Akhir Hidup Mantan
Pemimpin Libya
Muammar Khadafi –
Pemimpin Libya
(Juni 1942 – 20 Oktober 2011)
Hari itu, masyarakat
dunia tiba-tiba digegerkan oleh pemberitaan mengenai
seorang mantan pemimpin besar Libya, Muammar Khadafi. Pemimpin yang
dijuluki 'anjing gila' dari Afrika oleh Barat ini dikabarkan tewas.
Setelah kabar yang menggemparkan tersebut mencuat ke publik, publik
juga kembali dikejutkan oleh video yang memperlihatkan detik-detik
menjelang tewasnya Khadafi. Ya, dialah, Muammar Khadafi, sang
pemimpin besar yang saat kematiannya harus menerima perlakuan yang
tidak terhormat. Pemimpin yang pernah berkuasa hingga 42 tahun di
Libya ini tewas secara tragis dan mengenaskan.
Setelah kematian
Khadafi, berbagai spekulasi mengenai kematiannya pun muncul. Beberapa
sumber mengatakan bahwa kematiannya akibat tembakan oleh tentara
pimpinan Dewan Transisi Nasional Libya atau NTC. Penembakan ini
dilakukan ketika NTC melakukan penyerbuan terhadap Khadafi dan
anggotanya di Kota Sirte, Libya.
Pencarian Khadafi oleh
NTC memang memakan waktu yang tidak sebentar. Setelah menyusuri kota
Sirte beberapa waktu lamanya, mereka pun berhasil menguasai kota
tersebut dan menemukan tempat persembunyian Khadafi.
Ketika itu, Khadafi
sedang bersembunyi di gorong-gorong tempat pembuangan limbah. NTC
kemudian melakukan penyerbuan ke tempat tersebut dan mereka melihat
Khadafi sedang berusaha untuk melarikan diri. Namun, saat itu NATO
pun melakukan serangan udara terhadap Khadafi. Khadafi pun akhirnya
terkepung dan tidak bisa melarikan diri lagi. Tak berapa lama,
Khadafi menghembuskan nafas terakhirnya. Beliau meninggal dunia pada
20 Oktober 2011.
Penembakan yang
dilakukan oleh anggota NTC menimbulkan reaksi dari banyak pihak.
Penembakan ini menimbulkan keprihatinan masyarakat global. Terlebih
ketika video detik-detik terakhir sang mantan pemimpin Libya tersebut
tersebar. Dalam video tersebut, terlihat bagaimana pasukan NTC
menyiksa dan mengeksekusi Khadafi.
Pertama kali, video
tersebut diperlihatkan oleh kelompok Freedom Group TV. Mereka
mengatakan sengaja menyebarkan video tersebut karena ingin
mengungkapkan kebenaran di balik peristiwa kematian Khadafi. Mereka
mendapatkan video tersebut dari sumber di Sirte.
Dalam video tersebut,
diperlihatkan bagaimana Khadafi disiksa berulang kali. Ketika
memukuli Khadafi, mereka mengumandangkan kalimat, “Allah Maha
Besar.” Ketika para tentara NTC memukulinya, dengan tubuh yang
lemas dan bersimbah darah akibat siksaan pukulan tersebut, dengan
lirih Khadafi berkata, “Apa yang kalian lakukan tidak diperbolehkan
oleh hukum Islam. Hal yang kalian lakukan dilarang dalam Islam.”
Tampaknya ucapan Khadafi
membuat pasukan NTC semakin geram. Beberapa orang kemudian dengan
emosinya menjambak dengan keras rambut Khadafi. Namun, Khadafi pun
tak lantas menyerah begitu saja. Beliau masih mampu berbicara, beliau
kemudian berkata, “Apakah kalian bisa membedakan mana yang benar
dan salah?” Dalam video tersebut juga terlihat bagaimana darah
berceceran di tubuh Khadafi.
Kematian tragis Khadafi
tentu mengundang keprihatinan masyarakat. NTC menyatakan bahwa
pembunuhan Khadafi merupakan tindakan individu dan bukan tindakan
kelompok revolusioner maupun Tentara Nasional. Berbeda dengan
pernyataan NTC, NATO mengklaim tewasnya Khadafi akibat dari bombardir
dari Pasukan NATO lewat serangan udara mereka.
KONTROVERSI PELAKU
PENEMBAK KHADAFI
Tewasnya Khadafi
tampaknya semakin jelas setelah ada pengakuan dari salah satu pasukan
NTC. Ia adalah Sanad Al Sadewk Al Ureibi. Remaja ini mengaku telah
membunuh Khadafi. Ketika itu, kota Sirte telah jatuh ke tangan
pasukan NTC. Para tentara NTC pun mulai melakukan penyisiran dari
rumah ke rumah untuk menemukan Khadafi beserta para pendukungnya.
Namun, mereka belum juga mendapatkan hasil.
Sanad bersama temannya
memutuskan untuk pergi ke wilayah Al-Hadra. Sesampainya disana,
mereka berhasil menemukan tempat persembunyian Khadafi. Khadafi
mencoba melarikan diri namun usahanya gagal. Kemudian pasukan NTC
menangkapnya. Sanad pun menarik rambutnya dan menamparnya dengan
sangat keras.
Ketika itu, Khadafi
mengatakan kepada Sanad bahwa Sanad adalah putranya. Khadafi
menanyakan, mengapa Sanad memukuli dirinya padahal Khadafi adalah
seperti ayahnya. Hal ini sempat membuat hati Sanad bergetar. Namun
kebencian yang kuat terhadap Khadafi membuat Sanad tetap memukulinya.
Sanad dan pasukan
lainnya kemudian membaringkan Khadafi di atas tanah. Khadafi diikat
dan dimasukkan ke dalam kendaraan untuk dibawa ke kota Benghazi.
Saat itu, Khadafi
diletakkan di atas kap mobil. Salah satu tentara NTC berteriak-teriak
bahwa mereka telah berhasil menangkap Khadafi. Brigade Revolusioner
lainnya kemudian menyetop mobil tersebut. Mengetahui Khadafi berhasil
ditangkap, mereka dengan segera menyeret turun Khadafi dari mobil
sambil memukulinya.
Setiap tentara tersebut
berebut menyeret Khadafi untuk dibawa ke daerah asal mereka. Namun
Sanad tidak mengizinkan. Sanad mengatakan bahwa dialah yang pertama
kali menangkap Khadafi. Dia berniat membawa Khadafi ke Benghazi.
Namun pasukan brigade lainnya tidak terima. Mereka ingin membawa
Khadafi ke Misratah. Sanad pun naik pitam, ia lalu menarik pistolnya
dan langsung membunuh Khadafi.
Sanad mendmbakkan
pistolnya ke arah perut dan dada Khadafi. Ketika menembakkan
pelurunya ke arah Khadafi, Sanad mengatakan bahwa Khadafi harus mati
di tempat itu atau membawanya pergi ke Benghazi bersama dirinya.
Setelah kejadian
tersebut, Khadafi dimasukkan di dalam mobil ambulan. Namun nyawanya
tidak tertolong lagi. Ketika ditangkap, Khadafi mengenakan baju
militer berwarna cokelat. Beliau juga membawa sebuah pistol emas,
juga terdapat dua buah cincin emas di tangannya yang salah satunya
terukir nama istrinya.
Mendengar kematian
Khadafi, puluhan ribu warga berbondong-bondong turun ke jalan untuk
merayakannya. Tembakan-tembakan kegembiraan pun terdengar di
kota-kota. Mobil-mobil membunyikan klaksonnya. Beberapa warga yang
berkumpul terlih`t saling berpelukan satu sama lain.
Detik-detik kematian
pemimpin Libya ini memang tragis. Nampaknya tidak ada penghormatan
sedikit pun terhadapnya. Mayatnya diseret ke sebuah masjid di Misrata
dalam keadaan bertelanjang dada dengan bagian muka yang berlumuran
darah. Mayatnya pun menjadi tontonan dan cemoohan rakyatnya sendiri.
Tak hanya itu,
jenazahnya kemudian dipamerkan di sebuah toko daging di Misrata.
Disana, ratusan warga mendatangi untuk melihat lebih dekat jenazah
Khadafi. Mereka diperbolehkan mendekati dan mengambil foto jenazah
Khadafi. Ketika itu, mayat Khadafi dalam kondisi terbaring dengan
dada terbuka. Beliau diletakkan di atas kasur tipis.
Kematiannya yang
dieksekusi tanpa proses peradilan ini menuai reaksi dari banyak
kalangan. Bukan hanya itu, cara membunuh dan mengeksekusi yang keji
dan jenazah yang dipamerkan di muka publik dianggap sebagai sebuah
penghinaan dan kejahatan.
Sumber: Buku berjudul Assassinations - Pembunuhan Para Penguasa yang paling Mengguncang Dunia. Agung Budiono & Saktiana Dwi Hastuti. visimedia. cetakan pertama, Juli 2012
No comments:
Post a Comment