.do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none; }

Thursday 12 April 2012

SAS Inggris – Penyanderaan Kedubes Iran di London, 1980

-->


SAS INGGRIS
            Rasanya tidak perlu diungkit lagi, anda pastinya tahu Pasukan elite British SAS (Special Air Service), mereka adalah salah satu pasukan terbaik yang dimiliki Angkatan Bersenjata Inggris. Mereka adalah Pasukan khusus yang pada awalnya dibentuk untuk mengantisipasi ancaman terorisme yang semakin meningkat di era tahun 80an. Mereka juga merupakan prajurit dengan multi-keahlian dan tentunya diperlengkapi persenjataan khas pasukan elite. Keahlian mereka diantaranya adalah kontra-terorisme dan, pembebasan sandera.


 LATAR BELAKANG
            Pembantaian 11 atlet Israel pada Olimpiade Munich 1972 yang dilakukan kelompok teroris  Black September Palestina, membuat gerah sejumlah negara, termasuk jerman dan Inggris. Dan aksi yang dilakukan Black September merupakan titik balik dalam sejarah kontra-terorisme Negara barat. Tindakan teroris tersebut lalu mendorong Negara-negara Eropa untuk meningkatkan kemampuan kontra-terorisme mereka, dan juga meningkatkan kemampuan pembebasan sandera. Pembantaian Munich menekankan semua pihak bahwa kepolisian lokal, entah itu mereka dilatih dengan baik atau tidak, tidak memiliki keahlian ataupun pengalaman dalam melakukan pembebasan sandera, dan juga menghadapi perlawanan para teroris yang gigih. Di Inggris, kesadaran ini memunculkan satu kebijakan pada penyempurnaan taktik dan strategi kontra-teroris mereka. Mereka terus melakukan penyempurnaan latihan dan pembentukan unit khusus spesialis kontra-terorisme. Dan Pada 1980, Special Air Service sudah siap diterjunkan untuk menghadapi ancaman teroris di manapun dan kapanpun. Dan peran SAS yang memainkan kesuksesan besar dalam Operasi Nimrod (Operasi pembebasan sandera di Kedubes Iran di London), mengirimkan pesan yang jelas kepada seluruh kelompok teroris Internasional. Bahwa ancaman teroris model apapun, dapat dituntaskan.


PENDAHULUAN
            Pada tahun 1980, masyarakat Inggris belum mengetahui tentang keberadaan pasukan khusus. Akan tetapi, liputan televisi saat itu yang menayangkan orang-orang misterius dengan pakaian dan topeng serba hitam, turun dengan cepat dari tali dari atap gedung, lalu bergerak secara taktis memasuki gedung, dengan cepat menyadarkan pandangan publik Inggris, bahwa unit penanganan kontra-terorisme baru saja terbentuk. Hal ini merupakan respon terbaru terhadap ancaman terorisme.
            Pada 30 April 1980, enam teroris bersenjata dari Front Revolusioner Democratic untuk pembebasan Arabistan yang disokong Irak, mengambil alih Gedung Kedutaan Besar Iran di Jalan Princes Gate, London. Nyawa 26 sandera dipertaruhkan, termasuk seorang perwira Polisi, PC Trevor Lock. Sejak awal, teroris mengklaim bahwa mereka telah memasang bom berdaya ledak tinggi di seluruh gedung, yang akan menghancurkan gedung dan sekaligus membunuh orang-orang didalamnya. Tuntutan mereka diantaranya adalah pembebasan 91 tahanan Arab yang ditahan di Iran. Terorisnya sendiri adalah warga negara Iran dari Khuzestan di wilayah selatan Iran yang kaya minyak, namun merupakan musuh rezim Ayatollah Komeini yang berkuasa di Iran, tuntutan teroris ditolak mentah-mentah oleh Iran.

Seorang sandera yang berusaha meloloskan diri keluar melewati balkon belakang gedung
ketika SAS menyerbu masuk ke dalam gedung 


RENCANA PENYERBUAN
            Pada tengah hari, tim yang disebut Special Projects Team (Skuadron B, 22nd SAS, termasuk pimpinan regu, Dick Arthur), sedang dalam perjalanan menuju London. Mereka berkendara ke barak di Regents Park, sementara 2 anggota SAS langsung menuju gedung Kedubes Iran untuk mulai melaksanakan misi penyelamatan sandera.
            Saat polisi bernegosiasi dengan pimpinan teroris, Oan, SAS diam-diam menyiapkan kejutan untuk mereka. Sebelumnya, SAS menyiapkan rencana penyerbuan dan penyelamatan menggunakan miniature gedung Kedutaan. Kemudian suplai listrik di Kedutaan di putus, begitu juga seluruh jaringan kabel telepon, kecuali satu jalur komunikasi yang dibiarkan terbuka. Pada hari ke-5 penyanderaan (5 Mei), pukul 13.45, ada bunyi tembakan dari dalam Kedutaan. Pada pukul 19.00 tubuh seorang atase pers Iran ditendang keluar dari pintu depan, disertai ancaman bahwa satu sandera akan dibunuh setiap 30 menit sampai seluruh tuntutan teroris dipenuhi. Untuk tim penyerbu sendiri, masa penantian pun akhirnya usai.


SERBUAN
            Pada pukul 19.23, delapan orang Prajurit SAS dengan mengenakan pakaian serba hitam menuruni atap dengan tali ke balkon lantai satu dibelakang gedung. Peledak rangka dengan cepat ditempelkan ke kaca jendela depan lantai satu, lalu diledakkan. Tim melemparkan granat kejut dan granat gas CS, lalu menyerbu ke dalam gedung. Para prajurit SAS di balkon belakang tidak bisa meledakkan peledak rangka yang dipasangnya karena satu orang tersangkut pada talinya sendiri. Mereka terpaksa menggunakan palu godam untuk dapat masuk. Granat kejut sekali lagi dilemparkan ke dalam, lalu SAS masuk dan memburu teroris sebelum mereka dapat membunuh sandera.
            Hasilnya, pemimpin teroris, Oan, terbunuh di tangga lantai satu saat SAS naik untuk mencapai ruangan di lantai dua, tempat dimana para sandera disekap. Tiga teroris yang menyekap menyekap para sandera membunuh satu orang sandera dan melukai 3 orang lainnya sebelum akhirnya seluruh teroris dapat dilumpuhkan dan ditembak mati oleh para prajurit SAS. Dua teroris mati ditempat dan satu orang teroris lainnya terluka. Sementara seorang teroris ditembak mati di selasar dekat pintu depan, dan yang lainnya terbunuh di ruang kantor di belakang gedung. Satu teroris yang tersisa dengan segera ditangkap. Dalam aksi penyelamatan sandera ini, satu orang sandera tewas dan dua lainnya terluka, namun sisanya selamat.
            Operasi Nimrod dianggap sebagai kesuksesan terbesar dan menjadi format standar serbuan dan penyelamatan sandera yang mulai dipelajari saat itu oleh unit-unit pasukan khusus negara-negara lain di seluruh dunia.   


 Gambaran Ilustrasi ketika SAS berusaha melumpuhkan teroris, 
sementara personel SAS lainnya mencoba menyelamatkan sandera

             


No comments:

Post a Comment