PMC; Private Military Companies / Perusahaan Militer
Swasta. Sebutan lain; Mercenary. Dog of War (Tentara Bayaran). Shadow
Company (Perusahaan gelap/terselubung), Freedom Fighter (Petarung
bebas), Freelance Soldiers.
Sebagai Presiden Afghanistan yang secara politis merupakan
pemerintahan boneka AS, Hamid Karzai memiliki banyak musuh yang ingin
menghabisi nyawanya. Selain pejuang Taliban yang bekerjasama dengan Al
Qaeda, para panglima lokal yang berasal dari suku berbeda juga turut
mengincar nyawa Presiden Karzai. System pengamanan yang ketat dan
professional pun kemudian dibentuk sehingga keamanan Presiden Karzai
terjamin. Pada awalnya, yang bertugas menjaga Presiden Karzai demi
menjamin keamanan dan keselamatannya adalah pasukan lokal yang telah
dilatih oleh Tentara AS. Pasukan pengawal lokal ini haruslah memiliki
syarat mutlak, yakni satu suku dengan Presiden Karzai, yaitu suku
Pashtun.
Meskipun sudah dijaga oleh pasukan pengawal yang setia dan berasal
dari satu suku, Presiden Karzai toh masih merasa khawatir karena pasukan
pengawalnya bisa disusupi oleh pembunuh yang berpura-pura setia sebagai
pasukan pengawal presiden. Presiden Karzai lalu meminta kepada
pemerintah AS untuk member jaminan keamanan yang bukan berasal dari
pasukan reguler Afghanistan tapi dari pasukan AS sendiri. Permintaan
Presiden Karzai langsung di tanggapi oleh militer AS dengan membentuk
pengawal Joint Special Operations Command (JSOC) yang personelnya
terdiri dari pasukan Anti-Teror dan berasal dari SEAL Team Six (ST6)
atau lebih dikenal sebagai DEVGRU. Pasukan khusus yang sudah teruji
kemampuannya itu mulai mengawal Presiden Karzai sejak 2 Juni 2002.
Teknik pengawalan SEAL yang diterapkan kepada Presiden Karzai sama
dengan ketika mereka sedang mengawal para jenderal AS semasa berkunjung
ke Afghanistan. Apa yang dilakukan SEAL dalam mengawal Presiden Karzai
memang mengesankan sistem pengamanan yang ketat dan berwibawa. Tapi
sistem pengawalan Presiden Afghanistan yang di dominasi oleh personel AS
itu ternyata membuat kesal musuh-musuh Presiden Karzai. Pasukan dari
suku Pashtun yang selama ini setia mengawal Presiden Karzai turut
tersinggung. Rakyat Afghanistan dari suku-suku non Pashtun yang selama
ini bertempur berdasar keyakinan jihad mereka merasa diremehkan.
Akibatnya mereka justru lebih bergairah untuk melancarkan serangan
sekaligus membuktikan bahwa pengawalan yang dilaksanakan oleh SEAL bisa
dibobol.
Upaya untuk membunuh Presiden Karzai pun mulai dilancarkan. Pada
September 2002, Karzai yang dikawal oleh SEAL menghadiri acara
pernikahan adik bungsunya di kawasan yang terkenal rawan, yaitu di
Kandahar. Tiba di rumah adiknya, lokasi sekitar sudah disterilkan oleh
pasukan pengawal presiden lokal baik yang berseragam maupun yang
berpakaian preman. Hadir pula dalam acara pernikahan itu gubernur
setempat Gubernur Gul Sherzai yang kemudian mendampingi presiden Karzai.
Setelah acara usai di bawah penjagaan ketat pasukan pengawal,Karzai
bersama gubernur Sherzai meninggalkan lokasi dengan berjalan kaki untuk
selanjutnya menaiki mobil SUV buatan AS.
Tiba-tiba salah satu pengawal berpakaian preman mencabut pistol
Makarov kaliber 9mm berpeluru 18 butir, dan menembakkan kearah Presiden
Karzai. Sekitar delapan letusan tembakan terdengar sehingga membuat para
pengawal SEAL langsung bereaksi. Penembak yang kemudian diketahui
merupakan rekrutmen baru itu, dicoba dilumpuhkan oleh penjaga took yang
masih berusia 23 tahun dengan dibantu oleh seorang pemuda lainnya.
Melihat pergumulan dan mengetahui asal tembakan dari arah ketiga orang
itu, SEAL yang terlatih membunuh dalam pertempuran jarak dekat langsung
memuntahkan peluru M4 ke arah mereka hingga ketiganya tewas. Presiden
Karzai selamat dari upaya percobaan pembunuhan itu, akan tetapi tewasnya
dua pemuda tak bersalah akibat tembakan SEAL mengguncang seluruh
negeri. Apalagi tindakan kedua pemuda itu justru ingin melumpuhkan
penembak Presiden Karzai.
Pengawal Karzai
Selama dua bulan bertugas di Kabul (Juli-Agustus 2002), Craige
berhasil menghimpun tenaga PMC (Private Military Companies) atau disebut
sebagai Dog of War (Tentara bayaran) sebanyak 39 personel yang kemudian
bertugas sebagai pengawal pribadi Presiden Karzai. Pasukan pengawal
Presiden Karzai yang kali ini dipimpin oleh Craig masih didominasi oleh
mantan anggota SEAL sebanyak 70% dan sisanya terdiri dari mantan anggota
pasukan khusus (Special Forces) serta sejumlah veteran polisi. Biaya
yang dikeluarkan Presiden Karzai untuk menyewa PMC dari DynCorp cukup
besar; sekitar 50 juta dollar AS.
Tantangan PMC yang bertugas menjaga keamanan dan keselamatan Presiden
Karzai kian berat. Apalagi ancaman yang dihadapi sangat beragam mulai
dari sniper, bom mobil, bom berpengendali jarak jauh, hingga rudal.
Setiap Presiden Karzai keluar dari Istana Presiden, ancaman maut siap
menghadang. Semua kendaraan yang bergerak merupakan ancaman bom mobil.
Demikian pula setiap sudut jalan, bisa-bisa sudah disusupi penembak
mahir yang mengancam. Akibat kondisi keselamatan yang begitu terancam.
Presiden Karzai sampai menderita Paranoid.
Super Ketat
.
Karena selalu dijaga superketat dalam setiap pertemuan yang
melibatkan orang-orang penting, para pengawal yang berada di
sekelilingnya juga turut mendengar pembicaraan Presiden Karzai, termasuk
yang bersifat rahasia. Selama berkuasa, Presiden Karzai paling tidak
telah bertemu dengan upaya percobaan pembunuhan. Yang pertama, yaitu
terjadi pada 5 September 2002 yang mengakibatkan 3 orang tewas, 1
personel Special Forces terluka, dan Gubernur Gul Agha terluka parah.
Upaya pembunuhan kedua terjadi pada 16 September 2004, saat Presiden
Karzai menumpang Helikopter menuju kawasan konflik Gardez yang lokasinya
dekat perbatasan Afghanistan-Pakistan.
Guna keperluan kampanye politik ke Gardez itu, kekuatan udara yang dikerahkan terdiri dari dua Chinook dan dua Apache. Presiden Karzai yang menumpang salah satu Chinook yang
dikawal oleh PMC yang dipimpin sendiri oleh Craig. Saat konvoi
helikopter Karzai mendekati Gardez, Craig menyapukan pandangannya ke
bawah dan melihat penduduk Gardez berduyun-duyun keluar dari rumah
mereka. Craig segera menelepon para pengawal yang berada di Gardez untuk
menyiapkan para sniper. Chinook pertama yang mengangkut sejumlah wartawan mendarat sementara Heli Chinook yang ditumpangi Presiden Karzai mulai melakukan persiapan mendarat. Dua Apache yang bertugas mengawal terbang di samping kiri dan kanan Chinook
dan kedua pilotnya bersiaga penuh. Saat Heli Presiden Karzai bersiap
mendarat, para pengawal di bawah segera menyiapkan mobil penjemput dan
membentuk formasi pengamanan diamond.
Situasi sangat tegang karena penduduk yang berkerumun makin banyak
dan mulai tak terkendali apalagi mulai tampak senapan AK-47
diacung-acungkan ke udara oleh sejumlah warga. Tiba-tiba sebuah roket
melesat di atas Chinook dan membuat semua penumpangnya panik. Pilot Chinook dan dua pilot Apache
segera melakukan maneuver menghindar. Terdengar rentetan tembakan di
bawah dan tembakan itu ternyata ditujukan kepada mobil penjemput
Presiden Karzai. Craig yang mendapat laporan bahwa roket yang
ditembakkan kemungkinan rudal SAM, yakin tak akan bisa lolos dan ia
hanya bisa memerintahkan semua penumpang Heli termasuk presiden Karzai
segera memasang sabuk pengaman dan bersiap menghadapi benturan dari
sergapan roket. Namun, lesatan roket ternyata tidak mengenai sasaran dan
semua Heli berhasil selamat di Gardez. Tapi penyerang yang nyaris
menewaskan Presiden Karzai dan sejumlah personel PMC berhasil lolos dari
kejaran pasukan pengawal.
Upaya pembunuhan ketiga berlangsung pada 10 Juni 2007, ketika
rombongan Presiden Karzai ke kota tua Ghazni. Pada kesempatan itu
Presiden Karzai berpidato dihadapan para sesepuh kota Ghazni. Belum usai
Karzai berpidato, puluhan roket yang di tembakkan Taliban beterbangan
di seputar lokasi acara dan jatuh meledak. Sebuah roket yang jatuh,
meledak sekitar 200 meter dari podium tempat presiden Karzai berpidato.
Meskipun situasi hiruk-pikuk dan massa yang berkumpul berlarian tak
karuan menghindari ledakan roket, Presiden Karzai baru diamankan PMC
setelah usai berpidato. Sekali lagi, Karzai lolos dari upaya pembunuhan
yang dilakukan dengan persenjataan yang diluncurkan dari jarak jauh.
.
Pada 27 April 2008, presiden Karzai kembali mendapat serangan
mematikan saat menghadiri acara parade militer di pusat kota Kabul. Pada
acara itu, mimbar tempat duduk Presiden Karzai beserta para petinggi
Afghanistan berikut para diplomat asing dan pejabat lain yang hadir,
dihujani tembakan senjata otomatis dan RPG oleh para pejuang Taliban
yang berhasil menyusup ke lokasi acara parade. Tembakan gencar dari
Taliban dib alas oleh pasukan pengawal Presiden sehingga menimbulkan
baku tembak sengit dan jatuhnya korban akibat peluru nyasar. Acara
parade pun kacau-balau dan Presiden Karzai yang terluka sekali lagi
berhasil diselamatkan oleh para pengawalnya yang mayoritas terdiri dari
PMC. Akibat serangan itu 3 orang warga sipil yang terdiri dari anggota
parlemen, seorang anak perempuan berumur 10 tahun, dan seorang kepala
suku tewas serta 10 orang lainnya terluka. Yang pasti, kendati sering
lolos dari upaya percobaan pembunuhan, Hamid Karzai tetap merasa selalu
khawatir akan keselamatannya dan makin banyak membutuhkan para pengawal
PMC.
Kericuhan dan Kepanikan yang terjadi di saat insiden percobaan penyerangan pembunuhan
Hamid Karzai
Hamid Karzai
No comments:
Post a Comment