Menggantikan
Carbine M4? Bukan hal yang sulit sebetulnya, karena ada puluhan
kandidat di luar sana. Masalahnya, justru terletak di dalam AD AS
sendiri.
US Army
AD
AS dan Pentagon sebagai tuannya adalah lembaga yang termakan oleh
birokrasinya sendiri. Tak belajar dari kontroversi M14 pada satu
dasawarsa silam, ketika tiba gilirannya untuk menggantikan senapan
M4, Angkatan Darat AS pasang sikap keras kepala, persis seperti apa
yang mereka lakukan di era 1980-an. M4 yang diadopsi pada tahun 1994
memang mewarisi gen buruk dalam hal sensitifitas terhadap debu dan
daya gempurnya.
Namun,
tekanan sana-sini dari para anggota militer, baik itu veteran atau
yang masih aktif, tak juga mampu menembus sikap keras kepala AD AS
yang tetap bersikukuh untuk mempertahankan senapan M4. Padahal
pengujian sand test sampai 2 kali membuktikan kalau M4 dua
kali lebih buruk dari senapan XM8, SCAR, dan HK416.
Senapan serbu M4
Lalu
ketika akhirnya AD mengeluarkan kompetisi Individual Carbine,
Solicitation Number W15QKN-11-R-F003 pada 31 Januari 2011 lalu, pada
intinya itu adalah sebuah kontes pencarian kandidat untuk
menggantikan senapan M4. Pada tahap awal, pemenang kontes akan
dihadiahi kontrak sebanyak 178.890 pucuk senjata, cukup untuk
menjalankan roda produksi pabrik selama lima tahun kedepan. Sungguh
merupakan kontes yang menggiurkan. Tak heran bila nama besar pabrikan
senjata seperti Heckler&Koch, Knights Armament Co, Robinson Arms,
Remington, Colt, FN, dan General Dynamics menarih perhatian besar
terhadap kontes tersebut.
Syaratnya
mudah; senapan harus dapat dipasangi pelontar granat M320 terbaru
yang menjadi standar AS, pelontar granat M203 tua, serta dapat
dipasangi sistem shotgun underbarrel M26 MASS. Senapan baru ini juga
harus bisa mengadopsi munisi M855A1 yang menjadi standar baru. Selain
di adu satu sama lain, pemenang akhir akan berhadapan dengan PI
(Product Improved) M4, atau sebuah senapan M4 yang dimodifikasi atau
dikostumisasi.
Seperti
halnya dalam dunia sipil, proses pengadaan dalam militer AS juga
tidak terlepas dari kontroversi. Pertaruhan nasib perusahaan,
favoritisme atas satu produk, upaya saling menjatuhkan, dan kolusi
antar pabrikan senjata sangatlah terasa. Dengar-dengar, kompetisi ini
hanya menyisakan Colt, FN, dan General Dynamics saja. Dari ketiga
kompetitor tersebut, salah satu pemenang dapat menunjuk 2 pabrikan
lainnya sebagai partner untuk memenangkan tender.
Di
masa lalu, FN berpengalaman membuat M16A4 dan M4 walaupun patennya
dipegang Colt. Begitu pula Colt yang pernah kebagian tender M249.
Pencapaian ketiga perusahaan ini hingga sampai ke tahap final rupanya
menimbulkan pertanyaan, karena produk FN yaitu SCAR saja akhirnya
dibuang oleh US-SOCOM yang mengembangkannya. Produk Colt tidak lebih
dari modifikasi M4. General Dynamics bahkan tidak memiliki kandidat
bagus selain senapan XM8, yang berkali-kali ditolak oleh AD walaupun
keluar sebagai juara dalam sand test di Aberdeen Proving Ground.
Senapan XM8 yang dikembangkan General Dynamics
Sekian
banyak senapan yang gugur sebenarnya adalah produk yang mempunyai
banyak fitur-fitur modern yang tidak dimiliki M4. Salah satu yang
undur dari persaingan adalah LWRC (Land Warfare Resources
Corporation) M6-IC (Improved Carbine), senapan dalam genre
konvensional namun sangatlah menarik untuk dibedah. LWRC sebagai
pabrikan senjata yang relatif baru, menyadari betul bahwa M16 dan M4
adalah senapan dengan layout terbaik yang pernah diciptakan.
Bentuknya
sangat ergonomis, arah jatuhnya recoil tepat ke bahu, seluruh kontrol
seperti pelatuk, selektor penembakan, tombol rilis magazin, dapat
dimanipulasi hanya dengan satu tangan. Maka yang dilakukan LWRC
adalah berupaya menciptakan Senjata AR yang sempurna. Mampukah??
banyak pabrikan pembuat senjata yang terkenal sudah mencoba
melakukannya. Tak kurang dari Heckler&Koch pun sudah merilis
HK416 yang sukses digunakan dalam menewaskan Osama Bin Laden, atau
Colt yang juga merilis CM901, dan puluhan pabrikan senjata lainnya.
Piston-Driven AR sudah menjadi suatu standar baru di luar
kemiliteran, dan LWRC juga menempuh cara yang sama.
HK416 buatan pabrikan Heckler&Koch
Mereka
mengadopsi salah satu lini mereka, yaitu senapan semi-otomatis M6
yang ditambahkan sejumlah racikan baru sehingga melahirkan M6-IC
(Individual Carbine). M6-IC tampil dengan warna “Patriot
Brown” yang menyerupai Flat
Dark Earth, unttk memenuhi persyaratan AD bahwa senapan baru
mereka tidak boleh berwarna hitam. Syarat lain, IR Signature
senapan harus lebih rendah dari M4, terutama setelah ditembakkan.
Untuk memenuhi persyaratan ini, LWRC memilih lapisan baru Cerakote
untuk melabur M6-IC. Cerakote adalah cat pelapis yang amat
tahan terhadap gesekan dan panas. Dengan pemakaian normal, Cerakote
tidak akan pudar seperti layaknya cat biasa.
M6-Individual Carbine
Seperti
yang sudah disebutkan, senapan M6-IR adalah senapan dengan layout M4,
namun dengan sejumlah perbedaan fundamental. Dimulai dari bagian
laras yang menampilkan laras tebal dengan alur luar (flute) yang
berfungsi mendinginkan laras saat ditembakkan. Fluting yang
digunakan adalah model spiral, yang berguna untuk memaksimalkan
penguapan, menjaga agar laras tetap dingin, dan ujung-ujungnya
berdampak pada akurasi yang terus terjaga.
Penghematan
bobot yang bisa mencapai 20% adalah dibanding bobot laras biasa
adalah keunggulan lainnya, tanpa ada kompensasi terhadap rigiditas
laras. Spiral fluke adalah hal baru yang diterapkan pada
senapan serbu, dan LWRC tidak juga berhenti sampai disini. Laras
M6-IC dibuat dengan spesifikasi laras target, match-grade, yang
dibuat dengan teknik cold hammer forged dari baja 41V45. Baja
ini dilakukan perendaman garam dalam proses Nitrocarburizing yang
dipercaya mampu meningkatkan akurasi senapan hingga jarak 600 meter
jauhnya.
Senapan serbu M6-IC yang secara keseluruhan, lebih baik ketimbang senapan serbu M4
Spesifikasi
laras M6-IC nyatanya lebih baik dari standar NATO yang hanya
mensyaratkan logam Chrome-Moly 4150 (baja dengan 0,5% karbon). 41V45
merupakan logam 4150, dengan tambahan Vanadium untuk meningkatkan
daya tahan terhadap tekanan. Untuk mempertahankan dari keausan,
bagian dalamnya dilapisi NiCorr, bukan merupakan krom biasa. NiCorr
memiliki keunggulan dalam hal lapisan yang lebih tipis, pelapisan
yang lebih merata, dan lubrikasi yang lebih maksimal. Daya tahannya
dijamin mampu melewati treshold 2.000 kali penembakan dengan munisi
M855, atau hanya 10.000 kali penembakan dengan M855A1.
Secara
umum, M6-IC memiliki keunggulan dari dalam sampai keluar, setidaknya
untuk fitur yang terlihat dan performanya di atas kertas telah teruji
dalam berbagai pengujian. M6-IC mampu menempatkan LWRC sejajar dengan
pabrikan senjata ternama lainnya. Mungkin jika dibandingkan dengan
senapan generasi terbaru seperti Magpul Masada atau Bushmaster ACR,
LWRC terlihat lebih konvensional dan berpakem lama, namun bisa jadi
setara bila diadu. Pertanyaannya sekarang bukan senapan mana yang
lebih baik? Namun lebih kepada setulus apa Angkatan Darat AS berusaha
untuk menghadirkan satu senapan yang lebih baik untuk para
personelnya. Karena hal inilah, maka sejumlah perusahaan kini balik
badan dan mengundurkan diri, termasuk LWRC, dari ajang kontes
Individual Carbine.
Disadur dari Majalah Commando Volume VIII / Edisi No.3 / Tahun 2012
No comments:
Post a Comment