Monday, 7 May 2012

USAMRIID


USAMRIID




Pertahanan Biologis


Kebanyakan awam mengidentikkan satuan medis dalam institusi Angkatan Darat sebagai bagian yang bertugas mengobati prajurit yang terluka. Jangan kaget karena di Amerika pun masih banyak yang memiliki pandangan sempit semacam itu.
Padahal sejatinya urusan medis dalam kemiliteran tidaklah selalu berkutat soal pengobatan para prajurit. Contohnya dalam jajaran AD AS (US Army), hadir satu lembaga riset medis bertaraf maju yang memikul beban cukup berat di luar urusan medis “biasa”. Satu frasa yang merupakan gabungan dua kata dasar menjadi inti dari misi lembaga ini: “biodefense” alias pertahanan biologis.

USAMRIID (US Army Medical Research Institute of Infectious Diseases) atau Institut Riset Medis Angkatan Darat AS untuk penanganan penyakit-penyakit menular, merupakan lembaga yang berdiri dibawah naungan US Army Medical Research and Materiel Command (USAMRMC). USAMRIID adalah satu-satunya lembaga riset medis pertahanan AS yang berhak sekaligus memiliki kemampuan menangani virus menular kategori sangat berbahaya atau yang dikenal dengan kategori Biosafety Level 4.
Lembaga riset yang bermarkas di Fort Detrick, Maryland, kerap bekerja sama dengan lembaga riset medis WHO (Badan Kesehatan Dunia PBB), maupun lembaga serupa milik Pemerintah AS yang bergerak di kalangan sipil yaitu CDC (Centers for Disease Control and Prevention) di Atlanta.




Misi utama lembaga yang didirikan tahun 1969 itu adalah menciptakan atau membangun strategi, produk, informasi, prosedur hingga pendidikan medis untuk pertahanan medis bagi seluruh jajaran militer AS. Baik itu terhadap serangan senjata biologis maupun penanganan penyakit-penyakit sangat berbahaya yang memerlukan penanganan khusus. Penelitian vaksin untuk pencegahan penyakit berbahaya yang mengancam dalam jajaran militer AS merupakan salah satu contoh dari sekian banyak tugas dan misi yang diemban USAMRIID.

Salah satu misi yang sempat menghebohkan yaitu ketika USAMRIID ikut berperan menangani serangan kuman Anthrax di AS tahun 2001 silam. Pasca serangan tersebut, bukan berarti ahli-ahli medis dan ilmuwan yang dipimpin oleh seorang perwira berpangkat Kolonel bisa duduk dengan tenang, sebaliknya mereka berusaha untuk mempelajari dan menganalisa genetika kuman tersebut untuk mencari penangkal yang paling efektif sekaligus mempelajari kemungkinan varian (strain) baru yang bisa saja suatu saat muncul kembali sebagah hasil rekayasa penelitian medis dari pihak musuh.

Itu sebabnya, USAMRIID dijejali banyak ahli-ahli medis dan ilmuwan yang handal dari kalangan doktoral yang mendedikasikan seluruh hidupnya untuk melakukan penelitian dan mencari solusi terbaik dalam penanganan virus-virus biologis mematikan (biohazard). Sesuatu moto mereka yang terpatri dan merupakan amanah yang harus diemban; “Biodefense Solutions to Protect Our Nation”.

No comments:

Post a Comment