.do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none; }

Thursday 22 August 2013

Jet Tempur MiG-25



Inilah produk dari perseteruan dua kekuatan dunia Blok Barat dan Timur, kehadirannya membuat pihak NATO kebakaran jenggot dan pesawat ini mereka beri nama Foxbat.
Kinerja pesawat ini sudah banyak kita dengar, paling tidak kemampuan terbangnya yang dikabarkan mampu mencapai tiga kali kecepatan suara dan mampu terbang hingga radius 1.730 km. Selain itu pesawat ini dibuat lumayan banyak yakni 1.190 unit dan pesawat terakhir dibuat tahun 1984. Satu lagi yang membuat pesawat ini menjadi terkenal yaitu ketika seorang pilot Rusia, Viktor Balenko, membelot dengan mendaratkan pesawat ini di Bandara Hakodate di Jepang tahun 1976 dimana saat itu Perang Dingin sedang pada masa puncaknya.

Pada tahun 1971 MiG-25 juga ditempatkan Rusia di Mesir di mana yang ditugaskan adalah Detasemen 63. Ketika salah satu pesawat tersebut melakukan operasi pengintaian di atas Gurun Sinai, lalu diketahui oleh F-4 Israel dan ditembak dengan menggunakan rudal. Tapi dengan kecepatan melebihi 2,5 Mach penembakan itu tidak berhasil karena rudalnya kalah cepat.
Kejadian tersebut membuat pihak Barat kebakaran jenggot, setelah beberapa waktu berselang, hal ini ditanyakan kepada Viktor Balenko. Namun Balenko malah balik menanyakan apakah saat itu pilot Israel melihat asap keluar dari mesin pesawat? Dan ini dibenarkan oleh pihak Israel. Maka menurut Balenko pasti setelah mendarat mesin pesawat itu dipastikan harus diganti.




MENJAJAL SURIAH
            Angkatan Udara Israel pernah mencoba ketangguhan MiG-25 dengan cara menerbangkan dua jet F-4 sebagai decoy (umpan) ke atas ruang udara Lebanon. Benar saja, tak lama berselang AU Syria terpancing dengan menerbangkan dua jet MiG-25. Setelah mengetahui dirinya dikejar, kedua F-4 itu balik ke pangkalannya dan tugas selanjutnya diserahkan kepada dua pesawat F-15 Eagle yang sudah menanti kedatangan kedua pesawat tersebut.

Israel membuka serangan dengan menembakkan rudal AIM-7F Sparrow dari pesawat F-15. Salah satunya mengenai sasaran tapi yang lainnya luput dari penembakan. Beberapa bulan kemudian di misi yang sama kini giliran F-15A Israel yang ditembak jatuh lawan dengan menggunakan rudal R-40. Sedangkan wingman-nya dinyatakan lolos tapi ada juga yang mengatakan keduanya tertembak jatuh.

Selama konflik tersebut berlangsung, sebuah MiG-25 Suriah tertembak jatuh oleh rudal darat-ke-udara Hawk milik Israel. Memang sulit mendapatkan data yang pasti mengenai jumlah korban. Paling tidak Israel mengatakan bahwa pihaknya menembak jatuh pesawat tersebut pada 31 Agustus 1983. Sedangkan ketika berlangsungnya Perang Teluk pesawat ini menjadi bulan-bulanan pihak Pasukan Koalisi. Bahkan rudal AMRAAM untuk pertama kalinya memakan korban dengan menembak jatuh pesawat ini didaerah larangan terbang di Selatan Irak.

Sedangkan MiG-25 Irak hanya dapat membalas menembak jatuh sebuah pesawat tanpa awak Predator yang dipersenjatai oleh rudal AIM-92 Stinger yang mencoba menembak jatuh pesawat tersebut. Menjelang berakhirnya Perang ini beberapa pesawat ditemukan oleh Pasukan Koalisi terkubur dalam gurun pasir dalam kondisi lumayan baik. Mungkin ini harapan terakhir dari Irak agar pesawatnya tidak direbut atau dihancurkan.

Dikawasan Asia yang memiliki pesawat ini hanya India yang disana diberi nama Garuda. AU India menggunakan pesawat ini lebih banyak sebagai pengintai ketimbang sebagai pemburu. Ketika terjadi pertempuran dengan Pakistan pesawat ini aktif dalam Operasi Parakram, yaitu Operasi Pengintaian di ruang udara Pakistan. Salah satu MiG-25RB (versi pengintai) melakukan penerbangan diatas ruang udara Pakistan dengan kecepatan Mach 2 di ketinggian 74.000 kaki dan mengeluarkan sonic boom. Kejadian itu merupakan salah satu bentuk dari perang urat syaraf. Tapi Perdana Menteri Pakistan Gohar Ayub Khan menyakini kalau pihak India sekaligus melakukan pemotretan lokasi strategis di sekitar Islamabad. Tahun 2006 India mempensiunkan armada MiG-25nya karena kesulitan suku cadang.








PEMECAH REKOR
Walau di Rusia MiG-25 tidak terlibat langsung dalam pertempuran. Pesawat ini diunggulkan dimana beberapa rekor sempat terpecahkan. Memecahkan rekor dunia membawa muatan seberat 1.000 kg dan 2.000 kg dengan kecepatan 2.319 km/jam pada 16 Maret 1965 oleh pilot Alexander Fedotov.

Pilot yang sama pada 5 Oktober 1967 menerbangkan pesawat ini hingga ketinggian 115.000 kaki. Ini merupakan jet pertama yang dapat terbang setinggi itu. Kembali pada 31 Agustus 1977 Fedotov memecahkan rekor dunia dengan menerbangkan pesawat di ketinggian 125.520 kaki di atas ruang udara Podmoskovnoye menggunakan MiG-25RB dengan mesin jenis R-15BF2.200, misi ini dilaksanakan bertepatan dengan pengembangan prototipe MiG-25M.


Pilot lainnya yang sempat memecahkan rekor adalah Boris A Orlov pada 4 Juni 1973 dengan terbang menanjak pada ketinggian 20.000 kaki dengan waktu 2 menit 49,8 detik. Sedangkan rekannya Pyotr M Ostepenko di hari yang sama terbang menanjak pada ketinggian 25.000 kaki dengan waktu 3 menit 12,6 detik dan 30.000 kaki dengan kecepatan 4 menit 3,86 detik.

1 comment: