Pasukan khusus Inggris telah berada di garis terdepan
dalam “Perang melawan teroris” saat ini. Dalam waktu tiga minggu
setelah serangan 11 September 2011, elemen-elemen SAS telah dikirim ke
Afganistan. Misi mereka menyerang sel-sel teroris Al-Qaeda yang
beroperasi dari markas di seluruh pelosok negeri dan membantu
menyingkirkan rezim Taliban yang berkuasa di Afghanistan, yang menjadi
suporter utama kampanye Al-Qaeda melawan Barat.
Mengirimkan SAS British ke Afghanistan pasca serangan
teroris 11 September 2011 adalah sebuah langkah yang lazim dilakukan.
Pada saat pendudukan Soviet atas negara tersebut (1979-1989), unit-unit
SAS telah menyusup untuk membantu Mujahidin (Pejuang suci) dalam perang
pemberontakannya melawan Soviet dan para komunis Afghanistan. Selama
masa tersebut, SAS telah benar-benar memahami medan dan juga pola hidup
masyarakat Afghanistan. Mereka juga memiliki keahlian yang relevan dalam
operasi di Afghanistan: Mountain Troop di dalam Sabre Squadron SAS
memiliki keahlian memanjat tebing dan gunung dalam keahlian tingkat
tinggi, untuk menaklukkan medan Afghanistan yang ganas dan
bergunung-gunung, sejumlah prajurit SAS juga mampu berbicara bahasa
dalam dialek lokal seperti lokal Pashto dan Dari.
PENUGASAN DAN AKSI PERTAMA
Unit-unit SAS beroperasi di Afghanistan dalam jangka
waktu kurang dari tiga minggu setelah peristwa 11 September 2001. kontak
tembak pertama antara pasukan Taliban dan SAS terjadi pada akhir bulan
September di perbukitan yang mengelilingi ibukota Afghanistan, Kabul.
Ini merupakan operasi pengintaian untuk mengetahui respon Taliban.
Pasukan SAS terlibat baku tembak, melukai lawan, lalu mengundurkan diri
atau menghilang secepat mungkin.
Unit-unit SAS di wilayah Afghan bekerjasama dengan
Pasukan Elite AS. Tujuan utamanya adalah untuk meng-kordinasikan
serangan terhadap kamp Pelatihan dan markas-markas militer Al-Qaeda,
serta memburu pemimpin Al-Qaeda yang piawai dalam bersembunyi, Osama Bin
Laden. Sebanyak 6 kamp latihan besar berhasil diidentifikasi.
Menggunakan laser penanda target, SAS mengarahkan bom
yang dijatuhkan melalui pesawat dan mengarah langsung ke kamp musuh dan
seketika itu menghancurkan kamp tersebut. Saat serangan udara tidak
dimungkinkan, mereka melaksanakan serbuan cepat lintas udara menggunakan
helikopter.
Sebagai bagian dari penugasan singkat SAS untuk
membantu Aliansi Utara Afghan dalam perjuangannya melawan Taliban,
mereka mengatur serangan udara terhadap posisi Taliban, melatih para
prajurit Aliansi Utara menggunakan senjata canggih, dan seringkali juga
membantu pasukan Aliansi dalam pertempuran.
PERTEMPURAN BESAR
Pada 25-27 November di sebuah benteng abad ke-19 di
utara Mazar –Sharif, 600 tahanan Taliban yang ditawan memberontak.
Setelah membunuh seorang interogator AS, mereka menyerbu gudang senjata
yang dipenuhi berbagai senapan serbu dan peluncur roket buatan Rusia.
Pertempuran sengit pun pecah. Unit-unit SAS dan pasukan elite AS
dioperasikan, melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap posisi
para tahanan yang memberontak. Namun beberapa bom salah sasaran, melukai
anggota SAS dan membunuh sejumlah sekutu Afghan. SAS terlibat dalam
kontak tembak besar-besaran dengan para tahanan, para tahanan yang tewas
mencapai 50 orang dan yang para tahanan yang tersisa akhirnya
memutuskan untuk menyerah.
Aksi SAS besar-besaran terjadi pada Operasi Anaconda
(Maret 2002). unit-unit SAS membantuk gerak besar-besaran pasukan AS
untuk membersihkan Taliban dan titik-titik pertahanan Al-Qaeda di
pegunungan Shah-i-kot di timur Afghanistan.
Perang di Afghanistan berakhir pada pertengahan 2002
dengan terjungkalnya rezim Taliban. Dan tidak diragukan lagi, SAS
British telah melakukan banyak operasi-operasi rahasia untuk
menghentikan dan menanggulangi aksi dari para teroris Taliban.
No comments:
Post a Comment