GROM adalah salah satu
dari 5 unit pasukan elite yang dimiliki Angkatan Bersenjata Polandia.
GROM- adalah unit elite penanganan reaksi cepat (Operational
Mobile Reaction Group). Unit ini diaktifkan pada 8 Juli 1990.
Penggelaran unit ini digelar di berbagai operasi militer dan juga
perang inkonvensional, termasuk juga penanganan anti-teror dan
dukungan kekuatan di belakang garis musuh. Nama lain dari unit ini
adalah Jednostka Wojskowa 2305 (Unit Militer 2305).
Di tahun 70-80an,
terdapat banyak spekulasi tentang pasukan elite didalam AB Polandia,
tapi peran mereka hanyalah dilatih untuk tugas-tugas murni
kemiliteran (sabotase, pengalihan dan menganggu atau mengacaukan
sistem komunikasi lawan, dan yang tugas-tugas yang sejenisnya) atau,
juga terlibat didalam penanganan tindakan kejahatan ancaman teroris.
Setelah kedutaan besar Polandia di Bern di ambil alih oleh unit
militer revolusioner polandia di tahun 1982, Jenderal Edwin
Rozlubirski mengajukan secara tersembunyi bahwa unit militer khusus
dapat dibentuk untuk menangani ancaman terorisme dan ancaman-ancaman
lainnya. Proposal (lamaran) ini pun, pada awalnya ditolak oleh
Angkatan Darat Polandia.
Tahun 1989, banyak orang
Yahudi diperbolehkan untuk pindah (bermigrasi) dari Uni Soviet ke
Israel. Polandia adalah salah satu negara yang menyediakan bantuan
dalam bentuk organisasi untuk tujuan operasi, yang kemudian dinamakan
Operation Bridge (Operacja Most). Setelah dua orang diplomat
WN Polandia ditembaik di Beirut, Letkol. Slawomir Petelicki dikirim
ke Lebanon untuk segera mengamankan masuknya warga sipil dan juga
melakukan pengamanan di luar Kedutaan Polandia.
Setelah kepulangannya
dari Lebanon, Beliau mempresentasikan rencananya untuk membentuk unit
khusus yang diajukannya kepada Menteri Dalam Negeri. Membentuk
sebuah prajurit yang akan dilatih dalam misi-misi khusus yang mampu
ditempatkan sebagai pertahanan bagi WN Polandia didalam situasi
serupa yang pernah terjadi di Lebanon. Ide dari Petelicki untuk
membentuk pasukan khusus disambut dengan baik dan pada 8 Juli 1990,
GROM pun dibentuk sebagai unit JW 2305.
Slawomir Petelicki
dipilih sebagai Komandan Pertama dari unit yang baru saja dibentuk.
Sebagai Perwira Intelijen Polandia dari
Sluzba Bezpieczanstwa, dia mengkhususkan unit tersebut untuk
melaksanakan misi pengintaian, sabotase, dan pengalihan, sepertinya
beliau tahu benar untuk membentuk sebuah bentuk formasi yang baik
untuk unit tersebut. Slawomir juga mengumpulkan para perwira tinggi
dan sejumlah pejabat militer, lalu bersama-sama merancang struktur
dari unit yang baru saja dibentuk. Mereka lalu memilih para prajurit
yang benar-benar cocok untuk tugas-tugas khusus. Melihat keterlibatan
unit ini didalam tugas yang sangat beresiko tinggi, lalu
diputuskanlah secara profesional bahwa semua prajurit yang tergabung
didalam grup ini haruslah profesional dan terlatih. Kumpulan awal
dari para rekrutmen berasal dari unit-unit dan divisi-divisi khusus,
yang berasal dari Angkatan Bersenjata Polandia. Mereka diantaranya:
1
Batalion Szturmowy dari Lubliniec :
- 48th, 56th dan 62nd Special Companies of Land Forces (Pasukan Khusus AD)
- 6th Aeromobile Brigade (Brigade gerak cepat ke-6)
- Polish Navy Divers (Para prajurit penyelam Polandia)
- Anti-Terrorist units of the Policja (Unit Anti-teror kepolisian)
- Mechanised Warfare Officer School di Wroclaw (Sekolah pelatihan perang di Wroclaw)
- Dan unit-unit pengintaian lainnya dari beragam divisi
KERJASAMA ANTAR UNIT PASUKAN KHUSUS:
Didalam
seleksi ketat untuk menjadi personel GROM, hanya sedikit dari mereka
yang lulus dalam seleksi dan pendidikan. Pasukan elite GROM pun
melakukan kerjasama multilateral dan sering melakukan latihan
gabungan antar negara-negara yang memiliki unit elite yang serupa.
Saat ini, GROM bekerjasama dengan unit pasukan khusus dari
negara-negara lain, seperti:
- Pasukan Elite Belgia
- Pasukan Khusus SAS British, dan SBS
- Pasukan Elite AS: Delta Force dan US NAVY Seals
- Pasukan Elite Resimen Para Italia ke-9 “Col Moschin”
- Unit Paramiliter GSG-9, dan Pasukan Khusus KSK Jerman
- Prajurit Khusus Marinir AD Belanda
- Unit Elite JTF2 Kanada
- Unit Elite KJK dan HJK Norwegia
- Pasukan Khusus Urna – Rep.Ceko
Latihan gabungan antara GROM dan US Navy SEAL
Ketika
dibentuk formasi awal yang berjalan beberapa tahun, GROM saat itu
masih menjadi suatu unit rahasia yang tak tercium baik oleh media
maupun publik. Namun, pada tahun 1992, publik pun mulai mencium ada
unit elite yang secara sengaja disembunyikan dari publik dan mulai
terkuak di tahun 1994 setelah keterlibatan mereka dalam operasi
militer yang pertama di Haiti.
SELEKSI
DAN PELATIHAN
Para
calon yang ingin bergabung dengan Pasukan Elite GROM haruslah
memenuhi berbagai persyaratan. Diantaranya adalah latihan psikologi
dan latihan kemampuan dasar alamiah, yang disebut juga tes kejujuran,
secara psikologi dan secara fisik mereka dilatih dalam situasi yang
rumit dan dalam situasi yang tidak memungkinkan. Prajurit Khusus GROM
dilatih menjadi Prajurit Khusus terbaik di dunia.
Latihan
untuk Para prajurit Khusus GROM meliputi berbagai aspek. Mereka semua
harus dilatih untuk penanggulangan aksi kejahatan terorisme dan
berbagai misi-misi khusus lainnya, seperti; pasukan katak, penembak
jitu, dan terjun payung.
Satu
tim yang terdiri dari 4 orang, masing-masing prajurit harus mampu
mengambil tanggung jawab yang bijak untuk semua rekan-rekannya, yang
memang tanggung jawab tersebut dibutuhkan untuk grup tersebut. JW
GROM memiliki pendidikan dasar operasi khusus yang diselenggarakan
dan disediakan oleh Komando Khusus Angkatan Laut Swedia untuk
penggelaran Operasi Taktis Khusus yang bertempat di Karlskrona,
Pangkalan Angkatan Laut Utama Swedia. Sekitar 75% personel GROM
dilatih juga dalam penanganan medis dan paramedis. Sebagai tambahan,
setiap grup juga didukung oleh beberapa psikiater handal. Ini juga
dimungkinkan juga bahwa mereka harus menguasai kurang lebih dua
bahasa asing.
Personel
GROM juga diajarkan dalam misi penangkapan atau pembunuhan. Dan juga
dilatih teknik dan metode untuk membunuh.
Inilah gambar saat Prajurit GROM diterjunkan
dalam Operation Iraqi Freedom
OPERASI
MILITER YANG DIKETAHUI:
Tahun
1992:
- Misi “Antoni Macierewicz” (Tugas Perlindungan dan Pengamanan jarak dekat ketika situasi politik yang tidak stabil meletus di Polandia)
- Penyerbuan di sebuah pemukiman dan menangkap salah satu bos Art-B (Terkait dengan skandal politik dan ekonomi yang terjadi di Polandia)
Tahun
1994:
- Operasi Mempertahankan kedaulatan (Demokrasi) di Haiti
Tahun
1996:
- Misi UNTAES di Slavonia Timur, Kroasia, untuk menangkap Slavko Dokmanovic – Mereka telah menangkap lebih dari 6 orang penjahat perang Yugoslavia
- Tugas Penjagaan terhadap Kedubes AS di Kosovo dan Macedonia
Para personel GROM mengamankan dan mengambil alih Pelabuhan Umm Qasr, Irak,
Ketika digelar Operation Enduring Freedom
Tahun
2001:
- Memburu penjahat perang di Kosovo
- Melakukan misi pengintaian di Afghanistan sebelum kedatangan Pasukan Reguler Polandia
Tahun
2002-2004:
- Misi di Afghanistan (Penjagaan VIP, tugas perlindungan dan pengamanan, dsb)
- Misi di Teluk Persia. Operasi Maritim
- Mengambil bagian dalam Operation Iraqi Freedom
Tahun
2007-2008:
- Operation Iraqi Freedom. Juga penggelaran operasi setelah 3 Mei 2003
- GROM adalah bagian dari unit elite yang melaksanakan misi khusus di Afghanistan, sebagai Task Force 49, yang beroperasi di Provinsi Ghazni.
No comments:
Post a Comment