.do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none; }

Friday, 23 March 2012

GROM - Polandia



GROM - Grupa Reagowania Operacyjno-Manewrowego






GROM adalah salah satu dari 5 unit pasukan elite yang dimiliki Angkatan Bersenjata Polandia. GROM- adalah unit elite penanganan reaksi cepat (Operational Mobile Reaction Group). Unit ini diaktifkan pada 8 Juli 1990. Penggelaran unit ini digelar di berbagai operasi militer dan juga perang inkonvensional, termasuk juga penanganan anti-teror dan dukungan kekuatan di belakang garis musuh. Nama lain dari unit ini adalah Jednostka Wojskowa 2305 (Unit Militer 2305).

Di tahun 70-80an, terdapat banyak spekulasi tentang pasukan elite didalam AB Polandia, tapi peran mereka hanyalah dilatih untuk tugas-tugas murni kemiliteran (sabotase, pengalihan dan menganggu atau mengacaukan sistem komunikasi lawan, dan yang tugas-tugas yang sejenisnya) atau, juga terlibat didalam penanganan tindakan kejahatan ancaman teroris. Setelah kedutaan besar Polandia di Bern di ambil alih oleh unit militer revolusioner polandia di tahun 1982, Jenderal Edwin Rozlubirski mengajukan secara tersembunyi bahwa unit militer khusus dapat dibentuk untuk menangani ancaman terorisme dan ancaman-ancaman lainnya. Proposal (lamaran) ini pun, pada awalnya ditolak oleh Angkatan Darat Polandia. 

Tahun 1989, banyak orang Yahudi diperbolehkan untuk pindah (bermigrasi) dari Uni Soviet ke Israel. Polandia adalah salah satu negara yang menyediakan bantuan dalam bentuk organisasi untuk tujuan operasi, yang kemudian dinamakan Operation Bridge (Operacja Most). Setelah dua orang diplomat WN Polandia ditembaik di Beirut, Letkol. Slawomir Petelicki dikirim ke Lebanon untuk segera mengamankan masuknya warga sipil dan juga melakukan pengamanan di luar Kedutaan Polandia.

Setelah kepulangannya dari Lebanon, Beliau mempresentasikan rencananya untuk membentuk unit khusus yang diajukannya kepada Menteri Dalam Negeri. Membentuk sebuah prajurit yang akan dilatih dalam misi-misi khusus yang mampu ditempatkan sebagai pertahanan bagi WN Polandia didalam situasi serupa yang pernah terjadi di Lebanon. Ide dari Petelicki untuk membentuk pasukan khusus disambut dengan baik dan pada 8 Juli 1990, GROM pun dibentuk sebagai unit JW 2305.

Slawomir Petelicki dipilih sebagai Komandan Pertama dari unit yang baru saja dibentuk. Sebagai Perwira Intelijen Polandia dari Sluzba Bezpieczanstwa, dia mengkhususkan unit tersebut untuk melaksanakan misi pengintaian, sabotase, dan pengalihan, sepertinya beliau tahu benar untuk membentuk sebuah bentuk formasi yang baik untuk unit tersebut. Slawomir juga mengumpulkan para perwira tinggi dan sejumlah pejabat militer, lalu bersama-sama merancang struktur dari unit yang baru saja dibentuk. Mereka lalu memilih para prajurit yang benar-benar cocok untuk tugas-tugas khusus. Melihat keterlibatan unit ini didalam tugas yang sangat beresiko tinggi, lalu diputuskanlah secara profesional bahwa semua prajurit yang tergabung didalam grup ini haruslah profesional dan terlatih. Kumpulan awal dari para rekrutmen berasal dari unit-unit dan divisi-divisi khusus, yang berasal dari Angkatan Bersenjata Polandia. Mereka diantaranya:




1 Batalion Szturmowy dari Lubliniec :
  • 48th, 56th dan 62nd Special Companies of Land Forces (Pasukan Khusus AD)
  • 6th Aeromobile Brigade (Brigade gerak cepat ke-6)
  • Polish Navy Divers (Para prajurit penyelam Polandia)
  • Anti-Terrorist units of the Policja (Unit Anti-teror kepolisian)
  • Mechanised Warfare Officer School di Wroclaw (Sekolah pelatihan perang di Wroclaw)
  • Dan unit-unit pengintaian lainnya dari beragam divisi




KERJASAMA ANTAR UNIT PASUKAN KHUSUS:

Didalam seleksi ketat untuk menjadi personel GROM, hanya sedikit dari mereka yang lulus dalam seleksi dan pendidikan. Pasukan elite GROM pun melakukan kerjasama multilateral dan sering melakukan latihan gabungan antar negara-negara yang memiliki unit elite yang serupa. Saat ini, GROM bekerjasama dengan unit pasukan khusus dari negara-negara lain, seperti:

  • Pasukan Elite Belgia
  • Pasukan Khusus SAS British, dan SBS
  • Pasukan Elite AS: Delta Force dan US NAVY Seals
  • Pasukan Elite Resimen Para Italia ke-9 “Col Moschin”
  • Unit Paramiliter GSG-9, dan Pasukan Khusus KSK Jerman
  • Prajurit Khusus Marinir AD Belanda
  • Unit Elite JTF2 Kanada
  • Unit Elite KJK dan HJK Norwegia
  • Pasukan Khusus Urna – Rep.Ceko

Latihan gabungan antara GROM dan US Navy SEAL



Ketika dibentuk formasi awal yang berjalan beberapa tahun, GROM saat itu masih menjadi suatu unit rahasia yang tak tercium baik oleh media maupun publik. Namun, pada tahun 1992, publik pun mulai mencium ada unit elite yang secara sengaja disembunyikan dari publik dan mulai terkuak di tahun 1994 setelah keterlibatan mereka dalam operasi militer yang pertama di Haiti.





SELEKSI DAN PELATIHAN
Para calon yang ingin bergabung dengan Pasukan Elite GROM haruslah memenuhi berbagai persyaratan. Diantaranya adalah latihan psikologi dan latihan kemampuan dasar alamiah, yang disebut juga tes kejujuran, secara psikologi dan secara fisik mereka dilatih dalam situasi yang rumit dan dalam situasi yang tidak memungkinkan. Prajurit Khusus GROM dilatih menjadi Prajurit Khusus terbaik di dunia.

Latihan untuk Para prajurit Khusus GROM meliputi berbagai aspek. Mereka semua harus dilatih untuk penanggulangan aksi kejahatan terorisme dan berbagai misi-misi khusus lainnya, seperti; pasukan katak, penembak jitu, dan terjun payung.

Satu tim yang terdiri dari 4 orang, masing-masing prajurit harus mampu mengambil tanggung jawab yang bijak untuk semua rekan-rekannya, yang memang tanggung jawab tersebut dibutuhkan untuk grup tersebut. JW GROM memiliki pendidikan dasar operasi khusus yang diselenggarakan dan disediakan oleh Komando Khusus Angkatan Laut Swedia untuk penggelaran Operasi Taktis Khusus yang bertempat di Karlskrona, Pangkalan Angkatan Laut Utama Swedia. Sekitar 75% personel GROM dilatih juga dalam penanganan medis dan paramedis. Sebagai tambahan, setiap grup juga didukung oleh beberapa psikiater handal. Ini juga dimungkinkan juga bahwa mereka harus menguasai kurang lebih dua bahasa asing.


Personel GROM juga diajarkan dalam misi penangkapan atau pembunuhan. Dan juga dilatih teknik dan metode untuk membunuh.


Inilah gambar saat Prajurit GROM diterjunkan 
dalam Operation Iraqi Freedom




OPERASI MILITER YANG DIKETAHUI:

Tahun 1992:
  • Misi “Antoni Macierewicz” (Tugas Perlindungan dan Pengamanan jarak dekat ketika situasi politik yang tidak stabil meletus di Polandia)
  • Penyerbuan di sebuah pemukiman dan menangkap salah satu bos Art-B (Terkait dengan skandal politik dan ekonomi yang terjadi di Polandia)

Tahun 1994:
  • Operasi Mempertahankan kedaulatan (Demokrasi) di Haiti

Tahun 1996:
  • Misi UNTAES di Slavonia Timur, Kroasia, untuk menangkap Slavko Dokmanovic – Mereka telah menangkap lebih dari 6 orang penjahat perang Yugoslavia
  • Tugas Penjagaan terhadap Kedubes AS di Kosovo dan Macedonia


Para personel GROM mengamankan dan mengambil alih Pelabuhan Umm Qasr, Irak, 
Ketika digelar Operation Enduring Freedom



Tahun 2001:
  • Memburu penjahat perang di Kosovo
  • Melakukan misi pengintaian di Afghanistan sebelum kedatangan Pasukan Reguler Polandia

Tahun 2002-2004:
  • Misi di Afghanistan (Penjagaan VIP, tugas perlindungan dan pengamanan, dsb)
  • Misi di Teluk Persia. Operasi Maritim
  • Mengambil bagian dalam Operation Iraqi Freedom

Tahun 2007-2008:
  • Operation Iraqi Freedom. Juga penggelaran operasi setelah 3 Mei 2003
  • GROM adalah bagian dari unit elite yang melaksanakan misi khusus di Afghanistan, sebagai Task Force 49, yang beroperasi di Provinsi Ghazni.





No comments:

Post a Comment