Polisi Khusus Perancis
Terbentuk : 3 Oktober 1985
Kesatuan Induk : Kepolisian Nasional
Perancis
Penanggung Jawab : Menteri Dalam Negeri
Moto : To Serve Without Failure
(Menangani tanpa kegagalan)
Komandan pertama : Ange Mancini
Kekuatan Personel : Sekitar 180
Personel
Persenjataan : SMG HK-MP5K, FN P90,
HK-G36C, Sniper Rifle SIG SG553, dan berbaga jenis senjata
Sniper, pistol dan shotgun.
Markas : Bievres (Essonne), Perancis
Misi Utama : Kontra-Teror, Pembebasan
sandera, Pengawalan dan perlindungan pejabat Penting (VIP),
Pengamanan dan Penjagaan objek-objek vital Perancis
Para personel RAID- turun ke lapangan dan melebur dengan unit-unit khusus lainnya (GIGN dan GIPN), di tengah-tengah aksi mereka menghadapi banyaknya ancaman teroris di Perancis.
Lazimnya di banyak negara, keamanan
sipil di Perancis merupakan ranah tugas kepolisian. Ketika level
ancaman terhadap keamanan sipil meningkat, sah-sah saja jika untuk
menghadapinya, dibentuklah unit khusus kepolisian. Perancis, memiliki
lebih dari satu unit khusus penanganan Anti-Teror dan Anti-kejahatan
beresiko tinggi (high-risk armed crimes).
Polisi ParaMiliter nasional Perancis
(Gendarmerie Nationale), memiliki unit serupa yang disebut GIGN
(Groupe d'Intervention de la Gendarmerie Nationale) untuk penanganan
terhadap ancaman terorisme, bisa anda lihat di ulasan berikut; , di
sisi lain, Kepolisian Nasional (Police Nationale) Perancis memiliki
counterpart yang dikenal dengan GIPN (Groupe d'Intervention de la
Police Nationale). Unit khusus ini masih memiliki saudara yang kerap
membantunya, yakni RAID (Recherche Assistance d'Intervention
Dissuasion). Berbeda dengan GIGN yang unitnya bersifat paramiliter,
GIPN dan RAID sejatinya lebih merupakan unit khusus kepolisian
reguler yang dilatih khusus menangani aksi teror.
Unit Khusus GIPN- terlihat sedang menangkap seorang pelaku kriminal
RAID tak bisa dibilang hanya sekedar
pendukung GIPN, lantaran memiliki ruang lingkup tugas yang luas, tak
melulu intervention layaknya menu utama GIPN. Secara singkat misi
RAID bisa langsung tergambarkan sesuai arti akronimnya dalam bahasa
Inggris; RAID (Research, Assistance, Intervention, Deterrence). RAID
bisa juga melakukan tugas-tugas reserse kriminal layaknya polisi
reguler, bisa pula memberikan bantuan (nasehat maupun perencanaan
taktis lapangan). RAID juga bisa terjun langsung (intervensi),
sementara kehadirannya diharapkan mampu memberikan efek tangkal atau
penggetar. Meski RAID bukanlah bagian dari polisi paraMiliter, namun
kemampuan RAID tidak bisa dianggap remeh, seperti yang dibuktikan
baru-baru ini.
Salah satu pembeda yang paling kentara
antara Unit khusus RAID dan GIGN adalah kewenangan teritorialnya.
Unit khusus GIGN dapat beroperasi di luar wilayah nasional Perancis
karena dapat menerima perintah dari Kementerian Pertahanan meski
secara tata organisasi tetap berada dibawah naungan Gendarmerie
Nationale. Sementara RAID, hanya berwenang melakukan aksinya di
wilayah metropole (Daratan) Perancis. Ambil contoh, meski Perancis
memiliki kewenangan keamanan di pusat peluncuran roket Ariane di
French Guiana, Amerika Selatan, namun RAID tidak mengantongi izin
untuk beraksi disitu.
RAID, dibentuk pada 3 Oktober 1985
sebagai tanggapan Perancis terhadap maraknya aksi pembunuhan
bersenjata dan pengeboman oleh sekelompok bersenjata di era tahun
1980-an, yang diyakini terinspirasi aksi teror di Olimpiade Munich
1972. penggagas utamanya adalah Robert Broussard (Polisi Kepala Seksi
Pemberantasan Geng Bersenjata), serta Ange Mancini; deputinya, dan
Christian Lambert (Kepala BREC/Brigade Regionale d'Enquete et de
Coordination), serta Pierre Joxe (Menteri Dalam Negeri Perancis pada
waktu itu).
Belum lama ini RAID menjadi headline
bukan hanya di Perancis melainkan sudah mendunia. Satuan khusus
tersebut terlibat langsung dalam aksi pengejaran dan pengepungan yang
berakhir dengan ditembak matinya teroris pelaku penembakan di
Toulouse dan Montauban yang dimulai pada 11 Maret 2012 lalu. Pelaku
bernama Mohammed Merah, menembaki para prajurit Perancis serta
sejumlah anak sekolah Yahudi.
Pemerintah terutama jajaran Kepolisian
Nasional Perancis, cepat merespon hal tersebut. Jalan-jalan
dibarikade untuk mempersempit ruang gerak Merah. Pada 22 Maret 2012,
unit RAID mengepung sebuah apartemen lima lantai tempat dimana Merah
tinggal. Ia tetap bertahan disitu dan tak mau menyerah, berbekal
sederet arsenal mematikan, yakni sepucuk AK-47, sepucuk SMG Uzi,
sebuah Winchester 12, pistol Glock 9mm, dan sepucuk pistol Colt
Python, 357 Magnum.
Setelah pengepungan berlangsung
berjam-jam, sekitar pukul 10 pagi Merah nekat melompat dari jendela
apartemennya sambil menembakkan senjatanya. Tembakan jitu dari
seorang Sniper RAID pun menyalak dan seketika itu juga menghabisi
nyawanya. Drama menegangkan di kawasan padat di Toulouse itu pun
berakhir.
PEREKRUTAN
Salah satu latihan ringan/dasar bagi unit Pasukan Khusus Perancis- Penyergapan.
Salah satu keunikan RAID yang
membuatnya banyak dikritik pakar Anti-Teror, adalah proses
perekrutannya yang tidak lazim. Umumnya anggota unit antiteror
direkrut dari personel yang sudah memiliki dasar kemampuan terkait,
ambil contoh terdekat GIGN, yang merekrut para personel polisi yang
berdinas di Kepolisian Perancis minimal selama lima tahun lebih,
dengan spesialisasi atau yang telah menjalani kursus/pendidikan
lanjutan.
Namun RAID mengijinkan polisi reguler
yang belum pernah ikut pendidikan misi-misi taktis untuk ikut dalam
proses rekrutmen. Bagi calon kandidat yang berasal dari unit polisi
reguler ini, yang penting adalah masih berdinas di Kepolisian
Nasional Perancis. Lamanya pengalaman bertugas di Dinas Kepolisian
Perancis umumnya diminta lima tahun. Namun bagi yang sangat
berprestasi apalagi pernah mengikuti pelatihan dasar macam SWAT's
short courses-nya FBI, dapat mengajukan lamaran. Pertimbangan
diterima atau tidak memprioritaskan berapa lamanya ia berdinas di
Kepolisian Perancis.
Bukan berarti persyaratan dasar untuk
personel pasukan khusus kepolisian dikendorkan. Secara mendasar,
tahapan seleksi terbagi menjadi dua yaitu tes mental dan tes fisik,
dengan menggunakan sistem gugur. Tes mental dijalani terlebih dahulu,
meliputi wawancara dan psikotes. Gugur di tahapan ini otomatis tidak
dapat diikutkan pada tahapan berikutnya, yaitu tes fisik, yang
bertempat di Akademi Kepolisian Nasional di St. Malo. Dari sekian
aspek yang ditinjau, bukan hanya kemampuan mental bertahan dibawah
tekanan saja yang dinilai. Mentalitas kerjasama antar anggota tim dan
tidak egois, merupakan aspek penilaian utama menjadi unit pasukan
khusus terbaik.
LATIHAN, LATIHAN DAN LATIHAN.
Usai dilantik menjadi anggota khusus
RAID, personel yang bersangkutan wajib menjalani jadwal harian yang
sudah ditetapkan sebelumnya. Rutinitas utama para personel di RAID
yaitu Latihan, Latihan, dan Latihan!! ada kalanya diselingi
pendidikan khusus di unit luar untuk waktu-waktu tertentu. Bagi
anggota RAID, tak ada istilah berhenti mengikuti pendidikan.
Sepanjang karirnya, mengikuti berbagai kursus dan pendidikan singkat
adalah wajib hukumnya bagi unit khusus kepolisian. Tak beda jauh lah
dengan unit khusus macam FBI-HRT di Amerika sana!!
Intensifnya jadwal latihan maupun
pendidikan ini meliputi sekitar 60% waktu mereka. Dari sini saja
sudah terbayang betapa ketatnya jadwal harian yang harus diikuti.
Setiap hari anggota RAID berlatih sedikitnya enam jam.
Menarik untuk dicatat, begitu diterima
menjadi anggota khusus RAID, ada masa percobaan selama enam bulan,
selama periode itu semua aspek dicatat, dilihat, dan dipertimbangkan,
apakah yang bersangkutan memang benar-benar pantas diterima menjadi
anggota penuh RAID, ataukah kelak harus bersedia mengundurkan diri??
Divisi pendidikan RAID terdiri dari
para mantan personel RAID serta instruktur dari unit kepolisian lain
(GIGN atau GIPN), dengan prioritas utama personel yang sudah memiliki
pengalaman aksi di lapangan. Sekedar catatan, usia maksimal untuk
personel lapangan adalah 40 tahun. Lewat dari itu, bisa memilih
melanjutkan karir sebagai instruktur latihan atau mengundurkan diri
sebagai Unit Khusus Kepolisian dan berkarir kembali di Kesatuan
Reguler Perancis.
Saat ada ancaman para pelaku kriminal atau ancaman terorisme sedang terjadi,
biasanya semua unit turun ke lapangan dan melebur menjadi satu. Kerjasama Tim.
biasanya semua unit turun ke lapangan dan melebur menjadi satu. Kerjasama Tim.
Pada umumnya untuk menjaga kebugaran
setelah diterima menjadi anggota RAID, para personel memilih olahraga
kesukaannya untuk dijadikan menu latihan kebugaran fisik secara
rutin. Pertimbangannya, yang namanya kegemaran tentu yang paling
digemari di kalangan anggota RAID, yaitu lari, renang, atau tinju.
Latihan menembak termasuk menu harian
utama. Itulah sebabnya bagian persenjataan atau gun-shop buka selama
24 jam, sehingga jam berapa pun para anggota ingin berlatih menembak,
senjata dan peluru selalu ada dalam keadaan siap untuk digunakan.
Setiap anggota di bebaskan untuk memilih senapan serbu/senjata api
favoritnya, namun penguasaan berbagai jenis senjata lain juga wajib
dimiliki.
Berikutnya yang tak kalah sering
dilatihkan adalah pertarungan baik dengan tangan kosong maupun dengan
berbekal peralatan (perisai, taser, pisau, hingga senjata api). Meski
beresiko tinggi, tiap personel RAID dibekali dengan kemampuan tinggi
untuk melumpuhkan para pelaku kriminal bersenjata, dengan tangan
kosong.
Mengemudikan kendaraan dengan kecepatan
tinggi juga kerap diujikan, dengan prioritas kendaraan yang dipakai
untuk misi alias kendaraan khusus taktis lapangan RAID. Kelincahan
mengemudikan berbagai jenis kendaraan lain juga tetap harus dikuasai,
karena siapapun tak bisa menebak apa yang bakal terjadi di lapangan?
Di luar dari semua itu, setiap anggota
RAID sejatinya tak beda jauh dengan polisi reguler. Paling yang
membedakannya adalah kemampuan mereka menangani aksi
kriminalitas/kejahatan beresiko tinggi, dengan senjata dan peralatan
yang lebih spesifik, serta rutinitas dan latihan yang lebih intensif.
Latihan demi latihan yang dilakoni sangat intensif, itu semata jelas
demi keberhasilan misi dan membawa nama baik Kepolisian Nasional
Perancis, khususnya untuk unit-unit elite Kepolisian Perancis. Karena
bagaimanapun, lebih baik salah atau gagal dalam latihan daripada
berantakan dalam misi sesungguhnya.
Menjadi bagian dari RAID- adalah sebuah kebanggaan.
Pasukan Elite Kepolisian Perancis.
Disadur dari Majalah Commando. Volume VIII No.3 Tahun 2012
No comments:
Post a Comment