SAS INGGRIS
Rasanya
tidak perlu diungkit lagi, anda pastinya tahu Pasukan elite British SAS (Special Air Service),
mereka adalah salah satu pasukan terbaik yang dimiliki Angkatan Bersenjata
Inggris. Mereka adalah Pasukan khusus yang pada awalnya dibentuk untuk
mengantisipasi ancaman terorisme yang semakin meningkat di era tahun 80an.
Mereka juga merupakan prajurit dengan multi-keahlian dan tentunya diperlengkapi
persenjataan khas pasukan elite. Keahlian mereka diantaranya adalah
kontra-terorisme dan, pembebasan sandera.
LATAR BELAKANG
Pembantaian
11 atlet Israel pada Olimpiade Munich 1972 yang dilakukan kelompok teroris Black September Palestina, membuat gerah sejumlah negara, termasuk jerman dan
Inggris. Dan aksi yang dilakukan Black September merupakan titik balik dalam
sejarah kontra-terorisme Negara barat. Tindakan teroris tersebut lalu mendorong
Negara-negara Eropa untuk meningkatkan kemampuan kontra-terorisme mereka, dan
juga meningkatkan kemampuan pembebasan sandera. Pembantaian Munich menekankan
semua pihak bahwa kepolisian lokal, entah itu mereka dilatih dengan baik atau
tidak, tidak memiliki keahlian ataupun pengalaman dalam melakukan pembebasan
sandera, dan juga menghadapi perlawanan para teroris yang gigih. Di Inggris,
kesadaran ini memunculkan satu kebijakan pada penyempurnaan taktik dan strategi
kontra-teroris mereka. Mereka terus melakukan penyempurnaan latihan dan
pembentukan unit khusus spesialis kontra-terorisme. Dan Pada 1980, Special Air
Service sudah siap diterjunkan untuk menghadapi ancaman teroris di manapun dan
kapanpun. Dan peran SAS yang memainkan kesuksesan besar dalam Operasi Nimrod
(Operasi pembebasan sandera di Kedubes Iran di London), mengirimkan pesan yang
jelas kepada seluruh kelompok teroris Internasional. Bahwa ancaman teroris
model apapun, dapat dituntaskan.
PENDAHULUAN
Pada tahun
1980, masyarakat Inggris belum mengetahui tentang keberadaan pasukan khusus.
Akan tetapi, liputan televisi saat itu yang menayangkan orang-orang misterius
dengan pakaian dan topeng serba hitam, turun dengan cepat dari tali dari atap
gedung, lalu bergerak secara taktis memasuki gedung, dengan cepat menyadarkan
pandangan publik Inggris, bahwa unit penanganan kontra-terorisme baru saja
terbentuk. Hal ini merupakan respon terbaru terhadap ancaman terorisme.
Pada 30
April 1980, enam teroris bersenjata dari Front Revolusioner Democratic untuk
pembebasan Arabistan yang disokong Irak, mengambil alih Gedung Kedutaan Besar
Iran di Jalan Princes Gate, London. Nyawa 26 sandera dipertaruhkan, termasuk
seorang perwira Polisi, PC Trevor Lock. Sejak awal, teroris mengklaim bahwa
mereka telah memasang bom berdaya ledak tinggi di seluruh gedung, yang akan
menghancurkan gedung dan sekaligus membunuh orang-orang didalamnya. Tuntutan
mereka diantaranya adalah pembebasan 91 tahanan Arab yang ditahan di Iran.
Terorisnya sendiri adalah warga negara Iran dari Khuzestan di wilayah selatan
Iran yang kaya minyak, namun merupakan musuh rezim Ayatollah Komeini yang
berkuasa di Iran, tuntutan teroris ditolak mentah-mentah oleh Iran.
RENCANA PENYERBUAN
Pada tengah
hari, tim yang disebut Special Projects Team (Skuadron B, 22nd SAS,
termasuk pimpinan regu, Dick Arthur), sedang dalam perjalanan menuju London.
Mereka berkendara ke barak di Regents Park, sementara 2 anggota SAS langsung
menuju gedung Kedubes Iran untuk mulai melaksanakan misi penyelamatan sandera.
Saat polisi
bernegosiasi dengan pimpinan teroris, Oan, SAS diam-diam menyiapkan kejutan
untuk mereka. Sebelumnya, SAS menyiapkan rencana penyerbuan dan penyelamatan
menggunakan miniature gedung Kedutaan. Kemudian suplai listrik di Kedutaan di
putus, begitu juga seluruh jaringan kabel telepon, kecuali satu jalur
komunikasi yang dibiarkan terbuka. Pada hari ke-5 penyanderaan (5 Mei), pukul
13.45, ada bunyi tembakan dari dalam Kedutaan. Pada pukul 19.00 tubuh seorang
atase pers Iran ditendang keluar dari pintu depan, disertai ancaman bahwa satu
sandera akan dibunuh setiap 30 menit sampai seluruh tuntutan teroris dipenuhi.
Untuk tim penyerbu sendiri, masa penantian pun akhirnya usai.
SERBUAN
Pada pukul 19.23,
delapan orang Prajurit SAS dengan mengenakan pakaian serba hitam menuruni atap
dengan tali ke balkon lantai satu dibelakang gedung. Peledak rangka dengan
cepat ditempelkan ke kaca jendela depan lantai satu, lalu diledakkan. Tim
melemparkan granat kejut dan granat gas CS, lalu menyerbu ke dalam gedung. Para
prajurit SAS di balkon belakang tidak bisa meledakkan peledak rangka yang
dipasangnya karena satu orang tersangkut pada talinya sendiri. Mereka terpaksa
menggunakan palu godam untuk dapat masuk. Granat kejut sekali lagi dilemparkan
ke dalam, lalu SAS masuk dan memburu teroris sebelum mereka dapat membunuh
sandera.
Hasilnya,
pemimpin teroris, Oan, terbunuh di tangga lantai satu saat SAS naik untuk
mencapai ruangan di lantai dua, tempat dimana para sandera disekap. Tiga
teroris yang menyekap menyekap para sandera membunuh satu orang sandera dan
melukai 3 orang lainnya sebelum akhirnya seluruh teroris dapat dilumpuhkan dan
ditembak mati oleh para prajurit SAS. Dua teroris mati ditempat dan satu orang
teroris lainnya terluka. Sementara seorang teroris ditembak mati di selasar
dekat pintu depan, dan yang lainnya terbunuh di ruang kantor di belakang
gedung. Satu teroris yang tersisa dengan segera ditangkap. Dalam aksi
penyelamatan sandera ini, satu orang sandera tewas dan dua lainnya terluka,
namun sisanya selamat.
Operasi
Nimrod dianggap sebagai kesuksesan terbesar dan menjadi format standar serbuan
dan penyelamatan sandera yang mulai dipelajari saat itu oleh unit-unit pasukan
khusus negara-negara lain di seluruh dunia.
Gambaran Ilustrasi ketika SAS berusaha melumpuhkan teroris,
sementara personel SAS lainnya mencoba menyelamatkan sandera
No comments:
Post a Comment