Sunday 26 February 2012

Private Military Company

PMC; Private Military Companies / Perusahaan Militer Swasta. Sebutan lain; Mercenary. Dog of War (Tentara Bayaran). Shadow Company (Perusahaan gelap/terselubung), Freedom Fighter (Petarung bebas), Freelance Soldiers.



 





Sebagai Presiden Afghanistan yang secara politis merupakan pemerintahan boneka AS, Hamid Karzai memiliki banyak musuh yang ingin menghabisi nyawanya. Selain pejuang Taliban yang bekerjasama dengan Al Qaeda, para panglima lokal yang berasal dari suku berbeda juga turut mengincar nyawa Presiden Karzai. System pengamanan yang ketat dan professional pun kemudian dibentuk sehingga keamanan Presiden Karzai terjamin. Pada awalnya, yang bertugas menjaga Presiden Karzai demi menjamin keamanan dan keselamatannya adalah pasukan lokal yang telah dilatih oleh Tentara AS. Pasukan pengawal lokal ini haruslah memiliki syarat mutlak, yakni satu suku dengan Presiden Karzai, yaitu suku Pashtun.

Meskipun sudah dijaga oleh pasukan pengawal yang setia dan berasal dari satu suku, Presiden Karzai toh masih merasa khawatir karena pasukan pengawalnya bisa disusupi oleh pembunuh yang berpura-pura setia sebagai pasukan pengawal presiden. Presiden Karzai lalu meminta kepada pemerintah AS untuk member jaminan keamanan yang bukan berasal dari pasukan reguler Afghanistan tapi dari pasukan AS sendiri. Permintaan Presiden Karzai langsung di tanggapi oleh militer AS dengan membentuk pengawal Joint Special Operations Command (JSOC) yang personelnya terdiri dari pasukan Anti-Teror dan berasal dari SEAL Team Six (ST6) atau lebih dikenal sebagai DEVGRU. Pasukan khusus yang sudah teruji kemampuannya itu mulai mengawal Presiden Karzai sejak 2 Juni 2002.

Teknik pengawalan SEAL yang diterapkan kepada Presiden Karzai sama dengan ketika mereka sedang mengawal para jenderal AS semasa berkunjung ke Afghanistan. Apa yang dilakukan SEAL dalam mengawal Presiden Karzai memang mengesankan sistem pengamanan yang ketat dan berwibawa. Tapi sistem pengawalan Presiden Afghanistan yang di dominasi oleh personel AS itu ternyata membuat kesal musuh-musuh Presiden Karzai. Pasukan dari suku Pashtun yang selama ini setia mengawal Presiden Karzai turut tersinggung. Rakyat Afghanistan dari suku-suku non Pashtun yang selama ini bertempur berdasar keyakinan jihad mereka merasa diremehkan. Akibatnya mereka justru lebih bergairah untuk melancarkan serangan sekaligus membuktikan bahwa pengawalan yang dilaksanakan oleh SEAL bisa dibobol.
Upaya untuk membunuh Presiden Karzai pun mulai dilancarkan. Pada September 2002, Karzai yang dikawal oleh SEAL menghadiri acara pernikahan adik bungsunya di kawasan yang terkenal rawan, yaitu di Kandahar. Tiba di rumah adiknya, lokasi sekitar sudah disterilkan oleh pasukan pengawal presiden lokal baik yang berseragam maupun yang berpakaian preman. Hadir pula dalam acara pernikahan itu gubernur setempat Gubernur Gul Sherzai yang kemudian mendampingi presiden Karzai. Setelah acara usai di bawah penjagaan ketat pasukan pengawal,Karzai bersama gubernur Sherzai meninggalkan lokasi dengan berjalan kaki untuk selanjutnya menaiki mobil SUV buatan AS.
Tiba-tiba salah satu pengawal berpakaian preman mencabut pistol Makarov kaliber 9mm berpeluru 18 butir, dan menembakkan kearah Presiden Karzai. Sekitar delapan letusan tembakan terdengar sehingga membuat para pengawal SEAL langsung bereaksi. Penembak yang kemudian diketahui merupakan rekrutmen baru itu, dicoba dilumpuhkan oleh penjaga took yang masih berusia 23 tahun dengan dibantu oleh seorang pemuda lainnya. Melihat pergumulan dan mengetahui asal tembakan dari arah ketiga orang itu, SEAL yang terlatih membunuh dalam pertempuran jarak dekat langsung memuntahkan peluru M4 ke arah mereka hingga ketiganya tewas. Presiden Karzai selamat dari upaya percobaan pembunuhan itu, akan tetapi tewasnya dua pemuda tak bersalah akibat tembakan SEAL mengguncang seluruh negeri. Apalagi tindakan kedua pemuda itu justru ingin melumpuhkan penembak Presiden Karzai.
Pengawal Karzai
Selama dua bulan bertugas di Kabul (Juli-Agustus 2002), Craige berhasil menghimpun tenaga PMC (Private Military Companies) atau disebut sebagai Dog of War (Tentara bayaran) sebanyak 39 personel yang kemudian bertugas sebagai pengawal pribadi Presiden Karzai. Pasukan pengawal Presiden Karzai yang kali ini dipimpin oleh Craig masih didominasi oleh mantan anggota SEAL sebanyak 70% dan sisanya terdiri dari mantan anggota pasukan khusus (Special Forces) serta sejumlah veteran polisi. Biaya yang dikeluarkan Presiden Karzai untuk menyewa PMC dari DynCorp cukup besar; sekitar 50 juta dollar AS.
Tantangan PMC yang bertugas menjaga keamanan dan keselamatan Presiden Karzai kian berat. Apalagi ancaman yang dihadapi sangat beragam mulai dari sniper, bom mobil, bom berpengendali jarak jauh, hingga rudal. Setiap Presiden Karzai keluar dari Istana Presiden, ancaman maut siap menghadang. Semua kendaraan yang bergerak merupakan ancaman bom mobil. Demikian pula setiap sudut jalan, bisa-bisa sudah disusupi penembak mahir yang mengancam. Akibat kondisi keselamatan yang begitu terancam. Presiden Karzai sampai menderita Paranoid.
Super Ketat
.
Karena selalu dijaga superketat dalam setiap pertemuan yang melibatkan orang-orang penting, para pengawal yang berada di sekelilingnya juga turut mendengar pembicaraan Presiden Karzai, termasuk yang bersifat rahasia. Selama berkuasa, Presiden Karzai paling tidak telah bertemu dengan upaya percobaan pembunuhan. Yang pertama, yaitu terjadi pada 5 September 2002 yang mengakibatkan 3 orang tewas, 1 personel Special Forces terluka, dan Gubernur Gul Agha terluka parah. Upaya pembunuhan kedua terjadi pada 16 September 2004, saat Presiden Karzai menumpang Helikopter menuju kawasan konflik Gardez yang lokasinya dekat perbatasan Afghanistan-Pakistan.
Guna keperluan kampanye politik ke Gardez itu, kekuatan udara yang dikerahkan terdiri dari dua Chinook dan dua Apache. Presiden Karzai yang menumpang salah satu Chinook yang dikawal oleh PMC yang dipimpin sendiri oleh Craig. Saat konvoi helikopter Karzai mendekati Gardez, Craig menyapukan pandangannya ke bawah dan melihat penduduk Gardez berduyun-duyun keluar dari rumah mereka. Craig segera menelepon para pengawal yang berada di Gardez untuk menyiapkan para sniper. Chinook pertama yang mengangkut sejumlah wartawan mendarat sementara Heli Chinook yang ditumpangi Presiden Karzai mulai melakukan persiapan mendarat. Dua Apache yang bertugas mengawal terbang di samping kiri dan kanan Chinook dan kedua pilotnya bersiaga penuh. Saat Heli Presiden Karzai bersiap mendarat, para pengawal di bawah segera menyiapkan mobil penjemput dan membentuk formasi pengamanan diamond. 
Situasi sangat tegang karena penduduk yang berkerumun makin banyak dan mulai tak terkendali apalagi mulai tampak senapan AK-47 diacung-acungkan ke udara oleh sejumlah warga. Tiba-tiba sebuah roket melesat di atas Chinook dan membuat semua penumpangnya panik. Pilot Chinook dan dua pilot Apache segera melakukan maneuver menghindar. Terdengar rentetan tembakan di bawah dan tembakan itu ternyata ditujukan kepada mobil penjemput Presiden Karzai. Craig yang mendapat laporan bahwa roket yang ditembakkan kemungkinan rudal SAM, yakin tak akan bisa lolos dan ia hanya bisa memerintahkan semua penumpang Heli termasuk presiden Karzai segera memasang sabuk pengaman dan bersiap menghadapi benturan dari sergapan roket. Namun, lesatan roket ternyata tidak mengenai sasaran dan semua Heli berhasil selamat di Gardez. Tapi penyerang yang nyaris menewaskan Presiden Karzai dan sejumlah personel PMC berhasil lolos dari kejaran pasukan pengawal.

Upaya pembunuhan ketiga berlangsung pada 10 Juni 2007, ketika rombongan Presiden Karzai ke kota tua Ghazni. Pada kesempatan itu Presiden Karzai berpidato dihadapan para sesepuh kota Ghazni. Belum usai Karzai berpidato, puluhan roket yang di tembakkan Taliban beterbangan di seputar lokasi acara dan jatuh meledak. Sebuah roket yang jatuh, meledak sekitar 200 meter dari podium tempat presiden Karzai berpidato. Meskipun situasi hiruk-pikuk dan massa yang berkumpul berlarian tak karuan menghindari ledakan roket, Presiden Karzai baru diamankan PMC setelah usai berpidato. Sekali lagi, Karzai lolos dari upaya pembunuhan yang dilakukan dengan persenjataan yang diluncurkan dari jarak jauh.

.
Pada 27 April 2008, presiden Karzai kembali mendapat serangan mematikan saat menghadiri acara parade militer di pusat kota Kabul. Pada acara itu, mimbar tempat duduk Presiden Karzai beserta para petinggi Afghanistan berikut para diplomat asing dan pejabat lain yang hadir, dihujani tembakan senjata otomatis dan RPG oleh para pejuang Taliban yang berhasil menyusup ke lokasi acara parade. Tembakan gencar dari Taliban dib alas oleh pasukan pengawal Presiden sehingga menimbulkan baku tembak sengit dan jatuhnya korban akibat peluru nyasar. Acara parade pun kacau-balau dan Presiden Karzai yang terluka sekali lagi berhasil diselamatkan oleh para pengawalnya yang mayoritas terdiri dari PMC. Akibat serangan itu 3 orang warga sipil yang terdiri dari anggota parlemen, seorang anak perempuan berumur 10 tahun, dan seorang kepala suku tewas serta 10 orang lainnya terluka. Yang pasti, kendati sering lolos dari upaya percobaan pembunuhan, Hamid Karzai tetap merasa selalu khawatir akan keselamatannya dan makin banyak membutuhkan para pengawal PMC.

Kericuhan dan Kepanikan yang terjadi di saat insiden percobaan penyerangan pembunuhan
Hamid Karzai

      

No comments:

Post a Comment