4209945320916442258.post-68326861995834901832015-02-22T04:44:00.003-08:002015-02-22T04:44:54.399-08:00Urgent Fury (US Navy SEAL)<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br />
</div>
<div>
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
URGENT FURY</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilpUO_Fl4PGD5BEHl6f8HBwu7K1PvNQmIBEbLEcADS5MlFtCjguJCY33TY5p3G96FAr8GQ3-PBob3PvE8jWK_TdqqVYxhBGzKkbtpdWyxaz7WNrOKnxheRPUbgK-QqZFT7MwP9V9rXoDvi/s1600/719px-USPlanGrenadaUrgentFury.svg.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilpUO_Fl4PGD5BEHl6f8HBwu7K1PvNQmIBEbLEcADS5MlFtCjguJCY33TY5p3G96FAr8GQ3-PBob3PvE8jWK_TdqqVYxhBGzKkbtpdWyxaz7WNrOKnxheRPUbgK-QqZFT7MwP9V9rXoDvi/s1600/719px-USPlanGrenadaUrgentFury.svg.png" height="333" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
Krisis Grenada makin memanas setelah
dipicu pembunuhan Perdana Menteri Maurice Bishop oleh kelompok
pemberontak People Revolution Army (PRA) pada oktober 1983. akibatnya
nyawa ribuan warga AS ikut terancam. Pemerintah AS segera mengirimkan
kekuatan militer ke negara yang mulai dikuasai komunis. Sejumlah
satuan khusus seperti Ranger, Delta Force, dan Navy SEAL diterjunkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
Seperti biasa SEAL mendapat tugas
melancarkan pengintaian kawasan pantai, sabotase pangkalan militer,
demolisi, dan tugas yang sebenarnya bukan porsi SEAL, yakni
mengevakuasi pejabat penting. Sesuai rencana, SEAL akan disusupkan
melalui udara dan laut.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
Operasi awal SEAL dimulai pada 25
oktober dengan target menyusup ke kawasan Bandara Point Salines dan
memandu pasukan Ranger yang nantinya akan menyerbu. Untuk menyusupkan
SEAL, rencananya sejumlah personel dari Team SEAL 6 akan diterjunkan
dari C-130 Hercules ke laut dan setelah itu bergerak menyusup menuju
daratan. Pada hari H di tengah kegelapan malam pesawat C-130 terbang
pada ketinggian 500 kaki dan tak lama kemudian SEAL melompat keluar.</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
Meski telah menjalani latihan khusus,
penerjuan pada malam hari dan mendarat di laut yang bergelombang
ternyata memberi masalah bagi SEAL. Akibat banyak perangkat tempur
yang harus dibawa, empat personel SEAL justru terjerat parasut dan
hilang tenggelam. Musibah tak terduga itu menyebabkan misi dibatalkan
dan SEAL yang selamat diperintahkan berenang menuju kapal penjemput
untuk selanjutnya diangkut ke AS.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
Hari berikutnya SEAL, dengan misi yang
sama, diterjunkan lagi ke pinggiran pantai dari heli Black Hawk.
Namun, sewaktu berada di lautan lagi-lagi masalah datang. Sebagian
besar peralatan ternyata hilang dan kawasan pantai ternyata dipenuhi
kapal patroli musuh. Untuk menghindari korban jatuh lagi, SEAL
diperintahkan menuju kapal penjemput dan segera meninggalkan lokasi
sasaran. Namun tak ada kata menyerah bagi SEAL.</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
Hari berikutnya SEAL yang kali ini
bergerak pada pagi hari kembali diterjunkan dan berhasil ke daratan.
Sasaran utama adalah menghancurkan pemancar radio yang digunakan PRA
untuk melancarkan perang urat syaraf. Suara ledakan bom yang
menghancurkan transmisi membuat PRA tahu mereka sedang diserang.
Tembakan gencar dari PRA pun menyalak termasuk tembakan senapan mesin
dari ranpur BTR-60. Tim SEAL yang tugasnya memang bukan bertempur
secara frontal, segera bergegas ke pantai dan kemudian berenang
menuju kapal penjemput.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
Sementara itu SEAL Team 4 ditugaskan
untuk menyusup ke pantai Grenada dan mendeteksi kondisi pantai apakah
cocok untuk pendaratan amfibi atau tidak. Mereka berhasil mendarat
tanpa kesulitan. Di sepanjang garis pantai, Team 4 berhasil
mengetahui bahwa pertahanan pantai PRA justru sudah ditarik mundur
secara tergesa dan dipindahkan ke pusat kota. SEAL menilai, pantai
Grenada tidak cocok untuk pendaratan amfibi. Mereka pun mengirimkan
sinyal, sebaiknya marinir dan Ranger diterjunkan lewat udara. Operasi
lintas udara Ranger dan US Marine kemudian menjadi penerjunan yang
spektakuler mengingat PRA telah menyiapkan meriam penangkis serangan
udara (PSU).</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
Sementara itu SEAL yang bertugas
mengevakuasi Gubernur Jenderal Grenada, Sir Paul Scoon dan
keluarganya setelah meluncur dari helikopter berhasil mencapai
sasaran. Tim segera membangun perimeter sekaligus persiapan evakuasi.</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhd3oTDVA40btdCkNQs0LAo8KE0j6lfmLUi-yWxxN5KX935e9yxGBoCfNDaM6LCRV13VORWsCklmb6sieY8B2k6WXe59Tauno5zZGmHKPWGx3gjGHMbW8gv_itfwY93OmxMHMHBk0NCOZnl/s1600/C_1_75_high_res_mod_op_728x428.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhd3oTDVA40btdCkNQs0LAo8KE0j6lfmLUi-yWxxN5KX935e9yxGBoCfNDaM6LCRV13VORWsCklmb6sieY8B2k6WXe59Tauno5zZGmHKPWGx3gjGHMbW8gv_itfwY93OmxMHMHBk0NCOZnl/s1600/C_1_75_high_res_mod_op_728x428.jpg" height="188" width="320" /></a></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
Sesuai rencana, gubernur dan
keluarganya dievakuasi dengan heli Black Hawk jika keadaan
benar-benar telah aman. Tapi ketika SEAL sedang sibuk melaksanakan
persiapan, pasukan pemberontak PRA tiba-tiba datang dan langsung
membentuk formasi pengepungan. Rupanya kehadiran Black Hawk yang baru
saja menurunkan tim SEAL telah menarik perhatian PRA. Dari cara nya
menggelar pengepungan, PRA rupanya telah merencanakan operasi
penyergapan itu. Apalagi mereka dilengkapi ranpur BTR-60PB yang
peluru kanon nya sanggup menembus tembok gedung.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
Melihat kehadiran pemberontak, SEAL
segera bersiap. Komandan regu Letnan Mike Walsh memerintahkan
penembak jitu SEAL untuk membidik setiap personel PRA yang mencoba
masuk. Tembak menembak sengit pun berlangsung. Berkat tembakan jitu
sniper SEAL, 21 pemberontak PRA tewas. Untuk sementara pasukan
penyerang memilih untuk mundur.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
Letnan Walsh menarik nafas lega karena
perimeternya berhasil menahan gempuran pemberontak kendati hanya
untuk sementara. Untuk pertempuran panjang, mereka jelas tak siap.
Selain karena persediaan amunisi, mereka juga bukan tim yang
dipersiapkan untuk pertempuran panjang.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
Dalam posisi terjebak dan persediaan
peluru semakin menipis, Letnan Walsh berusaha meminta bantuan. Karena
ada masalah komunikasi, Letnan Walsh baru bisa kontak setelah
menghubungi markas operasi SEAL di AS. Bantuan yang diharapkan adalah
gempuran meriam C-130 Spectre dan kehadiran pasukan tambahan marinir.</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
Malam harinya, tembakan gencar datang
lagi dari PRA dan kali ini kanon BTR mulai menyalak. Dinding bangunan
yang dihantam peluru kanon langsung jebol. Untuk memberi kesan bahwa
SEAL masih punya amunisi, Letnan Walsh memerintahkan hanya
menembakkan peluru sesekali tapi dengan jarak yang teratur.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
Dalam kondisi kritis tiba-tiba
terdengar raungan mesin C-130 Spectre disusul dentuman-dentuman
ledakan dahsyat. Tembakan yang dilakukan pada malam hari itu
sebenarnya sulit untuk tepat sasaran. Namun tak berapa lama kemudian
pasukan PRA dan BTR memilih mundur.</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
Menjelang pagi keadaan bertambah
kondusif ketika pasukan marinir tiba. Perimeter pengamanan evakuasi
segera dibentuk dan operasi evakuasi gubernur dan keluarganya lewat
udara pun sukses. Dalam perjalanan kembali ke markas, SEAL mendapat
berita buruk. Upaya pengiriman bantuan pasukan marinir ternyata
memakan korban. Dua Black Hawk ditembak jatuh oleh PRA dan
mengakibatkan tiga anggota marinir dan satu personel SEAL gugur.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br />
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4209945320916442258.post-70506601783464611322015-02-20T10:24:00.000-08:002015-02-20T10:24:04.552-08:00Kiprah Navy SEAL di Vietnam <div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br />
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEig8lZhzhP4SCYt_OBx0YM_VsXJFyEuDz2anAiSFvp1sjmIv8rpltXGTTPDIbznwcYkbz0vnuEjTcTS4wQi95vWWqZbhprS-awBbVD_KXtRqcyS9X4mtCSDNfuc9Qo52zYXyD9ScMEjo7vA/s1600/sealj.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEig8lZhzhP4SCYt_OBx0YM_VsXJFyEuDz2anAiSFvp1sjmIv8rpltXGTTPDIbznwcYkbz0vnuEjTcTS4wQi95vWWqZbhprS-awBbVD_KXtRqcyS9X4mtCSDNfuc9Qo52zYXyD9ScMEjo7vA/s1600/sealj.jpg" height="452" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<i>Team SEAL Two di Vietnam</i></div>
<i>
</i><div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
Perang Vietnam yang mulai memanas sejak
1960 menjadi ajang tempur kedua bagi US Navy SEAL setelah sebelumnya
beroperasi di kawasan Kuba. Personel SEAL yang bertugas di Vietnam
sebagian besar merupakan Underwater Demolition Team (UDT) dan terbagi
ke dalam dua grup, SEAL Team One dan SEAL Team Two.</div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
Tugas tim ini mula-mula melakukan
survei terhadap posisi Pasukan Vietnam Utara yang saat itu sudah
mulai melancarkan serangan gerilya ke wilayah Vietnam Selatan. Tim
SEAL kemudian menyimpulkan bahwa tugas-tugas yang akan mereka lakukan
nantinya amat berat. Sebab selain bertempur di darat mereka juga
harus beraksi di laut, sungai, dan hutan tropis yang panas. Masukan
itu kemudian dijawab SEAL dengan menyelenggarakan latihan perang
anti-Gerilya, rawa laut, dan perang hutan di kawasan California dan
Panama.</div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
Awal 1963, bersama 12.000 personel
militer AS lainnya, tim SEAL yang telah dilatih beragam kemampuan
tiba di Vietnam. Dibawah kontrol dan komando CIA, SOG, personel SEAL
lalu dibagi ke dalam beberapa unit yang masing-masing unit memiliki
tugas tersendiri. Tim yang terbentuk antara lain OPS-31, OPS-32,
OPS-33, dan OPS-35.</div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
Unit 31 bertugas melaksanakan operasi
tempur laut dan sekaligus berfungsi sebagai tim logistik. Unit 32
khusus melaksanakan operasi udara seperti <i>heliborne, </i><span style="font-style: normal;">penyusupan
di garis belakang musuh, terjun HALO/HAHO dan lainnya. Sementara OPS
34 bertugas sebagai satuan intelijen dan sabotase di kawasan Vietnam
Utara. Sasaran sabotase antara lain pangkalan AL, Kapal-kapal perang,
fasilitas pelabuhan, jembatan, rel kereta api, dan sarana vital
militer lainnya. Sedangkan unit 35 berperan sebagai penyapu,
beroperasi di dalam lingkup yang lebih luas baik di kawasan Vietnam
Utara, Laos, maupun Kamboja.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-style: normal;"> </span></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-style: normal;"> Operasi
tempur pertama tim SEAL digelar Februari 1965, diberi kode Operation
Flaming Dart. Dalam operasi ini unit-unit SEAL diterjunkan bersama
ribuan pasukan marinir yang saat itu sedang melancarkan operasi
pendaratan amfibi di pantai Danang. Sebelum pendaratan dimulai UDT
SEAL yang telah disusupkan ke pantai berhasil menghancurkan
penghalang berupa ranjau dan peledak lainnya sehingga pendaratan
amfibi bisa berlangsung aman. Pola pendaratan dengan mengirimkan SEAL
di awal operasi kemudian menjadi tugas rutin mereka.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-style: normal;"> Selama
setahun melancarkan operasi senyap, unit SEAL ternyata belum
menghadapi hadangan musuh mengingat kehadiran mereka yang jarang
diketahui. Baru pada Februari 1966, tim SEAL yang bertugas bersama
tim intai marinir, Marine Recon, diketahui terlibat baku tembak
dengan gerilyawan Vietcong di kawasan Rung Sat Special Zone.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-style: normal;"> Kala
itu tiga perwira dan 15 operator SEAL mendapatkan tugas menghancurkan
pertahanan dan depot logistik Vietcong yang berada di pinggiran
pantai Tung Sat. lewat operasi bersandi Jackstay, tim SEAL didukung
Marine Recon dan UDT sukses menghancurkan depot logistik dan air
bersih Vietcong. Dalam kontak tembak yang berlangsung cukup sengit,
tim SEAL bahkan berhasil menembak mati 4 gerilyawan Vietcong.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-style: normal;"> Bagi
tim SEAL yang beroperasi secara senyap, aksi tembak-menembak
sebenarnya bukan porsi mereka. Karena tugas utama mereka adalah
infiltrasi dan sabotase. Tembakan dari lawan berarti merupakan sebuah
kelemahan operasi sebab penyusupan mereka menjadi terbongkar.
Belakangan setelah dievaluasi, operasi Jackstay ternyata memiliki
kelemahan dalam hal dukungan intelijen.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br />
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRPTVsw-JEfGeQtcv0Dbp0W7PJDghg4a_CBo7KWbWheJMWl5X2l21HzAFxqO_hrCYD310HH0ztu2PX9P6xzvRUMHZbQgj6tqoY3p8Umz7hZ2mvyjFriZeb3YY8YOlyMTp4FgXsJd4PnbYv/s1600/seal.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRPTVsw-JEfGeQtcv0Dbp0W7PJDghg4a_CBo7KWbWheJMWl5X2l21HzAFxqO_hrCYD310HH0ztu2PX9P6xzvRUMHZbQgj6tqoY3p8Umz7hZ2mvyjFriZeb3YY8YOlyMTp4FgXsJd4PnbYv/s1600/seal.jpg" height="308" width="400" /></a></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-style: normal;"> Hingga
akhir 1966, tim SEAL terus melancarkan operasi kendati kehadiran
mereka tampak tak begitu berpengaruh mengingat di Vietnam sudah ada
385.000 Tentara AS. Sesuai perkembangan dan tantangannya, kemampuan
dan persenjataan SEAL pun terus ditingkatkan. Naval High Command
selaku pusat komando operasi SEAL lalu menurunkan perlengkapan baru
yang sekaligus berfungsi sebagai sarana pelindung udara, yakni heli
tempur dari skuadron Seawolf.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-style: normal;"> Memasuki
tahun 1967 tentara AS dan personel SEAL yang bertugas juga ditambah.
Jumlah total tentara mencapai 400.000 personel sementara SEAL Team
One dan Team Two diperluasa dengan terlibat dalam operasi tempur
Angkatan Laut, Marinir, dan Angkatan Darat. Namun sasaran utama Navy
SEAL adalah posisi pasukan Vietcong yang berada di Rung Sat.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-style: normal;"> Untuk
operasi yang akan dilaksanakan SEAL Team One, personel yang
dikerahkan merupakan orang-orang yang sudah berpengalaman dalam
operasi tempur sebelumnya. Operasi intelijen nya pun lebih lengkap
dan menggunakan pemotretan udara sehingga sasaran yang akan
dihancurkan bisa dipastikan lebih akurata. Operasi dengan tujuan
menghancurkan logistik dan pangkalan Vietcong sekali lagi menuai
sukses. Namun dalam aksi baku tembak yang kemudian terjadi, satu
anggota SEAL tewas dan tiga lainnya terluka. Vietcong kemudian
mengerahkan kapal-kapal perang mereka untuk menyerang posisi Pasukan
AS di Saigon.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-style: normal;"> Namun
upaya serangan balasan Vietcong tersebut gagal karena puluhan kapal
beserta dermaga mereka berhasil dihancurkan oleh peledak yang
dipasang tim SEAL. Penyergapan terhadap patroli Vietcong sukses
dilakukan sehingga pemimpin tertinggi AL AS di Vietnam, Jenderal
Westmoreland dan Laksamana Sharp mengunjungi markas Navy SEAL di Nha
Be, Golf Detachment, untuk memberikan penghargaan khusus. Setelah itu
tim SEAL semakin dipercaya dalam melancarkan operasi tempur secara
mandiri tanpa dukungan pasukan lainnya.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-style: normal;"> </span></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-style: normal;"> Sebagai
unit yang beroperasi secara mandiri, tim-tim SEAL kini justru menjadi
unit pendukung bagi operasi tempur bagi satuan lainnya. SEAL lalu
menggalang kerjasama dengan unit khusus lainnya seperti SAS Australia
dan Selandia Baru. Tak hanya itu, SEAL bahkan diijinkan merekrut
personel militer Vietnam Selatan untuk di didik melaksanakan taktik
perang komando dan kemampuan SEAL lainnya. Kekuatan SEAL di markas
Golf Detachment lalu dibagi ke dalam </span><span style="font-style: normal;">enam
</span><span style="font-style: normal;">peleton. </span><span style="font-style: normal;">Masing-masing
peleton terdiri dari kekuatan gabungan yang dalam operasi tempurnya
dapat bergerak secara mandiri.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-style: normal;"> </span></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-style: normal;"> Kekuatan
gabungan SEAL, personel Vietnam Selatan, dan SAS mulai melancarkan
operasi perdana mereka. Sasaran serbuan adalah pangkalan kapal
Vietcong yang berada di kawasan Phung Xinh. Operasi yang dilancarkan
pada Januari 1968 itu berlangsung sukses. Serbuan awal diawali dengan
menghancurkan bunker Vietcong yang dilakukan diam-diam yang langsung
melumpuhkan kekuatan lawan. Enam kapal Vietcong berhasil dihancurkan
dan lusinan tentara lawan ditembak mati. Tak hanya itu, tim gabungan
SEAL juga berhasil menyita ratusan senjata dan amunisi serta bahan
peldak lainnya.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-style: normal;"> Awal
1968 ketika gerilya Vietcong dan Pasukan Vietnam Utara mulai
melancarkan serbuan besara-besaran ke kawasan strategis Vietnam
Selatan, Pasukan AS beserta SEAL juga berusaha keras menahan gempuran
yang dilakukan sekitar 100.000 tentara musuh. Satu peleton SEAL dari
Team Two yang bermarkas di dekat perbatasan Kamboja, Chau Doc bahkan
harus menghadapi sekitar 4.000 tentara Vietcong yang terus bergerak
maju. Melalui taktik perang yang mengutamakan sabotase dan serbuan,
SEAL Team Two justru memanfaatkan kamp-kamp tentara Vietcong sebagai
sasaran utama. Puluhan kamp Vietcong berhasil dihancurkan SEAL Team
Two. Dalam operasi penghadangan yang dilancarkan terhadap unit-unit
patroli Vietcong, sergapan SEAL Team Two juga sukses.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-style: normal;"> Serangan
paling berhasil yang dilakukan personel gabungan SEAL Team One dan
Two berlangsung 29 Maret 1968. Pasukan gabungan ini mendapat tugas
menghancurkan sebuah desa, Ho Chanh, yang menjadi markas Vietcong
sekaligus pabrik granat, gudang senjata, serta depot senjata berat
lainnya. Setelah melumpuhkan para penjaga lewat operasi senyap, tim
gabungan SEAL berhasil menguasai Ho Chanh beserta isinya.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-style: normal;"> Gudang
senjata dan pabrik granat yang tak mungkin dapat diamankan lalu
dihancurkan oleh UDT-12. Selama setahun melancarkan operasi senyap,
baik SEAL Team One dan Two tetap mengalami kerugian. Sembilan anggota
SEAL Team One gugur sedangkan Team Two kehilangan enam personel
terbaiknya.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-style: normal;"> </span><span style="font-style: normal;">Awal
1969 perang Vietnam mulai mendingin ketika di Paris, Perancis,
digelar perundingan damai dengan target gencatan senjata. Namun efek
dari perundingan damai itu tak berpengaruh bagi tim SEAL maupun UDT.
Mereka tetap melancarkan operasi intelijen, melatih personel Vietnam
Selatan, serta menyusup ke pantai-pantai yang akan dijadikan ajang
pendaratan amfibi. Tim SEAL bahkan merencanakan sebuah operasi khusus
untuk memotong jalur logistik Vietcong melalui laut. Operasi yang
bertujuan menghancurkan jaringan politik dan infrastruktur Vietcong
juga digelar. Salah satunya adalah menargetkan menangkap para
pemimpin partai Komunis Vietnam Utara.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjunbWgprOgagaxJeQQFuAxGjPc8uJ1L_3YSn5peI87QNUnUNgiTi2dB4Ukq2z2wPRQL6zGxEZJhXAgTnreIN1brsRo3cIFbEnJ3B7dsRlCUSAXawDSB0-2Gu1Bo4_HWJHDEUI35Tuu40cz/s1600/sl.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjunbWgprOgagaxJeQQFuAxGjPc8uJ1L_3YSn5peI87QNUnUNgiTi2dB4Ukq2z2wPRQL6zGxEZJhXAgTnreIN1brsRo3cIFbEnJ3B7dsRlCUSAXawDSB0-2Gu1Bo4_HWJHDEUI35Tuu40cz/s1600/sl.jpg" height="308" width="640" /></a></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-style: normal;"> Pada
14 Maret, sebuah misi khusus di bawah pimpinan Letnan Joseph Kerrey
kembali digelar. Kekuatan tim SEAL terdiri dari enam personel dan
lima personel Vietnam Selatan. Misinya seperti biasa, menghancurkan
sebuah pangkalan militer Vietcong dan menguasai dokumen penting.
Operasi akhirnya berhasil. Namun sewaktu sedang melakukan pendaratan
di sebuah pulau kecil, tim Letnan Joseph tiba-tiba dihujani tembakan
Vietcong. Letnan Joseph sendiri terluka parah dan beberapa anak
buahnya tewas. Dengan susah payah Letnan Joseph berhasil memimpin
anak buahnya kembali ke markas. Berkat perjuangan gigihnya, Letnan
Joseph mendapat penghargaan <i>Congressional Medal of Honor </i>dan menjadi
personel SEAL pertama yang mampu meraih penghargaan elite tersebut.
Pasca Perang Vietnam, Letnan Joseph meneruskan karir politiknya dan
terpilih menjadi Gubernur Nebraska.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-style: normal;"> Memasuki
tahun 1970 Perang Vietnam makin menunjukkan fakta bahwa kekuatan
Vietnam Utara semakin tidak terbendung. Kondisi ini diperparah oleh
keputusan Presiden AS Richard Nixon untuk memulangkan 25.000
tentaranya dari Vietnam pada pertengahan tahun 1969. Untuk membendung
kekuatan Vietcong, SEAL di Vietnam dimekarkan menjadi 4 detasemen.
Yaitu Golf, Bravo, Echo, dan Sierra. Tugas Detasemen Bravo adalah
memelihara koordinasi dengan atase militer di Vietnam dan terus
melaksanakan program </span><i>Provincial Reconaissance Unit.</i></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-style: normal;"> </span></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<i> </i><span style="font-style: normal;">Akhir
tahun 1971, Presiden Nixon memutuskan bahwa pasukan AS yang berada di
Vietnam hanya sebatas untuk bertahan. Keputusan tersebut juga
berimbas kepada Navy SEAL. Memasuki tahun 1972 hampir semua unit SEAL
ditarik ke AS, hanya satu peleton yang ditinggal di Okinawa. Peleton
SEAL Team One itu disiagakan sewaktu-waktu untuk melancarkan operasi
pembebasan tawanan. Tahun 1973, gempuran besar-besaran Vietcong
akhirnya berhasil menghancurkan kekuatan Vietnam Selatan dan seluruh
Vietnam jatuh ke tangan komunis.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-style: normal;"> Selama
Perang Vietnam, Navy SEAL telah melancarkan 4.000 operasi tempur.
Operasi yang cukup populer adalah pembebasan tawanan perang dan
dilancarkan sebanyak 20 misi. Operasi yang sangat beresiko ini
berhasil membebaskan 252 tawanan. Dari saemua misi itu SEAL telah
kehilangan 48 anggota tapi tak ada satupun yang berstatus </span><i>missing
in action</i><span style="font-style: normal;">. </span><span style="font-style: normal;">Sedangkan
gerilyawan Vietcong yang berhasil tertembak mati berjumlah 580 orang.
Tidak termasuk pemboman yang dilakukan AU AS.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br />
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4209945320916442258.post-67002605482207543502015-02-20T08:04:00.002-08:002015-03-20T04:49:05.206-07:00Drama Penyanderaan di Budennovsk <div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
DRAMA PENYANDERAAN DI BUDENNOVSK</div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
(Pertempuran milisi Chechnya VS Pasukan
khusus Rusia)</div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiP47NJjglFR1MhqEwX6fMe4Bq10XySMrl4o7ncYsgiXmweKP_6vnDCeThza_gDMlA6JJSYbX40YeU8d8HdFSgFaD36sjBDjeUIuJqDBSqimq-I3u5eRUVnLVM2YH14JbkCdPBntixXvLlA/s1600/51988559.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiP47NJjglFR1MhqEwX6fMe4Bq10XySMrl4o7ncYsgiXmweKP_6vnDCeThza_gDMlA6JJSYbX40YeU8d8HdFSgFaD36sjBDjeUIuJqDBSqimq-I3u5eRUVnLVM2YH14JbkCdPBntixXvLlA/s1600/51988559.jpg" height="256" width="400" /></a></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<i>Tampak Basayev sedang berjalan di koridor Rumah sakit saat</i></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<i>insiden penyanderaan berlangsung</i></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
Bubarnya Uni Soviet pada 1991
mendorong sejumlah etnis di kawasan Kaukasus yang selama ini berada
dibawah kendali Moskwa, melepaskan ikatan politis-historis dan
kemudian membentuk negara sendiri yang berdaulat. Ukraina, Lithuania,
dan Khazakhstan adalah sedikit contoh negara yang “beruntung”
eksistensinya diakui Moskwa. Disisi lain, ada pula sejumlah negara
yang tidak direstui kemerdekaan mereka oleh Rusia. Kepada
negara-negara yang “tidak beruntung” itu, Rusia bahkan mengirim
banyak Tentara mereka untuk menumpas semangat kemerdekaan yang tengah
bergejolak. Salah satu nya adalah Chechnya.</div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
Penindasan yang teramat keji yang
dilakukan Diktator Stalin terhadap etnis Chechen cukup memupuk api
dendam di setiap generasi etnis Chechen yang berpopulasi sekitar satu
juta jiwa. Deklarasi kemerdekaan yang diproklamirkan Dzokar Dudayev
ditanggapi “dingin” oleh Rusia. Rusia melakukan tindakan keras
seperti yang terjadi pada 1994.</div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
Presiden Kharismatik yang juga mantan
pilot AU Uni Soviet itu akhirnya tewas terkena rudal setelah posisi
nya terlacak melalui sinyal telepon satelitnya. Namun perlawanan
kelompok pro-kemerdekaan tak kunjung padam. Posisi Dudayev segera
digantikan sederet tokoh militan lainnya, diantaranya Aslan Maskadov
dan Shamil Basayev.</div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
Merasa tak bakal sanggup menandingi
keunggulan militer Beruang Merah, pihak Chechnya memakai cara unik
dalam melancarkan perang gerilya terhadap Rusia. Banyak di antara
warga Chechnya turut membantu pejuang mujahidin semasa pendudukan
Soviet di Afghanistan silam. Pada intinya warga Chechnya sangat tidak
menyukai eksistensi militer Rusia karena dendam historis yang pernah
terjadi selama ini. Siasat Shamil Basayev untuk menyandera warga
Rusia di Kota Budennovsk (Rusia Selatan) adalah salah satu contoh
bagaimana milisi Chechnya bertempur dengan tujuan menekan Presiden
Boris Yeltsin agar menarik pasukan Rusia dan berunding dalam
kesetaraan status politik yang sama. Situasi yang memanas serta
siasat Shamil dalam melakukan perlawanan terhadap Rusia jelas tak
akan pernah terbayangkan oleh siapapun di Kremlin.</div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
Sejak bulan Maret 1995, puluhan
militan Chechnya disusupkan Basayev ke Budennovsk sebagai tim
pendahulu. Sebagai samaran, mereka bekerja sebagai kuli kasar,
pedagang keliling, atau pengurus perkumpulan sekitar 10.000 warga
Chechnya di kota tersebut. Setiap minggunya, di gudang bawah tanah
Rumah Sakit militer setempat, mereka menggelar pertunjukan kesenian
maupun ritual adat yang kerap menyertakan warga non-Chechen.</div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
Dua minggu sebelum hari H penyerangan
yang ditentukan oleh Basayev, RS setempat mendadak mendapatkan banyak
kiriman dua peti kemas berisi obat-obatan dan peralatan medis
lainnya, tentunya dalam jumlah besar. Pengirimnya pun tak jelas.
Anehnya, tak ada satupun petugas RS yang curiga mengenai isi kiriman
tersebut. Padahal di balik tumpukan obat-obatan dan peralatan medis,
masih tersimpan banyak senjata berat berikut sejumlah amunisi. Semua
itu dibeli oleh Basayev sebelumnya dari pasar gelap di Moskwa.</div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
Tepat Hari H, 13 Juni 1995, rombongan
Basayev tiba di Buddennovsk dengan tiga bus dan dua mobil ambulan.
Seluruh milisi Chechnya berseragam Pasukan Paramiliter Departemen
Dalam Negeri Rusia, VV (<i>Vnutrennykh Voiska</i>) lengkap dengan
sejumlah atribut dan senjata individual. Guna menembus sejumlah pos
pemeriksaan Pasukan Perbatasan Rusia PV (<i>pogranichnye Voiska</i>),
Basayev menebar sejumlah uang dan bir secara cuma-cuma kepada Pasukan
PV.</div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
Saat tiba di pintu gerbang kota,
rombongan masih dihentikan oleh satuan PV tulen. Walaupun sama-sama
bernaung dibawah Departemen Dalam Negeri <i>Ministerstvo Vnuternnykh
Del </i>(MVD), yang melakukan pemeriksaan merasa tidak mengenal
rombongan pasukan yang mengaku Pasukan VV. Memang di dalam bus dan
ambulan terdapat banyak orang terluka parah yang butuh penanganan
medis secepatnya. Namun hari itu pasukan penjaga kota sama sekali
tidak menerima pemberitahuan terkait dengan datangnya korban luka
dari garis depan untuk dirawat di RS Budennovsk.</div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
Rombongan yang menyamar sebagai
pasukan VV lalu disuruh untuk mengurus kelengkapan surat-surat di
kantor MVD setempat. Setibanya disana, seorang pegawai administrasi
secara tidak sangaja memergoki ada di antara para korban luka yang
bercakap menggunakan bahasa Chechen dan sedang membagikan granat
tangan. Ketika petugas akan memberitahu petugas jaga lainnya di luar
kantor, langkahnya segera terhenti saat tembakan AK-47 milisi
Chechnya menyalak membabi-buta mencabik-cabik punggungnya.
</div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
Sadar kedok mereka telah terbongkar,
Basayev segera memerintahkan anak buahnya untuk mencopot seluruh
atribut VV. Dalam baku tembak memperebutkan kantor MVD yang
berlangsung selama 30 menit, 11 Pasukan Rusia dan 12 milisi Chechnya
tewas.</div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
Setelah kantor MVD dikuasai
sepenuhnya, kelompok militan segera menyebar ke seantero kota. Tiap
warga non-Chechnya yang dijumpai di jalan-jalan segera digiring untuk
dijadikan sandera. Kantor Polisi dihancurkan berikut isinya dengan
tembakan RPG-7V. Warga kota yang coba-coba untuk menghindari razia
tanpa ampun dibantai. Banyak mayat bergelimpangan dimana-mana dengan
luka tembak di kepala maupun di punggung.</div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
Sekitar 2.500 sandera yang berhasil
ditawan militan Chechnya lalu digiring ke Rumah Sakit dengan ancaman
bahwa mereka akan dihabisi jika mereka masih berteriak histeris.
Diantara sandera ada yang mengalami luka akibat dianiaya. Setibanya
di RS, mereka pikir akan segera diobati, namun sebaliknya. Militan
Chechnya segera memilah-milah para sandera.</div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
Pria dewasa hingga usia 50 tahun
digiring ke gudang bawah tanah. Sementara manula, wanita, dan
anak-anak ditempatkan di lantai dua dan tiga. Ditengah-tengah sandera
yang ditawan berhasil diketahui ada tiga orang pilot AU Rusia, serta
dua Polisi dan tiga orang pemadam Kebakaran. Militan Chechnya yang
memang tidak suka dengan kehadiran mereka di tengah-tengah sandera
dengan segera menembak mati mereka.</div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
Setelah rampung menyusun pertahanan di
kompleks bangunan RS, Basayev menghubungi Pers dana menyampaikan
sejumlah tuntutannya. Tuntutan Basayev yaitu agar Tentara Rusia
segera angkat kaki dan agar Rusia mau berunding dengan delegasi
Chechnya pimpinan Usman Ismayev di Ibukota Chechnya, Grozny. Mereka
bersedia melepaskan sandera jika tuntutan terpenuhi. Jika sampai pada
batas yang ditentukan yaitu pada 17 Juni tidak ada kemajuan yang
berarti atau Rusia malah coba-coba “bermain keras”, gedung RS
yang berisi banyak sandera akan diledakkan militan Chechnya.</div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
Atas saran Kepala Badan
Kontra-Intelijen FSK (Federal'naya Sluzhba Kontrazvedki) Sergei
Stepashin, PM Viktor Chernomyrdin memerintahkan Mendagri Viktor Yerin
segera mengirimkan unit anti-Teror Alpha dan Vega yang bermarkas di
Moskwa dan Krasnodar. Baik Alpha maupun Vega berada dibawah kendali
Badan Keamanan Federal FSB, yakni Badan penerus KGB di era Uni Soviet
silam.</div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFwz2-qyynP5BFMFML8GoLee-OAwaT-EpMRqRY_EopGs1qWNMmpIs3rwDz2BdDMZLn8qk-4rHYQk2oD4p9ihROaZTxJpUWT1LhV-fmqumI2_2raZZwEIonV6vd0ouTYCwqKTsGeEtWz_mJ/s1600/alpha.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFwz2-qyynP5BFMFML8GoLee-OAwaT-EpMRqRY_EopGs1qWNMmpIs3rwDz2BdDMZLn8qk-4rHYQk2oD4p9ihROaZTxJpUWT1LhV-fmqumI2_2raZZwEIonV6vd0ouTYCwqKTsGeEtWz_mJ/s1600/alpha.jpg" height="320" width="213" /></a></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
Pada H+1, unit Vega telah tiba di
lokasi untuk mengumpulkan data intelijen serta bersiap sebagai satuan
pendukung unit Alpha. Dari hasil pantauan, didapatkan informasi bahwa
tiap militan Chechnya dipersenjatai senaparan serbu plus pelontar
granat (GLM) jenis GP-25, serta sejumlah amunisi cadangan sekitar 6
buah magazin. Senjata berat milisi diantaranya 3 pucuk senapan mesin
PK kaliber 7,62mm dan 3 buah senapan mesin berat tipe DshK kaliber
12,7mm lengkap dengan amunisi. Juga terdapat sejuamlah orang berwajah
Arab yang memegang senapan SVD.</div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
Dua jam sebelum penyerangan, Komandan
Unit Alpha mengumpulkan seluruh kendaraan beroda empat di kota itu
untuk berjaga-jaga jika harus mengevakuasi korban. Namun belum
apa-apa kesalahan sudah terjadi. Entah mengapa tiba-tiba alat
komunikasi Pasukan rusak dan tak dapat diperbaiki. Unit Alpha lalu
meminjam alat komunikasi milik Pasukan PV yang modelnya sudah
ketinggalan zaman dan tak dilengkapi perangkat pengacak saluran
(<i>scramble</i>).</div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
Akibatnya seluruh percakapan dapat
didengar oleh militan Chechnya di RS yang sudah membekali diri mereka
dengan perangkat komunikasi sejenis. Tak hanya itu, 10 menit sebelum
serangan fajar uniat Alpha, tiba-tiba pengemudi panser “bikin ulah”
dengan membuat bising. Berdalih sedang memanaskan mesin kendaraan,
namun suara berisik yang ditimbulkan mereka justru membuat bangun
seluruh orang di dalam Rumah Sakit. Dengan cepat militan Chechnya
bersiap-siap untuk menghadapi serangan Pasukan Alpha. Suara bising
tersebut cukup membantu militan Chechnya sebagai indikasi bahwa
Pasukan Rusia sebentar lagi tengah bersiap melakukan serangan
dadakan. Unsur dadakan pasukan Rusia dipastikan telah berantakan.</div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
Enam orang tim 1 Alpha bergerak
mengendap-ngendap menuju sisi Barat gedung. Jam tangan Sersan Kepala
Regu menunjukkan pukul 04:52. Yakin bahwa gerakan mereka masih belum
terdeteksi lawan, mereka kian mendekati pagar.</div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
Baru bersiap-siap memanjat, tiba-tiba
rentetan tembakan senjata berat DshK memberondong pasukan Rusia
disertai tembakan ledakan proyektil GP-25. Berondongan tembakan dan
ledakan tersebut menjadi salam pembuka dari para militan Chechnya
kepada Pasukan Rusia yang berusaha mendekat. Seorang prajurit Alpha
menjerit dan terjungkal. Dari pinggul dan bahu kirinya menyembur
darah segar. Rekan-rekan yang lain tak dapat berkutik dan hanya bisa
bersembunyi di balik tembok pendek pagar yang masih dibawah siraman
tembakan militan Chechnya dari lantai dua.</div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
Rupanya sejak lama pergerakan Pasukan
Rusia sudah dipantau pihak Chechnya. Merasa sia-sia untuk maju, tim 1
Alpha mundur sambil sesekali membalas tembakan guna melindungi
evakuasi rekannya yang terluka.</div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
Nasib Tim 2 Alpha tak kalah apes.
Awalnya mereka berkumpul di lapangan belakanga garasi RS. Saat Tim 1
bergerak maju, Tim 2 maju dan berusaha merapat ke kantin untuk
merangsek ke pintu depan lantai satu. Baru bergerak beberapa langkah,
lima prajurit Tim 2 Alpha tewas dihujani tembakan GP-25 serta ledakan
dari lemparan granat tangan militan Chechnya. Kelima orang Alpha
terkapar bermandikan darah, mereka menjerit-jerit minta tolong dan
hanya pasrah melihat Komandan Regu mereka yang bersusah payah
melakukan tembakan balasan terhadap militan.</div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
Melihat rekan-rekan nya terperangkap,
Komandan Tim 1 mengajak 2 anggota Alpha yang masih tersisa untuk
bergerak menuju posisi Tim 2 melewati lorong di bagian dalam gedung
utama. Sang Komandan beranggapan bahwa kekuatan lawan terkonsentrasi
hanya di lantai dua.</div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
Belum sampai 10 langkah, lagi-lagi
militan Chechnya mengumbar tembakan tanpa ampun. Sang Komandan tak
terluka, namun kedua anak buahnya tewas tak berdaya. Seorang
tertembak di bagian perut hingga terpaksa bersembunyi di balik pohon
besar, seorang lagi terkapar bermandikan darah yang mengucur dari
lehernya. Melihat anak buahnya berguguran, Sang Komandan pun kalap
dan nekad menerjang seorang diri.</div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
Perintah atasan untuk mundur dan
segera melakukan evakuasi pun diabaikannya. Alat komunikasi ia buang
ke selokan. Perwira yang berusia 27 tahun itu tetap maju dengan
tersendat karena peluru militan Chechnya sudah menghujam seluruh
tubuhnya. Ia sempat membalut sendiri luka-luka nya di lengan dan
kaki.</div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
Pergerakannya mulai terhenti setelah
sebutir proyektil GP-25 meledak di wajahnya. Mayatnya ditemukan lima
hari kemudian dalam kondisi mengenaskan. Sekujur tubuhnya hancur
diberondong peluru. Seluruh magazen miliknya berserakan di sekitar
lokasi mayat dalam keadaan kosong. Di tembok dekat mayat terpampang
tulisan; “Beginilah contoh nasib para Agresor!”</div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
Walau kedua tim pembuka Rusia
bertumbangan, pimpinan Operasi Alpha enggan putus asa. Ia segera
memerintahkan para operator penyembur api RPO-A <i>Shmel </i><span style="font-style: normal;">untuk
beraksi. Sasarannya yaitu jendela di lantai dua yang diperkirakan
menjadi tempat berkumpulnya militan. Guna mengatasi serangan RPO-A,
para militan menyeret sejumlah sandera dan mereka dipaksa berdiri
tepat di depan jendela. Para sandera berteriak histeris meminta agar
mereka tidak ditembak. Para operator penyembur api RPO-A jadi serba
salah dan semburan api pun jadi tak terarah.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-style: normal;"> Belum
lagi tembakan para militan yang bersembunyi di sela-sela kaki para
sandera telah membuat sejumlah operator RPO-A tewas. Sebagian dari
mereka terbakar hidup-hidup lantaran tabung senjata penyembur api
yang mereka bawa terkena tembakan peluru.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-style: normal;"> Seolah
hilang akal, pimpinan Operasi akhirnya mengerahkan 2 unit panser
BTR-80A. Baru beberapa meter beranjak, empat tembakan roket RPG
menyalak dari gedung. Satu unit BTR kontan meledak dan terbakar. Bau
daging terbakar menyengat di sekitar lokasi. BTR lainnya bergegas
angkat kaki dari lokasi pertempuran segera setelah kubah senjatanya
rontok diterjang ledakan proyektil RPG.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-style: normal;"> Saat
operator yang berada di dalam BTR keluar karena panik, sniper
Chechnya yang telah lama mengawasi membidik mereka satu per satu.
Empat orang segera tumbang terkena libasan peluru sniper dan terkapar
di tanah dengan kepala salah satu operator yang berlubang terkena
tembakan.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-style: normal;"> Melihat
rekan-rekan yang telah berguguran, unit Alpha Krasnodar nekat
menyerbu dengan membawa tangga alumunium untuk memanjat ke lantai dua
gedung. Sambil melindungi tembakan sisa-sisa tim Alpha Moskwa, dua
regu Alpha Krasnodar tetap bergerak maju, meski berondongan tembakan
lawan sempat menghentikan langkahnya. Usai duel sengit antar sniper,
tembakan dari pihak militan berangsung-angsur surut.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-style: normal;"> Di
sejumlah lokasi beberapa militan tampak terjungkal terkena hantaman
proyektil RPG-18 unit Vega. Salah satu panser BTR-70 milik unit Vega
sempat menembak lima kali sebelum cepat-cepat angkat kaki karena
khawatir akan bernasib sama seperti BTR naas lainnya. Padahal
awalnya, BTR Vega tadi akan digunakan untuk evakuasi seorang Alpha
Krasnodar yang tergeletak luka parah di dekat pintu gerbang RS.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-style: normal;"> Tim
Alpha Krasnodar akhirnya berhasil menerobos masuk gedung setelah
berjalan lewat gorong-gorong air di bawah tanah sepanjang 25 meter.
Misi mereka yakni mengevakuasi 5 orang unit Alpha Moskwa yang masih
terperangkap di kantin dengan cara mendatangkan 2 unit BTR-70.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-style: normal;"> Sekitar
lima meter dari kantin, kedua BTR rontok dihantam RPG dan terbakar
beserta isinya. Menjelang pukul 11:00, anggota tim Vega melihat
sebuah BMP-1 melintas dekat kantin dan berupaya mengontak lewat
radio. Belum sempat beraksi, sebutir peluru menghantam radio
sekaligus menewaskan operatornya. Anggota Vega lain berteriak
memanggil BMP tadi, tapi tak ada respon. BMP tetap melaju sambil
menembak ke arah lantai dua. Sebutir proyektil RPG pun melesat,
melintas di dekat BMP dan meledak di sekitar kantin. Beruntung tidak
ada korban jiwa.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-style: normal;"> BMP
lalu berhenti mendadak di dekat kamar mayat RS. Dari pintu ruang
penumpang tampak ada jilatan lidah api. Tak lama kemudian ledakan
hebat meluluhlantahkan panser jebolan dasawarsa 1960-an itu.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-style: normal;"> Belakangan
diketahui, BMP yang tengah berupaya bergerak itu mengangkut sejumlah
pasokan amunisi untuk unit Alpha dan Vega. Gara-gara pintu belakang
BMP tak tertutup rapat, sebutir peluru nyasar masuk dan menghantam
tumpukan amunisi didalamnya yang membuat BMP meledak.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-style: normal;"> Setelah
berkutat tanpa hasil selama 12 jam, sisa-sia Unit Alpha dan Vega
bergabung kembali untuk menyerbu di bawah perlindungan tembakan
penembak jitu dan senapan mesin BTR milik Vega. Menjelang petang, 4
anggota Alpha Krasnodar berhasil mencapai pintu masuk lantai satu.
Mereka tak tahu jika pihak militan telah memasang rangkaian
</span><i><span style="text-decoration: none;">bobby-trap </span></i><span style="font-style: normal;">(jebakan)
yang setiap saat dapat meledak ketika pintu dibuka secara paksa.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhB73AoJA8PJCp9ciB9iZCJ2HMyAxMRhOJ_pxY1djP-E2DZTnIV8wpRCrc00TU8XlSNgj-PRSDZooVw0W0_ZGvchU72lNofEjTuYpy9-JeOKmpgGgYdm-7VSZwtN0fZ4ib-4Vu1cU9Flke_/s1600/2009080104.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhB73AoJA8PJCp9ciB9iZCJ2HMyAxMRhOJ_pxY1djP-E2DZTnIV8wpRCrc00TU8XlSNgj-PRSDZooVw0W0_ZGvchU72lNofEjTuYpy9-JeOKmpgGgYdm-7VSZwtN0fZ4ib-4Vu1cU9Flke_/s1600/2009080104.jpg" height="417" width="640" /></a></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<span style="font-style: normal;"><i> Rumah Sakit tempat penyanderaan terjadi</i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVo6VOIQBl7Ul79IPOPbKVDPMTOVxH2XjSHZdofkrjhuxH1HgymnxJDfChsK3N9V3WdHn_6Ea9qMlTWefruEUFH1dDXKLn8TlSXDMNAYxvbumTvF-0aNp6BlkVgubE7W-IBYEFMrvt40oN/s1600/_gts0024.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVo6VOIQBl7Ul79IPOPbKVDPMTOVxH2XjSHZdofkrjhuxH1HgymnxJDfChsK3N9V3WdHn_6Ea9qMlTWefruEUFH1dDXKLn8TlSXDMNAYxvbumTvF-0aNp6BlkVgubE7W-IBYEFMrvt40oN/s1600/_gts0024.jpg" height="384" width="640" /></a></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<i><span style="font-style: normal;"> Sejumlah Truk yang dipersiapkan Rusia sebagai tuntutan yang diajukan militan Chechnya.</span></i></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<i><span style="font-style: normal;">Rusia hanya bisa </span><span style="font-style: normal;">pasrah </span><span style="font-style: normal;">menerima tuntutan </span><span style="font-style: normal;">militan karena pertimbangan</span><span style="font-style: normal;"></span><span style="font-style: normal;"> ancaman pihak militan </span></i></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<i><span style="font-style: normal;">yang berjanji untuk</span><span style="font-style: normal;"> membantai</span><span style="font-style: normal;"> habis para sandera yang ditawan jika tuntutan tidak terpenuhi</span></i></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-style: normal;"> Seorang
sandera yang berusaha memberitahu tentang jebakan itu , tewas
ditembak militan. Sadar ada yang tidak beres, keempat anggota Alpha
membatalkan rencana lalu mengundurkan diri ke kantin.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-style: normal;"> Mendagri
yang mendapat laporan kegagalan Operasi Pembebasan Sandera segera
memerintahkan penarikan terhadap seluruh sisa Pasukan Rusia. Sebagai
gantinya, tempat penyanderaan kini dikepung oleh ribuan anggota
Pasukan VV bersenjata berat. Seraya menunggu keputusan selanjutnya
dari PM Chernomyrdin. </span>
</div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-style: normal;"> Akhirnya
pihak Rusia bersedia berunding dengan pihak Chechnya di Grozny
dibawah mediasi Organisasi Kerjasama Keamanan Eropa ESCE. Kedua pihak
sama-sama keras kepala, terutama soal pembebasan sandera. Perundingan
sempat menemui jalan buntu. Hanya disepakati penyanderaan di
Budennovsk diakhiri sejalan dengan jaminan keselamatan Shamil Basayev
saat pergi dari kota itu.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-style: normal;"> Sebagian
besar sandera di Rumah Sakit dibebaskan dan ditukar dengan tujuh bus
dan satu truk. Celakanya tanpa setahu pihak Chechnya, pada bagian
mesin kendaraan telah dipasang bom oleh pihak Rusia yang dapat
diledakkan sewaktu-waktu melalui</span><i> remote </i><span style="font-style: normal;">jarak
jauh. Rencana Moskwa, jika militan tak dapat dibekuk dalam kondisi
hidup, maka rencananya ketujuh bus dan satu truk bakal diledakkan
usai seluruh sandera telah dibebaskan.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-style: normal;"> Sebagai
jaminan keamanan, Basayev memang membawa 150 sandera. Mereka juga
membawa para anggota DPR Rusia dan wartawan yang secara sukarela
menyediakan diri untuk disandera untuk menggantikan posisi warga
Budennovsk. </span></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-style: normal;"> </span>
</div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-style: normal;"> Tepat
pukul 16:00 tanggal 19 Juni, iring-iringan bus dan truk meninggalkan
Budennovsk. Dengan terus dikuntit 3 heli Mi-17 dan 2 unit BTR-80A
yang berisi Pasukan elite Spetsnaz, konvoi bergerak memasuki wilayah
“tak bertuan” di perbatasan Chechnya-Rusia. Beberapa kali konvoi
berhenti atau dihentikan sesaat untuk kemudian berbalik dan mengambil
jalan memutar yang lebih jauh.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-style: normal;"> Siang-malam
konvoi tetap bergerak, begitu pula para penguntit dari pihak Rusia.
Rencananya, militan Chechnya akan membebaskan seluruh sandera di
Zandak, tenggara Chechnya, sebelum akhirnya mereka sendiri bergerak
menuju basis militan Chechnya di Dargo. Tatkala beristirahat di
Vedeno, tanpa sengaja seorang militan memergoki keanehan di bagian
mesin salah satu bus. Setelah dibongkar, tampak sejumlah rangkaian
bom rakitan Rusia.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-style: normal;"> Semua
kendaraan digeledah dan benar saja, ditemukan bahwa setiap kendaraan
telah dipasangi bom oleh Rusia. Basayev sempat geram dan berjanji
akan membantai seluruh sandera. Tapi bawahan Basayev berhasil
menyakinkan Basayev untuk tidak melakukan hal tersebut. Bawahan
Basayev memperingatkan jika sandera dibantai maka Pasukan Rusia akan
lebih leluasai lagi untuk menyergap mereka.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-style: normal;"> Setelah
insiden bom dan perdebatan itu, rombongan meneruskan perjalanan
hingga tiba di Zandok. Seluruh sandera dibebaskan tanpa terkecuali.
Ketika pihak Rusia hendak meledakkan kendaraan, konvoi melaju tanpa
adanya kejadian apapun.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-style: normal;"> Hanya
kejengkelan yang dirasakan pihak Rusia karena mereka tengah terikat
gencatan senjata yang dipantau OSCE. Rupanya tanpa setahu Rusia,
militan berhasil menjinakkan seluruh bom di setiap kendaraan saat
mereka tengah beristirahat di malam hari.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-style: normal;"> </span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGf0-_FoYCTU5FAj0UoONx7YWEfSeYoBbey5ZfvRznxnCPVCfRNimMxiTQgd0WFqJTeCobsO0RDS3it1XtTUt8CXNa_VWGHW4NtTw9w8-CidJZUSsxwy-IsJfjAq-xwk9JPZnxwM591huz/s1600/1352780335_zahvat18.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGf0-_FoYCTU5FAj0UoONx7YWEfSeYoBbey5ZfvRznxnCPVCfRNimMxiTQgd0WFqJTeCobsO0RDS3it1XtTUt8CXNa_VWGHW4NtTw9w8-CidJZUSsxwy-IsJfjAq-xwk9JPZnxwM591huz/s1600/1352780335_zahvat18.jpg" height="387" width="640" /></a></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<span style="font-style: normal;"> <i>Ekspresi sejumlah warga lokal yang berhasil dibebaskan militan setelah tuntutan mereka terpenuhi</i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br />
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMbm8M8yuFbI7IVhbWzWKVFaR5rQ35pZ72ZIgu0ujjlVKMBznWpELL2ADZScMzwVWzfNPDX9PlXKKUruawHqN0Th6gTr_C9K4XmouE4QjI6W0qOX5Vhp9NE6Zc1G5u_-V4uRZrlKx076uX/s1600/Budyonnovsk.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMbm8M8yuFbI7IVhbWzWKVFaR5rQ35pZ72ZIgu0ujjlVKMBznWpELL2ADZScMzwVWzfNPDX9PlXKKUruawHqN0Th6gTr_C9K4XmouE4QjI6W0qOX5Vhp9NE6Zc1G5u_-V4uRZrlKx076uX/s1600/Budyonnovsk.jpg" height="440" width="640" /></a></div>
<br />
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-style: normal;"><i>Disadur dari: Majalah Angkasa Edisi Koleksi SPECIAL FORCES (Profil, kisah & Persenjataan) </i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4209945320916442258.post-91199980114170643502014-03-09T00:25:00.001-08:002014-03-09T00:25:18.344-08:00Sejarah singkat Bajak Laut<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;"><br /><b>BAJAK
LAUT ERA KEKAISARAN ROMAWI</b></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Sejarahnya,
Bajak Laut ada ketika pelayaran yang bersifat perdagangan. Bajak Laut
juga disebut pirate, pada dasarnya merupakan aksi perompakan yang
dilakukan satu kapal terhadap kapal lainnya. Barang yang dirompak
(bahasa lainnya; dirampok), kemudian dipindahkan ke kapal perompak
dibawah ancaman senjata.</span><br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;"></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;"></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;"></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;"></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;"></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgp3slCN5m3g3qlreDBBL5wisLyoPQSSTONAQNEVRtx9vSlYv-3lE6Tt39yMT8ykSxpdGc7Ni-hVhuo4Rq7OaMM9wWPoJfDOzl2f1qXSzbDgMMyMv0E27ETNVsyjd-aQ3l5pw5s8oKQxh3f/s1600/original.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgp3slCN5m3g3qlreDBBL5wisLyoPQSSTONAQNEVRtx9vSlYv-3lE6Tt39yMT8ykSxpdGc7Ni-hVhuo4Rq7OaMM9wWPoJfDOzl2f1qXSzbDgMMyMv0E27ETNVsyjd-aQ3l5pw5s8oKQxh3f/s1600/original.jpg" height="239" width="320" /></a></div>
<span style="font-size: small;"><span id="goog_852926145"></span><span id="goog_852926146"></span><br />Dulu
pada zaman kekaisaran Romawi dan masa Yunani Kuno (14 SM),
kapal-kapal dagang yang berlayar melintasi laut Mediterania dan
Aegean telah dibajak. Barang-barang dikapal seperti minyak zaitun dan
biji-bijian, dirampas. Para penumpangnya pun ditawan dan kemudian
dijual sebagai budak. Ancaman bajak laut terus terjadi hingga abad ke
3-SM dan sangat merugikan Kekaisaran Romawi. Perlu waktu ratusan
tahun bagi Kekaisaran Romawi untuk memerangi Bajak Laut. Upaya perang
melawan Bajak Laut itu pun terus berlanjut hingga memasuki abad ke-1
Masehi.</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<b><span style="font-size: small;">VIKING</span></b></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Ketika
Kekaisaran Romawi mengalami kehancuran dan diwarnai oleh lepasnya
berbagai negara jajahan, serangan bajak laut pun kembali marak.
Kelompok yang paling populer adalah Bajak Laut Viking, yang berasal
dari kawasan Eropa Utara, seperti Denmark, Norwegia, dan Swedia.
Bajak Laut Viking yang gemar menggunakan perahu layar berukuran
ramping dan panjang, dikenal mahir bertempur, buas, dan ditakuti oleh
berbagai negara. Kapal-kapal dagang yang menjadi langganan aksi
kejahatan bajak laut tersebut berasal dari Inggris, Perancis, Jerman,
Irlandia, Italia, Rusia, dan Spanyol.</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Sebagai
bangsa lautan, Viking tidak hanya memiliki kawanan bajak laut yang
ditakuti, tapi juga memiliki penjelajah samudera yang berhasil
menemukan Amerika Utara, 500 tahun sebelum Columbus menemukan Amerika
pada tahun 1492. Sosok Bajak Laut Viking yang tinggi besar,
bersenjatakan kapak, pedang besar, pisau, dan helm bertanduk, menjadi
legenda yang menggambarkan kehebatan mereka saat bertempur. Selain
jago bertarung, Bajak Laut yang menggunakan Bahasa Jerman ini juga
pandai dalam membuat kapal, serta mahir dalam menentukan arah
navigasi ketika mereka berlayar di lautan.</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Memasuki
abad ke-9, Bajak Laut yang beroperasi di laut Mediterania dipengaruhi
oleh situasi Perang Salib. Para pembajak dari kelompok muslim
beroperasi pada abad ke-9 dan ke-10 ketika Kekaisaran Creta masih
berkuasa. Memasuki abad 18 dan 19, para Bajak Laut Kristen yang
berasal dari Catalonia menjadi ancaman serius bagi kapal-kapal dagang
di laut Mediterania. Selain Bajak Laut dari kelompok tersebut, pada
era itu juga diwarnai oleh keganasan Bajak Laut muslim Tunisia, yang
dikenal juga sebagai <i>Corsair.</i> Kebanyakan Bajak Laut Tunisia berasal
dari Bajak Laut Eropa yang melarikan diri dari kejaran kapal-kapal
perang dan sengaja mencari perlindungan di kawasan Tunisia. </span><br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7JW7dqfPvrTK7P7OSE51f4pnovwEeXdvRq-HuTwJA1_iKNNQC_0Xw3fthdaSF3J4fNyhWiADT9rj6S1UqACyIPNVDziTwIezd2huqLGKpwFpNNSHEfjetIC2HrSw1R3F8D9VgAouexZrU/s1600/jh.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7JW7dqfPvrTK7P7OSE51f4pnovwEeXdvRq-HuTwJA1_iKNNQC_0Xw3fthdaSF3J4fNyhWiADT9rj6S1UqACyIPNVDziTwIezd2huqLGKpwFpNNSHEfjetIC2HrSw1R3F8D9VgAouexZrU/s1600/jh.jpg" height="360" width="640" /></a></div>
<span style="font-size: small;"> </span>
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<b><span style="font-size: small;">PERANG
SALIB</span></b></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Perancis
akhirnya kemudian memutuskan untuk memerangi bajak laut Tunisia dan
berhasil menghancurkan pangkalannya, yang berada di laut Mediterania.
Akibat gempuran tersebut, para bajak laut Tunisia memilih kabur
menuju Samudera Hindia dan bermarkas di Haiti, yang kemudian dikenal
sebagai <i>Buccaneers.</i> Sebagian dari para <i>Bucaneers </i>itu terus berlayar
menuju Laut Karibia dan bergabung dengan perompak yang sudah ada,
yaitu bajak laut dari Karibia. Salah satu tokoh bajak laut asal
Karibia yang tersohor adalah perompak asal Inggris, yaitu John Ward.</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Masa
Kekaisaran Ottoman juga memunculkan bajal laut asal Ottoman, yang
dikenal sebagai Ottoman Corsairs dan beroperasi di perairan Afrika
Utara, Aljazair, Tunisia, dan Tripoli. Seperti Barbary Crusade yang
terbentuk untuk mendukung kekuatan laut kubu Kristen, Ottoman
Corsairs juga terbentuk demi kepentingan tempur kubu muslim. Bagi
kapal-kapal dagang Eropa yang sering melewati perairan tersebut,
kawasan yang rawan perompakan (laut Arab, Afrika Utara, dan
Mediterania) dikenal sebagai <i>Barbary Coast </i>atau pantai yang rawan
karena bajak laut yang ganas.</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<b><span style="font-size: small;">REVOLUSI
AMERIKA & BAJAK LAUT DI ABAD KE-15, 16 dan 17</span></b></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Menjelang
pecahnya Revolusi Amerika, Desember 1777, bajak laut mulai menyerang
kapal-kapal dagang Amerika yang sedang berlayar menuju Laut Arab.
Perompak yang menyerang itu kebanyakan berpangkalan di Maroko.</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Pada
akhir tahun 1798, sebuah pulau dekat Sardinia diserang oleh para
bajak laut Tunisia dan mereka menawan 900 penduduk, yang kemudian
dijual sebagai budak. Perairan Mediterania dan Laut Arab yang menjadi
ajang bagi aksi kejahatan bajak laut juga menjadi lahan untuk
merompak kapal dengan sasaran khusus muatan manusia. Orang-orang
Eropa yang ditawan dari kapal-kapal transport kemudian dijual ke
Afrika Utara sebagai budak.</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Perompakan
dengan sasaran manusia, baik yang berada di laut maupun di darat itu
berlangsung antar tahun 1530-1780. Jumlah orang Eropa yang dijadikan
tenaga budak sebanyak 1,25 juta orang. Daerah-daerah yang menjadi
tujuan penjualan para budak kulit putih antara lain Aljazair,
Tunisia, Istanbul, dan Tripoli. Pulau itu lalu digunakan sebagai
pangkalan para pembajak mengingat lokasinya yang strategis, berada di
ketinggian dan terlindungi oleh lagon. Kapal-kapal dagang yang
melintas bisa diamati dari jarak jauh dan serangan perompakan bisa
disusun lebih terencana serta lebih mematikan.</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Era
abad ke-17 bahkan menjadi masa panen bagi para perompak dan
memunculkan nama-nama legendaris bajak laut, seperti bajak laut asal
Belanda yang dikenal sebagai Zymen Danseker (Simon de Danser). Zymen
yang beroperasi sebagai pimpinan bajak laut di Perairan Aljazair dan
Tunisia kemudian bekerja sama dengan John Ward. </span>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4209945320916442258.post-63792425151313719822014-02-11T05:48:00.000-08:002014-02-11T05:57:30.296-08:00INTERVENSI MILITER INDONESIA DI TIMOR TIMUR.<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgscs1t7-6xjNVEdzvTHYWXmEgDleipU4ywCP97Q8AEnDgje_One_kpGc9s0_H7YLDiAIWR9gxaIymVA2_FR-49l0-h75A6lld4mq-IUkRN22cOFahjHq9J5kLITFbX7Zf19s66V1EgVG_G/s1600/LocationEastTimorNamed.svg.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgscs1t7-6xjNVEdzvTHYWXmEgDleipU4ywCP97Q8AEnDgje_One_kpGc9s0_H7YLDiAIWR9gxaIymVA2_FR-49l0-h75A6lld4mq-IUkRN22cOFahjHq9J5kLITFbX7Zf19s66V1EgVG_G/s1600/LocationEastTimorNamed.svg.png" height="316" width="640" /></a></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><i> Peta Timor Timur</i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Pihak
yang terlibat :</span></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">PRO
INTEGRASI</span></div>
</li>
</ul>
<ol style="text-align: justify;"><ol><ol>
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">TNI
(Tentara Nasional Indonesia)</span></div>
</li>
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Satgas
POLRI</span></div>
</li>
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Apodeti
(Asociacao Popular de Timor)</span></div>
</li>
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">PPI
(Pasukan Pejuang Integrasi) / Milisi lokal</span></div>
</li>
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Dan
pihak-pihak lainnya...</span></div>
</li>
</ol>
</ol>
</ol>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">PRO
KEMERDEKAAN</span></div>
</li>
</ul>
<ol style="text-align: justify;"><ol><ol>
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Fretilin
/ Falintil (Frente Revolucionaria de Timor Leste Indepente)</span></div>
</li>
</ol>
</ol>
</ol>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">PRO
KEMERDEKAAN PRO PORTUGIS</span></div>
</li>
</ul>
<ol style="text-align: justify;"><ol><ol>
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">UDT
(Uniao Democratica Timorense)</span></div>
</li>
</ol>
</ol>
</ol>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">PRO
INTEGRASI: Pihak-pihak yang mendukung sepenuhnya Integrasi
(bergabungnya) Timor Timur ke dalam NKRI (Negara Kesatuan Republik
Indonesia).</span></div>
</li>
</ul>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">PRO
KEMERDEKAAN: Pihak atau organisasi yang mendukung sepenuhnya Timtim
untuk merdeka secara independen tanpa campur tangan Indonesia maupun
pihak asing (Portugis)</span></div>
</li>
</ul>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">PRO
KEMERDEKAAN PRO PORTUGIS: Pihak yang mendukung sepenuhnya
kemerdekaan Timtim namun masih ingin Portugis yang mengatur dan
menguasai wilayah Timtim.</span></div>
</li>
</ul>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">PPI
adalah Pasukan Pejuang Integrasi yang anggotanya banyak berasal dari
para penduduk lokal (Timtim) dan mempunyai semangat juang untuk
bertarung bersama dan bergabung (ber-integrasi) menjadi bagian dari
Negara Indonesia.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Fretilin
adalah sebuah gerakan atau organisasi yang ingin mendirikan sebuah
negara sendiri, negara merdeka yang berhaluan kiri. Gerakan ini
sangat menentang berintegrasinya Timor Timur ke Indonesia dan
menghalalkan segala cara untuk mewujudkan ambisi tersebut.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">TNI
adalah sebuah Institusi Militer Negara milik Republik Indonesia, yang
para anggotanya sudah bersumpah setia dan bertarung bersama di medan
pertempuran yang sengit di Timor Timur.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnRt0Xhy3NKigO6MNeA-53eyxByHuBfRNltFhamXlHVgcnPtW18y2P7IyzlSLX72Jz7nqvZW_m2f8pTJ4EVD4Ft68xpEu60Cjrahx2QgFDK3HQAvKs2YDXLLnljYQyGTXZqd_FjhMIac-I/s1600/agd.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnRt0Xhy3NKigO6MNeA-53eyxByHuBfRNltFhamXlHVgcnPtW18y2P7IyzlSLX72Jz7nqvZW_m2f8pTJ4EVD4Ft68xpEu60Cjrahx2QgFDK3HQAvKs2YDXLLnljYQyGTXZqd_FjhMIac-I/s1600/agd.jpg" height="320" width="272" /></a></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<i>UNHCR - Lembaga PBB yang menangani masalah pengungsi</i></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">LEMBAGA
DAN ORGANISASI DI TIMTIM:</span></div>
<ol style="text-align: justify;">
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">UNHCR
(Badan PBB untuk masalah pengungsi)</span></div>
</li>
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">ICRC
(Palang Merah Internasional)</span></div>
</li>
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">KKP
(Komisi Kebenaran dan Persahabatan)</span></div>
</li>
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">UNMO</span></div>
</li>
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">UNTAET</span></div>
</li>
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">IOM
(International Organisation for migration)</span></div>
</li>
</ol>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">DAFTAR
PASUKAN UTUSAN PBB:</span></div>
</li>
</ul>
<ol style="text-align: justify;"><ol>
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">PKF
(Peace Keeping Forces/ Pasukan Perdamaian)</span></div>
</li>
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">ADF
(Australian Defence Force)</span></div>
</li>
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Interfet
(Pasukan Austalia utusan PBB)</span></div>
</li>
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Itfet
(Satuan tugas Pasukan Indonesia)</span></div>
</li>
</ol>
</ol>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Daftar
Satuan Tempur TNI yang dilibatkan dalam konflik:</span></div>
</li>
</ul>
<ol style="text-align: justify;"><ol><ol>
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Batalyon
125/ Bukit Barisan</span></div>
</li>
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Batalyon
315/ Siliwangi</span></div>
</li>
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Batalyon
407/ Diponegoro</span></div>
</li>
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Batalyon
507/ Raider</span></div>
</li>
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Batalyon
514/ Kostrad</span></div>
</li>
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Batalyon
613/ Raja Alam</span></div>
</li>
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Batalyon
713/ Wirabuana</span></div>
</li>
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Batalyon
725/ Wirabuana</span></div>
</li>
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Batalyon
743/ Udayana (Satuan Organik)</span></div>
</li>
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Batalyon
744 (Satuan Organik)</span></div>
</li>
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Batalyon
745 (Satuan Organik)</span></div>
</li>
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Satgas
Nanggala (Kopassus)</span></div>
</li>
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Dan
Satuan-satuan tempur lainnya...</span></div>
</li>
</ol>
</ol>
</ol>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Operasi
Militer yang dilancarkan TNI:</span></div>
</li>
</ul>
<ol style="text-align: justify;"><ol><ol>
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Operasi
Seroja</span></div>
</li>
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Operasi
Kikis</span></div>
</li>
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Operasi
Kikis 1981</span></div>
</li>
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Operasi
Komando Sektor</span></div>
</li>
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Operasi
Kontra-Insurjensi (Anti-Pemberontakan)</span></div>
</li>
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Operasi
Melati</span></div>
</li>
</ol>
</ol>
</ol>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">KEKUATAN:</span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;"><br />TNI
: Sekitar 35.000 Prajurit yang dikerahkan.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Fretilin
: 7.000 milisi, 2.500 Pasukan bersenjata, 10.000 sukarelawan lokal,
total sekitar 20.000 milisi.</span></div>
</li>
</ul>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">KORBAN
JIWA:<br />TNI : Sekitar 3.000 prajurit gugur di medan perang.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Fretilin
: 100.000 hingga 200.000 tewas, terluka, maupun hilang (termasuk
warga sipil).</span></div>
</li>
</ul>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYRuRIInW0AuMArSHOmLhCSRnqyxk19woW7IiD8ZjgPy-FsQusC-B6mIZRrTEmHgiD8NHH8b40_N21HvR52u746_l67tx09guwpMX_-acfqwwWIilH7oce_IpjE9JCDEXxEDzByGCyPo92/s1600/20110420090707.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYRuRIInW0AuMArSHOmLhCSRnqyxk19woW7IiD8ZjgPy-FsQusC-B6mIZRrTEmHgiD8NHH8b40_N21HvR52u746_l67tx09guwpMX_-acfqwwWIilH7oce_IpjE9JCDEXxEDzByGCyPo92/s1600/20110420090707.jpg" height="424" width="640" /></a></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<i>Detik-detik Invasi Militer Indonesia di Timor Timur, 1975</i></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: small;">PENDAHULUAN
DAN LATAR BELAKANG</span></b></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"> Tak
terhitung sudah berapa banyak darah dan keringat yang dikorbankan
putra-putra Bangsa ini yang mengabdi untuk bangsa. Pecahnya konflik
di Timor Timur memaksa Indonesia mengerahkan agresi militernya
melawan gerakan pemberontakan di Timor Timur. Sekitar 3.000 prajurit
TNI tewas di medan perang. Demi mengabdi untuk negara, mereka
meninggalkan keluarga, sanak saudara, dan kampung halaman mereka.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"> Saat
itu di era 70an, saat dimana dunia masih berada di ambang Perang
Dingin (Cold War), antara Blok Barat (Amerika) dan Blok Timur (Uni
Soviet- kini Rusia). Masih membekas dalam ingatan pada waktu itu
tentang berkecamuknya Perang Dunia II yang diakhiri dengan kalahnya
Hitler dalam ambisi perangnya dan runtuhnya Imperialisme Kerajaan
Jepang yang melancarkan ekspansi militer mereka di Asia Pasifik.
Beberapa puluh tahun pasca PD II, sisa-sisa kolonialisme masih
ditinggalkan dan dipertahankan di sebagian negara. Beberapa negara
masih menerapkan praktek kolonial dalam menjajah wilayah jajahan
mereka. Amerika, yang merupakan negara Adidaya yang menerapkan
Demokrasi dan ekspansi militer mereka, tentu tidak ingin wilayah
pasifik terkena dampaknya, apalagi saat itu Timor Timur masih berada
dalam konflik yang bisa saja meluas dari praktek kolonialisme yang
dilakukan Portugis. Segala daya dan upaya di tempuh AS untuk meredam
semakin meluasnya konflik dan menghapuskan praktek kolonialisme
tersebut. Apalagi waktu itu ada dua negara besar (Uni Soviet dan
Cina), yang menganut paham komunisme. Bisa saja Timor Timur kemudian
membentuk sebuah negara komunis berhaluan kiri. Dalam mewujudkan
ambisinya itu, AS pun kemudian memanfaatkan Indonesia untuk segera
bertindak, apalagi pada saat itu Indonesia masih sangat kuat sikap
Anti-Kolonialismenya. </span>
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: small;">INTERFET
DAN INTERVENSI AMERIKA</span></b></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"> Amerika
melalui kepanjangan tangannya (Australia), melakukan berbagai
intervensi dan praktek intelijen mereka melalui kehadiran mereka di
Timor Timur sebelum dan setelah referendum Timtim. Upaya tersebut
kemudian dibuktikan dengan kehadiran sejumlah militer dan
lembaga-lembaga asing PBB di Timtim setelah referendum terjadi. PBB
pun membentuk INTERFET (International Force for East Timor) dibawah
payung hukum PBB. INTERFET dipimpin oleh seorang pimpinan militer
Australia (ADF- Australian Defence Force). Pada praktek di lapangan,
setelah ADF pernah bersinggungan dengan TNI/POLRI beberapa kali.
Konflik pun pernah terjadi diantara mereka. Pernah terjadi kontak
senjata antara Pihak militer Indonesia dan ADF Australia walaupun
pada akhirnya konflik tersebut dapat diredam. Umumnya konflik terjadi
lantaran adanya kesalahpahaman atau kurangnya koordinasi antara kedua
belah pihak.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"> Namun
bukan hanya konflik dengan negara luar saja yang pernah terjadi,
Indonesia juga sempat dipusingkan dengan konflik-konflik internal
yang terjadi di Timtim sendiri yang para pelakunya adalah warga
setempat. Menjelang jajak penentuan pendapat (Referendum), TNI pernah
mencoba melucuti senjata-senjata dari kelompok TNI putra daerah
(kelompok TNI lokal), namun sebagian dari kelompok tersebut
harap-harap cemas lantaran tidak dapat melindungi diri mereka
nantinya setelah kekacauan yang akan terjadi pasca penentuan
pendapat. Otomatis nantinya entah itu Timtim berintegrasi dengan
Indonesia atau Timtim merdeka, jelas ada kekacauan yang ditimbulkan
oleh pihak-pihak yang kecewa dengan hasil keputusan tersebut.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"> Media-media
asing juga turut memperkeruh suasana di lapangan mengingat mereka
memberitakan suatu kejadian melalui kacamata mereka sendiri dan
terkadang dilebih-lebihkan. Mereka juga cenderung menyudutkan
Indonesia (TNI) dengan menyebarkan berita-berita dengan tudingan
pelanggaran HAM yang diisukan mereka. Terlebih lagi terhadap
Australia, yang dari dulu tidak percaya dan bersikap waspada terhadap
gerak-gerik militer Indonesia yang hampir menduduki Timor Timur
selama 20 tahun lamanya.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: small;">BATALYON
ORGANIK DAN PPI</span></b></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"> Selain
menurunkan Batalyon Organik (Yon 743, 744, dan 745), ABRI juga
menerjunkan banyak Batalyon penugasan mereka yang berasal dari luar
wilayah Timor Timur. Diantaranya adalah Batalyon 514/ Kostrad, 613,
713, 507, dan Batalyon-batalyon tempur lainnya yang kesemuanya
berjumlah sekitar 20 Batalyon tempur. ABRI juga pada waktu itu
dibantu unsur Brimob dan kelompok milisi pro-integrasi (PPI- Pasukan
Pejuang Integrasi) yang bersama-sama menumpas kelompok bersenjata
Fretilin yang ingin membentuk sebuah negara merdeka.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"> PPI
adalah kelompok milisi lokal yang dipersenjatai dan bersama-sama
membantu TNI untuk mempertahankan Timtim agar tidak jatuh ke tangan
Fretilin. Sedangkan Fretilin adalah sebuah organisasi atau gerakan
radikal yang bergerak untuk menjadikan Timtim satu negara merdeka
yang berhaluan kiri. Tentu hal itu pun menyulut pro dan kontra
diantara warga Timor Timur lantaran haluan politik yang dianut
Fretilin. Namun nampaknya Fretilin mendapatkan banyak dukungan dari
banyak Tentara Portugal yang masih berada di Timtim. Mereka pun
serempak melakukan pembunuhan besar-besaran terhadap lawan-lawan
politik mereka yang tak sepaham dengan mereka.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"> Jika
seandainya Fretilin berhasil membentuk satu negara merdeka, maka AS
pun khawatir tidak dapat melancarkan kebijakan politik dan militernya
di kawasan tersebut. Dan perlu diketahui bahwa AS sangat berambisi
untuk menempatkan sejumlah pangkalan-pangkalan militer mereka dan
amat sangat membutuhkan kawasan-kawasan strategis untuk melaksanakan
pengawasan dan observasi bagi kepentingan militer dan intelijen
mereka. Mereka juga amat membutuhkan Samudera Pasifik-Hindia agar
kapal-kapal Angkatan Laut mereka dapat leluasa keluar-masuk perairan
tersebut. Maka dari itu AS mendesak agar Indonesia segera melancarkan
sebuah agresi militer terhadap Timor Timur.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHwBDF5MvlZEyff3nVIllDOqGLQTk_QdoImdGmMh77xkwcT-x-9uJZnMJjnxzTedmHiakz_xbytMp63aJl1Wa5eE8B38wdqxwpfrx_8cbXLBpSbJOtD0S_aAw4YG0K-OLy50Pa-Y2z6gPX/s1600/belo.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpYmKIjZg_k4PEk7eDmiWoBwxqwjQlVj1PY1u9MJacLS_yWbCkKUGBYciySurgsuxjN-zF2yzFqMFGnaWAAgQWub3K2HM4OkGEq1-QhF1nUdYrWodkd97UOWe_ug3h38VvZuGIVnnqgF2E/s1600/mnb.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpYmKIjZg_k4PEk7eDmiWoBwxqwjQlVj1PY1u9MJacLS_yWbCkKUGBYciySurgsuxjN-zF2yzFqMFGnaWAAgQWub3K2HM4OkGEq1-QhF1nUdYrWodkd97UOWe_ug3h38VvZuGIVnnqgF2E/s1600/mnb.jpg" height="356" width="640" /></a></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<i>Kelompok Fretilin/Falintil</i></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: small;">KONFLIK
BERSENJATA ANTARA UDT DAN FRETILIN</span></b></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMfqoA4OpQPhn83w82Gx66QVJlP_FEdcieDGaKSfY6uC9GPXphCiUajFK1wtyu66JAgC0HqrQ7glYaU5tWiNylFtxBVTwgoQ_zN0j9Dk3Z7uZKDVxrHrC4hFcg8OyPjQEyfYpymDtccwKE/s1600/20110420091433.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMfqoA4OpQPhn83w82Gx66QVJlP_FEdcieDGaKSfY6uC9GPXphCiUajFK1wtyu66JAgC0HqrQ7glYaU5tWiNylFtxBVTwgoQ_zN0j9Dk3Z7uZKDVxrHrC4hFcg8OyPjQEyfYpymDtccwKE/s1600/20110420091433.jpg" height="265" width="400" /></a><span style="font-size: small;">Pertempuran
dan kejar-kejaran antara kelompok kemerdekaan pro-portugis (UDT) dan
Fretilin pun pecah pada 14 September 1975 di Batugade. Pasukan UDT
pun terdesak dan mundur jauh hingga ke seberang perbatasan Motaain
yang masuk ke dalam wilayah Indonesia. Ketika pertempuran antara UDT
dan Fretilin terjadi, sebagian besar anggota UDT tersudutkan hinnga
masuk ke wilayah Indonesia lantaran serangan-serangan gencar dan
tembakan yang dilancarkan Fretilin untuk menghancurkan kelompok UDT.
Fretilin banyak melancarkan tembakan dan senjata mortir mereka untuk
menghantam kelompok UDT. Banyak dari peluru-peluru nyasar dan
tembakan mortir Fretilin masuk ke wilayah Indonesia dan sangat banyak
peluru-peluru tembakan tersebut mengenai Pos Polisi Motaain. Selain
dari para pengungsi dan anggota UDT, beberapa warga Indonesia yang
ada di perbatasan pun terkena tembakan mortir dan juga peluru
Fretilin.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"> </span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgadqA-0t41aoxd5wFYPNQzCnq0l2y_gK6oydYDI9Nti1wyBnZU1SiTff2Q8mxzU2V-erNwSAlb4B1UkXeMDYKdt8rs4Tkcy7ISOPsdCeYgWtyRwrersQfTO5TRbyDGS4mad1_zD1xPwkeg/s1600/20110420091041.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgadqA-0t41aoxd5wFYPNQzCnq0l2y_gK6oydYDI9Nti1wyBnZU1SiTff2Q8mxzU2V-erNwSAlb4B1UkXeMDYKdt8rs4Tkcy7ISOPsdCeYgWtyRwrersQfTO5TRbyDGS4mad1_zD1xPwkeg/s1600/20110420091041.jpg" height="427" width="640" /></a></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"> </span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: small;">TNI-
YONIF 743 MEREBUT MONTE TILOMAR</span></b></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"> Yonif
743 merupakan Batalyon tempur organik Kodam IX/Udayana yang bermarkas
di Kupang. Batalyon ini kemudian bergabung bersama Batalyon lainnya
dalam melancarkan Operasi Seroja. Yonif 743 bersama dengan Yon 744
dan 745 merupakan Batalyon Organik yang ditempatkan di medan tugas
operasi.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"> Batalyon
743 kemudian bergerak masuk ke Monte Tilomar, yang merupakan kota
pertama yang menjadi target operasi militer. Sebelumnya, terlebih
dulu Yon 743 membuat daerah persiapan di Kotabot di Selatan Atambua.
Pada saat yang sama, telah bergerak juga Batalyon 507 dari sisi
utara, sedangkan Yon 743 dari sisi barat. Batalyon 743 dengan segera
membetuk wanra, yakni pembentukan pasukan lokal yang nantinya
ditugaskan untuk membantu satuan tempur TNI. Pembentukan wanra ini
sebenarnya merupakan kebijakan situasional ketika satuan khusus POLRI
(Batalyon Pelopor) yang didatangkan dari Jakarta, dianggap gagal
melaksanakan tugasnya dalam hal pengamanan perbatasan. Sebelumnya
Batalyon pelopor tersebut diserang oleh kelompok bersenjata Fretilin.
Nampaknya mereka kurang sigap dengan buruknya komando, kendali,
koordinasi, dan informasi internal mereka juga tidak berjalan dengan
baik.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"> Pada
saat perekrutan wanra, warga Atambua pun berbondong-bondong mengikuti
rekrutmen tersebut. Antusiasme warga terlihat sangat tinggi. Jumlah
wanra yang direkrut TNI berjumlah lebih dari 1.200 orang. Mereka pun
diperbantukan bersama TNI untuk bergerak dan merebut Monte Tilomar.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"> Saat
bergerak, Yon-743 melakukan tembakan pendahuluan untuk mengacaukan
pergerakan musuh. Namun musuh yang sudah siaga melakukan serangan
balasan dan dengan mudah dapat menyerang balik pasukan Yon-743.
Tembakan pendahuluan yang pada awalnya dilakukan dengan tujuan
mengacaukan pergerakan Fretilin justru menjadi bomerang bagi para
prajurit Yon-743. Mereka pun dihujani tembakan senapan mesin dan
mortir sehingga banyak dari prajurit kocar-kacir dan akhirnya
prajurit pun mundur kembali ke arah Kotabot.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"> Lain
halnya dengan Yon-507 Kodam Brawijaya yang bergerak dari sisi utara,
mereka sukses masuk ke Monte Tilomar dan merebutnya. Lantaran Yon-507
bergerak dari arah utara yang merupakan dataran tinggi dan Fretilin
lebih terfokus ke arah Barat, dimana Yon-743 bergerak, sehingga
Yon-507 pun berhasil dan Yon-743 tidak menyangka akan mendapatkan
serangan musuh secara sporadis.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"> Pasukan
Yon-743 lalu menduduki kota tersebut setelah Batalyon 507 mendapat
penugasan baru ditempat lain. Kota Monte Tilomar pun kemudian
dikuasai sepenuhnya oleh Pasukan Batalyon 743. </span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"> </span>
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"> </span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHwBDF5MvlZEyff3nVIllDOqGLQTk_QdoImdGmMh77xkwcT-x-9uJZnMJjnxzTedmHiakz_xbytMp63aJl1Wa5eE8B38wdqxwpfrx_8cbXLBpSbJOtD0S_aAw4YG0K-OLy50Pa-Y2z6gPX/s1600/belo.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHwBDF5MvlZEyff3nVIllDOqGLQTk_QdoImdGmMh77xkwcT-x-9uJZnMJjnxzTedmHiakz_xbytMp63aJl1Wa5eE8B38wdqxwpfrx_8cbXLBpSbJOtD0S_aAw4YG0K-OLy50Pa-Y2z6gPX/s1600/belo.png" height="216" width="400" /></a>
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: left;">
<i>Salah seorang anggota gerilyawan Fretilin mengendap-ngendap dari pasukan TNI<br />ketika terjadi konflik dengan Indonesia</i></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: small;">OPERASI
KIKIS</span></b></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"> Operasi
kikis adalah operasi militer yang dilancarkan Indonesia (ABRI/TNI),
yang melibatkan beberapa satuan TNI (AD, Marinir, Paskhas) demi
melumpuhkan gerakan Fretilin.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"> TNI
yang pada waktu itu bersama wanra, bergerak untuk mengepung gunung
Matebian, di sektor Timur wilayah Timtim. Namun ternyata Fretilin
sudah keburu kabur lantaran mungkin mereka sudah mengetahui informasi
perihal pengepungan yang dilakukan oleh TNI.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMfqoA4OpQPhn83w82Gx66QVJlP_FEdcieDGaKSfY6uC9GPXphCiUajFK1wtyu66JAgC0HqrQ7glYaU5tWiNylFtxBVTwgoQ_zN0j9Dk3Z7uZKDVxrHrC4hFcg8OyPjQEyfYpymDtccwKE/s1600/20110420091433.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"> Dalam
operasi militer yang dilancarkan TNI ini, dibutuhkan kecermatan dalam
hal pergerakan untuk mendukung suksesnya misi. Dihari kedua dan
dihari-hari berikutnya, pasukan menempuh medan yang cukup berat,
medan yang bergelombang dengan tanjakan yang cukup terjal. Para
prajurit mengisi ransel mereka yang beratnya mencapai 25kg, dengan
pakaian, sepatu cadangan, makanan, senjata, munisi (peluru), dan
termos air lapangan yang terisi air penuh, sehingga selain melakukan
pergerakan di medan yang berat, mereka juga harus terbiasa dengan
beban ransel yang berat di pundak mereka.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"> </span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRiX-sNsjtyi2K5M1GotGqLDrgJWfrsgj5Fh-7v69OeyZ-SfKNXoE2OPbGBSmV3p7yEhfsYzjFJI5VFPZTaCRPofCssV9hvVJgw7qtt-VIzHXVQWcXkMdKmz44F6wVWM3YhGkCeBlAydgA/s1600/jhg.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRiX-sNsjtyi2K5M1GotGqLDrgJWfrsgj5Fh-7v69OeyZ-SfKNXoE2OPbGBSmV3p7yEhfsYzjFJI5VFPZTaCRPofCssV9hvVJgw7qtt-VIzHXVQWcXkMdKmz44F6wVWM3YhGkCeBlAydgA/s1600/jhg.jpg" height="443" width="640" /></a></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<i>Anggota kelompok Fretilin sedang melakukan latihan</i></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"> Seluruh
pasukan pagar betis (TNI dan rakyat) yang melingkari Gunung Aitana
dari segala penjuru, kemudian beristirahat selama dua hari untuk
menerima penambahan logistik pasukan.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"> Memasuki
hari ketiga, terdengar suara tembakan yang cukup ramai dari Sektor
sebelah kiri Batalyon 744. sesekali terdengar suara tembakan
tersebut, yang diketahui berasal dari senapan M16 dan senapan G-3.
Saat itu dengan cepat terjadi kontak senjata antara Fretilin dan
Marinir. Baku tembak terjadi sekitar dua jam, ketika itu masih
sesekali terdengar suara letusan senjata yang dilepaskan TNI. Setelah
melakukan konsolidasi, tiga pucuk senapan G-3 dan mouser milik
Fretilin berhasil direbut, sejumlah besar gerilyawan Fretilin
berhasil dilumpuhkan dan ditembak mati.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"> </span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRiX-sNsjtyi2K5M1GotGqLDrgJWfrsgj5Fh-7v69OeyZ-SfKNXoE2OPbGBSmV3p7yEhfsYzjFJI5VFPZTaCRPofCssV9hvVJgw7qtt-VIzHXVQWcXkMdKmz44F6wVWM3YhGkCeBlAydgA/s1600/jhg.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><br /></b>
</div>
<b>
</b>
<br />
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: small;">PRAJURIT
PUTRA DAERAH</span></b></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"> Keunggulan
prajurit putra daerah (milisi lokal warga Timor), yang direkrut TNI
dan diperbantukan bersama TNI adalah kelompok yang lebih mengenal
medan, kondisi, dan menguasai bahasa setempat. Loyalitas dan semangat
juang tinggi di setiap pertempuran bersama TNI perlu di acungi
jempol. Mereka bergerak tak kenal rasa takut dan tak kenal lelah
bersama TNI dalam memberantas para gerilyawan. Jika pasukan Fretilin
dibawah komando Xanana Gusmao memiliki para gerilyawan bersenjata
yang ahli dalam perang gerilya, maka TNI melalui Yon-743 nya memiliki
prajurit putra daerah Timor yang sangat gesit, disiplin, dan penuh
tanggung jawab.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"> Naluri
alamiah mereka dengan sendirinya terbentuk ketika prajurit lokal
Timtim memasuki hutan-hutan, gerakan yang sigap dan senyap serta cara
mereka membidik sangatlah profesional sehingga seringkali sulit
ditandingi bahkan oleh pasukan TNI sekalipun. Sebelum prajurit putra
daerah ditempatkan di Batalyon TNI 743, mereka terlebih dulu
digembleng di Denpasar untuk mengikuti Pendidikan Dasar Militer di
Sekolah Calon Tamtama dan kemudian lulus dengan pangkat Prajurit Dua.
Mayoritas putra daerah tersebut dulunya pernah bergabung bersama
kelompok Apodeti dan UDT.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"> Bagi
media-media Barat, mereka menyebut PPI sebagai “milisi”. PPI
sendiri telah berjuang bersama TNI yang cukup banyak membantu dan
mempermudah tugas TNI di Timor Timur.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxe8vr5g4Dcz3Rrj7L0IDmw5QJaxw6AB4cS7HR9g-apGMt3EuJoP5TQzwfE-vkCj_CGu1i8TWmw4NLuQl6trgVxwOtO2jY_W7JLv0eA2a8qDvynj_35ToPDTbTJ-619NvvjzqgLALal_sh/s1600/demo.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxe8vr5g4Dcz3Rrj7L0IDmw5QJaxw6AB4cS7HR9g-apGMt3EuJoP5TQzwfE-vkCj_CGu1i8TWmw4NLuQl6trgVxwOtO2jY_W7JLv0eA2a8qDvynj_35ToPDTbTJ-619NvvjzqgLALal_sh/s1600/demo.jpg" height="640" width="436" /> </a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i>Pasca referendum, Warga Australia terlihat berdemo, <br />mereka menyerukan agar TNI segera angkat kaki dari Timtim </i></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><br /></b>
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><br /></b>
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><br /></b>
</div>
<b>
</b>
<br />
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: small;">KONFLIK
INTERFET DENGAN TNI/POLRI</span></b></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"> Intervensi
Australia dalam masalah krisis berkepanjangan yang terjadi di Timtim
adalah bertujuan untuk pengamanan wilayah teritorial di Timor Timur
pasca referendum. Namun dibalik itu semua entah kenapa Australia
sangat Anti terhadap TNI dan bersikap selalu waspada dan menuding
Institusi militer Indonesia tersebut. Media-media Barat khususnya
Australia menuding bahwa sebagian besar kekerasan dan pembunuhan
warga sipil/wartawan asing dilakukan oleh TNI. Mereka menuding TNI
berada dibalik itu semua. Pada akhirnya, toh dilapangan Australia
harus beradaptasi tidak saja dengan medan yang berat dan kondisi di
lapangan, namun juga berbaur dengan TNI.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"> Pada
tanggal 27 September 1999, dilakukanlah serah terima tanggung jawab
keamanan dari Panglima Penguasa Darurat Militer kepada Pihak
Australia (Interfet). Setelah itu otoritas keamanan di Timtim
sepenuhnya dipegang oleh Interfet. Meski demikian selama satu-dua
bulan Interfet masih dibantu oleh militer Indonesia yakni Satuan
Tugas Itfet<i> (Indonesia Task Force in East Timor)</i> yang terdiri dari
unsur TNI/Polri. Satgas tersebut dipimpin oleh Brigjen (pol) James
Sitorus dengan wakilnya Kolonel CZI Suryo Prabowo, yang kini
merupakan Letjen Purnawirawan TNI. Turut diperbantukan pula Batalyon
700/Lintas Udara sebagai Batalyon Pengawal.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"> Australia
melakukan pendaratan dalam jumlah besar di Timtim melalui pasukan
Interfet mereka. Interfet juga menerjunkan Tank-tank dan Heli Black
Hawk mereka. Meskipun TNI pada dasarnya selalu menerapkan hubungan
baik dengan pihak Australia, toh konflik dilapangan tak dapat
terhindarkan juga. Hubungan TNI-Interfet sempat memburuk ketika
terjadi baku tembak diantara mereka. Contohnya saja ketika satu
Peleton Interfet (Tentara Australia), Batalyon-2 RAR Australia, untuk
pertama kalinya berpatroli jauh di daerah perbatasan yang hanya
beberapa meter jaraknya dari Pos Polisi Indonesia. Dimana daerah
tersebut selain diisi oleh Satu Peleton Brimob, juga ditempatkan satu
Peleton TNI (Peleton-2, Kipan A, Yon-743, dan Kodam IX/Udayana).</span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"> Ketika
pasukan Interfet berpatroli, mereka tanpa sengaja berpapasan dengan
seorang anggota Brimob, karena kaget, secara spontan anggota Brimob
tersebut melepaskan tembakan ke udara. Namun karena Interfet
menganggap itu sebagai sebuah ancaman dan berpikir bahwa anggota
Brimob tadi adalah milisi, maka terjadilah baku tembak.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"> Setelah
baku tembak berakhir dan kesalahpahaman antara Indonesia dan
Australia dapat diatasi. Namun apa daya ibarat nasi telah menjadi
bubur, jatuh korban jiwa di Pihak Indonesia, 3 anggota Brimob dan
seorang warga lokal tewas tertembak peluru pasukan Interfet.
Sementara itu pihak Interfet tidak ada satupun korban tewas mengingat
saat itu pasukan Indonesia sedang lengah karena beristirahat, dan
Pasukan Interfet dalam kondisi siap tempur sembari melakukan patroli
wilayah. Australia lalu membantah secara tegas semua yang ditudingkan
Indonesia. Australia bersikeras mengklaim bahwa Pasukan mereka tidak
bersalah dan mengatakan bahwa Interfet masih berada didalam
wilayahnya dan mereka tidak memasuki wilayah teritorial Pasukan
Indonesia.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"> Namun
setelah insiden baku tembak tersebut, kedua belah pihak melakukan
observasi bersama dan menyimpulkan bahwa insiden tersebut terjadi
lantaran kurangnya koordinasi antara Interfet dan TNI/Polri di
lapangan, dan juga keberadaan Joint Security Coordination Group yang
tidak dimanfaatkan secara baik oleh Interfet maupun Itfet, serta
adanya perbedaan peta yang digunakan Pasukan Indonesia dan Pasukan
Australia. </span>
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><br /></b>
</div>
<b>
</b>
<br />
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: small;">POLEMIK
HADIRNYA PIHAK-PIHAK DAN LEMBAGA ASING PBB</span></b></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"> Setelah
referendum, otomatis Indonesia dipandang sebagai pihak yang kalah,
dan militer Indonesia (ABRI- saat itu), dituding dan dipandang
sebagian kalangan yang haus akan “pelanggaran HAM” di Timor
Timur. Mereka terkadang membesar-besarkan berita dan informasi di
lapangan mengenai tewasnya warga sipil dan wartawan asing di Timtim.
Meskipun bermitra baik dengan TNI, Organisasi Palang Merah
Internasional bentukan PBB (ICRC) tetap bersikap kritis terhadap TNI
dan secara intensif memantau setiap pergerakan TNI di lapangan.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"> Akibat
ketidakpercayaan ICRC terhadap TNI, hal tersebut dimanfaatkan
pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menghembuskan isu-isu
negatif yang memojokkan TNI di Timor Timur maupun di mata Dunia
Internasional.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"> Setelah
hasil referendum diumumkan dan Indonesia dinyatakan kalah oleh
lepasnya Timtim dari pangkuan NKRI, banyak masyarakat kelompok PPI
yang tidak terima dengan hasil referendum tersebut. Mereka kemudian
berdemo untuk mengungkapkan kekecewaan mereka. Mereka kecewa terhadap
pihak-pihak dan lembaga-lembaga asing yang turut campur tangan dalam
urusan Timor Timur. Massa kemudian menduduki Kantor UNHCR (Organisasi
untuk masalah Pengungsi) dan membunuh tiga orang staf nya.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"> TNI
juga pernah dituding terlibat dalam upaya mengadakan pelatihan
terselubung bagi 15.000 milisi di daerah Atambua untuk disebar ke
wilayah Timor Timur pasca referendum. Tudingan tersebut bahkan
tersiar luas di Australia dan media-media asing yang meliput
perkembangan kondisi pasca penentuan jajak pendapat Timtim. Namun pihak TNI membantah hal tersebut dan tetap menjaga hubungan
yang baik dengan kehadiran pihak-pihak asing di lapangan. </span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgc5GI2DI7gw4xh5YAYrGFvTMoX7UlE7NvHVZjEWXEE3HEbs_b1mncfcZU3sNool7h-dIxh2KISKKt0CkVXNaksyxevUBsFWGS3JT61KH_zD2FE4wA8_g3uPLnh8vVHOlzBqpT09jykJ06K/s1600/_41399875_army_ap.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgc5GI2DI7gw4xh5YAYrGFvTMoX7UlE7NvHVZjEWXEE3HEbs_b1mncfcZU3sNool7h-dIxh2KISKKt0CkVXNaksyxevUBsFWGS3JT61KH_zD2FE4wA8_g3uPLnh8vVHOlzBqpT09jykJ06K/s1600/_41399875_army_ap.jpg" height="292" width="400" /></a></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<i><span style="font-size: small;"> Penarikan pasukan Indonesia dari Timtim, 1999</span></i></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"> </span>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-4209945320916442258.post-85961678855677028522014-01-12T23:10:00.003-08:002014-01-12T23:10:31.799-08:00Teror RMS di Negeri Belanda- Pembajakan Kereta Du Pont
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Pada tangal 23 Mei 1977,
Kereta Ekspres 747 dalam perjalanan dari Assen (Belanda), ke
Groningen, dibajak didekat jembatan sungai Drentsche Aa di Du Pont
(di kota kecil Glimmen), yang terletak antara perbatasan provinsi
Groningen dan Drenthe, Belanda timur-laut. Sembilan orang bersenjata
menarik rem darurat kira-kira pukul 09.00 pagi waktu setempat.
Pembajakan kereta api di Du Pont yang terkenal itu pun dimulai. <i>“Ini
adalah Pembajakan.” </i>Teriak para pembajak.</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Janneke Wegers, 19
tahun, yang menumpang Kereta api itu untuk pergi ke Akademi
Pengajaran di Groningen melihat 9 orang Maluku- 8 orang pria dan
seorang wanita- menguasai kereta. Pada menit-menit pertama
pembajakan, terjadi kepanikan. Masih segar dalam ingatan mereka
peristiwa pembajakan Kereta api di Wijster, yang juga dilakukan oleh
orang-orang Maluku. Banyak penumpang, yang tidak mau mengambil resiko
menjadi sandera, dengan segera mereka melompat ke luar dan berhasil
meloloskan diri.</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Untuk mencegah kaburnya
sandera, para pembajak melepaskan tembakan ke lantai dan
langit-langit Kereta api untuk mengintimidasi para penumpang yang
masih berada didalam Kereta agar tidak mengikuti teman mereka yang
berhasil meloloskan diri. 54 orang tang tersisa digiring semuanya ke
gerbong depan. Namun kemudian para pembajak membebaskan semua orang
Maluku, orang lanjut usia, dan orang-orang non-pribumi Belanda
(imigran). Akhirnya, hanya tersisa 45 orang penumpang Kereta yang
disandera oleh pembajak.</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Pada saat yang hampir
bersamaan, 4 orang pemuda bersenjata lainnya menyerang sebuah sekolah
dasar di Desa Bovensmilde, dimana mereka mengambil 105 anak-anak dan
5 orang guru sebagai sandera.</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Dengan tindakan nekat
para pembajak tersebut yang membajak Kereta dan Menyerang Sekolah di
Bovensmilde, mereka bertekad untuk memaksa Pemerintah Belanda untuk
menjaga jani-janjinya terhadap RMS (Republik Maluku Selatan),
memutuskan hubungan diplomatik dengan Negara Indonesia, dan
melepaskan 21 orang tahanan Maluku yang terlibat dalam aksi
penyanderaan di tahun 1975. ultimatum ditetapkan berakhir tanggal 25
Mei pukul 14.00, dimana pembajak mengancam akan meledakkan Kereta Api
dan Sekolah. Para Sandera dipaksa untuk membantu untuk menyilaukan
semua jendela Kereta sehingga tidak ada orang luar yang tahu apa yang
terjadi didalam.</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Maluku Selatan adalah
gugusan 150 pulau yang terletak di Laut Banda. Kepulauan penghasil
rempah-rempah ini telah diperebutkan bangsa-bangsa Eropa pada zaman
imperialisme. Ketika Belanda berhasil menguasainya, banyak penduduk
setempat yang berhasil di-kristenkan lalu direkrut kedalam Tentara
kolonialnya, KNIL.</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Pada saat Belanda
mengakui Kedaulatan Indonesia pada 1949, Maluku Selatan merupakan
bagian dari Negara Indonesia Timur (NIT). Namun ketika Presiden
Soekarno membubarkan Republik Indonesia Serikat dan membentuk Negara
Kesatuan (NKRI). Menteri Luar Negeri NIT, Dr. Chris Soumokil, menolak
keputusan tersebut lalu memproklamasikan pembentukan Republik Maluku
Selatan (RMS) dengan Mr. Johanis manuhutu sebagai Presiden nya.
Pemerintah Pusat di Jakarta yang tidak terima dengan keputusan
tersebut menanggapinya dengan mengirimkan Pasukan dan menindas aksi
separatisme tersebut.</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Untuk mencari
dukungannya di luar negeri, Pihak RMS membentuk sebuah misi permanen
di Belanda dibawah Ir. Johan Manusama. Di Belanda sendiri terdapat
sekitar 12.500 orang bekas prajurit KNIL dan keluarganya yang berasal
dari Maluku Selatan. Sejak Indonesia merdeka, mereka diperintahkan
tinggal disana sementara hingga keadaan aman pasca-penarikan mundur
Belanda dari Indonesia.</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBIoS17h-xT-LO_H_YKQQixjq_xDakYf10Ue2tgZsvJj5eVfgKhtzNJZ2ESAhJBCqDxvDT66T7WkOdkg6LqDv0epgoBW6f5pIoZzUYQtU9_hHoUeQ0oe-pqmoXi2Efy0T3Rfj-Idnrv35p/s1600/molukkers-aankomst1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="486" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBIoS17h-xT-LO_H_YKQQixjq_xDakYf10Ue2tgZsvJj5eVfgKhtzNJZ2ESAhJBCqDxvDT66T7WkOdkg6LqDv0epgoBW6f5pIoZzUYQtU9_hHoUeQ0oe-pqmoXi2Efy0T3Rfj-Idnrv35p/s640/molukkers-aankomst1.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<i>Keluarga dari warga Maluku mantan anggota KNIL turun dari kapal yang membawa mereka</i></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<i>ke Belanda pasca pengakuan kedaulatan Republik Indonesia. Mereka mengira pengungsian mereka<br />di Belanda bersifat sementara, sebagian besar dari mereka akhirnya tercabut dari kampung<br />halamannya (di Indonesia) setelah pembubaran RIS.</i></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Ketika pemberontakan RMS
dipatahkan TNI (Tentara Nasional Indonesia) setelah ditangkapnya Mr.
Manuhutu dan Dr.Soumokil, kepemimpinan RMS diambil alih oleh Ir.
Manusama di Negeri Belanda. Namun sekalipun memiliki hubungan baik
dengan bekas penguasanya, Belanda tidak mengakui secara resmi
Pemerintahan RMS di pengasingan itu. Sikap Pemerintah Belanda itulah
yang mengundang kekecewaan diantara para perantauan Maluku tersebut,
mereka merasa dikhianati oleh bekas majikannya.</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Tak dapat pulang ke
kampung halamannya (Indonesia), kekecewaan orang Maluku Selatan
semakin bertambah karena merasa kondisi mereka terabaikan dan
di-diskiriminasi oleh bekas majikannya. Orang-orang tersebut
ditempatkan di kamp-kamp kecil, yang sekalipun membuat mereka dapat
berkumpul bersama dengan keluarga mereka, namun secara sosial dan
fisik mereka terpisahkan dari orang-orang Pribumi Belanda lainnya.
Karena pengungsian mereka pada mulanya dianggap hanya bersifat
sementara, tidak mengherankan apabila Pemerintah Belanda hanya
menyediakan kebutuhan hidup ala kadarnya. Apalagi, Belanda sendiri
masih berusaha memulihkan perekonomiannya setelah bencana Perang
Dunia II dan kegagalan usahanya dalam membentuk kekuasaannya di
Indonesia.</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Sementara itu, setelah
ditangkap dan dihukum matinya Dr.Soumokil oleh Pemerintah Indonesia,
gerakan RMS di Belanda berubah yang sebelumnya menjadi sebuah gerakan
pendukung Nasionalis menjadi gerakan Nasionalis di pengasingan. Orang
Maluku Selatan di Belanda percaya bahwa mereka harus membebaskan
kampung halamannya (di Indonesia), dengan cara berjuang di luar
negeri. Gerakan RMS sendiri mengalami perpecahan dan perubahan,
dimana kepemimpinan Manusama ditantang oleh para tokoh Maluku Selatan
lainnya. Yang terkemuka diantara mereka adalah Isaac Tamaela, seorang
bekas perwira tentara RMS yang berhasil memperoleh satu dukungan
diplomatik bagi kelompok separatis tersebut dari Pemerintah Benin.</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Ditengah-tengah
perselisihan dan perebutan kekuasaan didalam kubu RMS ini, jatuhnya
Pemerintahan Soekarno yang Anti-Barat dan berkuasanya rezim Soeharto
yang Anti-Komunis di Indonesia membuat hubungan Belanda-Indonesia pun
mulai membaik. Akibatnya, tidak ada terobosan lebih lanjut mengenai
masalah RMS, dan sepertinya generasi pertama orang Maluku di Belanda
telah melepaskan harapan mereka untuk memerdekakan Maluku Selatan di
Indonesia. Bahkan Pemerintahan Maluku Selatan di pengasingan, hanya
dimulut saja memperjuangkan aspirasi lama nya.</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Dalam situasi tersebut,
muncul generasi kedua gerakan RMS. Kebanyakan terdiri dari
orang-orang yang tidak pernah mengenal tanah leluhurnya, mereka mulai
menyusun diri sendiri serta menjadi semakin radikal dan ekstrem dalam
metodenya. Generasi kedua ini mendapatkan inspirasi dari gerakan
radikal-separatis seperti Black Panthers di Amerika Serikat maupun
Organisasi teroris PFLP Palestina, serta Kuba pimpinan Fidel Castro.
Beberapa dari mereka membentuk Front Pembebasan RMS dan South
Moluccan Youth, sementara yang lainnya menyebut diri sebagai South
Moluccan Panthers.</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Aksi ancaman terorisme
pertama yang dilakukan RMS di Negeri Belanda terjadi pada tahun 1970
ketika Kediaman Duta Besar Indonesia di Wassenaar diserang sekelompok
orang. Serangan tersebut dilancarkan hanya dua hari sebelum kunjungan
Presiden Soeharto yang telah dijadwalkan, yang juga merupakan
kunjungan pertama seorang Kepala Negara Indonesia ke Negeri Belanda.
Para pemuda Maluku Selatan sendiri melihat kunjungan tersebut sebagai
suatu kesempatan untuk memaksa agar masalah RMS dibicarakan dalam
tingkatan yang lebih tinggi antara Presiden Indonesia dan Maluku
Selatan. Karena Pemerintah Belanda menolak menjadi perantara (sebab
mereka tidak pernah secara resmi mengakui RMS), para Pemuda Maluku
tidak mampu membangun komunikasi. Itulah alasan mereka menduduki
Kediaman Dubes Indonesia yang ada di Belanda, dimana mereka membunuh
seorang Polisi Belanda dan menyandera istri sang Duta Besar beserta
para staf-nya.</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkaigPMW-EI5JdlRyPGxEDZ9ZNv9LugL94R9pF5MzE_-wBmUgyZYWYpqgSLCn1nL6Ih9coW6zFsZcZqs0mbuao4gUNhHC1PN_SouLxWTZ7ndoVXmGt-AkYf1kYcsxm5O1anBqN7QMGUkpI/s1600/asd.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="402" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkaigPMW-EI5JdlRyPGxEDZ9ZNv9LugL94R9pF5MzE_-wBmUgyZYWYpqgSLCn1nL6Ih9coW6zFsZcZqs0mbuao4gUNhHC1PN_SouLxWTZ7ndoVXmGt-AkYf1kYcsxm5O1anBqN7QMGUkpI/s640/asd.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<i> Warga Maluku di Negeri Belanda menyuarakan aspirasi mereka. Dalam spanduknya mereka<br />mengecam Pemerintah Indonesia yang memperbudak mereka, mereka ingin kemerdekaan,<br />dan membuat Maluku Selatan agar terlepas dari NKRI.</i></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Insiden inilah yang
benar-benar mempermalukan Belanda, yang akhirnya berhasil membujuk
para penyandera untuk menyerahkan diri ke Polisi. Yang mengejutkan,
ketika diadili, para penyandera hanya mendapat hukuman ringan. Bisa
jadi hal ini merupakan bagian dari persyaratan penyerahan diri
mereka.
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Di antara orang-orang
yang direkrut terdapat seorang wanita bernama Hansina Uktolseja. Anak
seorang bekas KNIL, Hansina sebenarnya dikenal sebagai seorang gadis
yang tidak berpolitik. Adapun alasannya ia terseret dalam kegiatan
teroris RMS ialah karena Rudi Lumalessil. Keduanya saling jatuh
cinta. Namun cinta mereka merupakan cinta terlarang karena keduanya
sebenarnya masih memiliki hubungan kerabat dekat- suatu hal yang tabu
dalam adat Maluku. Sepertinya, suatu aksi <i>“perjuangan”</i>
untuk membajak Kereta Api diharapkan gadis itu dapat membuat dirinya
mendapatkan rasa <i>“hormat”</i> dari komunitasnya sehingga
membuat <i><span style="font-weight: normal;">“dosa adat” </span></i>dari
hubungan terlarang itu dapat termaafkan.</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Kelompok tersebut
berhasil mendapatkan senjata dari satuan pengamanan Maluku, sebuah
Organisasi paramiliter yang diizinkan Pemerintah Belanda membawa
senjata untuk menjaga keamanan di permukiman warga Maluku. Rudi juga
berhasil membeli sepucuk pistol otomatis Uzi dari seorang Suriname,
sementara 3 orang rekan lainnya memperoleh senjata ilegal mereka dari
sebuah Bar di Amsterdam.</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Sementara, gerak-gerik
Rudi sudah dicurigai oleh Pihak Berwajib Belanda, yang sejak
peristiwa terorisme RMS sebelumnya telah melakukan pengintaian dan
penyusupan ke dalam komunitas-komunitas Maluku di tempat pengungsian.
Namun lantaran kurangnya pengawasan dari para pemimpin Komunitas
Maluku terhadap kelompok-kelompok pemuda radikal, mereka dan Aparat
Belanda tidak menyadari betapa jauhnya proses radikalisasi itu telah
berlangsung. Akibatnya, sekali lagi, pihak Belanda kecolongan dengan
aksi Pembajakan Kereta di Du Pont dan penyanderaan anak-anak di
Sekolah Dasar Bovensmilde yang dilakukan kelompok Rudi.</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Sekalipun Perdana
Menteri den Uyl menginginkan penyelesaian konflik secara damai,
rakyat Belanda pun semakin tidak sabar menghadapi drama pembajakan
Kereta yang sudah berlangsung selama hampir tiga minggu, dan akhirnya
menuntut pemerintah Belanda bertindak keras dalam menghadapinya.
Akhirnya pada 10 Juni 1977, diputuskanlah untuk mengambil tindakan
keras guna mengakhiri drama penyanderaan. Apa yang kemudian terjadi
adalah suatu perubahan dari tindakan psikologis menjadi sebuah
tindakan yang mengandalkan teknologi.</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Selama penyanderaan
Kereta, sementara di lokasi kejadian telah dikepung oleh 2.000
Tentara dan Polisi Belanda, pasukan Khusus Marinir Belanda yang
disebut BBE (Bijzondere Bijstandseenheden, Unit Pendukung Khusus),
serta polisi militer dan Polisi Keamanan di negeri tersebut telah
berlatih menyerang sebuah replika Kereta Api kosong di pangkalan
Udara Gilze Rijn di dekat lokasi penyanderaan. Delapan orang perenang
tempur BBE juga telah berenang menyeberangi sebuah terusan didekat
Kereta Api dan menempelkan peralatan “penyadap” yang sensitif
yang dapat memonitor pembicaraan didalam Kereta Api. Mereka juga
menempatkan bahan peledak didepan Kereta untuk digunakan sebagai
pengalihan pada saat serangan akan dilancarkan.</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVQOLTm76YtYGMerGvFL8HUKRyHyeIbmY0zGV4kuz6RP1BIdIdOgknVBtQgRKC2nGqf0DJdsKdppnc5tcjjyKPVsP_4d2suWu4vRDoRvzW3i1dLEhGMuoQpwowVXthorqOadHpuHNBBRzD/s1600/treinkaping1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="208" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVQOLTm76YtYGMerGvFL8HUKRyHyeIbmY0zGV4kuz6RP1BIdIdOgknVBtQgRKC2nGqf0DJdsKdppnc5tcjjyKPVsP_4d2suWu4vRDoRvzW3i1dLEhGMuoQpwowVXthorqOadHpuHNBBRzD/s320/treinkaping1.jpg" width="320" /></a></div>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKZU_DQSl3492uFel9_TfrhNquci9OTR4-TYIj1x_vBh3Z0LGN0QiU_O1QZc1n46vECw3vyaGSSvDe52Da2s4UW9Eutc2UEPeZSvZDG3lU_xnflrly2h6RmnKZFZYrIetKnDpd3m5GDexY/s1600/treinkaping4.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><br />
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Radar Khusus yang mampu
mendeteksi perbedaan permukaan panas-dingin juga dikerahkan,
perangkat ini juga mampu membuat Unit Khusus BBE memonitor pergerakan
para pembajak RMS di kereta lewat logam senjatanya. Dengan demikian
pihak BBE memperoleh suatu gambaran rinci mengenai berapa banyak
teroris yang ada, senjata yang mereka bawa, serta berbagai
spesifikasi mengenai Kereta itu sendiri.
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Saat itu menunjukkan
pukul 04.35 pagi. Beberapa menit sebelumnya. 19Km di Selatan Glimmen
(di Pembajakan Sekolah), seorang Prajurit Belanda melepaskan tembakan
dari kendaraan lapis baja yang telah menerobos pintu utama gedung
sekolah dimana terdapat 4 orang guru yang disandera.</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Terdengar sebuah ledakan
ketika tembok di kedua sisi pintu itu hancur berkeping-keping. Para
Prajurit kemudian melepaskan tembakan dari pistol otomatis Uzi mereka
ketika memasuki gedung tersebut. Kemudian, orang-orang Maluku yang
melakukan penyanderaan digiring satu per satu dengan tangan terangkat
ke atas. Keempat guru yang disandera dibawa keluar secara diam-diam
melalui pintu belakang.</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Dalam waktu yang hampir
bersamaan di tempat lainnya, 6 unit jet F-104 Starfighter milik
Angkatan Udara Belanda menukik tajam ke arah Kereta Api yang dibajak,
melepaskan ledakan keras dari Afterburner-nya. Gemuruh suara mesin
pesawat-pesawat tersebut sangat memekakkan telinga.</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Sementara
pesawat-pesawat jet melesat naik dengan suara gemuruhnya, seluruh
Kereta bergetar hebat akibat guncangan getaran dari pesawat-pesawat
F-104 itu, dan para sandera pun mencari perlindungan. Pasukan BBE
Belanda keluar dari lubang-lubang perlindungannya, memberondongkan
senjata otomatis mereka. Para penembak jitu dikerahkan untuk
melindungi pergerakan pasukan BBE dari balasan tembakan para
pembajak.</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjy5HbrQse8Zc3PgPhzscmBUz_86M7NDaJHYwBPkpdlMIVP2HGBHyY_5qsr7MvVOWCYr3hMJECdOd-VpjaixgV-f8k9wr9uyXmAhyiY-bDdWAA7fxy1Wi6f9xFxEgCp74pE89GnXVhIbBSE/s1600/treinkaping4.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjy5HbrQse8Zc3PgPhzscmBUz_86M7NDaJHYwBPkpdlMIVP2HGBHyY_5qsr7MvVOWCYr3hMJECdOd-VpjaixgV-f8k9wr9uyXmAhyiY-bDdWAA7fxy1Wi6f9xFxEgCp74pE89GnXVhIbBSE/s400/treinkaping4.jpg" width="271" /></a></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Bahan-bahan peledak yang
telah dipasang sebelumnya berledakan, menimbulkan asap-asap tebal di
sekeliling Kereta. Orang-orang yang menonton kejadian itu mengira
pesawat-pesawat jet itu yang mengembom Kereta Api yang dibajak.
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Dua Tim BBE Belanda-
semuanya berjumlah 30 prajurit- mendesak maju menerobos asap
disekeliling Kereta. Saat mereka melakukan hal tersebut, pengeras
suara memerintahkan para sandera yang ada didalam Kereta untuk
tiarap. Para petugas lalu mengatakan bahwa dua orang sandera tewas
dalam aksi baku tembak.</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Saat mencapai Kereta,
anggota BBE meledakkan pintu Kereta Api dengan bom plastik yang
ditempelkan di kedua ujung penyangganya. Tembakan senapan mesin
otomatis diarahkan ke arah kabin masinis, yang digunakan sebagai
markas oleh para pembajak didalam Kereta. Ribuan peluru pun menyobek
bagian depan kereta.</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Tembak-menembak didalam
Kereta Api hanya berlangsung satu menit. Dua orang sandera, Ansje
Monsjou dan Rien Van Baarsel, serta enam pembajak, yakni; Max
Papilaya, Hansina Uktolseja, Ronnie Lumalessil, George Matulessy,
Mingus Rumahporry, dan Mateus Tuny- tewas tertembak. Tiga orang
teroris lainnya berhasil ditangkap. Salah seorang pembajak yang masih
hidup melompat dari atas kereta, berusaha menyelamatkan diri, namun
ia kemudian tewas dihantam rentetan peluru oleh senapan otomatis dari
pasukan Belanda yang bergerak maju.</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEien9c-mgXdJH020UdzJ7dJLh88gZ3B_7XH8JzCnFViTnUKNSoMzknQMFH5dqAPoLOxGW1J13t-dpVEhR5wavpVBfYA776pmOP_BsD7WV1Mn3g6r2EfKcTQys2ksem5rS_jjNUFkfI89Hc-/s1600/treinkapling.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="482" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEien9c-mgXdJH020UdzJ7dJLh88gZ3B_7XH8JzCnFViTnUKNSoMzknQMFH5dqAPoLOxGW1J13t-dpVEhR5wavpVBfYA776pmOP_BsD7WV1Mn3g6r2EfKcTQys2ksem5rS_jjNUFkfI89Hc-/s640/treinkapling.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<i>Pasca Operasi Pembebasan sandera oleh pihak Belanda. Terlihat gerbong kereta bagian depan yang <br />diberondong peluru-peluru senapan otomatis. Sebagian berspekulasi bahwa Operasi<br />penggempuran Militer yang dilakukan Pemerintah Belanda (termasuk menggunakan pesawat-pesawat jet) dinilai terlalu berlebihan. Namun sebagian lagi mengatakan bahwa<br />kekerasan "wajib" diperlukan jika menghadapi ancaman terorisme.</i>
</div>
<i>
</i><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
</div>
<i>
</i><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<i><br /></i>
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
para Prajurit dan
Kepolisian Belanda berdiri dengan waspada sementara sandera keluar
dari Kereta Api, dimana orang pertama muncul pada pukul 05.15. Mereka
pun menginjakkan kakinya dibumi untuk pertama kalinya sejak hampir
tiga minggu lamanya drama penyanderaan itu berlangsung. Banyak yang
terlihat kebingungan dan terlihat bermasalah untuk menggerakkan
anggota tubuhnya yang kram agar berfungsi kembali.</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Di gedung Sekolah, Drama
pembebasan sandera hanya memerlukan waktu 10 menit sejak kendaraan
lapis baja pengangkut Pasukan menerobos gerbang utama hingga seorang
pemuda Maluku yang terakhir tertangkap, diseret dari gerobak
pertanian.</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Sekitar pukul 06.00,
kira-kira satu jam sejak dimulainya Operasi Pembebasan, Kereta yang
menjadi pusat perhatian dunia selama 20 hari itu pun ditarik ke depo
Kereta Api.
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Tak jauh dari tempat
kejadian perkara, bendera-bendera RMS dikibarkan diseluruh pemukiman
Maluku di Bovensmilde dan Assen yang berada didekat lokasi.</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Apabila ada yang tidak
tahu apa arti pengibaran bendera tersebut, pernyataan dari sekelompok
pemuda di Assen membuatnya menjadi jelas.<i> “Kematian rekan-rekan
kami memang menyakitkan,”</i> kata mereka, <i>“tetapi kami tidak
meratapi kematian mereka. Revolusi kami mungkin akan merenggut lebih
banyak korban lagi diantara anak-anak laki-laki dan perempuan kami,
tetapi hal ini tidak akan menghentikan kami untuk mewujudkan
kebebasan kami.”</i> ujar pemuda tersebut dengan marah yang
meletus-letus.</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Sayangnya, pada tahun
1978 Parlemen Belanda memutuskan untuk menutup masalah Maluku
Selatan. Tiga pemuda Maluku berusaha memprotesnya dengan menduduki
Gedung Pemerintah Provinsi di Assen pada 13 Maret 1978, dan menembak
seorang pegawai pemerintahan. Pada hari berikutnya, Unit BBE Belanda
langsung menyerbu Gedung Pemerintah Provinsi dan membebaskan sandera.
Dalam baku tembak, seorang sandera tertembak di perut dan meninggal
dunia tak lama sesudahnya. Para pelaku dijatuhi hukuman lima tahun
penjara dan sejak itu tak ada lagi kontak resmi antara Pemerintah
Belanda dan Pihak RMS.</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Sementara itu, 3 orang
pembajak Kereta di Du Pont yang selamat sendiri divonis hukuman
antara 6 hingga 9 tahun penjara. Pada tahun 2007, masyarakat Maluku
di Negeri Belanda mengadakan sebuah upacara peringatan bagi rekan
mereka yang tewas pada insiden tahun 1977 itu. </div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Masyarakat Maluku di
Negeri Belanda sendiri tidak pernah menyampaikan permintaan maaf
mereka atas aksi terorisme yang pernah terjadi. sekalipun ada kritikan
bahwa Pemerintah Belanda melakukan kekerasan yang berlebihan untuk
mengakhiri drama penyanderaan tersebut, serangan tersebut
memperlihatkan bahwa Belanda bersedia melakukan tindakan kekerasan
jika diperlukan untuk menghadapi ancaman terorisme. Hal ini sangatlah
penting bagi Pemerintah Belanda sebab adanya keyakinan diantara
orang-orang Maluku bahwa sikap kekerasan tidak akan diambil oleh
Belanda, betapa pun parahnya orang Belanda ditekan. Dan sebagaimana
yang terlihat dalam aksi terorisme terakhir yang dilancarkan RMS di
tahun 1978, Pemerintah Belanda memastikan bahwa aksi terorisme apapun
tidak akan terlepas dari hukuman pengadilan.
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4209945320916442258.post-41373366824329455412013-08-22T16:09:00.000-07:002013-08-22T16:09:03.731-07:00Ketangguhan pistol Px4 Storm <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRNXWk4bBWib3rHH-tQu2iknXNX6HyCycHaX8W19Wdk4WGVdRotXqbwOt52eOWxxJPfHmDqCoy78-iWE4ZhUMHwWMFPmmflZO31O6Gw3mPEEjcN6nzIB6fIIT9QaKbfysy0kDBJd1APyt2/s1600/beretta-px4-special-duty-45-acp-c.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRNXWk4bBWib3rHH-tQu2iknXNX6HyCycHaX8W19Wdk4WGVdRotXqbwOt52eOWxxJPfHmDqCoy78-iWE4ZhUMHwWMFPmmflZO31O6Gw3mPEEjcN6nzIB6fIIT9QaKbfysy0kDBJd1APyt2/s400/beretta-px4-special-duty-45-acp-c.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Px4 SD (Special Duty
Variant). <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ketika SOCOM AS mengirimkan permintaan untuk pistol baru,
Beretta menjawab tantangan ini. Px4 SD dibangun dengan melebihi persyaratan
yang dituntut oleh SOCOM. Dibangun dengan menggunakan slide dan bingkai dari Px4
.45 , hampir setiap komponen secara khusus dirancang, diproduksi, dan
diperlakukan khusus untuk membuat pistol yang tak tertandingi dalam kinerjanya
di kondisi yang sulit, berpasir, garam, dan lumpur.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Satu varian tambahan yang cukup mendapatkan perhatian adalah
Px4 Storm Special Duty (SD). Berbeda dengan kakaknya yang tersedia dalam
kaliber 9mm dan .40 S&W yang menjadi ukuran standar Kepolisian AS di
mayoritas Negara Bagian, Beretta nampak benar berusaha memasarkan Px4 Storm SD
untuk militer utama AS. Mengakomodasi kaliber .45 ACP yang dipopulerkan oleh
sang legenda pistol 1911. Beretta ingin mengisi ceruk pasar pistol pengganti M9
yang programnya kini berada dalam status quo. Sekedar mengembalikan ingatan,
Angkatan Bersenjata AS memiliki cita-cita mulia untuk menggantikan pistol M9
dalam program JCP (Joint Combat Pistol) pada tahun 2005-2006. Program ini ingin
menggantikan dan menciptakan satu pistol standar, ketidakpopulerannya
menyebabkan dipergunakannya pistol lain seperti P226 (SEAL) dan Glock 19 (AU
AS). Kaliber 9mm juga kurang mumpuni karena dianggap tidak memiliki stopping
power yang memadai.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Untuk memanfaatkan desain yang telah dibuat. Beretta
menyempurnakannya menjadi varian Px4 Storm Special Duty. Dalam pembuatannya,
Beretta mengacu pada parameter yang telah ditentukan SOCOM. Fitur-fitur yang
membuatnya berbeda antara lain penggunaan lapisan anti-korosi yang lebih baik,
baik pada laras maupun magasin. Frame polimernya menampilkan warna FDE (Flat
Dark Earth) yang memang diperuntukkan untuk medan Operasi AS di Irak dan
Afghanistan (pada waktu itu). Larasnya dibuat ‘keluar’ memanjang dari slide,
siap dipasangi peredam. Bahkan kotak pembungkusnya pun dibuat istimewa, tahan
banting, dan tahan air. Tiap pembelian Px4 Storm SD akan mendapatkan dua magasin,
berkapasitas 9 dan 10 butir, alat pembersih, dan minyak pelumas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Glock vs Beretta<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Glock dan seluruh variannya, patut diakui merupakan satu
pistol yang amat berkualitas, aman, dan andal dalam segala kondisi.
Kehadirannya mulai medio 90an menggusur dinasti Beretta 92. The Wondernine yang
dulunya sempat menggusur tahta revolver. Zaman berubah, dan perubahan itu
sifatnya absolut. Yang tergusur, ya harus bersedia minggir. Walaupun Beretta
secara resmi masih menguasai pasar militer, dimana M9 masih digunakan sebagai
pistol standar militer AS, namun mereka harus memikirkan cara untuk kembali
merajai pasar yang paling potensial. Maklum, makin ke sini ancaman makin
mengintai. Komunitas Pasukan Elite AS (Special Forces), mulai menggunakan
pistol lain seperti Glock 17, 19 atau SigSauer P226 menggantikan M9.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihqH7axfnNbNzeWLh4_ShoGStQDuV0J_C-RldutcELiMmYf5WW-EN_xGGr1Rw5j66F4cZp7ArH1XLlZfGf45XF2BgSYoEnV2lFxgTZV4jjDV3GW-jVFTf0BFBiRJTomeRvigKBxtwTGM8b/s1600/Glock-19.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihqH7axfnNbNzeWLh4_ShoGStQDuV0J_C-RldutcELiMmYf5WW-EN_xGGr1Rw5j66F4cZp7ArH1XLlZfGf45XF2BgSYoEnV2lFxgTZV4jjDV3GW-jVFTf0BFBiRJTomeRvigKBxtwTGM8b/s400/Glock-19.jpg" width="345" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><i>Pistol Glock 19</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLN7bnH8Yt2QYuYVVkvA9grLIWL5urkkbh9aE_NZtUfRRvUuIiK5kdttvISBUeIRpUBvP4Y4JSolSi351RjfxV10JXdh-yxloaVdqMfC6AFkU-96hmycKqKT2zLuatYM4eKr_XIk9hNCL7/s1600/magazin_e.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLN7bnH8Yt2QYuYVVkvA9grLIWL5urkkbh9aE_NZtUfRRvUuIiK5kdttvISBUeIRpUBvP4Y4JSolSi351RjfxV10JXdh-yxloaVdqMfC6AFkU-96hmycKqKT2zLuatYM4eKr_XIk9hNCL7/s320/magazin_e.jpg" width="218" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><i>Sistem pengaman magasin pistol Glock,<br />Sistem pengaman yang sangat handal dan terpercaya</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Beretta sebagai pabrikan senjata kaya tradisi berusia 500
tahun tentu tak mau dikalahkan begitu saja oleh Glock, yang terhitung anak
kemarin sore. Desainernya mempelajari apa yang membuat Glock series begitu populer.
Percobaan pertama yaitu dengan membuat pistol berbasis polimer, yaitu Beretta
9000 dan dirilis tahun 2000, dan kurang memperoleh sambutan di pasaran karena
keseimbangannya tidak terlalu bagus dan gaya tolak balik yang cukup keras. Desainnya
juga dinilai masih mempertahankan bentuk Beretta 92 dengan slide dibuat terbuka
dan memperlihatkan larasnya. Khas Beretta tetapi mungkin bagi konsumen dinilai
terlalu konvensional dan tidak membawa perubahan dibanding 92F/S. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Akhirnya, pada tahun 2005 Beretta merilis keluarga baru
pistol semi-otomatis yang diberi nama Px4 Storm. Meninggalkan tradisi penamaan
keluarga pistolnya dengan nama family<i> Felidae</i> (kucing besar). Beretta membawa
perubahan mendasar dalam mendesain Px4 Storm. Paling kentara adalah bahasa
desain yang jauh lebih radikal dibanding pendahulunya. Tidak mau meniru Glock
yang cenderung kaku, Beretta menggunakan desain dipenuhi lengkungan (indah
namun tetap fungsional), ciri khas desain Italia. Beretta memvisikan Px4 Storm
dapat digunakan untuk berbagai kalangan; mulai dari militer, kepolisian, dan
masyarakat sipil. Sekali dayung, dua-tiga pulau terlampaui.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">DETAIL PISTOL<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pistol Px4 Storm, dengan trigger guard yang dibuat berukuran
besar, sehingga yang mengenakan sarung tangan tetap dapat mengoperasikan Px4
Storm. Mekanisme pelatuk dan tarikan pelatuk menggunakan komponen serupa
Beretta 92, sehingga pengguna yang migrasi ke Px4 tidak kagok. Didepannya ada
satu rel aksesoris standar MIL-STD- 1913 untuk menempelkan aksesoris seperti
senter atau bidikan laser. Sistem bidik pisir-pejeranya menggunakan tiang
standar dengan tiga titik putih (2 di pejera, 1 di pisir) yang tinggal disejajarkan
untuk membantu akuisisi cepat. Bukan sistem bidik kelas kompetisi memang,
paling banter pengguna dapat menambahkan cat nyala dalam gelap yang mengandung
fosfor untuk membuat akuisisi dalam kondisi gelap lebih mudah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bagi pengguna kidal tidak perlu khawatir. Beretta membuat
Storm dengan tuas-tuas kontrol ambidextrous. Tuas safety di belakang slide,
lagi-lagi ciri khas Beretta, dibuat di sisi kiri dan kanan. Tuas pelepas slide
(slide release) juga ada disana. Yang hanya ada di satu sisi adalah tombol
rilis magasin, tetapi itupun bisa ditukar dari sisi kanan apabila diinginkan.
Kalau ukuran tombol rilis magasin dirasa kurang besar, tersedia opsi tombol
ukuran sedang atau besar (oversize) yang dapat dipesan ke pihak Beretta. Untuk
tangan orang Asia, penempatan tuas safety mungkin agak canggung karena
tempatnya cukup tinggi di Slide. Penggunaan trigger safety ala Glock rasanya
masih merupakan pengaman yang lebih efektif dibandingkan tuas safety
konvensional ala<i> Storm. </i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHSZh5CtNIoUzT_APLFP82OCkWdNF43jUyiVpnqVA7paHPLlFVWebP7zGfbbeSTDajAenGhFDobQfqA8MXcxY190QFCXK4vEYPPSOIx8fuWsOR9v58FZimVsRIBzedAgYUOKViCJ81fRrK/s1600/Px4Storm+SD.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHSZh5CtNIoUzT_APLFP82OCkWdNF43jUyiVpnqVA7paHPLlFVWebP7zGfbbeSTDajAenGhFDobQfqA8MXcxY190QFCXK4vEYPPSOIx8fuWsOR9v58FZimVsRIBzedAgYUOKViCJ81fRrK/s400/Px4Storm+SD.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><i>Pistol keluaran Beretta yang menjadi andalan: Px4 Storm SD</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dari sisi produksi, laras bisa dibuat se-presisi mungkin,
dengan toleransi tinggi dari mesin CNC karena laras Storm bisa dibuat lebih
sederhana. Proses pembuatan nya pun jauh lebih cepat. Biarpun sederhana dalam
proses produksi, Beretta tidak main-main. Setiap laras dibuat dari blok baja
murni <i>(virgin steel)</i> yang ditempa dengan teknologi <i>cold hammer forging</i>. Jika
dilihat proses pabrikasinya, setiap laras dihantam empat ‘palu’ robotik secara
diagonal sambil dialiri air dingin. Proses ini memberikan tekanan merata di
setiap sisi, menghasilkan laras yang amat rigid dan memiliki ketahanan pemuaian
yang baik walaupun ditembakkan berkali-kali.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Umur laras pun juga panjang, apalagi bagian dalamnya juga
diberi lapisan krom sebagai pelindungnya. Hasilnya, akurasi bisa dipertahankan
walaupun sudah ditembakkan terus-menerus. Beretta mengklaim pistol Px4 dapat
ditembakkan hingga 150.000 butir peluru tanpa ada komponen yang rusak, patah,
atau hancur. Tidak mengherankan, dalam waktu relatif singkat, sudah banyak
negara mempercayakan Px4 Storm dan variannya untuk memperkuat Angkatan
Bersenjata nya. Selain Italia yang menggunakannya sebagai pistol standar AB
mereka, Malaysia, Venezuela, Argentina, Kanada, Portugal, Afrika Selatan, dan
Turkmenistan membelinya dalam jumlah ribuan. Kepolisian AS yang menjadi pasar
terbesr produk pistol, pun mulai menyukai Px4 ini. Tercatat Kepolisian
Maryland, Sparta (NJ), Providence (Rhode Island), Fresno, dan Rochester (NY)
telah mempercayakan dan menggunakan pistol ini. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4209945320916442258.post-75887990745963134472013-08-22T15:48:00.001-07:002013-08-22T15:48:24.657-07:00Jet Tempur MiG-25<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEge9aMJ8uiJyS3lO_-Bzshum-D4Qw95kl4T8m9XH3G-EWjR7Evt4_R3i5UF_IufQF0XrbRej7QSdHgF-Xw2enJ2luw66XKzpd6GuF639EB03SshnWFIv8EuA4zPqODt-NOdvrXxKcllok7d/s1600/mig25p_3.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEge9aMJ8uiJyS3lO_-Bzshum-D4Qw95kl4T8m9XH3G-EWjR7Evt4_R3i5UF_IufQF0XrbRej7QSdHgF-Xw2enJ2luw66XKzpd6GuF639EB03SshnWFIv8EuA4zPqODt-NOdvrXxKcllok7d/s200/mig25p_3.jpg" width="200" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Inilah produk dari perseteruan dua kekuatan dunia Blok Barat
dan Timur, kehadirannya membuat pihak NATO kebakaran jenggot dan pesawat ini
mereka beri nama Foxbat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kinerja pesawat ini sudah banyak kita dengar, paling tidak
kemampuan terbangnya yang dikabarkan mampu mencapai tiga kali kecepatan suara
dan mampu terbang hingga radius 1.730 km. Selain itu pesawat ini dibuat lumayan
banyak yakni 1.190 unit dan pesawat terakhir dibuat tahun 1984. Satu lagi yang
membuat pesawat ini menjadi terkenal yaitu ketika seorang pilot Rusia, Viktor
Balenko, membelot dengan mendaratkan pesawat ini di Bandara Hakodate di Jepang
tahun 1976 dimana saat itu Perang Dingin sedang pada masa puncaknya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pada tahun 1971 MiG-25 juga ditempatkan Rusia di Mesir di mana
yang ditugaskan adalah Detasemen 63. Ketika salah satu pesawat tersebut
melakukan operasi pengintaian di atas Gurun Sinai, lalu diketahui oleh F-4
Israel dan ditembak dengan menggunakan rudal. Tapi dengan kecepatan melebihi
2,5 Mach penembakan itu tidak berhasil karena rudalnya kalah cepat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kejadian tersebut membuat pihak Barat kebakaran jenggot,
setelah beberapa waktu berselang, hal ini ditanyakan kepada Viktor Balenko.
Namun Balenko malah balik menanyakan apakah saat itu pilot Israel melihat asap
keluar dari mesin pesawat? Dan ini dibenarkan oleh pihak Israel. Maka menurut
Balenko pasti setelah mendarat mesin pesawat itu dipastikan harus diganti.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">MENJAJAL SURIAH<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Angkatan
Udara Israel pernah mencoba ketangguhan MiG-25 dengan cara menerbangkan dua jet
F-4 sebagai decoy (umpan) ke atas ruang udara Lebanon. Benar saja, tak lama
berselang AU Syria terpancing dengan menerbangkan dua jet MiG-25. Setelah
mengetahui dirinya dikejar, kedua F-4 itu balik ke pangkalannya dan tugas
selanjutnya diserahkan kepada dua pesawat F-15 Eagle yang sudah menanti
kedatangan kedua pesawat tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Israel membuka serangan dengan menembakkan rudal AIM-7F
Sparrow dari pesawat F-15. Salah satunya mengenai sasaran tapi yang lainnya
luput dari penembakan. Beberapa bulan kemudian di misi yang sama kini giliran
F-15A Israel yang ditembak jatuh lawan dengan menggunakan rudal R-40. Sedangkan
wingman-nya dinyatakan lolos tapi ada juga yang mengatakan keduanya tertembak
jatuh. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Selama konflik tersebut berlangsung, sebuah MiG-25 Suriah tertembak
jatuh oleh rudal darat-ke-udara Hawk milik Israel. Memang sulit mendapatkan
data yang pasti mengenai jumlah korban. Paling tidak Israel mengatakan bahwa
pihaknya menembak jatuh pesawat tersebut pada 31 Agustus 1983. Sedangkan ketika
berlangsungnya Perang Teluk pesawat ini menjadi bulan-bulanan pihak Pasukan
Koalisi. Bahkan rudal AMRAAM untuk pertama kalinya memakan korban dengan
menembak jatuh pesawat ini didaerah larangan terbang di Selatan Irak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sedangkan MiG-25 Irak hanya dapat membalas menembak jatuh
sebuah pesawat tanpa awak Predator yang dipersenjatai oleh rudal AIM-92 Stinger
yang mencoba menembak jatuh pesawat tersebut. Menjelang berakhirnya Perang ini
beberapa pesawat ditemukan oleh Pasukan Koalisi terkubur dalam gurun pasir
dalam kondisi lumayan baik. Mungkin ini harapan terakhir dari Irak agar
pesawatnya tidak direbut atau dihancurkan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dikawasan Asia yang memiliki pesawat ini hanya India yang
disana diberi nama Garuda. AU India menggunakan pesawat ini lebih banyak
sebagai pengintai ketimbang sebagai pemburu. Ketika terjadi pertempuran dengan
Pakistan pesawat ini aktif dalam Operasi Parakram, yaitu Operasi Pengintaian di
ruang udara Pakistan. Salah satu MiG-25RB (versi pengintai) melakukan
penerbangan diatas ruang udara Pakistan dengan kecepatan Mach 2 di ketinggian
74.000 kaki dan mengeluarkan sonic boom. Kejadian itu merupakan salah satu
bentuk dari perang urat syaraf. Tapi Perdana Menteri Pakistan Gohar Ayub Khan
menyakini kalau pihak India sekaligus melakukan pemotretan lokasi strategis di sekitar
Islamabad. Tahun 2006 India mempensiunkan armada MiG-25nya karena kesulitan
suku cadang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSYdhupBjfB1O9PYBBUqdUxVdpAXQ-9eyC3w01o_bxfBJaDEs_C2L1FjSjcV8nmTpyrqr0hL1ncAXkpoGIQFF1tpdLurr8IEM60Lw1ojEXXx8aZmG1rKx00wgjpi7tYiQXzkdWoHCrsWyy/s1600/mig+25+3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="425" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSYdhupBjfB1O9PYBBUqdUxVdpAXQ-9eyC3w01o_bxfBJaDEs_C2L1FjSjcV8nmTpyrqr0hL1ncAXkpoGIQFF1tpdLurr8IEM60Lw1ojEXXx8aZmG1rKx00wgjpi7tYiQXzkdWoHCrsWyy/s640/mig+25+3.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">PEMECAH REKOR<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Walau di Rusia MiG-25 tidak terlibat langsung dalam
pertempuran. Pesawat ini diunggulkan dimana beberapa rekor sempat terpecahkan.
Memecahkan rekor dunia membawa muatan seberat 1.000 kg dan 2.000 kg dengan
kecepatan 2.319 km/jam pada 16 Maret 1965 oleh pilot Alexander Fedotov.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pilot yang sama pada 5 Oktober 1967 menerbangkan pesawat ini
hingga ketinggian 115.000 kaki. Ini merupakan jet pertama yang dapat terbang
setinggi itu. Kembali pada 31 Agustus 1977 Fedotov memecahkan rekor dunia
dengan menerbangkan pesawat di ketinggian 125.520 kaki di atas ruang udara
Podmoskovnoye menggunakan MiG-25RB dengan mesin jenis R-15BF2.200, misi ini
dilaksanakan bertepatan dengan pengembangan prototipe MiG-25M.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pilot lainnya yang sempat memecahkan rekor adalah Boris A
Orlov pada 4 Juni 1973 dengan terbang menanjak pada ketinggian 20.000 kaki
dengan waktu 2 menit 49,8 detik. Sedangkan rekannya Pyotr M Ostepenko di hari
yang sama terbang menanjak pada ketinggian 25.000 kaki dengan waktu 3 menit
12,6 detik dan 30.000 kaki dengan kecepatan 4 menit 3,86 detik.<o:p></o:p></span></div>
Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4209945320916442258.post-25599962039157303502013-07-23T10:58:00.000-07:002013-07-23T11:14:22.482-07:00SPU (Sistem Pertahanan Udara) Iron Dome Israel<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEil1JAbles5FDB0pj8InzsY_rrHxK50fCa4DmVOwTz8kMfEiTVIfHJYPoE-AwiSxbAYxWpcYxNVHi85ynn2MuasYaNQf_5t83fh4VuIdy-2ShWAPOHGLNO7XOLYTsP7OaDuDe1pZC38EgL6/s1600/Iron_dome.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEil1JAbles5FDB0pj8InzsY_rrHxK50fCa4DmVOwTz8kMfEiTVIfHJYPoE-AwiSxbAYxWpcYxNVHi85ynn2MuasYaNQf_5t83fh4VuIdy-2ShWAPOHGLNO7XOLYTsP7OaDuDe1pZC38EgL6/s640/Iron_dome.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Pada 27
Maret 2011, Al Jazeera English melaporkan bahwa Iron Dome telah digunakan (oleh
Israel) untuk pertama kalinya. Brigadir Jenderal Doron Gavish, Seorang Komandan
Pertahanan AU Israel, menjelaskan bahwa Iron Dome telah melewati serangkaian
uji kelayakan dan tahap-tahap evaluasi. Basis pertahanan Iron Dome ditempatkan
di Beersheba.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div style="background: white; border-bottom: solid #AAAAAA 1.0pt; border: none; mso-border-bottom-alt: solid #AAAAAA .75pt; mso-element: para-border-div; padding: 0cm 0cm 2.0pt 0cm;">
<div class="MsoNormal" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: none; line-height: 14.4pt; margin-bottom: 7.2pt; padding: 0cm;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Pengenalan<o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Iron Dome
(Hebrew: </span><span class="script-hebrew"><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">כִּפַּת</span></span><span class="script-hebrew"><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span></span><span class="script-hebrew"><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">בַּרְזֶל</span></span><span dir="LTR"></span><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span>,<span class="apple-converted-space"> </span><span class="unicode"><i>kipat barzel</i></span>, ) disebut juga Iron Cap, merupakan
perangkat pertahanan udara mobile milik Israel yang mampu bertahan di segala
jenis cuaca, dikembangkan oleh Rafael Advanced Defense Systems. Sistem tersebut
mampu mencegat dan menghancurkan roket-roket jarak pendek dan misil-misil
artileri yang ditembakkan dari jarak 4 hingga 70 km jauhnya dan juga mencegat
jalur dari misil-misil tersebut yang sekiranya akan menghantam wilayah
perkotaan dan wilayah yang berpopulasi padat. Israel berharap peningkatan jarak
dari pencegatan Iron Dome, dari jarak standar maksimal yakni 70km (45 mil), menjadi
250km jauhnya dan membuatnya lebih menjangkau banyaknya roket-roket yang datang
sekaligus.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Iron Dome
secara resmi beroperasi pada 27 Maret 2011 di dekat Beersheba. The Jerusalem
Post melaporkan pada 10 Maret 2013, bahwa Sistem Pertahanan Udara Israel tersebut
telah berhasil mencegat dan melumpuhkan 90% roket-roket yang diluncurkan dari
Gaza. Pada November 2012, Pihak otoritas Israel mengindikasikan bahwa mereka
telah berhasil mencegat dan menghancurkan sedikitnya 400 roket-roket yang
ditembakkan dari Gaza. Reporter Pertahanan Mark Thompson menulis bahwa<i>
“Jatuhnya sedikit korban jiwa dari pihak Israel menandakan bahwa Iron Dome
adalah sistem yang sangat efektif, Sistem Pertahanan Anti-Misil yang telah
disaksikan dunia.”</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><i><br /></i></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPYMmJUm9XyeoMqs0rxEydDXSgegbdpF_G6UM9znUgXpPk6B9JbJH3e4j6WfLi_oJnnAy-tGtCCn_DKe9i4uMUrosbKOwyzep-Z7olC0aCLrxTkRb3ol_awHgBkvnzkQKdJVJCfvFkweA5/s1600/iron-dome.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPYMmJUm9XyeoMqs0rxEydDXSgegbdpF_G6UM9znUgXpPk6B9JbJH3e4j6WfLi_oJnnAy-tGtCCn_DKe9i4uMUrosbKOwyzep-Z7olC0aCLrxTkRb3ol_awHgBkvnzkQKdJVJCfvFkweA5/s640/iron-dome.jpg" width="470" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><o:p><br /></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><o:p><br /></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><o:p><br /></o:p></span></div>
<div style="background: white; border-bottom: solid #AAAAAA 1.0pt; border: none; mso-border-bottom-alt: solid #AAAAAA .75pt; mso-element: para-border-div; padding: 0cm 0cm 2.0pt 0cm;">
<div class="MsoNormal" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: none; line-height: 14.4pt; margin-bottom: 7.2pt; padding: 0cm;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Latar Belakang<o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 14.4pt; margin: 4.8pt 0cm 6pt;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 14.4pt; margin: 4.8pt 0cm 6pt;">
<span style="font-family: Calibri, sans-serif;">Kelompok militan Hezbollah, telah
mulai menembakkan roket-roket secara serampangan ke arah populasi Israel bagian
Utara pada pertengahan tahun 90an, membuat IDF menjadi semakin waspada. Pada
2004, Ide pembuatan SPU (Sistem Pertahanan Udara) Iron Dome mendapatkan
momentumnya ketika Brigjen Daniel Gold menjabat sebagai Kepala Unit
Pengembangan dan Penelitian IDF. Gold sangat antusias dalam mendukung langkah
pengembangan Proyek SPU Anti-misil. Ia juga turut mengajak banyak politisi Israel
untuk turut mendukung langkah tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 14.4pt; margin: 4.8pt 0cm 6pt;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 14.4pt; margin: 4.8pt 0cm 6pt;">
<br /></div>
<div style="background: white; border-bottom: solid #AAAAAA 1.0pt; border: none; mso-border-bottom-alt: solid #AAAAAA .75pt; mso-element: para-border-div; padding: 0cm 0cm 2.0pt 0cm;">
<div class="MsoNormal" style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: none; line-height: 14.4pt; margin-bottom: 7.2pt; padding: 0cm;">
<span class="mw-headline"><b><span style="font-size: 12pt;">Spesifikasi
SPU-ID</span></b></span><b><span style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 14.4pt; margin-bottom: 1.2pt;">
<span style="font-size: 12pt;">SPU Israel didesain untuk
meng-counter roket-roket jarak pendek dan peluru-peluru artileri 155mm dengan
jarak hingga 70km. Menurut pengembangnya, Iron Dome mampu beroperasi siang dan
malam, dibawah kondisi cuaca yang ekstrem, dan mampu merespon ancaman-ancaman
roket secara berkelanjutan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 14.4pt; margin-bottom: 1.2pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 14.4pt; margin-bottom: 1.2pt;">
<span style="font-size: 12pt;">Iron Dome memiliki 3
komponen utama:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 14.4pt; margin-bottom: 1.2pt; margin-left: 38.25pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt;">1. <span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt;">Detection & Tracking Radar: Adalah sistem radar yang dibangun
oleh Elta, Perusahaan Pertahanan Israel dan mendapatkan subsidi dari Israel
Aerospace Industry, termasuk IDF.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 14.4pt; margin-bottom: 1.2pt; margin-left: 38.25pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt;">2. </span><span style="font-size: 12pt;">Battle Management & Weapon Control (BMC): merupakan pusat
kontrol yang dibangun oleh mPrest Systems, sebuah perusahaan software Israel.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 14.4pt; margin-bottom: 1.2pt; margin-left: 38.25pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt;">3.</span><span style="font-size: 9px;"> </span><span style="font-size: 12pt;">Missile Firing Unit: Yang meluncurkan misil pencegat Tamir, yang
di isi dengan sensor electro-optic dan beberapa kontrol lanjutan misil untuk bermanuver
tinggi. Misil dibuat oleh Rafael.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 14.4pt; margin-bottom: 1.2pt; margin-left: 38.25pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 14.4pt; margin-bottom: 1.2pt;">
<span style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt;">Radar SPU dikembangkan oleh Divisi ELTA IAI dan disebut juga ELM-2084. Radar tersebut
dapat mendeteksi peluncuran roket dan melacak jalur terbangnya. Lalu BMC
menghitung perkiraan arah terbang roket menurut laporan data, dan menggunakan
informasi tersebut untuk menentukan apakah roket merupakan sebuah ancaman atau
tidak (masuk ke dalam wilayah yang berpopulasi atau berada di luar jangkauan).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 14.4pt; margin-bottom: 1.2pt;">
<span style="font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 14.4pt; margin-bottom: 1.2pt;">
<span style="font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhA_1SaiwJVGBgWAM9iuRg6qIIxiOLDEtWmvUEldC9rFfeS79WDLhbJByZbzlHR6zZI6PG-Wq2CiRZpu4HVHY8h7qBSoxJk174WB-qpRZ7VH2Ol9VE44W2eWoqinAMyA5H6KTdQf8v-QPJy/s1600/800px-Iron_Dome_radar.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="239" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhA_1SaiwJVGBgWAM9iuRg6qIIxiOLDEtWmvUEldC9rFfeS79WDLhbJByZbzlHR6zZI6PG-Wq2CiRZpu4HVHY8h7qBSoxJk174WB-qpRZ7VH2Ol9VE44W2eWoqinAMyA5H6KTdQf8v-QPJy/s320/800px-Iron_Dome_radar.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; line-height: 14.4pt; margin-bottom: 1.2pt; text-align: center;">
<i>Iron Dome Radar</i></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 14.4pt; margin-bottom: 1.2pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 14.4pt; margin-bottom: 1.2pt;">
<span style="font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<h3 style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 13.05pt; margin: 0cm 0cm 3.6pt;">
<span class="mw-headline"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 12pt;">Battery
SPU-ID </span></span><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></h3>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 14.4pt; margin-bottom: 1.2pt;">
<span style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt;">Battery
SPU Iron Dome Israel terdiri dari sebuah unit radar, unit kontrol misil dan
beberapa peluncur, semua ditempatkan ditempat yang sama. Setiap peluncur berisi
20 misil pencegat, yang secara cerdik meluncur ketika dioperasikan melalui
jaringan wireless. Menurut laporan yang diterima, setiap Battery Iron Dome
mampu melindungi dan menjangkau wilayah perkotaan hingga berjarak 150 kilometer
jauhnya.</span><span style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 13.05pt; margin: 4.8pt 0cm 6pt;">
<span style="font-family: Calibri, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 13.05pt; margin: 4.8pt 0cm 6pt;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 13.05pt; margin: 4.8pt 0cm 6pt;">
<b><span style="font-family: Calibri, sans-serif;">Insiden</span></b></div>
<div style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 13.05pt; margin: 4.8pt 0cm 6pt;">
<span style="font-family: Calibri, sans-serif;">Ketika pecah Perang Lebanon Ke-2
(tahun 2006), sekitar 4000 roket-roket Hezbollah (yang sebagian besar merupakan
roket jarak pendek Katyusha) menghantam Utara Israel, termasuk di Haifa, kota
terbesar ketiga di Israel. Peluncuran roket-roket tersebut menewaskan 44 warga
negara Israel dan menyebabkan 250.000 warga sipil Israel mengungsi.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 13.05pt; margin: 4.8pt 0cm 6pt;">
<span style="font-family: Calibri, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 13.05pt; margin: 4.8pt 0cm 6pt;">
<span style="font-family: Calibri, sans-serif;">Di sisi Selatan Israel, lebih dari
4000 roket-roket dan 4000 mortar bom ditembakkan secara terus-menerus ke arah
pusat-pusat populasi Israel dari Gaza antara tahun 2000 hingga tahun 2008, yang
kebanyakan dilakukan oleh Hamas. Hampir semua roket ditembakkan adalah Qassams
yang diluncurkan dari 122mm Grad Launchers yang diselundupkan dan ditempatkan
di jalur Gaza, memberikan jarak tembak yang lebih jauh. Sejak berbagai
peristiwa penembakan roket-roket itulah Israel mulai memberikan fokus yang
serius terhadap ancaman roket-roket dari Gaza. Sekitar satu juta warga Israel
yang bermukim di Selatan masuk kedalam wilayah jangkauan roket-roket tersebut. </span></div>
<div style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 13.05pt; margin: 4.8pt 0cm 6pt;">
<span style="font-family: Calibri, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 13.05pt; margin: 4.8pt 0cm 6pt;">
<span style="font-family: Calibri, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1ilcYbB_V0lLv2qoea1kBh7J6c-EmCzKI_RBCLX7B621XmARJ3FLp1QAYcllg8jDBQmNVF1qYaSGpPjXdXucMJmjSlkU4C8r5aMMW3SX_rtj0YW-9rZ7New9O6_5gWwDFcfjKJ4qYN0Vl/s1600/QassamsRange.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1ilcYbB_V0lLv2qoea1kBh7J6c-EmCzKI_RBCLX7B621XmARJ3FLp1QAYcllg8jDBQmNVF1qYaSGpPjXdXucMJmjSlkU4C8r5aMMW3SX_rtj0YW-9rZ7New9O6_5gWwDFcfjKJ4qYN0Vl/s640/QassamsRange.jpg" width="384" /></a></div>
<div style="background-color: white; line-height: 13.05pt; margin: 4.8pt 0cm 6pt; text-align: center;">
<span style="font-family: Calibri, sans-serif;"><i>Jarak jangkauan roket-roket Hamas</i></span></div>
<div style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 13.05pt; margin: 4.8pt 0cm 6pt;">
<span style="font-family: Calibri, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 13.05pt; margin: 4.8pt 0cm 6pt;">
<span style="font-family: Calibri, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 13.05pt; margin: 4.8pt 0cm 6pt;">
<span style="font-family: Calibri, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 13.05pt; margin: 4.8pt 0cm 6pt;">
<span style="font-family: Calibri, sans-serif;">Ketika dalam tahap penempatan pada
April 2011, SPU Iron Dome telah berhasil mencegat roket-roket Katyusha yang
ditembakkan militan Palestina. Pada bulan Agustus tahun yang sama, Iron Dome
mencegat 20 misil dan roket yang ditembakkan ke arah wilayah Israel. Namun ada
satu kasus dimana SPU Israel tersebut dihancurkan oleh satu dari lima (1/5)
roket yang ditembakkan di Kota Beersheba, namun gagal menghentikan laju roket
yang kelima yang kemudian menewaskan satu orang dan melukai beberapa orang
lainnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Adobe Fangsong Std R";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Adobe Fangsong Std R";"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLtYlX6uoX-E2Nskp7kwYPAmbGYzmC5Pudqx_NMsmU9iOIXb66WKMUTZi-HoXmAJMSKuSpDJZC0PnMIN2aDOkuli3RcYWbAKs-VPCmCphabYHFJKzOGvzQwWGlqXL2f0FZLWjWd9RzJknS/s1600/IronDome246.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLtYlX6uoX-E2Nskp7kwYPAmbGYzmC5Pudqx_NMsmU9iOIXb66WKMUTZi-HoXmAJMSKuSpDJZC0PnMIN2aDOkuli3RcYWbAKs-VPCmCphabYHFJKzOGvzQwWGlqXL2f0FZLWjWd9RzJknS/s640/IronDome246.jpg" width="480" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Adobe Fangsong Std R";"><i>Iron Dome yang diluncurkan Israel.<br />Operasi Pilar Pertahanan, November 2012</i></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Adobe Fangsong Std R";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Adobe Fangsong Std R";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Adobe Fangsong Std R";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Adobe Fangsong Std R";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Sebelumnya
pada 7 April 2011, setelah melalui tahap eksperimen di lapangan pada 3 April
lalu, sistem pertahanan Iron Dome di wilayah Ashkelon sukses mencegat masuknya roket
yang ditembakkan ke perkotaan, itu merupakan roket jarak pendek-menengah yang
ditembakkan dari Gaza yang berhasil dicegat. Menurut laporan dari lokasi,
peristiwa pencegatan roket itu oleh Iron Dome dapat terlihat dengan jelas di
kota-kota Israel di dekat wilayah Gaza utara. Beberapa saat setelah roket
dicegat Pesawat jet IAF dikerahkan dan sukses menghantam kelompok yang
menembakkan roket tersebut. IDF lalu mengatakan bahwa sistem dari pertahanan
tersebut masih dalam tahap evaluasi lebih lanjut. Pada 8 April 2011, Sistem
Pertahanan Udara Israel tersebut berhasil mencegat dan melumpuhkan empat roket
lainnya yang ditembakkan dari wilayah Gaza.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Pada 12
April 2011, IDF <i>(Israel Defense Forces)</i> akan mempercepat kemunculan dari<i>
battery Iron Dome </i>ke-3. Menurut Haaretz, Pejabat otoritas IDF mengindikasikan
bahwa pembangunan keamanan dari sistem tersebut bertujuan untuk memastikan
bahwa battery ke-3 akan secepatnya tersedia dalam enam bulan ke depan, dari
yang sebelumnya diharapkan selesai dalam 18 bulan kedepan. Menurut rencana,
Peluncur dari sistem yang telah ada akan dikombinasikan dengan
komponen-komponen lainnya yang telah dikembangkan, dalam rangka untuk
mempercepat produksi battery. Dengan begitu Batalyon Operasional Iron Dome
pertama akan tersedia secepatnya dalam kurun waktu 6 bulan, dengan battery-nya
yang mampu ditempatkan di seluruh wilayah bagian Selatan dan wilayah-wilayah
lainnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Adobe Fangsong Std R";">Bagaimanapun, Israel dengan SPU-ID<i>
(Sistem Pertahanan Udara - Iron Dome)</i> telah mampu membuat suatu sistem
pertahanan canggih yang mampu meng-<i>cover</i> wilayah mereka dan melindungi warga
sipil dari ancaman roket-roket udara yang bergentayangan mengincar mangsa. Terlepas
dari konflik yang terjadi antara Israel dan kelompok-kelompok militan di
Palestin, Israel khususnya IDF telah mampu mengembangkan dan menerapkan sistem
lanjutan teknologi modern yang benar-benar kredibel dan menjadi sistem
perlindungan efektif bagi warga Israel terutama bagi militer Israel hingga saat
ini.<o:p></o:p></span></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4209945320916442258.post-21060801950520056032013-07-23T06:02:00.000-07:002013-07-23T06:02:18.704-07:00Pertempuran Atlantik (3) - Insiden Laconia<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8aVVb00nfT8h6hKhpVAGFmwJaYZKKwINAj5SawnhzDpRZCVX8vvzdZQSOI4GK_AfsLAdOCHKeE81Sk-oFdNJLRQduLMEDLj9ExAX67snFuFG8AJglxd3R3B6-vFKF4k6HRTGIaJ53PVKx/s1600/Aquitania_pc-16_b.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="408" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8aVVb00nfT8h6hKhpVAGFmwJaYZKKwINAj5SawnhzDpRZCVX8vvzdZQSOI4GK_AfsLAdOCHKeE81Sk-oFdNJLRQduLMEDLj9ExAX67snFuFG8AJglxd3R3B6-vFKF4k6HRTGIaJ53PVKx/s640/Aquitania_pc-16_b.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13pt;"><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13pt;"><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13pt;"><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13pt;">Kisah
tentang<b> insiden Laconia</b> bermula pada suatu pagi tanggal 12 September
1942. U-156 tengah berpatroli di Atlantik Selatan, dekat Afrika
Barat, tepatnya antara wilayah Liberia dengan pulau Ascension. U-156
yang dipimpin oleh Kapitanleutnant Werner Hartenstein adalah salah
satu dari beberapa kapal selam U-Boat Tiper IXC Jerman yang
beroperasi di sekitar pesisir pantai Barat Afrika.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13pt;"><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13pt;"> Ketika
tengah bergerak di permukaan menuju ke arah Selatan, sesuatu membuat
Hertenstein naik ke atas menara anjungan U-boatnya. Tiba-tiba
perhatiannya tertuju pada siluet sebuah Kapal Inggris berukuran besar
di horizon yang tengah berlayar sendirian, sebelah Barat Daya dari
posisinya. Lokasinya sekitar 500 mil dari pantai Barat Afrika, dan
merupakan area yang secara rutin dilalui oleh patroli pesawat Sekutu
yang berpangkalan di Freetown. Hartenstein segera mengubah arah
U-boatnya untuk bergerak sejajar dengan kapal tersebut. Sambil tetap
mengamati kepulan asap dari cerobongnya di kejauhan, Hartenstein
menjaga jarak dengan kapal itu, sampai ia merasa cukup aman untuk
mendekatinya, yaitu saat malam mulai menjelang.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13pt;"><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13pt;"> Hartenstein
segera mengidentifikasikan targetnya, yaitu sebuah kapal milik
perusahaan <b><i>British Cunard Star Liner</i></b> berbobot 20.000 ton, bernama
Laconia. Ketika pecah perang, kapal Laconia telah diubah menjadi
kapal pengangkut tentara <i>(troopship)</i> dan dipersenjatai dengan meriam
dek, bom dalam <i>(depth charges)</i>, dan perangkat sonar ASDIC. Semua itu
membuatnya telah sah sebagai target militer.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13pt;"><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13pt;"> Segera
setelah matahari mulai tenggelam di ufuk Barat, Hartenstein mendekati
targetnya. U-156 sudah berada pada posisinya. Ketika kapal Sekutu itu
telah berada tepat pada perangkat pembidiknya, Hartenstein langsung
melepaskan 2 torpedo dari jarak sekitar 2 mil. Setelah melncur selama
3 menit, kedua torpedo itu pun menghantam targetnya dan hampir segera
menghentikan laju Laconia yang perlahan mulai miring. Hartenstein
membawa U-156 naik ke permukaan dan mendekati kapal yang tengah
sekarat itu, siapa tahu ia dapat menangkap perwira militer senior
Inggris yang mungkin ada didalam kapal tersebut. Ditengah lembayung
senja yang mulai memudar di langit, para awak U-156 terperangah
melihat sejumlah penumpang kapal Laconia yang berusaha melarikan
diri, sebagian berada diatas sekoci yang telah penuh sesak, namun
lebih banyak lagi yang terapung-apung di lautan. Terdengar suara
jeritan panik dan tangisan ketakutan di antara para korban.
Suasananya benar-benar sangat kacau. Bangkai kapal Laconia yang
terbakar bagai obor raksasa di tengah laut, menerangi langit malam
dan orang-orang yang tengah terapung-apung dipermukaan laut,
timbul-tenggelam diantara mayat-mayat penumpang yang tewas. Sebagian
diantara mereka adalah wanita dan anak-anak.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13pt;"><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13pt;"> Ketika
sedang menyaksikan pemandangan mengerikan itu, tiba-tiba awak U-156
mendengar suara teriakan orang minta tolong dalam bahasa Italia,
“Aiuto, aiuto!” Bingung bercampur heran, awak U-Boat segera
menolong beberapa korban yang terapung-apung di laut, dan segera
mengetahui situasi yang sebenarnya tentang kapal Laconia. Kapal
Inggris itu ternyata membawa 2.732 penumpang, yang terdiri dari 136
awak, 285 tentara Inggris, 80 warga sipil termasuk wanita dan
anak-anak, 160 tentara Polandia, dan 1.800 orang adalah tentara
Italia yang ditawan oleh Inggris. Itu bukanlah kapal tentara seperti
yang dibayangkan oleh Hartenstein.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13pt;"><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13pt;"> Menyadari
telah melakukan kesalahan fatal, Hartenstein segera melancarkan
operasi penyelamatan. Ratusan orang yang masih hidup ia angkat ke
atas dek kapal selamnya, termasuk wanita dan anak-anak, yang banyak
diantaranya berdesak-desakan masuk kedalam kapal selam, dan
selebihnya, sekitar 200 orang, berada diatas 4 sekoci penyelamat.
Hartenstein juga memanggil sejumlah U-Boat yang berada dekat dengan
posisinya untuk membantunya menyelamatkan korban, dan menyiarkan
pesan radio dalam bahasa Inggris untuk memberitahukan posisinya
sekalian meminta bantuan dari kapal apa saja yang terdekat dengan
lokasi kejadian. Dalam usaha itu, U-156 tetap berada dipermukaan
selama lebih dari dua setengah hari untuk memberikan pertolongan
kepada para penumpang yang masih hidup.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13pt;"><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13pt;"> Sementara
di Pusat Komando Armada U-Boat Jerman (BdU), Doenitz terkejut
mendengar laporan dan aksi yang sedang dilakukan oleh Hartenstein.
Walau Doenitz memerintahkan untuk tidak terlalu banyak menyelamatkan
para penumpang diluar kemampuan U-156, namun Doenitz tidak
mengabaikan masalah itu. Ia mendukung penuh aksi yang dilakukan
Hartenstein. Menurut keterangan Doenitz, sesudah perang, apabila ia
memberi perintah yang bertentangan dengan hukum kemanusiaan, maka itu
akan dapat menghancurkan moral anak buahnya.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13pt;"><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13pt;">Untuk
mempercepat operasi penyelamatan, Doenitz memerintahkan 3 U-Boat lagi
untuk segera membantu Hartenstein. Sambil mengibarkan bendera Palang
Merah, U-506 (Erich Wurdeman) dan U-507 (Harro Schacht) tiba dua hari
kemudian, siang hari tanggal 15 September. Mereka kemudian bergabung
dengan kapal selam Italia, Cappelini. Ketiga kapal selam ini bersama
U-156, membawa mereka yang selamat, sambil menarik sekoci dan
menempatkan ratusan orang yang penuh berdiri di atas deknya. Mereka
bergerak menuju ke pesisir pantai Afrika untuk bertemu dengan kapal
Perang Perancis Vichy yang akan dikirim sebagai bagian dari operasi
penyelamatan.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13pt;"><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13pt;"> Keesokan
paginya, tanggal 16 September, pukul 11.25, konsentrasi keempat
U-Boat ini diketahui oleh pesawat pembom Amerika, B-24 Liberator,
yang beroperasi di pulau Ascension. Para korban yang selamat
melambaikan tangan dan ke 4 U-boat memberikan sinyal meminta
pertolongan. Bendera palang merah pun dibentangkan diatas dek untuk
diperlihatkan pada pilot B-24 tersebut. Pilot pesawat, Letnan James
D.Harden, berputar balik dan mengontak radio ke pangkalannya untuk
meminta intruksi lebih lanjut. Perwira jaga yang sedang bertugas hari
itu, Kapten Robert C.Richardson, tiga kali mengulangi perintahnya
untuk segera menyerang.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13pt;"><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13pt;"> Satu
jam kemudian, Harden berputar kembali ke lokasi dan para korban yang
tadi kecewa merasa lega melihat kembali pesawat B-24. Mereka mengira
Harden akan menge-drop bantuan yang sangat mereka butuhkan, yaitu
makanan, obat-obatan dan juga air tawar. Namun apa yang terjadi?
Harden malah memberi mereka serangan berupa kombinasi bom permukaan
dan bom dalam. Satu bom bahkan jatuh tepat di tengah-tengah sekoci
penyelamat, ratusan orang pun tewas selama serangkaian serangan bom
tersebut. U-156 mengalami kerusakan kecil, namun Hartenstein tidak
mau ambil resiko, ia segera menyelam bersama U-boatnya meninggalkan
ratusan orang yang masih berada diatas punggung kapal selamnya,
kembali tenggelam dan terapung-apung di lautan. Semua kapal selam
menyalam dan melarikan diri, namun begitu U-506 dan U-507 kembali
lagi ke area tersebut dan kembali menyelamatkan mereka yang tersisa.
Untungnya, kapal perang milik Perancis Vichy datang dari Dakar
keesokan harinya, dan menyelamatkan para korban yang masih tersisa. </span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13pt;"><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13pt;">Jumlah korban jiwa akibat serangan bomber Amerika itu sangat besar.
Total dari seluruh kapal Laconia, sebanyak 1.621 orang tewas dan
1.111 sisanya selamat, termasuk mereka yang diselamatkan di atas dek
U-Boat Jerman yang penuh sesak. Insiden ini meninggalkan
bayang-bayang trauma yang mendalam bagi Doenitz dan para awak armada
kapal selam U-Boat Jerman.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: 13pt;"><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br />
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4209945320916442258.post-5108491367959630792013-06-15T09:37:00.000-07:002013-06-15T09:37:15.976-07:00Pertempuran Atlantik (2) - U-Boat Merajalela (Taktik Wolf Pack Jerman)<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ketika memasuki musim dingin tahun 1939-1940, banyak
pelabuhan yang ada di wilayah Baltik membeku sehingga banyak U-Boat yang
berpatroli di laut tidak dapat kembali ke pelabuhan untuk mengisi ulang bahan
bakar dan pasokan suplai. Sedangkan sejumlah U-Boat yang baru selesai dibuat
atau yang tengah bersandar di pelabuhan, sama sekali tidak dapat bergerak
kemana-mana karena terperangkap di dalam es. Musim dingin yang membekukan
sejumlah pangkalan U-Boat Jerman itulah yang menjadi satu pertimbangan Hitler
dalam menyetujui usulan Laksamana Raeder untuk menginvasi wilayah Norwegia dan
Denmark pada Maret 1940.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Dengan
dikuasainya sepanjang pesisir barat pantai Norwegia, AL Jerman bisa membangun
pangkalan U-Boat yang lebih terbuka dan langsung menghadap ke Laut Atlantik
Utara dan Laut Utara. Mengingat apabila armada U-Boat diberangkatkan dari Kiel,
maka akan banyak menghabiskan waktu dan biaya karena zona patroli dan perburuan
U-Boat berada di perairan Laut Inggris sebelah utara. Dengan dikuasainya
Norwegia, maka akan dapat lebih mudah dan cepat untuk menjangkau perairan laut
Inggris. Tapi selain Norwegia, ada wilayah lain yang lebih dekat dan menghadap
langsung ke perairan Laut Inggris dan Samudera Atlantik, yaitu wilayah pesisir
pantai barat Eropa, atau tepatnya wilayah Perancis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Pada
10 Mei 1940, Tentara Jerman melancarkan serangan yang telah lama dinanti-nanti,
yaitu menginvasi Perancis. Di malam hari, pasukan panzer Jerman bergerak
menyerang melalui wilayah Belanda dan Luxemburg, lalu terus menembus menuju ke Belgia.
Pada 25 Mei 1940, tentara Inggris terdesak mundur hingga terkepung di wilayah
Dunkrik. Tiga hari kemudian, Belgia menyatakan menyerah kepada Jerman. Kini,
<i>Blitzkrieg </i>(serangan kilat) Jerman telah berhasil mencaplok wilayah Polandia,
Denmark, Norwegia, Belanda, dan setelah Belgia, mereka bersiap memasuki wilayah
Perancis dan menguasai Ibukota Paris. Tanggal 22 Juni 1940, pertempuran di
Perancis pun berakhir. Tentara Nazi Jerman dengan mudah dapat menghancurkan
tentara Perancis yang berjumlah lebih besar, dan langsung menguasai wilayah
negara tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtQKuHZ3cvVlN16lHGqgzydkeq4c9dLb5I15qpQXV627IkDKsDylQSROLxgeIEW3BTh6adWpBf2caMI154OvIZyYf9SebJTQloI_3vDnUhh8a0jlGASMKLDTtjf56k6Z8YIG2bYwU0oYEH/s1600/Nazi-germany-first-submarine-U27-1936.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtQKuHZ3cvVlN16lHGqgzydkeq4c9dLb5I15qpQXV627IkDKsDylQSROLxgeIEW3BTh6adWpBf2caMI154OvIZyYf9SebJTQloI_3vDnUhh8a0jlGASMKLDTtjf56k6Z8YIG2bYwU0oYEH/s640/Nazi-germany-first-submarine-U27-1936.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><i>Inilah salah satu gambaran dari berbagai jenisU-Boat Jerman terlibat dalam </i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><i>kancah PD-II di Laut Atlantik</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tak lama setelah Perancis jatuh, kota-kota pelabuhan
ini dengan derasnya dikunjungi oleh U-Boat Jerman. Mereka berkumpul untuk
mengisi kembali bahan bakar dan perbekalan, juga me-reload torpedo dan memperbaiki
kerusakan. Untuk itu dibuatlah pangkalan-pangkalan khusus U-Boat, seperti yang
dibangun di Lorient yaitu berupa bunker-bunker beton di atas permukaan laut
sebagai <i>“garasi”</i> bagi kapal-kapal U-Boat yang tengah berlabuh untuk melindungi
mereka dari serangan udara.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Selanjutnya dengan tereliminasinya Angkatan Laut
Perancis, membuat Inggris kehilangan sekutu terkuatnya di Eropa. Pada tahun
1940, AL Perancis adalah AL terbesar keempat di dunia setelah Inggris, Amerika,
dan Jepang. Dengan telah hilangnya sekutu potensialnya, memaksa Inggris harus
mengkover semua tugas Angkatan Laut Perancis sebelumnya, yaitu mengamankan
wilayah perairan Mediterrania dari Armada Italia yang memihak kepada Jerman,
terutama untuk mengamankan tanah jajahan dan jalur pelayaran utamanya di Selat
Gibraltar dan Terusan Suez dari ancaman Armada AL Italia. Sekalipun AL Inggris
adalah angkatan laut terbesar dan terkuat di dunia pada waktu itu, tapi karena
begitu luasnya wilayah laut yang harus dikover tak urung membuat jumlah kapal perusak
Inggris yang operasional untuk mengawal konvoi kapal dagangnya dan melawan
U-Boat di lautan jadi menyusut drastis karena digunakan untuk mengamankan
wilayah perairan strategisnya. Terbatasnya jumlah kapal pengawal membuat
ancaman bahaya wabah serangan U-Boat terhadap konvoi kapal dagang Inggris di
Atlantik kembali terus berlanjut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tak mau kalah, AL Italia <i>(Regia Marina)</i> juga
berinisiatif membuat pangkalan armada kapal selamnya untuk wilayah Atlantik.
Dari pangkalan kapal selam Betasom di Bordeaux, Perancis, sejak bulan November
1940, armada kapal selam Italia telah beroperasi dibawah komando kendali
operasi Jerman, namun tetap dipimpin oleh Komandan dari Italia dan bertanggung
jawab kepada armada Italia. Adanya kerjasama ini cukup membantu Doenitz dalam
memperkuat armada kapal selam Jerman yang masih sangat kurang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bulan Juli 1940 dimulailah masa <i>“pesta”</i> bagi armada
U-Boat Jerman. Setelah pihak Intelijen Jerman berhasil memecahkan kode
pelayaran kapal-kapal Inggris, mereka dapat dengan mudah mempersiapkan dan
mengatur rencana pengeroyokan di laut. Pihak BdU kini mengetahui secara pasti
jadwal keberangkatan dan tibanya kapal-kapal dagang sekutu, juga beserta dengan
jalur pelayaran yang mereka pergunakan. Tak jarang juga ditambah dengan
informasi mengenai jadwal kapal perusak yang jadi pengawal konvoi. Akibatnya,
armada U-Boat bisa dengan leluasa berpesta pora membantai konvoi kapal dagang
Sekutu hingga ludes tak tersisa dengan menerapkan taktik <i>Wolf Pack</i> yang
dikoordinasikan Doenitz dari markasnya di Lorient secara bersamaan, gelombang
demi gelombang. Karena telah mengetahui jadwal itu, armada U-Boat Jerman kini
tak perlu bersusah-susah lagi keluyuran mencari konvoi kapal dagang seperti
yang sebelumnya dilakukan, tetapi cukup dengan menunggu di jalur lintasan
mereka di sektor wilayah laut yang paling aman. Pada periode ini para awak
U-Boat menyebutnya sebagai<i> “masa-masa bahagia”.</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Taktik Wolf Pack adalah serangan terkoordinasi yang
dilakukan secara massal oleh beberapa U-Boat terhadap satu konvoi kapal.
Pertama, apabila sebuah U-Boat menemukan konvoi kapal dagang Sekutu, U-Boat
tersebut tidak boleh langsung menyerangnya, melainkan hanya boleh mengintainya
sambil memberikan informasi perihal banyaknya konvoi, lokasi mereka, dan
kecepatan kapal mereka, dengan melapor kepada Pusat Komando Armada U-Boat
Jerman (BdU) yang akan diterima langsung oleh Karl Doenitz sebagai koordinator
serangan. U-Boat pelapor ini kemudian disebut Shadower, dan ia harus terus
menjaga jarak dengan kapal konvoi agar tetap tidak terdeteksi keberadaannya.
Tugas ini bisa berlangsung selama berhari-hari sebelum kekuatan penyerang yang
terdiri dari beberapa U-Boat terbentuk di lokasi yang telah dilaporkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Usaha ini kadangkala dibantu oleh pesawat pengintai
jenis Focke Wulf Fw-200 Condor yang membantu komunikasi radio antara kapten
U-Boat dengan pihak BdU sebagai stasiun relay (penghubung). Bahkan tak jarang
yang menjadi shadower ini adalah pesawat Fw-200 sendiri yang misinya memang
terbang berkeliaran mencari mangsa di atas Laut Atlantik. Ketika pesawat ini
menemukan konvoi kapal dagang Inggris, pesawat ini pun akan berputar-putar di
atas konvoi seperti seekor elang yang tengah mengintai mangsanya. Sambil
berputar-putar, pilot pesawat Condor akan mengirimkan informasi perihal konvoi
kapal BdU. Tak heran jika Perdana Menteri Inggris, Winston Churchill, menjuluki
pesawat ini sebagai “Momok Laut Atlantik”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kawanan U-Boat biasanya akan berusaha mendekati
konvoi sambil menyelam mengendap-endap, lalu muncul lagi ke permukaan air dan
menyerang secara tiba-tiba pada malam hari dengan posisi membelakangi bulan
agar siluet mereka tidak terlihat jelas oleh kapal konvoi. Dengan muncul ke
permukaan air, maka perangkat deteksi bawah air<i> (ASDIC – Allied Submarine
Detection Investigation Committe)</i> pada kapal perusak pengawal sama sekali tidak
berguna lagi. Sampai teknologi radar yang telah cukup maju ditemukan dan
digunakan secara massal pada kapal perusak, taktik U-Boat ini biasanya tidak
pernah terdeteksi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">U-Boat lalu akan bergerak maju lebih cepat dari
kapal pengawal konvoi yang biasanya dari jenis kapal tua sisa peninggalan PD-I
yang berkecepatan rendah dan dirancang untuk menghadapi kecepatan kapal selam
yang tengah bergerak dibawah air. Kapal pengawal memang tidak perlu cepat dalam
mengawal konvoi karena kapal dagang yang dikawalnya adalah jenis kapal yang
berkecepatan lambat, walaupun sudah dipacu dalam kecepatan maksimum,
kapal-kapal pengawal tetap bisa mengimbanginya. Karena kecepatan yang lambat
inilah, U-Boat mampu menyerang secara simultan dari jarak sejauh 700 hingga
1.500 meter. Torpedo pertama akan diluncurkan ke sasaran terdekat, sehingga
hasilnya adalah kapal-kapal dalam konvoi akan meledak secara bersamaan. Sebelum
pihak Inggris menemukan cara untuk mengatasi kelemahan pada konvoi kapal dagang
mereka, metode <i>Wolf Pack </i>yang dipraktekkan oleh armada U-Boat Jerman sangatlah
sukses dalam menghabisi konvoi-konvoi kapal dagang Sekutu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dari bulan Juli hingga Agustus 1940, lebih dari 220
kapal Sekutu telah tenggelam. Sukses pertama taktik Wolf Pack ini terjadi saat
serangan pada malam hari tanggal 24 September 1940. Konvoi berkode HX72 yang
terdiri dari 42 kapal dagang diserang secara bergelombang berulang kali oleh 4
kapal U-Boat. Sebanyak 11 kapal tenggelam dan 2 kapal lainnya rusak berat.
Selama hampir 3 jam proses pembantaian tersebut, Kapitanleutnant (Kapten) Otto
Kretschmer, Kapten U-99, berhasil menenggelamkan 3 kapal. Joachim Schepke
Komandan U-100 juga berhasil menenggelamkan 7 kapal. Kapten Bleichrodt
menenggelamkan satu kapal dan satu kapal lainnya dirusak oleh Kapten Jenisch,
Kapten U-32.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><i>Sumber: Buku U-Boat The Battle of Atlantic, Ari Subiakto.2010</i><o:p></o:p></span></div>
Unknownnoreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-4209945320916442258.post-52541877684929316462013-03-16T23:18:00.001-07:002013-03-16T23:21:55.881-07:002012 Aurora shooting (Insiden Penembakan “Batman” di Colorado)<div style="text-align: justify;">
</div>
<h1 class="western" lang="en" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></h1>
<div>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSW8eSjM2CI5zwTn7EK3uyT2o2_1T2CofqlNv7fqoqpy3lqoDne7scxxr_03r1WyqD7FQoONd5kM6pRAkZdoeOOvfnzlj891YHTq6UIKHNU51kYMvr1K7puUHFcROuRW9WSROQ2JWyT1K0/s1600/Karl-Gehring-The-Denver-Post-AP.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="522" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSW8eSjM2CI5zwTn7EK3uyT2o2_1T2CofqlNv7fqoqpy3lqoDne7scxxr_03r1WyqD7FQoONd5kM6pRAkZdoeOOvfnzlj891YHTq6UIKHNU51kYMvr1K7puUHFcROuRW9WSROQ2JWyT1K0/s640/Karl-Gehring-The-Denver-Post-AP.jpg" width="640" /></a></div>
<div lang="en" style="text-align: justify;">
<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Pada
hari Jumat, 20 Juli 2012, Penembakan brutal terjadi di dalam Gedung
Bioskop Century Movie Theater di Aurora, Colorado, ketika sedang
berlangsungnya pemutaran film perdana The Dark Knight Rises. Seorang
bersenjata, mengenakan seragam khususnya, melemparkan granat gas air
mata dan menembak membabi buta kepada para penonton bioskop dengan
variasi senjatanya, membunuh 12 orang dan melukai sedikitnya 58
orang. Tersangka utama dibalik penembakan ini adalah <b>James Eagen
Holmes</b>, yang kemudian berhasil dibekuk di luar bioskop beberapa menit
kemudian.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Penembakan
terjadi di Theater 9 di Century 16 <i>multiplex </i>(yang dioperasikan oleh
Cinemark), berlokasi di Town Center di Aurora, pusat perbelanjaan.
Alameda Avenue. Polisi mengatakan Tersangka tersebut membawa tiket
bioskop, memasuki gedung, dan lalu duduk di urutan paling depan,
sekitar 20 menit kemudian ketika film sedang diputar, ia lalu
beranjak meninggalkan gedung dan keluar melalui pintu keluar darurat,
yang ia buat tetap “terbuka”.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Diduga
ia kemudian pergi ke mobilnya, yang diparkir dekat dengan pintu
keluar, dengan cepat mengganti pakaian nya menjadi pakaian protektif,
dan mengambil senjatanya. Sekitar 30 menit film berjalan, Lanjut
Polisi, sekitar pukup 12.30am, ia memasuki gedung kembali melalui
pintu keluar darurat. Ia berpakaian serba hitam dan mengenakan gask
mask, pakaian palindung badan, helm anti-Balistik, bullet-resistant
leggings, pelindung leher, dan sarung tangan ala milisi. Beberapa
dari para penonton yang sedang serius menyaksikan pemutaran film
perdana The Dark Knight Rises, sedikit dari mereka, yang menyadari
bahwa seorang bertopeng yang menenteng senjata itu adalah sebuah
“gangguan” atau “ancaman”. Bagaimana pun juga ia muncul
dengan sebuah kostum, sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian
penonton bioskop yang mengenakan kostum. Dan beberapa penonton
menganggap kemunculannya di depan Layar sebagai guyonan, sementara
yang lainnya menganggap ia telah disiapkan khusus sebagai bagian dari<i>
“surprise”</i> yang sebelumnya telah disiapkan pihak manajemen
Bioskop.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Entah
apapun persepsi para penonton, tiba-tiba ia melemparkan dua buah
granat tangan yang berisi gas (gas asap dan gas air mata), yang
kemudian membutakan pandangan para penonton yang berada dekat dengan
lemparannya, membuat gatal-gatal kulit dan leher orang-orang yang
terkena ledakan tersebut, dan menyebabkan iritasi mata. Ia
menembakkan senjata jenis Shotgun 12-gauge Remington 870, pertama ia
menembakkannya ke langit-langit, kemudian ke arah penonton. Ia juga
menembakkan senapan serbu berjenis Smith & Wesson M&P15,
senapan semi-otomatis dengan magazine besar drum berisi 100 amunisi,
yang kemudian dilaporkan macet setelah menembakkan sekitar 30 peluru.
Sebagai penutup, ia menembakkan pistol Glock 22, pertama ia menembak
ke arah belakang, kemudian ia menembak ke orang-orang yang sedang
berlari ke arah lorong. Peluru juga nyasar menembus dinding dan
mengenai orang di Theater 8, yang juga sedang menonton film yang
sama. Sistem Alarm gedung pun berbunyi setelah serangan brutal
tersebut dan para staf bioskop segera melakukan evakuasi di Gedung
Theater 8. Saksi mata kejadian juga mengatakan, bahwa ada seorang
perempuan dan beberapa orang di Theater 8 tidak segera pergi
meloloskan diri karena ada seseorang yang berteriak bahwa “Orang
gila” tersebut sedang berada di Lobi dan mereka jangan dulu keluar.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrgZufCKUnlCSSxrhFqL1xc-oPix8J5iP-ohNysfZ4d35a9j6uD7MN-3s0yufIfZDAbkCN7V-nzjbEfnCF8TVUhmleAR34GEvRhErIXFKAcq1N6VYGegjl1StGILBy6uuz6f9sJK81E22u/s1600/1343059242310.cached.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrgZufCKUnlCSSxrhFqL1xc-oPix8J5iP-ohNysfZ4d35a9j6uD7MN-3s0yufIfZDAbkCN7V-nzjbEfnCF8TVUhmleAR34GEvRhErIXFKAcq1N6VYGegjl1StGILBy6uuz6f9sJK81E22u/s320/1343059242310.cached.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Panggilan
darurat pertama via 911, dilakukan sekitar pukul 12.39am, Polisi tiba
90 detik kemudian dan menemukan “tiga barang bukti”, yakni
magazine kaliber 40, Sebuah Shotgun dan Magazine drum beramunisi
besar di lantai gedung Bioskop. Beberapa orang “mengupdate status”
mereka via tweeter atau melalui pesan teks, daripada memanggil Pihak
Berwenang. Beberapa Polisi yang pertama kali tiba di lokasi tidak
menunggu mobil Ambulan datang, mereka membawa korban-korban yang
terluka menggunakan Mobil Polisi<i> Squad</i> mereka.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Sekitar
12.45am, Polisi menangkap Holems dibelakang Bioskop, disamping mobil
yang diparkirnya, tanpa perlawanan. Menurut Dua Agen Polisi Federal,
ia mewarnai rambut nya berwarna merah dan menyebut dirinya <b>“Joker”</b>,
walaupun kemudian Pihak yang berwenang mengkonfirmasi hal ini. Ia
kemudian dijebloskan ke dalam Penjara Arapahoe County Detention
Center dibawah Hukum Pembunuhan. Polisi mewawancarai lebih dari 200
saksi mata. Pihak Investigasi mengatakan bahwa “<i>Orang gila”</i> ini
bertindak sendirian dan tidak terkait dengan Anggota atau Organisasi
Teroris manapun.</span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5_bMFu3xMDU88DjJxpYJ6wwylfj2Ffa8lQ01H4V7AVGHZig1gmMFyxS6VNinbkBNOTKiZ5NObGPlKLklcHPjhaT34s-1Wn1S4dY4Jmk8aW0T5UkoiGd5orD-wMXtqTupl57-3H1vtJHMb/s1600/21shooting_span1-articleLarge.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="384" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5_bMFu3xMDU88DjJxpYJ6wwylfj2Ffa8lQ01H4V7AVGHZig1gmMFyxS6VNinbkBNOTKiZ5NObGPlKLklcHPjhaT34s-1Wn1S4dY4Jmk8aW0T5UkoiGd5orD-wMXtqTupl57-3H1vtJHMb/s640/21shooting_span1-articleLarge.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"> <i>Polisi di Lokasi Kejadian</i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4209945320916442258" name="cite_ref-70_victims_in_mass_shooting_28-0"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4209945320916442258" name="cite_ref-29"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4209945320916442258" name="cite_ref-30"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4209945320916442258" name="cite_ref-31"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4209945320916442258" name="cite_ref-32"></a>
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivp4LChfLPXSdz1YOnH9mKJGv-2lB7ruDi8VC-yNhpky15GWNYs-iSOrU-4b8at385hKr2Cfjb8aAEuEw57zWHbDyCU6yr9PR8Egrtwe2ftF_GrisNbZS0hsHj5f7-rOo3olYFc_g4ub0N/s1600/800px-Barack_Obama_visiting_victims_of_2012_Aurora_shooting.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="427" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivp4LChfLPXSdz1YOnH9mKJGv-2lB7ruDi8VC-yNhpky15GWNYs-iSOrU-4b8at385hKr2Cfjb8aAEuEw57zWHbDyCU6yr9PR8Egrtwe2ftF_GrisNbZS0hsHj5f7-rOo3olYFc_g4ub0N/s640/800px-Barack_Obama_visiting_victims_of_2012_Aurora_shooting.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<i>Presiden Barack Obama- saat mengunjungi korban Penembakan di RS</i></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">17
orang tertembak dan lainnya terluka, yang dilaporkan oleh Media
Lokal, yang merupakan korban terbanyak dalam sejarah Penembakan
Massal yang pernah terjadi dalam sejarah kelam Penembakan Amerika
Serikat. Ini juga merupakan insiden penembakan <i>“mematikan” </i>yang
pernah terjadi sejak insiden Penembakan Massal<b> the Columbine High
School </b>yang terjadi 20 April 1999. Dalam insiden <i>“Penembakan
Batman”</i> ini, 10 orang dinyatakan tewas di tempat akibat tertembak,
2 orang lainnya meninggal di Rumah Sakit. Mereka adalah:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol style="text-align: justify;">
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Jonathan
Blunk, 24 Tahun</span></div>
</li>
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Alexander
J. Boik, 18 Tahun</span></div>
</li>
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Jesse
Childress, 29 Tahun</span></div>
</li>
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Gordon
Cowden, 51 Tahun</span></div>
</li>
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Jessica
Ghawi, 24 Tahun</span></div>
</li>
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">John
Larimer, 27 Tahun</span></div>
</li>
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Matt
McQuinn, 27 Tahun</span></div>
</li>
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Micayla
Medek, 23 Tahun</span></div>
</li>
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Veronica
Moser-Sullivan, 6 Tahun</span></div>
</li>
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Alex
Sullivan, 27 Tahun</span></div>
</li>
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Alexander
C. Teves, 24 Tahun</span></div>
</li>
<li><div style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Rebecca
Wingo, 32 Tahun</span></div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9GtfbwKsmQ8qLHP16Y6uFYdahreMhShLvc2oGUINbS6GuoKW_Zz_0ohJ0pS6II0AslDQp0N-4Wgceu1nIzqsS2a9qfzg_vrESgOAyShgD6IV8cM7ox10XKzZvWGyN2Fw2ePGqSNs2FK00/s1600/fgrt.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="287" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9GtfbwKsmQ8qLHP16Y6uFYdahreMhShLvc2oGUINbS6GuoKW_Zz_0ohJ0pS6II0AslDQp0N-4Wgceu1nIzqsS2a9qfzg_vrESgOAyShgD6IV8cM7ox10XKzZvWGyN2Fw2ePGqSNs2FK00/s400/fgrt.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
</div>
</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br />
<br />
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<i><br /></i>
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<i>Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/2012_Aurora_shooting</i></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4209945320916442258.post-18098562310319521182013-03-08T19:43:00.001-08:002013-03-08T19:55:35.654-08:00The Battle of The Atlantic (Insiden Tenggelamnya SS Athenia)<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEievPeJYYjCqsjFv49Otxs7rY38VDkXvg99mI9RTX0oATVEpWb2aDtQfZKt8SMlxMiI5P98PM7u-phralGomIKPfOoia0oXlCniMiunJVQeZ_9gxZMW9A0b9QoNVfPzwJjYj4y1FfMhvyjb/s1600/jk.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="451" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEievPeJYYjCqsjFv49Otxs7rY38VDkXvg99mI9RTX0oATVEpWb2aDtQfZKt8SMlxMiI5P98PM7u-phralGomIKPfOoia0oXlCniMiunJVQeZ_9gxZMW9A0b9QoNVfPzwJjYj4y1FfMhvyjb/s640/jk.jpg" width="640" /></a></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Memasuki
bulan Agustus 1939, konflik antara Jerman dengan Polandia makin
memanas, dan cepat atau lambat akan segera memicu pecahnya Perang
besar di Benua Eropa. Sebagai Persiapan untuk menghadapi Perang,
Markas Besar Armada Kapal U-Boat Jerman (BdU), mengirim 14 unit Kapal
U-Boat Tipe VII dan Tipe IX ke Lautan Atlantik, menyusul 14 U-Boat
lain yang berukuran lebih kecil, yaitu dari Tipe II, yang telah
dikirim ke Laut Utara.</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Walaupun
pihak Jerman telah menyebarkan armada Kapal U-Boat mereka, namun
pihak Jerman sama sekali tidak memiliki rencana antisipasi untuk
berperang dengan Inggris. Hitler memang belum menginginkan untuk
berperang dengan Inggris dan Perancis pada saat itu. Alasannya
sederhana saja, yaitu karena Hitler merasa belum siap. Kriegsmarine
sendiri pada waktu itu dapat dipastikan tidak memiliki kemampuan
untuk menantang Angkatan Laut Inggris, sementara armada-armada U-Boat
Jerman masih terlalu sedikit untuk dapat menjalankan misi melawan
armada AL Inggris. Padahal konsep dasar dari pembangunan kekuatan
armada AL Jerman selama ini adalah agar dapat menantang superioritas
Inggris di Lautan.</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Ketika
akhirnya Inggris dan Perancis menyatakan Perang dengan Jerman, tak
lama setelah Jerman menyerbu Polandia pada 1 September 1939, kabar
itu segera mengejutkan Laksamana Doenitz. Bagaimana tidak, Doenitz
hanya memiliki 57 armada U-Boat, jauh dari 300 unit U-Boat yang
mereka butuhkan. Bahkan dari jumlah itu hanya 38 Unit U-Boat yang
dapat beroperasi di Laut Atlantik. Sepertiganya sedang diperbaiki
atau mengisi suplai di Pangkalan nya, dan sepertiga lainnya sedang
dalam perjalanan menuju atau kembali dari wilayah patrolinya. Ini
artinya, U-Boat yang tengah beroperasi di Lautan tak lebih dari
selusin jumlahnya. Dengan kekuatan sekecil itu, jelas sangatlah sulit
bagi Jerman untuk mendominasi kekuatan AL Inggris. Sementara Inggris
dan Perancis memiliki jumlah Kapal Perang sepuluh kali lipat dari
Armada U-Boat Jerman.</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">TENGGELAMNYA
SS ATHENIA </span></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;"> Tembakan
pertama dari U-Boat dalam <i>The Battle of the Atlantic</i>, terjadi pada 3
September 1939 oleh Fritz Julius Lemp, Komandan U-30, sebuah kapal
U-Boat berjenis VIIA, ketika tengah berpatroli di Barat Laut sektor
perairan Irlandia. Insiden ini tak disengaja, karena ketika Perancis
dan Inggris menyatakan Perang dengan Jerman, Hitler masih berharap
adanya jalan diplomatik sebagai solusi masalah yang semakin memanas
di daratan Eropa. Hitler sadar bahwa ia belum mampu untuk melawan dan
mengalahkan kekuatan armada Angkatan Laut Inggris melalui peperangan,
sehingga ia pun membatasi pengerahan Armada U-Boatnya dengan setiap
operasi-operasi mereka di Lautan. Dibawah ketentuan ini, serangan
U-Boat di jalur pelayaran kapal penumpang sipil dilarang oleh Hitler,
namun ironisnya, kapal pertama yang ditenggelamkan oleh U-Boat Jerman
adalah kapal berpenumpang sipil.</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5Ks9H179K-hFeEaT3GpS7PFVw6UypRiP_faTCv6cYvm1esUmv639_DjLf97Uu7l41XOzhAVkNoD7W8nLeTdOGI5IAAqCJJvFZEUa17G9Zrxi7bz8tWf7FJG9cmpOfKHO4Spdz_ALXSyF8/s1600/athenia-2-03.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="401" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5Ks9H179K-hFeEaT3GpS7PFVw6UypRiP_faTCv6cYvm1esUmv639_DjLf97Uu7l41XOzhAVkNoD7W8nLeTdOGI5IAAqCJJvFZEUa17G9Zrxi7bz8tWf7FJG9cmpOfKHO4Spdz_ALXSyF8/s640/athenia-2-03.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<i><span style="font-size: small;"> Kapal SS Athenia</span></i></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Pada
sore hari tanggal 3 September 1939, Oberleutnant (Letnan Satu) Fritz
Lemp, Komandan U-30, sedang berpatroli sekitar 250mil sebelah Barat
Laut Irlandia, atau sekitar 60mil sebelah selatan karang Rockall.
U-30, salah satu dari 14 Unit U-Boat Tipe VIIA produksi Angkatan
Pertama, telah berlayar meninggalkan pelabuhannya di Jerman sejak
pertengahan bulan Agustus lalu, ketika krisis antara Jerman dan
Polandia makin memanas. Beberapa jam sebelumnya, pihak BdU
mengirimkan pesan penting kepada sejumlah U-boat nya dilautan,
termasuk kepada Lemp, yang isinya; <b><i>“Permusuhan dengan Inggris
segera dimulai.”</i> </b>Berikut perintah untuk menyergap dan
menenggelamkan kapal-kapal dagang Sekutu yang mereka temui di wilayah
patroli mereka. Karena pada tanggal itu, Inggris dan Perancis
mengumumkan pernyataan Perang terhadap Jerman dimanapun mereka
berada, tepatnya dua hari setelah pasukan Jerman menyerbu Polandia.</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Namun
Hitler ternyata melarang keras Armadanya untuk menyerang kapal musuh,
karena ia tidak ingin dianggap terlalu agresif dan antagonis yang
nantinya akan berakibat buruk terhadap jalannya negosiasi dengan
pihak Sekutu. Yakin bahwa Perancis, lawan yang paling lemah di antara
negara-negara Sekutu, akan segera dapat didepak dengan sebuah
serangan kilat, Hitler juga melarang serangan terhadap kapal-kapal
Perang Perancis, kecuali apabila untuk mempertahankan diri.</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Pada
pukul 19.00 malam, Lemp, melalui periskopnya, mengamati dengan
seksama situasi di permukaan lautan. Dibawah cahaya langit sore musim
panas yang mulai meredup, Lemp mengamati Kapal sasarannya di
kegelapan dan Kapal tersebut melakukan gerakan zig-zag dengan
kecepatan tinggi, tepat didepan U-Boatnya. Dan Kapal yang ditemui itu
cukup besar bagi ukuran sebuah kapal penumpang biasa, dan Kapal
penumpang tidaklah lazim dan tidak seharusnya bersembunyi di
kegelapan serta melakukan gerakan <i>zig-zag</i> semacam itu, kecuali jika
mereka adalah Kapal Perang Pengawal. Berdasarkan pengamatan ini, juga
rute yang tidak biasa dilalui oleh Kapal Sipil, Lemp berkesimpulan
bahwa Kapal tersebut pastilah Kapal Penjelajah milik Angkatan
Bersenjata Inggris yang telah diubah dengan kedok sebagai Kapal
Berpenumpang Sipil, namun masih dilengkapi dengan Meriam dek dan
tengah bermain-main dibawah Perlindungan Perjanjian Prize
Regulations.</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Lemp
pun dengan segera memerintahkan para awaknya dalam posisi siaga
Perang di tempat mereka masing-masing, dan menyiapkan dua buah Tabung
Torpedo untuk segera diluncurkan. Pukul 19.40, dalam posisi yang
masih menyelam, Lemp menembakkan tembakan pertama dalam Pertempuran
Atlantik ini. Torpedo pertama ini menghantam target dengan telak dan
langsung menghentikan Kapal itu dari jalurnya dalam keadaan sekarat.
Torpedo kedua mengalami malfungsi dan bergerak liar tak terkendali.
Takut apabila Torpedo tersebut mungkin akan berputar balik dan
membahayakan Kapal Selamnya, maka Lemp segera memberi perintah untuk
menyelam lebih dalam lagi demi menghindari resiko hantaman Torpedo,
dan muncul lagi ke permukaan setelah di rasa aman.</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Pada
saat itu, langit tengah gelap. Ketika muncul kembali ke permukaan,
Lemp segera keluar dari Kapal Selamnya. Dari atas menara U-30, Lemp
mengamati wilayah target penembakannya dengan menggunakna teropong
binokuler. Ia tidak melihat adanya ancaman bahaya dalam posisi
penenggelaman itu sehingga Lemp kembali memerintahkan pada awaknya
untuk menembakkan Torpedo ketiga. Ternyata Torpedo ini mengalami
gagal fungsi dan bergerak liar tak tentu arah. Jengkel dengan
kegagalan Torpedonya, Lemp membawa kapal Selamnya mendekati Kapal
Target. Ia ingin segera menghabisi Meriam Dek.</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Dengan
hati-hati sambil membelakangi rembulan, dimana dengan posisi itu
membantu penampakan U-Boatnya menjadi tersamar, Lemp bergerak
mendekat. Kini ia dapat melihat dengan jelas sebuah siluet Kapal di
kegelapan. Ia memeriksa Kapal tersebut dan mencocokkannya dengan
sebuah buku Katalog kapal yang dibuat Lloyd's Register, dan apa yang
ia temukan kemudian sungguh amat menakutkannya. Seakan kembali
terdengar dan terbayang semua peringatan keras dan larangan dari
Fuhrer untuk tidak menyerang Kapal Berpenumpang Sipil, dan apa yang
dilihatnya kini telah menyadarkannya bahwa ia telah melakukan
kesalahan fatal.</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Ia
baru saja menorpedo SS Athenia, sebuah Kapal penumpang Sipil Inggris
yang berbobot 13.580ton. Semua keraguan tentang identitas Kapal
tersebut kini terjawab sudah ketika operator radio kapal SS Athenia
melaporkan panggilan bahaya ke daratan Inggris, berupa identitas
penyamaran, posisinya, dan kode tripel “S” sebagai tanda bahwa
yang menyerangnya adalah sebuah kapal selam. Kapal penumpang sipil
yang sedianya akan menuju ke Kanada ini membawa 1.100 penumpang.
Termasuk wanita dan anak-anak. Sebanyak 311 orang diantaranya adalah
Warga Negara Amerika yang hendak mengungsi keluar dari Inggris,
menghindari Perang yang mulai memanas di Eropa.</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Karena
rasa takut akan kesalahannya itu, Lemp membiarkan radionya tetap
membisu. Sampai tanggal 14 September, atau sebelas hari setelah
menenggelamkan <i>SS Athenia</i>, ia melapor ke Markas Besar bahwa Kapal
Selamnya mengalami kerusakan setelah terlibat kontak dengan dua Kapal
Perusak yang mengawal Kapal Kargo Inggris, Fanad Head, yang berhasil
ia tenggelamkan. Ia juga meminta izin untuk mendaratkan awak pesawat
Inggris yang terluka, karena pesawatnya berhasil ia tembak jatuh, ke
Islandia, untuk mendapatkan perawatan medis. Lemp sama sekali tidak
menyinggung soal masalah tenggelamnya SS Athenia.</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Lemp
memutuskan untuk sama sekali tidak menolong para Korban SS Athenia
seperti yang telah diatur dalam Perjanjian Prize Regulations,
kemungkinan karena sebelumnya ia telah melihat kapal kargo Norwegia,
Knut Nelson, berlayar di area tersebut pada sore harinya dan yakin
kapal itu akan segera menolong para penumpang SS Athenia. Dan benar,
kapal Knut Nelson segera datang bersama dua kapal dagangnya, yaitu
<i>City of Flint </i>dan <i>Southern Cross</i>, juga tak lama tiga Kapal Destroyer
Inggris <i>Electra, Escort,</i> dan <i>Fame</i> tiba, dan langsung melakukan
operasi penyelamatan.</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Doenitz
pertama kali mendengar kapal perihal insiden itu dari siaran radio
BBC, berita itu sangat mengejutkan dan mengguncan</span><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;">g</span>ya, terlebih lagi
kepada para staf AL Jerman, Laksamana Erich Raeder. Berlin sendiri
masih tidak tahu dan tidak dapat memastikan sebelum Lemp melaporkan
sendiri perihal kejadian tersebut. Tetapi setelah melihat kembali
wilayah patroli semua Armada U-Boat yang disebar di Lautan Atlantik,
Doenitz akhirnya membela Lemp dan membenarkan tindakannya sebagai
kapten U-30 menenggelamkan SS Athenia.</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;"><i>Kriegsmarine</i>
pun dengan segera merespon dengan cepat dengan menebarkan propaganda
dan pembelaan untuk melindungi Jerman dari tuduhan sebagai pelanggar
Perjanjian <i>Prize Regulations</i>. Kebijakan ini menunjukkan bahwa Jerman
tampaknya bermaksud ingin memperluas Peperangan dengan cara yang sama
saat pecahnya PD I, yaitu tidak membatasi tindakan Kapal selamnya di
dalam Peperangan. Sejumlah negara langsung mengecam keras dan
menuding sikap Jerman yang melindungi tindakan barbar para awak kapal
selamnya yang telah menenggelamkan Athenia.</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Hitler
sangat marah besar pada kejadian ini, namun ia memilih untuk tidak
menanggapinya secara serius perihal penenggelaman ini. Berlin justru
melancarkan propagandanya, Berlin menuduh Inggris memang telah
sengaja menyiapkan plot penenggelaman ini untuk mendeskreditkan
Jerman sehingga bisa mengambil keuntungan dengan memancing pihak
Amerika Serikat agar turut bergabung dengan Perang yang diumumkan
Inggris, untuk bersama-sama melawan Jerman. Menteri Propaganda
Jerman, Joseph Goebells telah menginstruksikan untuk menyiarkan bukti
bahwa tak ada satupun U-boat Jerman yang berada di lokasi tersebut
pada saat tenggelamnya Athenia, sehingga tak mungkin kapal U-boat
Jerman menorpedo Athenia. Berlin mengklaim bahwa SS Athenia tenggelam
oleh ulah kapal selam atau ranjau pihak Inggris sendiri.</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMWQ-RsvOCAHtyOnhtT3FTZB8zNIzZ2K01x7chFSZ0II824dK5OAFJs4tttFaWDwi5bkKGm_KViv_V4f4q0wVG7dpMp3l8Thl0Fug95xh2yWAAJgEEkuGDtA8F4gdCygyNIjW3bovOOV-s/s1600/bng.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="390" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMWQ-RsvOCAHtyOnhtT3FTZB8zNIzZ2K01x7chFSZ0II824dK5OAFJs4tttFaWDwi5bkKGm_KViv_V4f4q0wVG7dpMp3l8Thl0Fug95xh2yWAAJgEEkuGDtA8F4gdCygyNIjW3bovOOV-s/s640/bng.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<i><span style="font-size: small;"> Kapal SS Balirlogie- yang juga ber<span style="font-size: small;">hasil ditenggelamkan oleh Lemp,<br />Komandan U-30 Jerman.</span></span></i></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Kapal
Selam Lemp akhirnya merapat di Pelabuhan pada 27 September 1939,
setelah baru saja mendaratkan awak yang terluka di Islandia pada 19
September. Berlin masih menyangkal peristiwa penenggelaman ini, namun
seluruh jajaran Armada U-boat telah siap menerima laporan bahwa Lemp
lah yang bertanggung jawab atas peristiwa penenggelaman SS Athenia
itu. Atas kesalahan fatalnya, Lemp dapat diberhentikan dari tugasnya
atau kemungkinan menghadapi pengadilan Militer.</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Lemp
pun segera dikirim ke Berlin untuk dilakukan Investigasi lanjutan
oleh pihak AL Jerman. Namun sebelumnya, Doenitz melihat catatan
gemilang Lemp di lautan. Dimana ia telah berhasil menenggelamkan 3
Kapal (Dua diantaranya adalah Kapal dagang, yaitu SS Blairlogie dan
SS Fanad Head) termasuk SS Athenia, dan menembak jatuh dua pesawat
Inggris, namun memperlihatkan perilaku terpuji terhadap kemanusiaan
dengan menyelamatkan dua pilot Inggris itu dari laut dan membawa
mereka ke Islandia untuk mendapat perawatan medis, lalu
memperlihatkan kompetensinya sebagai Kapten kapal selam saat
menghadapi serangan bom dalam (Depth Charge Attack) dari 2 Kapal
Perusak yang mengawal SS Fanad Head, dengan membawa pulang kembali
awaknya dengan selamat, sekalipun kapal selamnya mengalami kerusakan.
Untuk menjatuhkan hukuman terhadap Lemp, seorang Komandan U-boat yang
handal dan profesional, tentu akan membawa dampak buruh bagi seluruh
awak kapal selam di jajaran Armada AL Jerman.</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Doenitz
akhirnya memutuskan jalan terbaik bagi Lemp, yaitu menutupi perihal
kasus kecelakaan ini dari tim Investigasi AL di Berlin dengan tidak
menyertakan berkas laporan detil dari Lamp. Dan sebagai gantinya
menambahkan catatan laporan palsu yang menyebutkan bahwa Lemp bersama
U-30 pimpinannya tengah berada sekitar 200mil sebalah Barat dari
lokasi kejadian saat tenggelamnya Athenia, pada tanggal 3 September
tersebut.</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Menanggapi
masalah ini, Hitler kembali mengeluarkan peringatan keras dan
memberlakukan sejumlah aturan ketat bagi seluruh Armada U-boatnya.
Hitler memerintahkan agar semua kapal penumpang tidak boleh diserang,
sekalipun itu bergerak didalam konvoi dan berada dibawah pengawalan
Kapal perang musuh. Kebijakan Hitler ini cukup membuat bingung para
awak U-boat Jerman, dimana seringkali Kapal kargo juga suka membawa
penumpang sipil, dan Kapal penumpang Sipil pun terkadang seringkali
digunakan untuk mengangkut Tentara.</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;">Walau
insiden ini tidak disengaja. Namun hal ini telah membawa nuansa teror
tersendiri bagi Kapal-kapal Sekutu terhadap keberadaan U-boat Jerman
yang berkeliaran mencari mangsa di Laut Atlantik. Dampak psikologis
dari insiden ini terhadap Berlin adalah hanya sedikit memperlunak
rencana Hitler untuk mendepak keluar Perancis dan Inggris dari kancah
Peperangan.</span></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgY0Qk2B3h0kPM1-SZmWe5FlO4hRe57gh5GBs0cIjoqatOtVnlBeboukIDndmw41aOps8eEZ2oDCKNIeo1p8iiDZCzf67YeBWbo3yoy4DejS8OA-HlFFV-JyRnqc7DHOYtVg6n0up-lQE2B/s1600/Lemp.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgY0Qk2B3h0kPM1-SZmWe5FlO4hRe57gh5GBs0cIjoqatOtVnlBeboukIDndmw41aOps8eEZ2oDCKNIeo1p8iiDZCzf67YeBWbo3yoy4DejS8OA-HlFFV-JyRnqc7DHOYtVg6n0up-lQE2B/s320/Lemp.jpg" width="257" /></a></div>
<div style="margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<i>Fritz Lemp</i></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-size: small;"><i>Sumber;
<span style="font-size: small;">Buku </span>U-BOAT The Battle of Atlantic. Ari Subiakto</i></span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0