Wednesday, 31 October 2012

Senapan serbu M4 & M6-IC, dan kompetisi senjata oleh AD AS



Menggantikan Carbine M4? Bukan hal yang sulit sebetulnya, karena ada puluhan kandidat di luar sana. Masalahnya, justru terletak di dalam AD AS sendiri.


 US Army



AD AS dan Pentagon sebagai tuannya adalah lembaga yang termakan oleh birokrasinya sendiri. Tak belajar dari kontroversi M14 pada satu dasawarsa silam, ketika tiba gilirannya untuk menggantikan senapan M4, Angkatan Darat AS pasang sikap keras kepala, persis seperti apa yang mereka lakukan di era 1980-an. M4 yang diadopsi pada tahun 1994 memang mewarisi gen buruk dalam hal sensitifitas terhadap debu dan daya gempurnya.

Namun, tekanan sana-sini dari para anggota militer, baik itu veteran atau yang masih aktif, tak juga mampu menembus sikap keras kepala AD AS yang tetap bersikukuh untuk mempertahankan senapan M4. Padahal pengujian sand test sampai 2 kali membuktikan kalau M4 dua kali lebih buruk dari senapan XM8, SCAR, dan HK416.



 Senapan serbu M4



Lalu ketika akhirnya AD mengeluarkan kompetisi Individual Carbine, Solicitation Number W15QKN-11-R-F003 pada 31 Januari 2011 lalu, pada intinya itu adalah sebuah kontes pencarian kandidat untuk menggantikan senapan M4. Pada tahap awal, pemenang kontes akan dihadiahi kontrak sebanyak 178.890 pucuk senjata, cukup untuk menjalankan roda produksi pabrik selama lima tahun kedepan. Sungguh merupakan kontes yang menggiurkan. Tak heran bila nama besar pabrikan senjata seperti Heckler&Koch, Knights Armament Co, Robinson Arms, Remington, Colt, FN, dan General Dynamics menarih perhatian besar terhadap kontes tersebut.


Syaratnya mudah; senapan harus dapat dipasangi pelontar granat M320 terbaru yang menjadi standar AS, pelontar granat M203 tua, serta dapat dipasangi sistem shotgun underbarrel M26 MASS. Senapan baru ini juga harus bisa mengadopsi munisi M855A1 yang menjadi standar baru. Selain di adu satu sama lain, pemenang akhir akan berhadapan dengan PI (Product Improved) M4, atau sebuah senapan M4 yang dimodifikasi atau dikostumisasi. 


Seperti halnya dalam dunia sipil, proses pengadaan dalam militer AS juga tidak terlepas dari kontroversi. Pertaruhan nasib perusahaan, favoritisme atas satu produk, upaya saling menjatuhkan, dan kolusi antar pabrikan senjata sangatlah terasa. Dengar-dengar, kompetisi ini hanya menyisakan Colt, FN, dan General Dynamics saja. Dari ketiga kompetitor tersebut, salah satu pemenang dapat menunjuk 2 pabrikan lainnya sebagai partner untuk memenangkan tender.

Di masa lalu, FN berpengalaman membuat M16A4 dan M4 walaupun patennya dipegang Colt. Begitu pula Colt yang pernah kebagian tender M249. Pencapaian ketiga perusahaan ini hingga sampai ke tahap final rupanya menimbulkan pertanyaan, karena produk FN yaitu SCAR saja akhirnya dibuang oleh US-SOCOM yang mengembangkannya. Produk Colt tidak lebih dari modifikasi M4. General Dynamics bahkan tidak memiliki kandidat bagus selain senapan XM8, yang berkali-kali ditolak oleh AD walaupun keluar sebagai juara dalam sand test di Aberdeen Proving Ground.


 Senapan XM8 yang dikembangkan General Dynamics




Sekian banyak senapan yang gugur sebenarnya adalah produk yang mempunyai banyak fitur-fitur modern yang tidak dimiliki M4. Salah satu yang undur dari persaingan adalah LWRC (Land Warfare Resources Corporation) M6-IC (Improved Carbine), senapan dalam genre konvensional namun sangatlah menarik untuk dibedah. LWRC sebagai pabrikan senjata yang relatif baru, menyadari betul bahwa M16 dan M4 adalah senapan dengan layout terbaik yang pernah diciptakan.

Bentuknya sangat ergonomis, arah jatuhnya recoil tepat ke bahu, seluruh kontrol seperti pelatuk, selektor penembakan, tombol rilis magazin, dapat dimanipulasi hanya dengan satu tangan. Maka yang dilakukan LWRC adalah berupaya menciptakan Senjata AR yang sempurna. Mampukah?? banyak pabrikan pembuat senjata yang terkenal sudah mencoba melakukannya. Tak kurang dari Heckler&Koch pun sudah merilis HK416 yang sukses digunakan dalam menewaskan Osama Bin Laden, atau Colt yang juga merilis CM901, dan puluhan pabrikan senjata lainnya. Piston-Driven AR sudah menjadi suatu standar baru di luar kemiliteran, dan LWRC juga menempuh cara yang sama.


 HK416 buatan pabrikan Heckler&Koch



Mereka mengadopsi salah satu lini mereka, yaitu senapan semi-otomatis M6 yang ditambahkan sejumlah racikan baru sehingga melahirkan M6-IC (Individual Carbine). M6-IC tampil dengan warna “Patriot Brown” yang menyerupai Flat Dark Earth, unttk memenuhi persyaratan AD bahwa senapan baru mereka tidak boleh berwarna hitam. Syarat lain, IR Signature senapan harus lebih rendah dari M4, terutama setelah ditembakkan. Untuk memenuhi persyaratan ini, LWRC memilih lapisan baru Cerakote untuk melabur M6-IC. Cerakote adalah cat pelapis yang amat tahan terhadap gesekan dan panas. Dengan pemakaian normal, Cerakote tidak akan pudar seperti layaknya cat biasa.


 M6-Individual Carbine



Seperti yang sudah disebutkan, senapan M6-IR adalah senapan dengan layout M4, namun dengan sejumlah perbedaan fundamental. Dimulai dari bagian laras yang menampilkan laras tebal dengan alur luar (flute) yang berfungsi mendinginkan laras saat ditembakkan. Fluting yang digunakan adalah model spiral, yang berguna untuk memaksimalkan penguapan, menjaga agar laras tetap dingin, dan ujung-ujungnya berdampak pada akurasi yang terus terjaga.

Penghematan bobot yang bisa mencapai 20% adalah dibanding bobot laras biasa adalah keunggulan lainnya, tanpa ada kompensasi terhadap rigiditas laras. Spiral fluke adalah hal baru yang diterapkan pada senapan serbu, dan LWRC tidak juga berhenti sampai disini. Laras M6-IC dibuat dengan spesifikasi laras target, match-grade, yang dibuat dengan teknik cold hammer forged dari baja 41V45. Baja ini dilakukan perendaman garam dalam proses Nitrocarburizing yang dipercaya mampu meningkatkan akurasi senapan hingga jarak 600 meter jauhnya.


 Senapan serbu M6-IC yang secara keseluruhan, lebih baik ketimbang senapan serbu M4




Spesifikasi laras M6-IC nyatanya lebih baik dari standar NATO yang hanya mensyaratkan logam Chrome-Moly 4150 (baja dengan 0,5% karbon). 41V45 merupakan logam 4150, dengan tambahan Vanadium untuk meningkatkan daya tahan terhadap tekanan. Untuk mempertahankan dari keausan, bagian dalamnya dilapisi NiCorr, bukan merupakan krom biasa. NiCorr memiliki keunggulan dalam hal lapisan yang lebih tipis, pelapisan yang lebih merata, dan lubrikasi yang lebih maksimal. Daya tahannya dijamin mampu melewati treshold 2.000 kali penembakan dengan munisi M855, atau hanya 10.000 kali penembakan dengan M855A1.


Secara umum, M6-IC memiliki keunggulan dari dalam sampai keluar, setidaknya untuk fitur yang terlihat dan performanya di atas kertas telah teruji dalam berbagai pengujian. M6-IC mampu menempatkan LWRC sejajar dengan pabrikan senjata ternama lainnya. Mungkin jika dibandingkan dengan senapan generasi terbaru seperti Magpul Masada atau Bushmaster ACR, LWRC terlihat lebih konvensional dan berpakem lama, namun bisa jadi setara bila diadu. Pertanyaannya sekarang bukan senapan mana yang lebih baik? Namun lebih kepada setulus apa Angkatan Darat AS berusaha untuk menghadirkan satu senapan yang lebih baik untuk para personelnya. Karena hal inilah, maka sejumlah perusahaan kini balik badan dan mengundurkan diri, termasuk LWRC, dari ajang kontes Individual Carbine.







Disadur dari Majalah Commando Volume VIII / Edisi No.3 / Tahun 2012


No comments:

Post a Comment