.do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none; }

Sunday 26 February 2012

Operasi Perburuan Osama Bin Laden

OPERASI INTELIJEN;  MEMBURU OSAMA BIN LADEN



Presiden Barack Obama bersama pejabat tinggi AS lainnya menyaksikan langsung penyerbuan Osama bin Laden


Andai saja Osama mengikuti perkembangan tentang rilis-rilis WikiLeaks yang berisi dokumen pemerintah AS serta membacanya dengan seksama, mungkin Osama bisa mengetahui bahwa AS sudah mulai mengetahui tempat persembunyiannya di Abottabad, Pakistan. Itulah bocoran mengejutkan yang dirilis beberapa hari sebelum Obama memerintahkan serbuan helikopter yang membawa malapetaka bagi pimpinan tertinggi Al-Qaeda, Osama bin Laden.
Osama bin Laden tewas setelah diterjang peluru di kepala dan dadanya pada 2 Mei 2011, sekitar pukul 01.00 waktu Pakistan. Penyerbuan itu memakan waktu 40 menit lamanya, yang dilakukan oleh kelompok tentara elit Amerika Serikat. Operasi penyerbuan dengan sandi ‘Neptune Spear’ ini dilancarkan di rumah persembunyian Osama di Bilal Town, Abbottabad, Pakistan. Karena itu operasi ini juga dikenal dengan sebutan ‘Abbottabad Operation’.
Operasi Neptune Spear diperintahkan langsung oleh Barrack Obama dan dilaksanakan oleh para personel elit US Navy SEAL dari NAVAL Special Warfare Development Group (DEVGRU), kelompok unit elit tersebut dikenal juga sebagai ‘SEAL Team Six’, dibawah kendali komando Joint Special Operation Command yang digabungkan dengan operasi rahasia CIA. Tim ini dikirim melintasi perbatasan Afghanistan-Pakistan untuk melancarkan operasi rahasia.


Sebelum operasi untuk melancarkan penyerbuan terhadap Osama dilakukan, Intelijen AS sudah menjalankan aksi pengintaian dan perburuan Osama dari jauh-jauh hari sebelumnya. Kemudian lokasi tempat persembunyian Osama bin Laden diketahui dan terlacak melalui salah satu kurirnya. Sementara itu, Osama betul-betul yakin bahwa keberadaannya tidak tercium oleh Amerika. Keyakinan ini beralasan, karena Osama menutupi jejak keberadaannya dari dunia luar, dan dari siapapun termasuk dari kelompok Al-Qaeda itu sendiri dan para pimpinan-pimpinan Al-Qaeda.
Di sisi lain, Amerika sepertinya memang tak mau melepaskan begitu saja Osama tanpa terdeteksi. Bahkan sebulan sebelum pemilihan presiden AS tahun 2008, Obama sudah mengungkapkan kesungguhannya untuk memburu Osama. Saat itu, Presiden Obama yang masih menjabat sebagai senator dari illinois tengah mengikuti debat calon presiden berhadapan dengan John McCain, di Belmont University, Nashville. Salah seorang hadirin kemudian bertanya apakah ia akan memburu pimpinan tertinggi Al-Qaeda di Pakistan, meskipun itu berarti menginvasi negara lain?. Jawab Obama; “Jika kita menemukan Osama bin Laden dan pemerintah Pakistan tidak sanggup, atau tidak mau menangkapnya, maka saya kira kita harus bertindak dan melakukannya. Kita akan membunuh Osama. Kita akan menghancurkan Al-Qaeda. Itu harus menjadi prioritas utama dalam skala nasional.”
Kesungguhan AS dalam memburu Osama dibuktikan dengan dikerahkannya kekuatan Intelijen profesional; seperti CIA. Identifikasi kurir Al-Qaeda merupakan langkah awal bagi CIA untuk melakukan interogasi di markas rahasia CIA dan kamp. Pengasingan Guantanamo Bay. Tahun 2002, penginterogasi mendengar klaim yang tidak bisa dipastikan mengenai kurir Al-Qaeda dengan nama julukan Abu Ahmed al-Kuwaiti (kadang disebut juga Sheikh Abu Ahmed of Kuwait). Dalam mengorek Informasi dari berbagai sumber di Guantanamo dengan cara menjalankan taktik interogasi, CIA sempat mendapatkan satu nama; Maulwai Abd. Al-Khaliq Jan, yang disebut-sebut sebagai kurir Osama. Namun CIA tidak lantas percaya bagitu saja.
Tahun 2007 pejabat berwenang mengetahui nama al-Kuwait yang asli. Namun mereka tidak mengungkapkan nama tersebut maupun cara bagaimana mereka mengetahuinya. Agustus 2010, penyadapan terhadap tersangka lain mendapatkan pembicaraan dengan al-Kuwaiti. Agen CIA menemukan al-Kuwaiti lalu membuntutinya hingga ke kompleks Osama di Pakistan. Kelak, al-Kuwaiti bersama saudara laki-lakinya terbunuh bersama dengan Osama dalam serbuan yang dilancarkan pada 2 Mei 2011.

Tak mau sasarannya lolos, operasi rahasia pengintaian dan pengumpulan data Intelijen pun segera dilaksanakan. Yang terlibat dalam operasi rahasia ini diantaranya adalah; CIA, National Security Agency (NSA), dan National Geospatial-Intelligence Agency) NGA. Menggunakan foto citra satelit dan laporan Intelijen, CIA melakukan identifikasi dan menentukan identitas penghuni rumah dan kemana kurir itu akan pergi.

Pada September 2010, CIA mengetahui dan menyimpulkan bahwa kompleks tersebut dibangun khusus untuk menyembunyikan seseorang yang sangat penting. Dan bahwa kemungkinan besar itu adalah tempat persembunyian Osama. Dugaan resmi menyatakan bahwa ia tinggal di kompleks tersebut bersama dengan istri mudanya.

Dari citra foto satelit, Waziristan Haveli tidak ada di tahun 2001, namun muncul di gambar yang diambil pada 2005. Untuk menghasilkan foto detail empat dimensi dari kompleks Osama, US National Counter-terrorism Center menggunakan drone-derived Intelligence.


Peta yang didapat kemudian digunakan untuk menciptakan model kompleks yang kelak digunakan untuk latihan tim operasi khusus.


Selain melakukan uji data Intelijen, Amerika Serikat bahkan sempat melakukan progam imunisasi di wilayah Waziristan Haveli untuk memastikan bahwa Osama tinggal disana. Program ini sesungguhnya merupakan rangkaian dari operasi terselubung yang dilancarkan AS. Untuk mendapatkan sampel DNA dari anak-anak yang tinggal di kawasan Waziristan Haveli, yang dicurigai sebagai anak dari Osama bin Laden. Namun kenyataannya tidak berhasil, tidak ada satu pun yang berhasil “dipancing” untuk melakukan imunisasi.
Pada 29 April 2011, pukul 08.20 pagi. Presiden Obama memberi arahan kepada penasehat John Brennan, Thomas E. Donilon, dan penasehat keamanan lainnya di Diplomatic Reception Room dan memberi perintah final untuk menyerbu kompleks Abbottabad, Pakistan.
Sebuah spekulasi menyebutkan bahwa penyerbuan ke Abbottabad dipercepat untuk berjaga-jaga. Alasannya, nama Maulawi Abd al-Khaliq Jan yang sempat diungkap oleh Abu Faraj al-Libi sebagai kurir Osama ini muncul dalam evaluasi tahanan JTF-GTMO (Joint Task Force Guantanamo) Abu Faraj al-Libi. Dan seperti biasa, bocoran ini dirilis oleh WikiLeaks pada tanggal 24 April 2011.
Meski sudah mendesak, namun penyerbuan itu terpaksa ditunda dan dilaksanakan esok hari karena cuaca yang tidak bersahabat. Setelah Presiden Osama memerintahkan untuk membunuh atau menangkap Osama bin Laden, Panetta memberi perintah untuk meneruskan rencana pada tengah hari 1 Mei.
Operasi penyerbuan dilaksanakan oleh SEAL Team Six dengan helikopter dari 160th Special Operations Aviation Regiment (SOAR), sebuah unit Airbone AD AS. Operasi penyerbuan ini dirancang sedemikian rupa untuk meminimalisasi dampak yang tidak perlu dan resiko terhadap individu yang tidak mengancam didalam kompleks, termasuk terhadap warga sipil Pakistan di lokasi sekitar kompleks. Menurut pernyataan Panetta, 25 Personel elite Navy SEAL terlibat didalam penyerbuan. Tim elite Angkatan Laut AS ini didukung oleh seekor anjing pengendus bom.

Pasukan elite AS- US Navy Seal


Night Stalkers- sebutan untuk SOAR- menyediakan 2 helikopter Black Hawk yang dimodifikasi dan 2 Chinooks sebagai cadangan. Pesawat lain yang kabarnya ikut memberi dukungan termasuuk jet tempur dan drones. Penyerbuan dilakukan saat sinar bulan tak terlalu terang sehingga helikopter dapat masuk Pakistan dengan posisi sangat rendah dan tanpa terdeteksi. Pada malam hari tanggal 2 Mei, dua helikopter Black Hawk lepas landas dari Afghanistan (kemungkinan dari daerah Bagram atau Jalalabad) menuju Abbottabad.
Sementara itu, pagi hari pada 1 mei (waktu Washington), pejabat tinggi Gedung Putih membatalkan jadwal kunjungan, memesan makanan dan mengubah kondisi ruangan menjadi tempat pertemuan. Tepat pukul 11, penasehat-penasehat utama Presiden Obama mulai berkumpul mengelilingi meja konferensi. Mereka semua siap menyaksikan siaran langsung video penyerbuan terhadap Osama bin Laden, video penyerbuan itu terhubung langsung ke Panetta di markas besar CIA, dan McRaven di Afghanistan.
Begitu penyerbuan dimulai, ada kemungkinan militer Pakistan melacak jet tempur mereka namun tidak ikut campur dalam operasi penyerbuan. Kabarnya, Pakistan diberitahu oleh AS tentang penyerbuan tersebut pada saat penyerbuan dimulai, namun diminta untuk tidak ikut campur.

SEAL Team Six

Begitu berada pada posisi, personel elite Team Six meluncur dengan cepat menggunakan tali (rappelling) dari Black Hawks. Setelah tim berada di darat, salah satu helikopter mengalami stall akibat terkena vortex yang dihasilkan oleh wash propelernya sendiri terhadap dinding kompleks yang tinggi. Akibatnya, heli terpaksa mendarat darurat.
Walaupun pendaratan diupayakan di luar komples, namun ternyata heli tersebut jatuh terguling ke bagian dalam kompleks. Dari foto yang beredar, setelah penyerbuan usai, sisa-sisa heli Black Hawk yang terjatuh itu sudah dimodifikasi demikian rupa dan dilengkapi dengan fitur stealth dan cat penyerap gelombang radar.
Sekitar pukul 1.00 pagi waktu setempat, Team Six berhasil mendobrak dinding kompleks menggunakan peledak dan melakukan penyerbuan bersamaan dengan tembakan dari penghuni didalam kompleks. Team Six berhasil melumpuhkan dua penjaga yang diduga adalah sang kurir dan saudara laki-lakinya. Team Six kemudian mengamankan bangunan-bangunan kompleks, termasuk bangunan utama, ruang demi ruang.



Baku tembak terjadi di lantai satu bangunan utama, serta lantai 2 dan 3 dimana bin Laden tinggal bersama keluarganya. Kedua lantai tersebut merupakan bagian terakhir dari kompleks yang diamankan. Personel keamanan di kompleks ditangkap oleh SEAL, termasuk sejumlah perempuan dan anak-anak. Mereka lalu diikat dengan pengikat plastik dan dibiarkan di tempat hingga penyerbuan usai, baru kemudian mereka dibawa keluar.
Team Six berhadapan dengan Osama di lantai 3, Osama digambarkan mengenakan pakaian gamis khas Pakistan. Menurut pejabat tinggi AS, Osama melakukan perlawanan. Paling tidak dua peluru merobohkan Osama bin laden, satu peluru menembus sisi kiri kepalanya dan satunya lagi kemungkinan di bagian kepala atau dadanya.
Sementara jasad Osama bin Laden dibawa oleh Pasukan AS, keempat jasad lainnya ditinggalkan di kompleks. Jumlah maupun identitas pasti dari penghuni kompleks tak jelas. Beberapa diantaranya merupakan anggota keluarga Osama. Termasuk kemungkinan istri keempatnya dan anak perempuan mereka.
Penyerbuan yang semula dilancarkan dalam waktu 30 menit, akhirnya tuntas dalam waktu 40 menit. Dalam operasi penyerbuan tersebut, Team Six juga melucuti dan menyita hard drive computer, dokumen-dokumen, DVD, USB, dan peralatan elektronik lainnya yang kemudian akan diperiksa.
Karena rusak dan tidak dapat dipakai terbang lagi, heli yang melakukan pendaratan darurat terpaksa ditinggalkan setelah perangkat-perangkat pentingnya dirusak dan diledakkan. Sebagai gantinya, satu heli Chinook yang sebelumnya telah bersiap di udara siap memberi dukungan, dan dengan segera menyusul ke lokasi.


Heli yang jatuh yang ditemukan warga disekitar lokasi kejadian


Setelah operasi, 2 helikopter terbang ke Laut Arab Utara dan mendarat di atas kapal induk USS Carl Vinson. Pimpinan militer Pakistan dan Intelijen Pakistan diberi tahu mengenai operasi rahasia tersebut tak lama setelah helikopter-helikopter AS keluar dari Abbottabad.
Beberapa bulan berselang, banyak media menyebut bahwa operasi Abbottabad sebagai operasi yang sekelas dengan Operation Eagle Claw dan insiden “Black Hawk Down”. Akan tetapi hal ini disanggah oleh pejabat resmi militer dari Departemen Pertahanan AS. Kalau mau disamakan sebagai “Operasi Terminasi” Osama, menurut yang bersangkutan, misi tersebut hanyalah satu dari sekian ribu misi rutin yang dilaksanakan AS dalam beberapa tahun terakhir.

 
Kerumunan warga Pakistan yang ingin melihat lokasi kejadian usai tewasnya Osama


Operasi Neptune Spear jelas hanya satu dari sekian banyak operasi rahasia yang dilakukan AS. Meski hasilnya diumumkan secara resmi, pada akhirnya, selayaknya operasi rahasia, banyak detail dari operasi yang hanya bisa diduga-duga akurasi
nya oleh publik.



Tulisan ini disadur dari; Majalah Angkasa Edisi Koleksi. Dengan judul “The World’s Most Shocking COVERT OPERATIONS. Delapan operasi terselubung paling menggegerkan”. Angkasa Edisi Koleksi no.75 2011. Edisi bulan September 2011.

No comments:

Post a Comment