Inilah produk dari perseteruan dua kekuatan dunia Blok Barat
dan Timur, kehadirannya membuat pihak NATO kebakaran jenggot dan pesawat ini
mereka beri nama Foxbat.
Kinerja pesawat ini sudah banyak kita dengar, paling tidak
kemampuan terbangnya yang dikabarkan mampu mencapai tiga kali kecepatan suara
dan mampu terbang hingga radius 1.730 km. Selain itu pesawat ini dibuat lumayan
banyak yakni 1.190 unit dan pesawat terakhir dibuat tahun 1984. Satu lagi yang
membuat pesawat ini menjadi terkenal yaitu ketika seorang pilot Rusia, Viktor
Balenko, membelot dengan mendaratkan pesawat ini di Bandara Hakodate di Jepang
tahun 1976 dimana saat itu Perang Dingin sedang pada masa puncaknya.
Pada tahun 1971 MiG-25 juga ditempatkan Rusia di Mesir di mana
yang ditugaskan adalah Detasemen 63. Ketika salah satu pesawat tersebut
melakukan operasi pengintaian di atas Gurun Sinai, lalu diketahui oleh F-4
Israel dan ditembak dengan menggunakan rudal. Tapi dengan kecepatan melebihi
2,5 Mach penembakan itu tidak berhasil karena rudalnya kalah cepat.
Kejadian tersebut membuat pihak Barat kebakaran jenggot,
setelah beberapa waktu berselang, hal ini ditanyakan kepada Viktor Balenko.
Namun Balenko malah balik menanyakan apakah saat itu pilot Israel melihat asap
keluar dari mesin pesawat? Dan ini dibenarkan oleh pihak Israel. Maka menurut
Balenko pasti setelah mendarat mesin pesawat itu dipastikan harus diganti.
MENJAJAL SURIAH
Angkatan
Udara Israel pernah mencoba ketangguhan MiG-25 dengan cara menerbangkan dua jet
F-4 sebagai decoy (umpan) ke atas ruang udara Lebanon. Benar saja, tak lama
berselang AU Syria terpancing dengan menerbangkan dua jet MiG-25. Setelah
mengetahui dirinya dikejar, kedua F-4 itu balik ke pangkalannya dan tugas
selanjutnya diserahkan kepada dua pesawat F-15 Eagle yang sudah menanti
kedatangan kedua pesawat tersebut.
Israel membuka serangan dengan menembakkan rudal AIM-7F
Sparrow dari pesawat F-15. Salah satunya mengenai sasaran tapi yang lainnya
luput dari penembakan. Beberapa bulan kemudian di misi yang sama kini giliran
F-15A Israel yang ditembak jatuh lawan dengan menggunakan rudal R-40. Sedangkan
wingman-nya dinyatakan lolos tapi ada juga yang mengatakan keduanya tertembak
jatuh.
Selama konflik tersebut berlangsung, sebuah MiG-25 Suriah tertembak
jatuh oleh rudal darat-ke-udara Hawk milik Israel. Memang sulit mendapatkan
data yang pasti mengenai jumlah korban. Paling tidak Israel mengatakan bahwa
pihaknya menembak jatuh pesawat tersebut pada 31 Agustus 1983. Sedangkan ketika
berlangsungnya Perang Teluk pesawat ini menjadi bulan-bulanan pihak Pasukan
Koalisi. Bahkan rudal AMRAAM untuk pertama kalinya memakan korban dengan
menembak jatuh pesawat ini didaerah larangan terbang di Selatan Irak.
Sedangkan MiG-25 Irak hanya dapat membalas menembak jatuh
sebuah pesawat tanpa awak Predator yang dipersenjatai oleh rudal AIM-92 Stinger
yang mencoba menembak jatuh pesawat tersebut. Menjelang berakhirnya Perang ini
beberapa pesawat ditemukan oleh Pasukan Koalisi terkubur dalam gurun pasir
dalam kondisi lumayan baik. Mungkin ini harapan terakhir dari Irak agar
pesawatnya tidak direbut atau dihancurkan.
Dikawasan Asia yang memiliki pesawat ini hanya India yang
disana diberi nama Garuda. AU India menggunakan pesawat ini lebih banyak
sebagai pengintai ketimbang sebagai pemburu. Ketika terjadi pertempuran dengan
Pakistan pesawat ini aktif dalam Operasi Parakram, yaitu Operasi Pengintaian di
ruang udara Pakistan. Salah satu MiG-25RB (versi pengintai) melakukan
penerbangan diatas ruang udara Pakistan dengan kecepatan Mach 2 di ketinggian
74.000 kaki dan mengeluarkan sonic boom. Kejadian itu merupakan salah satu
bentuk dari perang urat syaraf. Tapi Perdana Menteri Pakistan Gohar Ayub Khan
menyakini kalau pihak India sekaligus melakukan pemotretan lokasi strategis di sekitar
Islamabad. Tahun 2006 India mempensiunkan armada MiG-25nya karena kesulitan
suku cadang.
PEMECAH REKOR
Walau di Rusia MiG-25 tidak terlibat langsung dalam
pertempuran. Pesawat ini diunggulkan dimana beberapa rekor sempat terpecahkan.
Memecahkan rekor dunia membawa muatan seberat 1.000 kg dan 2.000 kg dengan
kecepatan 2.319 km/jam pada 16 Maret 1965 oleh pilot Alexander Fedotov.
Pilot yang sama pada 5 Oktober 1967 menerbangkan pesawat ini
hingga ketinggian 115.000 kaki. Ini merupakan jet pertama yang dapat terbang
setinggi itu. Kembali pada 31 Agustus 1977 Fedotov memecahkan rekor dunia
dengan menerbangkan pesawat di ketinggian 125.520 kaki di atas ruang udara
Podmoskovnoye menggunakan MiG-25RB dengan mesin jenis R-15BF2.200, misi ini
dilaksanakan bertepatan dengan pengembangan prototipe MiG-25M.
Pilot lainnya yang sempat memecahkan rekor adalah Boris A
Orlov pada 4 Juni 1973 dengan terbang menanjak pada ketinggian 20.000 kaki
dengan waktu 2 menit 49,8 detik. Sedangkan rekannya Pyotr M Ostepenko di hari
yang sama terbang menanjak pada ketinggian 25.000 kaki dengan waktu 3 menit
12,6 detik dan 30.000 kaki dengan kecepatan 4 menit 3,86 detik.
sangat keren
ReplyDelete